You are on page 1of 8

1.

Ada PT belum resmi didirikan (masih dalam proses pendirian), salah seorang pendiri
melakukan perbuatan hukum. Bagaimana akibat hukumnya kalau PT nanti resmi
didirikan? Perbuatan hukum tersebut diakui atau tidak?
Akibat perbuatan-perbuatan hukum yang dilakukan sebelum PT didirikan atau mendapatkan status
badan hukum terhadap PT dimaksud telah diatur dalam Pasal 12, 13 dan 14 Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Perbuatan-perbuatan hukum tersebut dibagi 2
berdasarkan waktu dilakukan perbuatan tersebut yaitu:
1. Perbuatan hukum yang dilakukan sebelum PT didirikan
Perbuatan dimaksud dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Perbuatan kepemilikan saham oleh calon pendiri
Perbuatan kepemilikan saham oleh calon pendiri sebelum PT didirikan wajib dicantumkan dalam akta
pendirian PT. Perbuatan tersebut wajib dituliskan baik dalam akta otentik maupun bukan akta
otentik. Apabila berupa akta otentik maka dicantumkan dalam akta pendirian PT disertai penyebutan
nomor, nama serta kedudukan notaris yang membuat akta otentik tersebut (Pasal 12 ayat (3) UUPT.
Apabila perbuatan kepemilikan saham tersebut dituliskan dalam akta bukan otentik, maka akta
tersebut harus dilekatkan dalam akta pendirian PT (Pasal 12 ayat (2)). Konsekuensi dari tidak
dilakukan perbuatan-perbuatan sebagaimana diuraikan di atas mengakibatkan PT tidak terikat serta
tidak menimbulkan hak dan kewajiban bagi kedua pihak sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat (4)
UUPT (PT dan calon pendiri (pendiri setelah PT didirikan)). Dengan kata lain calon pendiri tersebut
tidak dapat menuntut hak yang timbul dari perbuatan hukum dimaksud. Walaupun demikian PT
tersebut dapat memberikan kepada calon pendiri dimaksud apa yang dianggap haknya, akan tetapi
hal tersebut dilakukan secara sukarela tentunya.
b. Perbuatan hukum oleh calon pendiri untuk kepentingan PT
Apabila calon pendiri melakukan perbuatan hukum untuk kepentingan PT sebelum PT didirikan maka
perbuatan hukum tersebut hanya mengikat perseroan dalam hal:
1) Disetujui untuk diambil alih hak dan kewajiban yang timbul dari perbuatan hukum tersebut dalam
RUPS pertama setelah PT mendapatkan status badan hukum (jadi bukan pada saat PT telah
didirikan). Adapun syarat pengambil alihan hak dan kewajiban tersebut melalui RUPS adalah sebagai
berikut:
a) RUPS dilaksanakan maksimal 60 hari setelah PT mendapatkan status badan hukum (Pasal 13 ayat
(2));
b) RUPS dihadiri oleh semua pemegang saham dengan hak suara serta disetujui dengan suara bulat
(Pasal 13 ayat (3)).
2) Perbuatan hukum salah satu calon pendiri tersebut disetujui oleh semua calon pendiri sewaktu PT
belum didirikan. Apabila hal ini dilakukan maka hak dan kewajiban yang timbul beralih kepada PT
tanpa memerlukan persetujuan PT sebagaimana di sebutkan di atas (Pasal 13 ayat (5)).
Pasal 13 ayat (4) hanya mengatakan apabila ketentuan Pasal 13 ayat (1),(2),(3) tidak dipenuhi
maka calon pendiri tersebut bertanggung jawab secara pribadi. Menurut penulis, hal tersebut berlaku
pula apabila ketentuan Pasal 13 ayat (5) tidak dipenuhi.
2. Perbuatan yang dilakukan setelah PT didirikan akan tetapi belum memperoleh status badan
hukum
Apabila suatu PT akan melakukan perbuatan hukum sebelum PT tersebut mendapatkan status badan
hukum, maka perbuatan tersebut hanya dapat mengikat PT setelah PT mendapatkan status badan
hukum serta apabila perbuatan tersebut dilakukan bersama-sama oleh Direksi, pendiri, dan dewan
komisaris (Pasal 14 ayat ayat (3) jo ayat (1)). Selama PT tersebut belum mendapatkan status badan

hukum maka pihak-pihak tersebut di atas bertanggung jawab secara renteng (Pasal 14 ayat 1)).
Apabila perbuatan tersebut dilakukan hanya oleh pendiri maka ia bertanggung jawab secara pribadi
kecuali setelah PT tersebut memperoleh status badan hukum, diadakan RUPS yang menyetujui
perbuatan tersebut dengan persyaratan:
a. Diadakan maksimal 60 hari sejak PT mendapatkan status badan hukum (Pasal 14 ayat (5))
b. Dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham (Pasal 14 ayat (4)).
Maka dapat disimpulkan bahwa perbuatan hukum tersebut tidak diperlukan persetujuan RUPS
apabila dilakukan oleh direksi, dewan komisaris dan pendiri.

