You are on page 1of 24

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3

SATUAN PENDIDIKAN

SMK PGRI I JOMBAG

MATA PELAJARAN

KOMPETENSI KEJURUAN

KELAS/PROGRAM

XI / AKUNTANSI

SEMESTER

4 ( GENAP )

JUMLAH PERTEMUAN

6 PERTEMUAN

I. STANDAR KOMPETENSI

Mengelolaan kartu aktiva tetap

II. KOMPETENSI DASAR

: 3. Mengidentifikasi penyu-sutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap

III. INDIKATOR PENCAPAIAN :


3.1 Mengidentifikasi Jumlah biaya penyusutan dan jumlah akumulasi penyusutan
aktiva tetap
3.2 Meverifikasi Biaya penyusutan dan akumulasi penyusutan dengan benar
IV.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Tujuan Akademik
Selama/setelah mendapat pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan dana kas kecil
2. Menjelaskan prosedur pengelolan dana kas kecil
2. Tujuan Nilai Karakter
Selama/setelah mengikuti Pembelajaran, siswa dapat:
1. Menerapkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa ( Religius)
2. Mewujudkan sikap bersih dan rapi ( Peduli lingkungan)
3. Melakukan sikap teliti dalam memahami mengelola aktiva tetap. (Teliti)
4. Bersikap cermat, sabar dan( kreatif) dalam mengelola kartu aktiva tetap.
3.

Tujuan Nilai-nilai Anti Korupsi


Selama/setelah mengikuti Pembelajaran, siswa dapat:
1. Sesuai dengan apa yang dikatakan/diperbuat, berwatak teguh, tidak
menyimpang dari apa yang sudah diputuskan KONSEKUEN
2. selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya), arif,
tajam pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.) BIJAKSANA
3. lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya, berkata dan bertindak benar,
mengungkapkan sesuatu sesuai dengan kenyataan (tidak berbohong), dan
punya niat yang lurus terhadap setiap tindakan. JUJUR
4. tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan, tepat waktu, tertib, dan
konsisten DISIPLIN
5. bersih hati, tulus hati. IKHLAS

Produktif Akuntansi

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3

V. MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1- 3
Transaksi Depresiasi Aktiva Tetap
Secara periodik , harga pokok aktiva tetap dialokasikan ke dalam periode akuntansi
yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini dikenal dengan
istilah depresiasi aktiva tetap . Transaksi depresiasi aktiva tetap , dicattat dalam
jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

Rp xx

Biaya Administrasi dan Umum

Rp xx

Biaya Pemasaran

Rp xx

Akumulasi Depresiasi ASktiva Tetap

Rp xx

Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap :


Jika bersdasarkan pertimbangan teknis atau ekonomis suatu aktiva tetap tidak layak
lagi untuk diteruskan pemakaiannya, manajemen dapat memutuskan untuk
menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan . Karena aktiva tetap
memiliki rekening akumulasi depresiasi, yang merupakan rekeningpenilai
( valuation account ), maka penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dalam
rekening aktiva tetan dan rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang
bersangkutan, Jika nilai jual aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya berbeda
dari nilai buku aktiva tetap pada saat dihentikan pemakaiannya , penghentian
pemakian aktiva tetap menimbulkan laba atau rugi.
Transaksi penghentian pemakian aktiva tetap , dicatat dalam jurnal umum dengan
jurnal sebagai berikut :
Akumulasi Depresiasi

Rp xx

Rugi penghentian Pemakaian Aktiva Tetap

Rp xx

Aktiva Tetap

Rp xx

Untuk mencatat penghentian pemakaian aktiva tetap yang nilai jualnya lebih
rendah dari nilai buku aktiva tetap :
Akumulasi Depresiasi

Rp xx

Laba penghentian Pemakaian Aktiva Tetap

Rp xx

Aktiva Tetap

Rp xx

Tahun Perolehan ;

Produktif Akuntansi

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


Tahun perolehan aktiva tetap diambil dua angka terakhoir dan dicantumkan dalam
kode aktiva tetap. Misalnya , mesin fotocopi diperoleh tahun 1992, pada angka
yang ke 4 dan ke 5 dalam kode aktiva tetapdicantumkan angka 92. Kode tahun
perolehan ini akan dengan cepat memberikan informasi umumr aktiva tetap sampai
dengan sast tertentu
Fungsi :
Kode fungsi memudahkan pembebanan biaya depresiasi aktiva tetap ke dala mbiaya
produksi , biaya admnistrasi dan umumdan pemasaran. Karena dalam perusahaan
manufaktur ada tiga fungsi pokok, maka kode fungsi ini disusun sebagai berikut :
1.

