You are on page 1of 7

PERLINDUNGAN DAN ADVOKASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Matakuliah


Praktik Pekerjaan Sosial dengan KAT

Dosen :
Dra. Nurani Kusnadi, M.Si
Dr. Theresia Martina Marwanti, M.Si

Disusun Oleh :
Arya Marwanda Setiawan 13.04.176
Dian Angraeni Pratiwi

13.04.151

Kelas :
Kajian KAT B

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV PEKERJAAN SOSIAL


SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG
2016

Perlindungan dan Advokasi


Perlindungan sosial KAT adalah upaya mencegah dan menangai resiko serta
kerentanan sosial KAT agar keberlangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan
kebutuhan dasar minimal. Perlindungan sosial dilakukan melalui bantuan sosial, advokasi
sosial, dan atau bantuan hukum. Advokasi KAT aadalah upaya melindungi dan membela KAT
yang dilanggar haknya yang diberikan dalam bentuk penyadaran hak dan kewajiban,
pembelaan, dan pemenuhan hak.
Langkah-langkah
1. Identifikasi Masalah
Merupakan tahap awal dari seluruh proses perlindungan dan advokasi sosial.
Membangun komunikasi awal yang baik ini akan memungkinkan penerimaan dan
kepercayaan dari warga KAT sehingga tercipta keterbukaan tentang persoalan yang
dihadapi, kebutuhan-kebutuhan, maupun permasalahan lain yang dirasakan warga
KAT.
2. Identifikasi Sistim Sumber
Merupakan tahapan dimana petugas bersama-sama dengan warga KAT mencoba
menemukenali/ mengidentifikasi berbagai sumber yang tersedia. Sumber-sumber bisa
berupa sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), termasuk sumber
daya sosial warga budaya KAT. Sistem sumber yang di identifikasi bisa berasal dari
sumber-sumber yang ada di dalam maupun sumber-sumber yang berada diluar
lingkungan warga KAT.
3. Asesmen
Merupakan proses pengungkapan dan pemahaman permasalahan warga KAT yang
dilakukan melalui proses dialog dan kesepakatan bersama. Hal-hal yang tercakup
dalam asesmen ini meliputi:
a. Bentuk masalah
b. Ciri masalah
c. Ruang lingkup masalah
d. Faktor-faktor penyebab masalah
e. Akibat dan pengaruh masalah,
f. Upaya-upaya sebelumnya yang telah dilakukan warga KAT dalam
memecahkan permasalahan tersebut.
4. Menyusun rencana
Merupakan suatu tahapan dimana pendamping/petugas bersama-sama dengan warga
KAT, setelah menganalisis masalah yang ada juga mempertimbangkan sumbersumber yang tersedia kemudian membuat prioritas permasalahan yang harus segera

ditangani/diselesaikan. Prioritas penanganan tersebut, kemudian dijabarkan dalam


bentuk rencana pemecahan masalah (rencana aksi) yang tertuan secara tertulis ( ada
dokumen).
Hal-hal yang termuat/tercakup dalam rencana aksi ini adalah:
a. Fokus/akar masalah/permasalahan
b. Kegiatan yang akan dilakukan
c. Tujuan
d. Indikator keberhasilan
e. Sasaran
f. Tahapan kegiatan
g. Pihak yang bertanggung jawab
h. Cara pelaksanaan kegiatan
i. Strategi rencana aksi
j. Sumber dukungan
k. Monitoring dan evaluasi
5. Pelaksanaan
Berdasarkan rencana aksi/intervensi diatas, maka selanjutnya mulai dilaksanakan
kegiatan aksi sosial tersebut. Dalam pelaksanaan hendaknya melibatkan seluruh
komponen yang ada dimasyarakat, dengan tetap konsisten pada rencana yang telah
dibuat. Setiap perkembangan pelaksaan harus dilakukan pencatatan maupun
pendokumentasian, untuk memudahkan pemantauan perkembangan dan permasalahan
yang terjadi, sekaligus mendeteksi setiap penyimpangan yang terjadi dari rencana
yang telah disusun tersebut.
6. Monitoring dan evaluasi
Pada intinya tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa apa yang dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan, sekaligus untuk melihat tingkat
keberhasilan,