2. Langkah langkah hukum apa yang dilakuakn para pendiri PT agar PT tersebut sah
secara hukum?

Sumber : http://www.lawindo.biz/proses-pendirian-pt
3. Apa yang dimaksud dengan PT dalam status pendirian?
PT tersebut belum menjadi badan hukum (masih dalam proses pengesahan
kemenkumham)
4. Sebutkan 2 konsep kewenangan direksi dalam mengelola PT!
a. Intra vires : Direksi hanya berwenang mengelola PT sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar
b. Ultra Vires : tindakan yang dilakukan berada diluar kapasitas perusahaan, yang dinyatakan dalam
maksud dan tujuan perusahaan yang tercantum dalam anggaran dasar.

5. Apabila direksi PT melakukan perbuatan ultra vires, apa akibat hukumnya?


Apabila perbuatan tersebut merugikan perusahaan tanggung jawab
rentengtanggung jawab tanggung menanggung
6. Siapakah pemilik PT ? Pemegang saham
Yang berkuasa : RUPS (mengangkat BOD dan BOC)
7. Bagaimana kalau ada tindakan direksi tanpa persetujuan RUPS? Bagaimana agar
tindakan tersebut agar menjadi sah?
a. Disahkan dalam RUPS yang akan datang
b. Disetujui diam-diam
8. Bagaimana eksistensi komisaris? Wajb ada atau boleh tidak ada?
Wajib ada min 1 direksi dan 1 komisari, kedudukan direksi dan komisaris sejaajr
dibawah RUPS. Hubungan PT dengan direksi adalah kontraktual, sedangkan dengan
komisaris penugasan.
9. Sebutkan 3 macam hak pemegang saham!
a. Personal Action
b. Derivative Action
c. Hak Angket
10.Tugas dan kewajiban direksi PT :
a. Mengelola perusahaan
b. Mewakili kepentingan perusahaan (tanda tangan surat keluar, di pengadilan,
negosiasi pihak lain)
11.Perbedaan tanggung jawab kolegial dan direktorial
Tanggung jawab kolegial : direksi semua sama kedudukannya, prinsip kebersamaan
memimpin dan mengambil keputusan
Tanggung jawab direktorial : Direktur utama membawahi direktur

12.Nama PT tidak boleh sama dengan nama instansi pemerintah, PT tidak boleh dimiliki
oleh satu orang (perjanjian min 2 orang) boleh hanya satu orang hanya dalam jangka
waktu 6 bulan kalau tidak dibubarkan
13.Macam-macam kreditur :
a. Kreditur konkuren : kreditur yang biasa yang tidak dijamin dengan gadai, jaminan
fidusia, hipotik, dan hak tanggungan dan pembayarannya dilakukan secara
berimbang. Kreditur inilah yang umum melaksanakan prinsip pari passu prorata
parte, pelunasan secara bersama-sama tanpa hak yang didahulukan, dihitung
besarnya piutang masing-masing terhadap piutang secara keseluruhan dari seluruh
kekayaan debitur. (bersaing, boleh dikorbankan)
b. Kreditur preferen : kreditor yang mempunyai hak mendahului karena sifat piutangnya
oleh undang-undang diberi kedudukan istimewa. Kreditor preferen terdiri dari
kreditor preferen khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 1139 KUH Perdata, dan
kreditor preferen umum sebagaimana diatur dalam Pasal 1149 KUH Perdata.
c. Kreditur separatis : kreditor pemegang hak jaminan terhadap hipotek, gadai, hak
tanggungan, dan jaminan fidusia.
14.Contoh kasus 1: PT X adalah debitur pailit mempunyai utang kepada bank A
(kreditur separatis) sebesar 500 juta. Kepada kreditur konkuren (PT B dan PT C), PT B
piutang 1000 juta, PT C 2000 juta. Total utang 3,5M, ternyata hasil lelang hanya
2M. (Dalam kepailitan, tidak semua utang terbayar)
Jawab :
PT X debitur pailit
PT A (separatis)
(didahulukan)
500jut
a
PT B
1000j
uta
PT C
2000j
uta
3500j
uta
Hasil lelang
Tanah debitur dll : 2000 juta
Piutang A (separatis didahulukan) :500juta
Sisa : 2000 juta 500 juta = 1500 juta
Piutang B : C = 1:2=3
Piutang B = 1/3 x 1500 juta = 500 juta
Piutang C = 2/3 x 1500 juta = 1000 juta
Contoh kasus 2 : PT A (debitur pailit) berhutang kepada:
PT B (separatis) : 500juta
PT C (konkuren) : 200 juta
PT D (konkuren) : 300 juta
1M
Hasil lelang
Tanah
: 400 juta (Agunan)
Lain-lain : 300 juta
Total
:700 juta
Piutang B : 500 juta, agunan hanya 400 juta jadi kurang 100 juta