Produksi

2.

Admininstrasi dan Umum

3.

Pemasaran

Lokasi :
Loksi dirinci sebagai berikut :
X

XX

XX

Daerah------------------------------------Gedung--------------------------------------------Lantai---------------------------------------------------------Nomor Kamar---------------------------------------------------------

1.

Metode penyustan aktiva tetap

Metode penyusutan aktiva tetap pada dasarnya dirancang berdasarkan factor


waktu dan factor penggunaan.
Metode penyusutan yang didasarkan kepada factor waktu antara lain terdiri
atas :
1)

metode garis lurus

2)

metode beban menurun yang antara lain meliputi:


a)

metode jumlah angka tahun

b)

metode menurun ganda

metode penyusutan yang didasrkan kepada factor penggunaan terdiri atas :


1) metode satuan jam kerja
2) metode satuan hasil produksi
sebagai ilustrasi, berikut ini penjelasan tentang penerapan masing-masing
metode :

Produktif Akuntansi

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


metode garis lurus (straight line method)
dengan metode garis lurus, beban penyusutan tiap tahun penggunaan aktiva
tetap jumlahnya sama, sehingga jumlah penyusutan tiap tahun penggunaan
dihitung sebagai berikut :
Penyusutan = jumlah yang harus disusutkan
Usia ekonomis

Keterangan : HP

Penyusutan = HP-NR
n

atau

= Harga perolehan aktiva tetap

NR

= Nilai residu atau nilai sisa

= Taksiran usia ekonomis aktiva tetap

Contoh :
Pada tanggal 5 apri 2004 suatu perusahaan membli sebuah mesin dengan
harga perolehan Rp 130.000.000.00 usia penggunaan mesin tersebut ditaksir
selama 8 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp. 10.000.000.00
Berdasakan data diatas penyusutan tiap tahun penggunaan mesin dihitung
sebagai berikut:
Penyusutan = Rp 130.000.000,00-Rp 10.000.000,00 = Rp 15.000.000,00
8
Beban penyusutan mesin untuk tahun 2004, untuk masa penggunaan selam 9
bulan (5 april 31 desember) adalah sebesar : 9/12 X Rp 15.000.000,00 = Rp
11.250.000,00. jumlah tersebut pada tanggal 31 desember 2004 dicatat dengan
jurnal sebagai berikut :
Des 31. Beban Penyusutan Mesin Rp 11.250.000,00
- Akumulasi penyusutan aktiva tetap

Rp 11.250.000,00

beban penyusutan mesin untuk setiap penggunaannya adalah sebagai


berikaut :
Tahun 2004 (dioperasikan selama 9 bulan),

Rp

11.250.000,00

Tahun 2005 (dioperasikan 1 tahun penuh) ..

Rp

15.000.000,00

Tahun 2006 .

Rp

15.000.000,00

Tahun 2007 .

Rp

15.000.000,00

Tahun 2008 .

Rp

15.000.000,00

Tahun 2009

Rp

15.000.000,00

Produktif Akuntansi

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


Tahun 2010

Rp

15.000.000,00

Tahun 2011

Rp

15.000.000,00

Tahun 2012 (sisa usia mesin selama 3 bulan)

Rp

3.750.000,00

Rp

120.000.000,00

Akumulasi penyusutan mesin setelah habis


masa penggunaannya

Metode Jumlah Angka Tahun (Sum-Of_the-Years-Digits Method)


Dengan metode ini penyusutan untuk setiap tahun penggunaan aktiva tetap
jumlahnya menurun. Besarnya penyusutan setiap yahun penggunaan aktiva
tetap
Sisa usia aktiva tetap pada tahun
penggunaan
Penyusutan =

