You are on page 1of 16

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan suatu negara agragris yang sebagian besar mata pencaharian rakyatnya
bergantung pada pertanian. Sebagian lahan pertanian berupa sawah dan ladang yang menetap,
terutama di Pulau Jawa yang lahannya terbatas. Lahan pertanian yang ditanami terus menerus akan
mengalami penurunan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, sehingga menjadi kurang produktif dan
kurang subur untuk penanaman berikutnya. Sedangkan pada perladangan berpindah, setelah beberapa
kali tanam, lahan akan ditinggalkan untuk dibiarkan ditumbuhi oleh semak belukar selama beberapa
tahun, sehingga menjadi subur kembali untuk dijadikan ladang lagi, atau dibiarkan kembali menjadi
hutan. Kenyataannya, lahan tidak pernah dikelola kembali dan hutan tidak pernah terbentuk kembali,
bahkan lahan tersebut menunjukkan penurunan produktivitas.
Oleh karena itu pilihan terbaik akan jatuh pada pertanian menetap, dengan syarat kesuburan
lahan harus dipertahankan, bahkan kalau bisa ditingkatkan. Produktivitas tanah dapat terus
dipertahankan dan ditingkatkan, dengan cara memasok kebutuhan nutrisi tanah dari luar melalui
pemupukan. Sayangnya, dengan kondisi Indonesia saat ini, pupuk terlarut (pupuk buatan) tidak selalu
mudah didapatkan dan harganya juga cukup mahal, sehingga petani sering mengeluhkan ongkos
produksi yang cukup tinggi dibandingkan dengan harga jual yang sangat rendah. Kalaupun pupuk
tersedia, petani sering melakukan pemupukan secara tidak terkontrol, kadang berlebihan dan kurang
efisien, sehingga justru sering merusak struktur tanah.
Nutrisi tanaman yang paling esensial adalah nitrogen (N), fosfor (P) dan potassium (kalium/K).
Kecuali untuk beberapa pupuk khusus nitrogen, hampir semua pupuk buatan berasal dari batuan yang
diproses secara kimiawi, yaitu batuan yang telah dimodifikasi secara kimia, ditambah dengan
beberapa nutrisi mikro yang sering dibutuhkan oleh tanaman, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg),
sulfur (S), tembaga (Cu), kobalt (Co), besi (Fe), dan sebagainya.
Didalam makalah ini akan lebih membahas tentang kandungan mineral pada batuan fosfat untuk
kepentingan kesuburan tanah dalam pertanian dan asosial mineral pada batuan fosfat.

1.2 Rumusan Masalah


A.
B.
C.
D.

Bagaimana terbentuknya fosfat?


Jenis mineral apa saja yang mengandung unsur fosfat dan persebarannya ?
Apa manfaat dan keguaan dari fosfat ?
Bagaimana permasalahan pengolahan dan strategi pengendalian pencemaran pengolahannya
fosfat?
E. Bagaimana pesebaran fosfat?

1.3 Tujuan
A.
B.
C.
D.

Mengetahui terbentuknya fosfat


Mengetahui mineral yang mengandung unsur fosfat dan persebrannya
Menfaat dan kegunaan fosfat
mengetahui permasalahan pengolahan dan strategi pengendalian pencemaran pengolahannya
fosfat?
E. Mengetahui persebran fosfat

PEMBAHASAN

Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan
fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime
(BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5. Fosfat apatit
termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit
(Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma. Kadang kadang,
endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks
dan sienit. Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat dan
sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros).
Sumber lain dalam jumlah sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite
[CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang
dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan
5 H. Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air, tetapi
dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam. Fosfat dipasarkan
dengan berbagai kandungan P2O5, antara 4-42 %. Sementara itu, tingkat uji pupuk fosfat
ditentukan oleh jumlah kandungan N (nitrogen), P (fosfat atau P2O5), dan K (potas cair atau
K2O).

