Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Widya Cahyati
(6507040046)
(6507040058)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 TUJUAN
Pada percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan
pesawat Wall thickness test dalam memeriksa ketebalan suatu bahan.
I.2 DASAR TEORI
Dasar teori dari wall thickness test pada dasarnya sama, menggunakan
pantulan dari gelombang ultrasonic tapi pada wall thickness test menggunakan
alat yang perhitungannya dapat langsung dilihat pada layar alat (digital).
Gelombang Ultrasonic adalah gelombang mekanik seperti gelombang suara
yang frekuensinya lebih besar dari 20 kHz. Gelombang ini dapat dihasilkan
dari probe yang berdasarkan perubahan energi listrik menjadi energi mekanik.
Sebaliknya probe juga dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Selama perambatannya di dalam material, gelombang ini dipengaruhi oleh
sifat-sifat bahan yang dilaluinya missal masa jenis, homogenitas, besar
butiran, kekerasan dan sebagainya. Sehingga gelombang ini dapat dipakai
untuk mengetahui jenis bahan, tebal dan ada tidaknya cacat di dalam bahan
tersebut. Gelombang Ultrasonic dapat dipantulkan dan dibiaskan oleh
permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Berdasarkan sifat pantulan
tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran cacat.
I.3 PRINSIP DASAR WALL THICKNESS TEST
Pemeriksaan tebal bahan atau adanya cacat dalam bahan dengan
gelombang ultrasonic dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : teknik
resonansi, teknik transmisi dan teknik gema. Dari ketiga teknik tersebut,
teknik gema kontak langsung paling sering digunakan terutama pada
pemeriksaan di lapangan.
A. Pantulan/Gema
Pada teknik ini, probe secara bergantian mengeluarkan dan
menerima getaran. Tebal bahan dan letak cacat ditentukan dari letak
material
merambat
kearah
kekiri
atau
kekanan.
Gelombang
longitudinal dapat merambat pada semua bahan, baik gas, cair maupun
padat.
2. Mode Permukaan.
1
2
W2 W1
W2 W1
D = 1-R
W1 1V1
dimana :
R = Koefisien refleksi
D = Koefisien transmisi
W = Impedansi akustik
BAB II
METODOLOGI
Probe
Block Kalibrasi
Oli
Specimen 2 buah
Setelah itu ambil speciment dan probe diletakkan pada sisi yang akan di
uji.
BAB III
ANALISA DATA
III.1. PEMBAHASAN.
Pada pengujian wall thickness ini dilakukan untuk mencari
ketebalan suatu speciment dan juga mencari cacat yang berada pada bagian
dalam dari speciment yaitu berupa lubang. Spesimen yang digunakan
tersebut berbentuk balok baja. Hasil pengujian bisa langsung dilihat pada
layar alat wall thickness. Sehingga hasil pengujian specimen tersebut antara
lain :
1. Alat 1
40.05
20.50
20,50
39.90
105.75
105,40
26.4
29,70
19.90
9.200
29.70
40.05
148.50
149.50
2. Alat 2
78.13
108.0
108.35
31.60
31.65
99.1
99.40
21.2
21.35
148.50
150.05
KETERANGAN :
Angka warna merah = pengukuran dengan menggunakan jangka sorong.
Angka warna hitam = pengukuran dengan menggunakan wallthickness.
BAB IV
PENUTUP
IV.1. KESIMPULAN.
Dari pengujian Wall thickness yang dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan. Adapun kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Metode Ultrasonic, 1997, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.