X Jml. yg harus disusutkan


Jumlah angka tahun
Aktiva tetap

Contoh :
Pada tanggal 10 juni 2004 suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan
angkutan harga perolehan Rp 60.000.000,00. taksiran usia penggunaan 6
tahun dan nilai residu Rp 7.500.000,00. kendaraan tersebut mulai dioperasikan
pada tanggal 10 Juli 2004 dan disusutkan menurut metode Jumlah angka
Tahun.
Penyusutan tiap tahun penggunaan kendaraan pada contoh diatas dihitung
sebagai berikut :
Tahun

Angka

Sisa usia pada

Penggunaan

Tahun

Tahun

Ke - 1
Ke 2
Ke 3
Ke 4
Ke 5
Ke 6
Jumlah

1
2
3
4
5
6
21

penggunaan
6
5
4
3
2
1

Perhitungan Penyusutan

6/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 15.000.000,00


5/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 12.500.000,00
4/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 10.000.000,00
3/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 7.500.000,00
2/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 5.000.000,00
1/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 2.500.000,00
A.
Rp 52.500.000.00

Jumlah-jumlah pada kolom penyusutan akan dicatat debet pada akun Beban
Penyustan Kendaraan dan kredit pada akun Akumulasi Penyusutan
Kendaraan setiap akhir periode masing-masing. Dengan demikian saldo akun
akumulasi penyusutan kendaraan akan bertambah pada setiap akhir periode
sampai mas penggunaan masa kendaraan habis, akun tersebut akan
menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 52.500.000,00.

Produktif Akuntansi

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


Jumlah Rp 52.500.000,00 pada kolom harga buku kendaraan table diatas
menunjukkan harga buku kendaraan per 31 desember 2004 yaitu harga
perolehan sebesar Rp 60.000.000,00 dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp 7.500.000. sementara harga buku pada khir tahun 2010 sebesar Rp
7.500.000,00 jumlah ini sama dengan taksiran nilai residu.
Metode Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
Dengan metode ini penyusutan setiap tahun penggunaan aktiva tetap
ditentukan berdasrkan prosentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada
tahun yang bersangkutan. Prosentase penyusutan ditetapkan sebesar dua kali
prosentase penyusutan menurut metode metode garis luru
Contoh :
Sebuah mesin mulai dioperasikan pada tanggal 1 Oktober 2004, mesin
tersebut diperoleh dengn harga Rp 100.000.000,00 taksiran usia ekonomis
selama 10 tahun. Besarnya penyusutan mesin setiap tahun penggunaan dari
data pada contoh diatas, dihitung sebagi berikut:
Menghitung besarnya prosentase penyuusutan:
Usia penggunaan mesin 10 tahun. Jika disusutkan dengan metode garis lurus
besarnya prosentase penyusutan tahunan adalah :
100%:10 =10%. Dengan demikian besarnya penyusutan menurut metode
menurun ganda adalah 2X10%=20%
berdasarkan besarnya prosentase penyusutan diatas, beban penyusutan mesin
setiap periode akuntansi selama masa penggunaanya, dihitung seperti tanpak
dalam table dibawah ini:
Periode
akuntansi

Perhitunga
beban penyusutan

2004

Dioperasikan selama 3 bulan:


3/12X20%X100.000.000,00 =
5.000.000,00
20%X 95.000.000,00 =
19.000.000,00
20%X 76.000.000,00 =
15.200.000,00
20%X60.800.000,00 =
12.160.000,00
20%X 48.640.000,00 =
9.728.000,00
20%X 38.912.000,00 =
7.783.000,00
20%X 31.129.000,00 =
6.226.000,00
20%X 24.903.000,00 =
4.981.000,00

2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011

Akm. Penyustan
per 31 desember
(Rp)
5.000.000,00

Harga Buku
Mesin per 31
Desember (Rp)
95.000.000,00

24.000.000,00

76.000.000,00

39.200.000,00

60.800.000,00

51.360.000,00

48.640.000,00

61.088.000,00

38.912.000,00

68.871.000,00

31.129.000,00

75.097.000,00

24.903.000,00

80.078.000,00

19.922.000,00

Produktif Akuntansi

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


2012
2013
2014

20%X 19.922.000,00 =
3.985.000,00
20%X 15.937.000,00 =
3.188.000,00
Sisa usia penggunaan 9 bulan=
9/12X20%X 12.749.000,00 =
1.913.000,00