A. Terbentuknya fosfat
Fosfat merupakan satu -satunya bahan galian (diluar air) yang mempunyai siklus,
unsur fosfor di alam diserap oleh mahluk hidup, senyawa fosfat pada jaringan mahluk hidup
yang telah mati terurai, kemudian terakumulasi dan terendapkan di lautan. Proses
terbentuknya endapan fosfat ada tiga :
1. Fosfat primer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit dan
takhit, mengandung mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit {Ca5 (PO4)3 F}dalam keadaan
murni mengandung 42 % P2 O5 dan 3,8 % F2.
2. Fosfat sedimenter (marin), merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut
dalam, pada lingkungan alkali dan suasana tenang, mineral fosfat yang terbentuk terutama
frankolit.
3. Fosfat guano, merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang
terlarut dan bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah.
Berdasarkan tempatnya endapan fosfat guano terdiri dari endapan permukaan, bawah
permukaan dan gua.

B. Mineral yang mengandung fosfat

1. Flourapatite (Ca5 (PO4) 3F)


Fluorapatite, seringkali dengan ejaan alternatif fluoroapatite, adalah sebuah mineral dengan
rumus Ca5 (PO4) 3F (kalsium halophosphate). Fluorapatite adalah kristal keras padat.
Walaupun sampel dapat memiliki berbagai warna (hijau, cokelat, biru, ungu, atau tak
berwarna), mineral yang murni adalah tidak berwarna. Fluorapatite mengkristal dalam sistem
kristal heksagonal. Hal ini sering digabungkan sebagai larutan padat dengan hydroxylapatite
(Ca5 (PO4) 3OH) dalam matriks biologis. Chlorapatite (Ca5 (PO4) 3Cl) merupakan struktur
terkait lainnya. Fluorapatite yang paling umum merupakan mineral fosfat. Hal ini terjadi
secara luas sebagai aksesori mineral dalam batuan yang kaya akan kalsium dan batuan
metamorf. Ini biasanya terjadi sebagai detrital atau diagenic mineral dalam batuan sedimen
dan merupakan komponen penting dari bijih fosfotit deposito. Terjadi sebagai residu mineral
dalam tanah lateritic.
2. Hydroxylapatite (Ca5 (PO4) 3 (OH))
Hydroxylapatite, juga disebut hidroksiapatit, adalah bentuk alami mineral kalsium apatit
dengan rumus kimia Ca5 (PO4) 3 (OH), tetapi biasanya ditulis Ca10 (PO4) 6 (OH) 2 untuk
menunjukkan bahwa sel satuan kristal terdiri dari dua entitas . Hydroxylapatite adalah bagian
dari kelompok hidroksil apatit kompleks. OH-ion yang dapat digantikan oleh fluorida, klorida
atau karbonat, menghasilkan fluorapatite atau chlorapatite. Mineral ini mengkristal dalam
sistem kristal heksagonal. Memiliki bobot jenis 3,08 dan 5 pada Skala Mohs. Hydroxylapatite
murni bubuk putih. Apatites alami dapat berwarna cokelat, kuning, atau hijau.
3. Whitlockite (Ca5-(PO4)2)
Whitlockite adalah merupakan mineral yang berbentuk tidak biasa sebagai kalsium fosfat.
Rumusnya adalah (Ca5-(PO4)2), whitlockite merupakan mineral yang dapat ditemukan di
granit pegmatites, deposit batu fosfat, guano gua-gua dan chondrite meteorit. Whitlockite
pertama kali pada tahun 1941 dan dinamai oleh Percy Whitlock Herbert (1868-1948),
Amerika mineral, Kurator, American Museum of Natural History, New York City, NY, USA.

4.. Berlinite (AIPO4)


Berlinite merupakan mineral fosfat dan pertama kali ditemukan di tambang besi Vestana,
Nastum, Swedia. Tidak akan sangat luar biasa kecuali mempunyai kenyataan bahwa berlinite
adalah satu-satunya yang dikenal sebagai mineral yang isostructural dengan kuarsa.
Isostructural berarti bahwa mereka memiliki struktur yang sama meskipun keduanya memiliki
kimia mineral yang agak berbeda. Kuarsa, SiO2, tampaknya akan sangat berbeda dari
berlinite, AlPO4. Tetapi jika rumus kuarsa ditulis sebagai SiO4 maka kesamaannya akan jelas.

