Professional Documents
Culture Documents
(MODUL 9)
Rangkaian penyearah terkontrol yang menggunakan tiristor banyak dipakai delam berbagai
aplikasi yang memerlukan supali tegangan DC secara kontinyu, dengan rentang daya antara
beberapa kilowatt hingga beberapa ribu kilowatt. Tiristor dapat dipandang sebagai diode
terkontrol yang dipicu dengan arus Gate, cukup beberapa miliamper, ketika egangan anoda
terhadap katoda positip.
Sudut picu , biasanya didefinisikan sebagai sudut di mana tegangan keluaran DC maksimum.
Tristor dipicu dengan pulsa arus yang pendek, sekali pada setiap siklus. Pulsa ini didapatkan
dari rangkaian pemicu (driver) yang disinkronisasi dengan frekuensi tegangan AC nya.
Gambar 1a.
Gambar 1b.
Gambar 9.2.c
Tegangan balik puncak dari tiristor adalah 2 Vmaks, di mana Vmaks adalah tegangan puncak
dari saluran center tap.
Perhatikan bahwa bentuk gelombang arus masuk fundamental sekarang tertinggal dari bentuk
gelombang tegangan masukan sejauh kira-kira sudut .
Jika bebannya sangat induktif, arus beban dapat dianggap mulus dan bebas ripel. Bentuk
gelombang arus masukan selanjutnya akan berupa suatu gelombang persegi dengan puncak
yang rata. Bentuk gelombang ini mudah dianalisa dengan analisa Fourier. Bentuk gelombang
tegangan keluaran juga akan mudah dianalisa dengan pendekatan seperti ini. Kita dapat
memperkirakan bahwa ripel tegangan keluaran akan maksimum pada = 900, bila arus beban
kita anggap kontinyus.
Catat juga bahwa penyearah ini dapat beroperasi pada 2 kuadran, yaitu kuadran 1 pada 00 <
< 900 (operasi penyearah/rectifier) dan kuadran 4 pada 900 < < 1800 (operasi inverter). Pada
operasi di kuadran 4, energy akan mengalir dari beban ke sumber AC, yang hanya mungkin
apabila beban merupakan suatu sumber DC, seperti motor DC.
Gambar 9.3
Dikarenakan drop tegangan hanya pada salah satu tiristor (sekitar 1,5 V) pada jalur tegangan
maju, penyearah center tap ini efisien energinya bagus. Namun, setiap belitan sekundernya
mengalirkan arus dengan satu arah, dan setiap sebelah dari intinya tidak terpakai selama
setengah siklus tegangan masukan AC nya.
Gambar 9.4.a
Gambar 9.4.b
Di mana Vmaks adalah puncak tegangan masukan line to line. Catat bahwa untuk tegangan
keluaran DC yang sama, teganan masukan AC nya sekarang setengahnya penyearah dengan
center tap. Penyearah ini beroperasi pada kuadran 1 dan kuadran 4. Cata bahwa sekarang
drop tegangan melalui 2 tiristor (sekitar 3 V) antara trafo dan beban.
Gambar 9.5
Gambar 9.6
Gambar 9.7
Ripel teganan pada keluaran didapatkan dengan analisa Fourier dari bentuk gelombang
tegangan keluaran. Untuk sembarang sudut picu , koefisien fouriier untuk komponen ripel AC
diberikan dengan persamaan :
Ripel teganan keluaran paling besar pada = 900, pada mana tegangan keluaran DC sama
dengan nol. Secara umum, besar ripel tegangan keluaran meningkat dengan meningkatnya
sudut picu dari 00 ke 900.
Gambar 9.8.
Untuk arus beban yang mulus dan bebas ripel, bentuk gelombang arus masukan mendekati
suatu gelombang persegi. Pergeserannya dari tegangan suplai AC ditentukan oleh sudut picu .
Kandungan harmonic dari gelombang ini dinyatakan dengan :
Harus dicatat bahwa ketika tegangan keluaran penyearah turun dengan pengontrolan sudut
fasa, hal ini akan diiringi dengan ripel tegangan keluaran yang lebih besar dan peningkatan
sudut pergeseran (factor pergeseran masukan rendah)
Gambar 9.9
Gambar 9.10.a
Gambar 9.10.b.
Gambar 9.11
Gambar 9.12
Penyearah ini hanya dapat beroperasi pada kuadran 1. Sehingga bila tidak diperlukan operasi
pada kudran 4, penyearah Setengah Terkontrol lebih tepat dipergunakan karena lebih murah
dan memiliki factor daya lebih baik.