kegagalan

ataupun

hambatan-hambatan

yang

ditemui

dalam

pelaksanaan intervensi. Monitoring dapat dilakukan pada setiap tahapan dan


dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan. Evaluasi difokuskan pada 2 tujuan yaitu
tujuan proses dan tujuan hasil.
7. Tindak Lanjut
Pada intinya tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa apa yang dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan, sekaligus untuk melihat tingkat
keberhasilan,

kegagalan

ataupun

hambatan-hambatan

yang

ditemui

dalam

pelaksanaan intervensi. Monitoring dapat dilakukan pada setiap tahapan dan


dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan. Evaluasi difokuskan pada 2 tujuan yaitu
tujuan proses dan tujuan hasil.
Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam upaya perlindungan dan advoksai KAT adalah
terpenuhinya hak-hak warga KAT dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan
untuk dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani, dan sosial
budaya. Adapun secara khusus tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Terjaminnya asset-asset fisik lingkungan dan sosial budaya warga KAT sehingga
nilai-nilai kearifan lokal dan pranata sosial warga KAT dapat terpelihara dengan baik.
2. Terwujudnya pemenuhan kebutuhan pelayanan sosial dasar warga KAT baik
pendidikan, kesehatan, ekonomi pasar, komunikasi dan transportasi sehingga kualitas
hidup warga KAT meningkat.
3. Meningkatnya kesadaran dan kepedulian pemerintah bersama-sama masyarakat untuk
berperan dalam melakukan upaya-upaya perlindungan dan advokasi KAT.
Prinsip-prinsip
1. Penegakan Hukum dan HAM
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan dan perlindungan hak asasi manusia
serta perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang
sama di depan hukum
2. Partisipatif
Setiap warga menggunakan hak menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan
keputusan.
3. Berkelanjutan
Prinsip berkelanjutan dimaksudkan untuk menjamin kesejahteraan dan kemajuan
dalam segala aspek kehidupan baik untuk masa kini maupun yang akan datang.
4. Musyawarah untuk mufakat
Musyawarah untuk mufakat pada dasarnya merupakan kesepahaman atau kata sepakat
antara pihak-pihak yang berbeda pendapat.
5. Membangun kebersamaan
Prinsip membangun kebersamaan dimaksudkan untuk mengatasi secara bersamasama atas permasalahan yang dihadapi melalui bentuk kerjasama antara pihak yang
melakukan usaha kerjasama.
6. Keterbukaan
Keterbukaan diperlukan oleh warga negara/masyarakat dan juga pemerintah.
Misalnya, keterbukaan dalam bentuk pemerintahan yang transparan. Penerapannya,
antara lain, pemerintah bersedia memberitahukan kepada rakyat tentang apa saja yang
mau dikerjakan, mengerjakan, dan menerima sesuatu dari masyarakat. Hal ini akan
membuat rakyat yakin dan percaya bahwa pemerintah melakukan tugasnya dengan
transparan.