Alasan berlinite mampu memiliki struktur yang sama seperti kuarsa adalah karena ion
aluminium dan fosfor mempunyai ukuran ion yang sama dengan ion silikon. Dengan
demikian struktur yang sama dapat dicapai karena aluminum dan fosfor dapat sepenuhnya
menggantikan silicons tanpa perubahan dari struktur kuarsa. Sayangnya, jarang berlinite yang
berbentuk kristal. Akan menarik untuk membandingkan kristal berlinite dengan kuarsa.
5 . Monazite
Monazite merupakan mineral fosfat berwarna cokelat kemerahan mengandung mineral logam
tanah jarang dan merupakan sumber penting dari thorium, lanthanum, dan cerium. Hal ini
biasanya terjadi dalam kristal kecil yang terisolasi. Setidaknya terdapat empat jenis monazite,
tergantung pada komposisi elemen relatif mineral:
1. Monazite-Ce (Ce, La, Pr, Nd, Th, Y) PO4
2. Monazite-La (La, Ce, Nd, Pr) PO4
3. Monazite-Nd (Nd, La, Ce, Pr) PO4
4. Monazite-Pr (Pr, Nd, Ce, La) PO4
Unsur-unsur dalam tanda kurung merupakn suatu urutan di mana mereka berada dalam
proporsi relatif dalam mineral. Silika, SiO2, akan hadir dalam jejak, seperti sejumlah kecil
uranium. Karena alfa peluruhan thorium dan uranium, monazite berisi sejumlah besar helium,
yang dapat diambil dengan pemanasan. Monazite adalah penting untuk bijih torium,
lanthanum, dan cerium. Hal ini sering ditemukan dalam placer deposit. Deposit di India kaya
akan monazite. Memiliki kekerasan 5,0-5,5 dan relatif padat, sekitar 4,6-5,7 g/cm3. Karena
kehadiran torium dalam monazite, mineral ini dapat bersifat radioaktif. Jika sampel disimpan,
mereka harus ditempatkan jauh dari mineral yang dapat rusak oleh radiasi. Karena radioaktif
alam, batu-batu dalam monazite merupakan alat yang berguna untuk mengetahui peristiwa
geologis, seperti pemanasan atau deformasi pada batuan.
6. Autunite
Autunite (terhidrasi uranyl kalsium fosfat) dengan rumus sebagai berikut: Ca (UO2) 2 (PO4)
2,10-12H2O adalah kuning - neon kehijauan mineral dengan kekerasan 2 - 2 . Autunite
mengkristal dalam sistem tetragonal dan sering terjadi sebagai persegi tabular kristal. Karena
isi uranium moderat 48,27% itu adalah radioaktif dan juga digunakan sebagai bijih uranium.
Jika mineral mengering, itu mengkonversi untuk meta-autunite-aku, yang dapat berubah
menjadi meta-autunite-II setelah pemanasan. Kedua mineral berikutnya sangat jarang terjadi
di alam. Untuk studi ilmiah dianjurkan untuk menyimpan mineral dalam wadah tertutup untuk
meminimalkan kehilangan air. Museum diketahui telah menutupi mineral dengan pernis untuk
menghindari pengeringan mineral. Autunite ditemukan tahun 1852 di dekat Autun, Perancis.
7. Apatit Ca5(PO4)3(OH,F,Cl)
Termasuk kelas Phosphates dalam kelompok Apatite. Mineral ini digunakan sebagai sumber
phosphor yang digunakan untuk fertilisasi, jarang sebagai gemstone dan sebagai contoh
mineral. Memiliki warna hijau, tetapi juga terkadang berwarna kuning, biru, coklat
kemerahan dan ungu. Kilap kaca hingga berminyak dengan tingkat transparansi yaitu
transparan hingga translucent.