PT B turun jadi kongruen


PT B : PT C : PT D = 100 : 200 : 300 = 1 : 2 : 3 = 6
PT B = 1/6 x 300 juta = 50juta + 400 juta = 450 juta
PT C = 2/6 x 300 juta = 100juta
PT D = 3/6 x 300 juta = 150juta

Contoh Kasus 3 : PT A pailit memiliki hutang kepada


PT B (separatis) : 400juta
PT C (preferen) : 300 juta
PT D (konkuren) : 100 juta
800 juta
Hasil lelang
Tanah
: 400 juta (Agunan)
Lain-lain : 200 juta
Total
:600 juta
PT B = 400juta
PT C = 3/4 x 200 juta = 150juta
PT D = 1/4 x 200 juta = 50juta
Axio paoliana tindakan yang membatalkan tindakan kreditur karena merugikan
debiturnya

Litigasi

Pengadil
an

Formal
Quasi
Litigasi

Ad Hoc
Arbitrase
negosiasi

Ajudikasi

Institusional
(BANI, ICSID,
ICC)

mediasi
Informal

Kesepakat
an (non
litigasi)

rekonsilias
i
Tim
Pencari
Fakta
Ombudsm
an

15.Ex auquo et bono adalah : ex aequo et bono sering diartikan sebagai according to the
right and good, atau from equity and conscience. Sesuatu yang diputuskan menurut ex
aequo et bono adalah sesuatu yang diputuskan by principles of what is fair and just.

16. Keputusan arbitrase final (tidak ada banding) dan mengikat. Keputusan arbitrase bisa
dibanding ke MA asal dengan fakta penipuan, pemalsuan data, kelalaian hakim.

17.Apa beda pembubaran dan likuidasi?


18.Apa bedanya berita negara dan lembaran negara?
Berita Negara : media resmi pemerintah untuk mengumumkan hal penting yang terjadi
di negara (pailit, perusahaan bubar/likuidasi, WNA yang pindah kewarganegaraan
jadi WNI)
Lembaran negara : media resmi pemerintah mengumumkan peraturan perundangan
yang berlaku (Kemenkumham)
19.Apa yang dimaksud PT dalam status pendirian (in statue)
PT yang masih dalam proses pengesahan kemenkumham.
20.Apa yang dimaksud tanggung jawab kolegial, tanggung jawab bersama, tanggung
jawab pribadi, tanggung jawab proporsional, dan tanggung jawab renteng?
tanggung jawab kolegial : sama rata
tanggung jawab bersama : bersama-sama menanggung kerugian
tanggung jawab pribadi : tanggung jawab sendiri
tanggung jawab proporsional : sesuai pernyataannya
tanggung jawab renteng : 1 untuk semua, tanggung menanggung
21.Apa beda kuorum dan voting?
Kuorum : syarat sah dalam rapat (jumlah anggota)
Voting : syarat sah mengambil keputusan
Voting ada 3 macam :
a. Mayoritas mutlak : 50% + 1
b. Mayoritas sederhana : asal mayoritas setuju
c. Mayoritas khusus
22.Sebutkan persamaan dan perbedaan PT dan CV
Persamaan
a. PT dan CV tanggung jawab terbatas (PT tanggung jawab terbatas di pemegang
saham, CV di sekutu komanditer)
b. PT dan CV pendirian formal dengan akta notaris
Perbedaan
a. Pemegang saham PT : pemegang saham ; CV : 2 macam sekutu (aktif dan pasif)
b. Keuntungan PT : deviden ; keuntungan CV : bagian keuntungan
23.Apa beda daftar perseroan dan daftar perusahaan?
Daftar perseroan disahkan oleh kemenkumham dan dipublikasikan di berita negara
Daftar perusahaan (Legalitas usaha) disahkan oleh kantor perdagangan
24.Sebutkan persamaan dan perbedaan koperasi dan yayasan!
Persamaan
a. Sama sama badan hukum
b. Keduanya merupakan organisasi terstruktur
c. Tujuan keduanya pada umumnya menyangkut kepentingan orang banyak
Perbedaan
a. Koperasi terbatas pada kepentingan anggota, Yayasan mencakup kepentingan yang
lebih luas
b. S
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA PT, CV DAN KOPERASI
PT

