Professional Documents
Culture Documents
1. Dx
: Bersihan jalan napas tidak efektif b.d akumulasi cairan (darah) pada jalan napas
Tujuan
: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 20 menit gangguan bersihan jalan napas dapat
terarasi
KH
:
- Jalan napas paten (tidak ada sumbatan)
- Pernapasan adekuat yang ditandai dengan :
RR : 16-20 x/menit, suara napas vesikuler, tidak ada ronci, tidak ada wheezing, tidak ada penggunaan otot bantu
pernapasan, saturasi Oksigen 100%
- Hasil AGD dalam batas normal
INTERVENSI
Mandiri :
1. Stabilisasikan servikal dengan pengaman servikal
2. Lakukan suction dengan hati-hati
3. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan pemasangan OPA
4. Monitor status respirasi
5. Monitor status hemodinamik
Kolaborasi :
1. Lanjutkan terapi oksigen Rebreathing mask 10 liter/menit
2. Kolaborasi untuk pemantauan hasil thorax photo, AGD dan HHTL sesuai indikasi
2. Dx : Peningkatan tekanan intrakranial b.d ketidakseimbangan komponen intravaskuler akibat adanya edema serebral
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam masalah peningkatan tekanan intracranial dapat
teratasi
KH
:
- Kesadaran : Compos Mentis,GCS 15
- Tidak ada nyeri kepala hebat
- Tidak ada muntah proyektil
Kolaborasi :
1. Lanjutkan terapi Manitol
2. Kolaborasi untuk pemantauan HHTL sesuai indikasi
3. Lanjutkan terapi oksigen 10 liter/menit
7. Dx3 : Gangguan perfusi jaringan serebral b.d penurunan suplai oksigen ke otak akibat peningkatan TIK
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan masalah gangguan perfusi serebral
dapat teratasi
KH
:
- Kesadaran : Compos Mentis, GCS : 15
- Perfusi serebral adekuat ditandai tidak adanya defisit neurologis
- Pupil isokor 2mm/2mm
- Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
- Tanda-tanda vital dalam batas normal = TD: 130/90, HR: 60-100x/menit, RR: 16-20x/menit, Suhu 37o C
INTERVENSI
Mandiri :
1. Monitor status kesadaran
2. Monitor perfusi serebral seperti pergerakan dan ukuran pupil
3. Monitor status hemodinamik
4. Monitor peningkatan TIK
5. Kaji adanya defisit neurologis seperti hemiparase/ hemiplagia
Kolaborasi :
1. Lanjutkan pemberian terapi oral
2. Kolaborasi pemantauan laboratorium HHTL sesuai inikasi
3. Lanjutkan terapi oksigen RM 10 liter/menit
ANALISA DATA
Data Fokus
Masalah
Etiologi
Pathway
DS
DO. Pukul 16.30
A.
Gurgling (+), Stridor (+)
B.
RR: 34x/mnt, cepat dalam,
ronchi -/-, Ada Penggunaan otot
bantu pernapasan
C.
TD: 170/90 mmHg, HR:
43x/mnt, pulsasi arteri lemah
tidak teratur, akral hangat,
capilery refill >3 detik. Saturasi
02 100% , urine: 80 cc. Suhu :
36,5o C
D.
Kesadaran soporo coma, GCS: 6,
pupil anisokor 2mm/3mm, reflex
cahaya -/E.
Akumulasi cairan
pada jalan napas
(Darah)
perdarahan
otorrehea
Pemasangan IUVD Asering
Injeksi
:
Ranitidine,
ondancentron,
transamin,
Phytomenadione, ketorolac
Terpasang 02 RM 10
liter/menit
DS:
DO. Pukul 17.00
Klien tampak pucat
A.
Jalan napas paten, Terpasang
OPA
B.
RR: 30x/mnt, suara napas
vesikuler, ronchi
-/-,
ada
penggunan otot bantu napas
C.
TD:
170/100
mmHg,
HR:43x/mnt, pulsasi arteri lemah
teratur, akral hangat, capilery
refill <3. Saturasi 02 98% ,
urine 100 cc. Suhu : 36,5o C
D.
Kesadaran soporo coma, GCS: 6,
pupil anisokor 2mm/3mm, reflex
Peningkatan tekanan
Ketidakseimbangan
intracranial
Cedera vaskuler
Hematoma
Ketidakseimbangan komponen
serebral
cahaya -/E.
Jejas
periorbital,bibir,pipi,lecet
dikedua ekstremitas bawah
Rhinorrhea, otorrhea
Hasil CT-SCAN : Epidural
Hematoma,Subdural
Hematom,Perdarahan
ekstrakranial, sub arachnoid
hematoma, Fraktur Depres
Hasil
Laboratorium
:
3
Leukosit : 19, 27 10 /ul
kalium darah 3,1mEq/L
Terapi mannitol
Oksigen RM 10 liter/menit
DS.
DO. 17.30
Klien tampak pucat
A.
Jalan napas paten, terpasang OPA
B.
RR: 30x/mnt, suara napas
vesikuler, ronchi
-/-,
ada
penggunan otot bantu napas
C.
ke serebral akibat
jaringan serebral
peningkatan TIK
Cedera vaskuler
Hematoma
Ketidakseimbangan komponen
TD:
170/100
mmHg,
HR:46x/mnt, pulsasi arteri lemah
teratur, akral dingin, capilery
refill <3. Saturasi 02 98,5% ,
urine (-). Suhu : 37,5o C
D.
Kesadaran soporo coma, GCS: 6,
pupil anisokor 2mm/3mm, reflex
cahaya -/E.
serebral