C. Pemanfaatan fosfat

Kegunaan fosfat menurut Sharpley, 2000 adalah


a) Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katode (CRT)dan lampu pendar,
sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenismainan yang dapat berpendar dalam gelap
(glow in the dark)
b) Fosfor dapat digunakan untuk pembuatan korek api setelah dicampur dengankarbon dan belerang.
c) Digunakan militer sebagai petunjuk menentukan target atau sasaran Selain dilingkup militer.
d) Fosfor putih ternyata digunakan dalam barang konsumsi yang kita gunakan sehari-hari, seperti
minuman bersoda dan pasta gigi. Secara luas, fosfor putih dipakaidalam industri untuk membuat asam
fosfat atau bahan kimia lain untuk dijadikan pupuk, bahan pengawet makanan, dan zat pembersih.
e) Dalam jumlah kecil, zat ini juga digunakan dalam pestisida dan kembang api
.f) Asam fosfat jenuh, mengandung 70-75% P2O5, yang mana P2O5 merupakan bahan penting dalam
bidang pertanian tembak.
g) Fosfat juga dipakai dalam pembuatan kaca khusus, seperti yang digunakan dalamlampu sodium.
h) Fosfor penting untuk otot-otot. Tanpa fosfor didalam tubuh, anda tidak dapatmengangkat kening
atau menggerakkan jari sekalipun. Fosfor menolong jugadalam memelihara keseimbangan asam basa
yang normal di dalam tubuh dan perlu sekali dalam pembentukan gigi yang sehat dan tulang yang
kuat.
i) Fosfor bekerja dengan kalsium untuk membangun tulang dan gigi. Zat inimembantu
mempertahankan jaringan otak dan syaraf yang normal. Kekuranganfosfor dapat menyebabkan
berkurangnya berat badan, kehilangan nafsu
makan, pernafasan tidak teratur dan kelelahan. Sumber makanan yang mengandung fosfor mencakup:
jagung, produk-produk susu ( yang rendah lemak ),
buah- buahan yang dikeringkan, kuning telur. Tumbuhan polong. Kacang-kacangan, biji-bijian dan
padi-padian.
j) Mengatur pengalihan energi. Melaui proses fosforilasi fosfor mengaktifkan berbagai enzim dan vita
min B dalam pengalihan energi dan metabolismekarbohidrat, lemak dan protein. Bila satu gugus
fosfat ditambahkan pada ADP(Adenin Difosfat) maka terbentuk ATP (Adenin Trifosfat) yang
menyimpanenergi dalam ikatannya. Bila energi diperlukan, ATP diubah kembali menjadiADP. Energi
yang mengikat fosfat pada ADP dilepas untuk keperluan berbagaireaksi di dalam tubuh.

k) Absorpsi dan transportasi zat gizi. Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagaialat angkut untuk
membawa zat-zat gizi menyeberangi membran sel atau didalam aliran darah. Proses ini dinamakan
fosforilasi dan terjadi pada absorpsi didalam saluran cerna, pelepasan zat gizi dari aliran darah ke
dalam cairaninterseluler dan pengalihannya ke dalam sel. Lemak yang tidak larut dalam air,
diangkut di dalam darah dalam bentuk fosfolipida. Fosfolipida adalah ikatanfosfat dengan molekul
lemak, sehingga lemak menjadi lebih larut. Glikogen yangdilepas dari simpanan hati atau otot berada
di dalam darah terikat dengan fosfor.
l) P2O5 yang dapat bereaksi dengan air membentuk larutan asam dapat digunakansebagai bahan
pengering
m) Fosfor putih digunakan sebagai bahan racun tikus dan bom asap
n) Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk- produk lainnya.
Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk
menjaga korosi pipa-pipa.
o) Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dantulang.
p) bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida.Selainitu fosfor
diaplikasikan pula pada LED ( Light Emitting Diode) untukmenghasilkan cahaya putih.
q) Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organismeuntuk energi dan
pertumbuhan