CV

KOPERASI

1.Pada PT tidak ada sekutu

1. Pada CV ada sekutu kerja,

1.badan usaha yang

kerja, yang bertanggung

yang bertanggung jawab

berlandaskan asas-asas

jawab penuh secara

penuh secara pribadi

kekeluargaan.

pribadi untuk

untuk keseluruhan.

keseluruhan.
2. sekutu kerja CV dengan
2.Direksi pada PT tidak boleh
diangkat untuk waktu

2. Sekutu kerja bisa berubah

saham dapat diangkat

sewaktu-waktu

selamanya.

berdasarkan keputusan

selama lamanya.

Rapat anggota
3.modal dari anggota firma dan

3. Modal dasar minimal Rp.

biasanya anggota

3. Modal Pada koperasi

50jt dan modal disetor

firmaselalu

masalah modal dipupuk

minimal 25% dari modal

mempertaruhkan seluruh

atau dikumpulkan dari

dasar (ps. 32, ps 33)

harta kekayaan pribadinya

simpanan simpanan,
pinjaman, penyisihan,
termasuk dana cadangan,
dan hibah serta sumber
lain yang sah

4. Unsur pertanggungjawaban

4. Unsur pertanggungjawaban

sekutu yang bersifat

sekutu yang bersifat

pengurus (direksi dan

pribadi untuk keseluruhan

sekutu bersifat

komisaris) yang

Sekalipun untuk

kekeluargaan tetapi

merupakan satu kesatuan

mendirikan firma tidak

pengawasan terhadap

pengurusan dan

disyaratkan adanya akta

pelaksanaan

pengwasan serta

otentik (akta notaries),

kebijaksanaan dan

bertanggungjawab

didaftarkan ke

pengelolaan koperasi.

terbatas pada tugasnya

Kepaniteraan Pengadilan

sesuai dengan anggaran

Negeri dalam daerah

dasar dan Keputusan

hokum dimana firma

RUPS

berdomisili, dan harus

4. Unsur pertanggungjawaban

diumumkan dalam berita


Negara RI

5. Rapat umum pemegang 5. Dalam CV hanya sekutu


saham

komplementer yang boleh


mengadakan

hubungan

5.

Menyelenggarakan
anggota

rapat

terhadap
Jadi

pihak

yang

ketiga.

bertanggung

jawab

kepada

pihak

ketiga

hanya

sekutu

komplementer.

PERSAMAAN ANTARA PT,CV DAN KOPERASI ANTARA LAIN:


Ada pemodal untuk membentuk badan usaha
Mencari laba
Ada izin usaha
Tanggung jawab terbatas
Penerimaan laba berbanding lurus dengan modal yang disetorkan(semakin banyak modal maka
semakin banyak laba yang diperoleh dan sebaliknya).
25.Mengapa PT merupakan subjek hukum mandiri?
Karena PT dapat bertindak sendiri melalui pengurus
26.Apa bedanya pasar perdana dan pasar sekunder?
Pasar perdana : Merupakan pasar di mana saham diperdagankan untuk pertama kalinya,
sebelum dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Di sini, biasanya saham pertama kali
ditawarkan kepada investor dengan mekanisme Penawaran Umum Perdana (Initial
Public Offering / IPO).
Pasar sekunder : Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana setelah
perusahaan melepas IPO. Transaksi jual beli saham di pasar sekunder dilangsungkan
di Bursa Efek Indonesia.
27.Apa bedanya listing dan delisting?
Listing : tercatatnya surat berharga di pasar modal sehingga dapat diperdagangkan
Delisting : dibatalkannya pencatatan surat berharga di pasar modal
28.Apa bedanya investasi portfolio dan investasi langsung?
Investasi portfolio : investasi di pasar modal
Investasi langsung : investasi secara langsung dengan mendirikan perusahaan
29.Apa beda jaminan umum dan jaminan khusus?
Jaminan umum : pasal 1131 & 1132 Kuhper
Jaminan khusus : jaminan harta tertentu (gadai, fidusia)
30.Distribusi barang
CIF
FOB
31.Cara pembayaran
Kontan
Cicilan
LC
Melalui bank
32.
10.

You might also like