7. Non Diskriminasi
Setiap orang yang dilahirkan secara bebas dan memiliki hak yang sama tanpa dibedabedakan karena alasan tertentu. Secara bebas dan memiliki hak yang sama ini artinya
bahwa semua orang tidak boleh dibeda-bedakan berdasarkan ras, warna kulit, jenis
kelamin, bahasa, agama, politik yang dianut, kebangsaan, atau asal usul, tingkat
kekayaan, kelahiran atau status yang lainnya.
Kegiatan
1. Kegiatan Perindungan Sosial
a. Penataan perumahan dan permukiman
1) Kegiatan penyiapan perumahan dan permukiman, yang meliputi:
Sertifikasi lahan / tanah adat
Sertifikasi lahan (termasuk tanah adat) yang dijadikan lokasi hunian
warga KAT
2) Kegiatan penataan administrasi kependudukan, terdiri dari :
Pemetaan dan pendataan penduduk
Pelayanan hak identitas penduduk (Akte Kelahiran, KTP, dan surat
keterangan lainnya)
Pengenalan administrasi kependudukan dan pemerintahan
3) Kegiatan meningkatkan aksesibilitas layanan sosial dasar:
Pemenuhan kebutuhan sosial anak, yang meliputi :
Penyediaan layanan pendidikan bagi anak-anak KAT yang
mencakup : (a) pendidikan dasar berbasis pengetahuan lokal, (b)
pendidikan kesetaraan melalui Kelompok Belajar Paket A, B dan
C, (c) pendidikan formal SD, SMP dan SMU serta (d) Pemberian
beasiswa bagi anak-anak KAT yang akan melanjutkan ke tingkat
pendidikan yang lebih tinggi.
Pemberian layanan kesehatan dasar bagi anak KAT
Santunan bagi anak yang membutuhkan bantuan sosial
Penyediaan pendampingan dalam rangka keberlangsungan hidup,
tumbuh kembang, dan peningkatan partisipasi anak dalam berbagai

aktivitas sosial dilingkungannya.


Pemberian jaminan sosial bagi perempuan ibu hamil dan menyusui, yang

meliputi :
Introduksi Program Keluarga Harapan (PKH)
Pemberian program Jaminan Kesehatan Masyarakat
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Jaminan sosial bagi penyandang cacat, yang meliputi :

Santunan kebutuhan sosial dasar (sandang, pangan, air bersih,


keperluan sehari-hari, dan sebagainya), agar taraf kesejahteraan

hidupnya terpenuhi secara wajar.


Jaminan sosial bagi lanjut usia, yang meliputi :
Pemberian bantuan kesejahteraan sosial permanen bagi para lansia
di lokasi KAT yang tidak berdaya;

2. Kegiatan Advokasi Sosial


a. Kegiatan Advokasi Preventif, yang mencakup
1) Kampanye untuk berdistribusi akan kesadaran hukum.
2) Mengadakan Sosialisasi terkait untuk kepentingan kebijakan
masyarakat KAT.
b. Kegiatan Advokasi Diagnostic, yang meliputi
1) Mendampingi dan memberi solusi agar masyarakat KAT dapat
memecahkan masalahnya sendiri.
2) Pemberian harapan dan motivasi terhadap masyarakat KAT.
c. Kegiatan Advokasi Hak Dasar yang meliputi :
1) Membela atas keinginan atau hak masyakarakat KAT.
2) Pembelaan atas kepunyaan kekayaan atau harta yang dimiliki oleh
masyarakat KAT.
d. Kegiatan Advokasi Kebijakan, yang meliputi :
1) Dukungan dalam berbagai acara dan penerbitan regulasi.
2) Persetujuan atas kebijakan masyakat KAT.
e. Kegiatan Advokasi Pembaharuan, yang meliputi :
1) Pemerataan struktur kelembagaan dan aturan hidup masyarakat KAT.
2) Tuntutan atas kemandirian warga KAT.
Metoda dan Teknik
Untuk memperoleh sebuah informasi yang akurat dalam upaya perlindungan dan
advokasi.
a) Diperlukan organisasi masyarakat
b) Publikasi
c) Wawancara atau saling memberikan pendapat dengan pihak-pihak yang terkait untuk
mengumpulkan informasi.
d) Melobby
e) Foto dan dokumentasi.

Pengandalian dan Indikator Kinerja


A. Pengendalian
1. Supervisi
Supervisi sebuah rangkaian kegiatan pemberian pembelajaran arahan dan
konsultasi kepada orang-orang yang terlibat dalam perlindungan sosial.
2.Monitoring
monitoring adalah rangkaian kegiatan pengamatan secara terus menerus
terhadap proses perlindunga sosial dalam advokasi mulai tahap awal, persiapan,
pelaksanaan dan pengakhir kegiatan.

You might also like