D. permasalahan pengolahan

Fosfat memang tidak memiliki daya racun, bahkan sebaliknya merupakan salah satu nutrisi
penting yang dibutuhkan mahluk hidup. Namun, keberadaan fosfat yang berlebihan pada
badan air menyebabkan suatu fenomena yang disebut eutrofikasi (pengkayaan nutrien).
Kondisi eutrofik ini sangat memungkinkan alga, tumbuhan air berukuran mikro untuk tumbuh
berkembang biak dengan pesat. Hal ini bisa dikenali dengan warna air yang menjadi
kehijauan, berbau tak sedap, dan kekeruhannya yang menjadi semakin meningkat. Nah,
kalau tingkat kekeruhan lingkungan air semakin meningkat tentunya pasti akan berdampak
buruk
bagi organisme yang tinggal di dalamnya.

. Blooming Algae
Banyaknya eceng gondok yang bertebaran di rawa-rawa dan danau-danau juga disebabkan
fosfat yang sangat berlebihan ini. Tanaman dapat menghabiskan oksigen dalam sungai
pada malam hari, bila tanaman tersebut mati dan dalam keadaan sedang mencerna pada
siang hari, pancaran sinar matahari ke dalam air akan berkurang sehingga proses
fotosintesis yang dapat menghasilkan oksigen juga berkurang. Makhluk hidup air seperti
ikan dan spesies lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik sehingga akhirnya mati. Hilangnya
ikan dan hewan lainnya dalam mata rantai ekosistem air akan menyebabkan terganggunya
keseimbangan ekosistem air.

. Eutrofikasi Eceng Gondok


Ada pula permasalahan yang akan ditimbulkan akibat pemanfaatan sebagai pupuk jika tidak
dikelola dengan baik. Pupuk fosfat mengandung unsur logam berat dan radioisotop yang
dapat membahayakan pada konsentrasi tertentu dan berakibat mencemari lingkungan
setelah fosfat alam yang digunakan langsung sebagai pupuk larut dalam tanah. Bahan baku
pupuk fosfat adalah fosfat alam yang ditambang dan merupakan sumber yang tidak
tergantikan sehingga cadangan yang tersedia di dunia hanya akan bertahan untuk 100-120
tahun jika penambangan fosfat alam tidak dikelola dengan tepat. Perlu teman-teman ketahui
pula, salah satu produk yang mengandung mineral fosfat adalah detergen. Komponen fosfat
dipergunakan untuk membuat sabun sebagai pembentuk buih dan adanya fosfat dalam air
limbah dapat menghambat penguraian pada proses biologis.

. Limbah Detergen

strategi pengendalian pencemaran pengolahannya fosfat

Menurut Sutriadi dkk. (2010), langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar
dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat, yaitu :
1.

2.
3.
4.
5.

Menerapkan prinsip-prinsip penambangan yang berkelanjutan, yaitu dengan


memperhitungkan dampak terhadap kondisi lingkungan baik fisik, kimia, maupun sosial
budaya.
Menerapkan beberapa teknologi pengendalian residu logam berat dari fosfat alam
yang digunakan pada bidang pertanian, antara lain:
Teknologi peningkatan efisiensi penggunaan pupuk fosfat alam dengan diiberikan
secara langsung dan digunakan dengan takaran yang tepat.
Teknologi fitoremediasi, yaitu memanfaatkan pertumbuhan tanaman untuk
mengurangi kadar logam berat.
Teknologi bioremediasi, yaitu perbaikan tanah yang telah tercemar logam berat
dengan memanfaatkan mikroorganisme tanah.

Pengendalian pencemaran akibat pemanfaatan fosfat terutama di wilayah pemukiman


penduduk dapat dilakukan dengan cara pembuatan kebijakan yang kuat untuk mengontrol
pertumbuhan penduduk karena sejalan dengan populasi penduduk yang terus meningkat,
maka akan meningkat pula kontribusi bagi lepasnya fosfat ke lingkungan air dari limbah
sumber fosfat. Pemerintah juga harus mendorong para pengusaha agar produk detergen
tidak lagi mengandung fosfat. Begitu pula, produk makanan dan minuman diusahakan juga
tidak mengandung bahan aditif fosfat. Di samping itu, dituntut pula peran pemerintah di
sektor pertanian agar penggunaan pupuk fosfat tidak berlebihan serta perannya dalam
pengelolaan sektor peternakan untuk meminimalkan fosfat yang akan dilepaskan ke
lingkungan air. Masyarakat juga dianjurkan untuk tidak berlebihan mengonsumsi makanan
dan minuman yang mengandung aditif fosfat.
Penggunaan fosfat alam yang tidak memenuhi standar SNI no. 02-3776-2005 secara teknis
dan ekonomis akan merugikan. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan kualitas untuk
melindungi pengguna fosfat alam atau petani dari kemungkinan pemalsuan baik oleh
produsen maupun pedagang pupuk, menjaga kualitas fosfat alam yang digunakan dalam
produksi pertanian tetap baik, menjaga efektivitas, dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan. Survei dan eksplorasi deposit fosfat alam di Indonesia juga perlu dilakukan
untuk mengetahui jika ada perkiraan cadangan mineral fosfat yang telah ditemukan.

E. Persebaran fosfat
Batuan fosfat umumnya terdapat di daerah pegunungan karang, batu gamping atau
dolomitik yang merupakan deposit gua. Potensi deposit batu fosfat terbesar yaitu provinsi
Jawa Timur teman-teman. Nah, berdasarkan Pusat Sumber Daya Geologi (2008), deposit
batu fosfat di Indonesia menurut Peta Potensi Sumber Daya Geologi seluruh kabupaten di
Indonesia adalah sebagai berikut:

Deposit fosfat alam di Indonesia menurut data yang dikumpulkan dari tahun 1968-1985
diperkirakan 895.000 ton, 66% terdapat di Pulau Jawa, 17% terdapat di Sumatera Barat, 8%
terdapat di Kalimantan, 5% terdapat di Sulawesi, dan 4% terdapat di Papua, Aceh,
Sumatera Utara, dan NusaTenggara. Data deposit fosfat alam tersebut yaitu:

Deposit fosfat alam di Indonesia menurut data yang dikumpulkan sebelum perang dunia II
hingga 1958 diperkirakan 663.000 ton, sekitar 76% terdapat di Pulau Jawa dan sekitar 23%
terdapat di Sumatera Barat. Data deposit fosfat alam tersebut yaitu:

KESIMPULAN
Fosfat merupakan satu -satunya bahan galian (diluar air) yang mempunyai siklus, unsur fosfor di
alam diserap oleh mahluk hidup, senyawa fosfat pada jaringan mahluk hidup yang telah mati terurai,
kemudian terakumulasi dan terendapkan di lautan. Proses terbentuknya endapan fosfat ada tiga :
1. Fosfat primer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit dan takhit,
mengandung mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit {Ca5 (PO4)3 F}dalam keadaan murni
mengandung 42 % P2 O5 dan 3,8 % F2.
2. Fosfat sedimenter (marin), merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam,
pada lingkungan alkali dan suasana tenang, mineral fosfat yang terbentuk terutama frankolit.
3. Fosfat guano, merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang terlarut
dan bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah. Berdasarkan tempatnya
endapan fosfat guano terdiri dari endapan permukaan, bawah permukaan dan gua.
Kegunaannya banyak sekali tetapi sangat banyak di pergunakan dalam bidang pertanian, dalam
hal ini fosfor digunakan dalam penyuburan tanah yang telah mengalami pengurangan kesuburan.
Persebaraannya di indonesia sangat banyak dan mudah di dapatkan dan jumlahnya sangat banyak di
indonesia

DAFTAR PUSTAKA

1. Chriss Pellant, ROCKS AND MINERALS,great britain: DK,


1996.
2. Simon & Schusters, GUIDE: ROCKS AND MINERALS,New york: Fireside book,
1988.
3. B. Wasito Kusumoyudho, MINERALOGI DASAR, Bandung: Binacipta, 1978.

You might also like