84.063.000,00

15.937.000,00

87.251.000,00

12.749.000,00

89.164.000,00

10.836.000,00

Besarnya penyusutan mesin mulai tahun 2010 pada table diatas dibulatkan
keatas menjadi kelipatan 1000. setelah habis masa penggunaan mesin , harga
buku mesin per 31 desember 2014 bersangkutan. Dengan metode menurun
ganda, tampak beban penyusutan yang harus diperhitungkan sebanding
dengan masa penggunaaan mesin . sementara untuk periode-periode lainnya
tidak ada masalah, sebab beban penyusutan mesin dihitung berdasarkan harga
buku pada periode yang bersangkutan.
Metode Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)
Menurut metode satuan jam kerja, beban penyusutan ditetapkan berdasarkan
jam kerja yang dapat dicapai dalam peeriode yang bersangkutan. Beban
penyusutan suatu periode dihitung dengan cara sebagai berikut:
Beban penyusutan = Jam kerja yg dapat dicapai X tarif penyusutan jam kerja
Tarif penyusutan tiap jam kerja =

Harga Peolehan-Nilai Residu


Taksiran jam kerja yg dapat dicapai

selama masa penggunaan


Contoh :
Sebuah mesin diperoleh dengna harga Rp 200.000.000,00, mesin tersebut
ditaksir dapat dioperasikan selama 80.000 jam dengan nilai residu Rp
20.000.000,00
Tarif penyusutan tiap jam kerja mesin dari data diatas adalah :
Rp 200.000.000,00-Rp20.000.000,00 = Rp 2.250,00
80.000
dengan demikian setiap 1 jam mesin dioperasikan, penyusutan yang harus
dibebankan adalah sebesar Rp2.250,00. jika jam kerja yang sesungguhnya
dapat dicapai selam tahun 2004 sebanyak 7.200 jam dan tahun 2005 sebanyak
7.600 jam maka beban penyusutan tahun 2004 dan tahun 2005 dihituing
sebagai berikut:
beban penyusutan tahun 2004 : 7.200XRp2.250,00 = Rp 16.200.000,00
Produktif Akuntansi

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


beban penyusutan tahun 2005 : 7.600XRp2.250,00 = Rp 17.100.000,00
pada contoh diatas tanpak bahwa dengan metode satuan jam kerja beban
penyusutan untuk setiap periode bervariasi besarnya kan sebanding dengan
jam kerja (kapasitas) aktiva tetap yang sesungguhnya dapat dicapai.
Metode Satuan Hasil Produksi (Produktive Output Method)
Metode ini sama dengan metode satuan jam kerja yaitu berdasarkan pada
factor penggunaan. Dalam metode satuan hasil produksi beban penyusutan
ditetapkan atas dasar jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode
yang bersangkutan. Beban penyusutan suatu periode adalah hasil kali jumlah
satuan produk yang dihasilkan dengan tariff penyusutan persatuan produk.
Tarif penyusutan atau beban penyusutan per satuan produk dihitung sebagai
berikut:
Tarif penyusutan per satuan produk =

Harga perolehan Nilai Residu

Taksiran jumlah satuan produk yang dapat

dihasilkan selama masa

penggunaan aktiva tetap

Contoh :
Sebuah mesin diperoleh dengn harga Rp 130.000.000,00 usia penggunaanya
ditaksir dapat menghasilkan 400.000 unit produk. Taksiran nilai residu sebesar
Rp 10.000.000,00 tarif penyusutan tiap unit produk yang dihasilkan, dihitung
sebagai berikut :
Rp 130.000.000,00-Rp10.000.000,00 = Rp 300,00
400.000
Pertemuan ke 4 - 6
metode garis lurus (straight line method)
dengan metode garis lurus, beban penyusutan tiap tahun penggunaan aktiva
tetap jumlahnya sama, sehingga jumlah penyusutan tiap tahun penggunaan
dihitung sebagai berikut :
Penyusutan = jumlah yang harus disusutkan
Usia ekonomis

Keterangan : HP

atau

Penyusutan = HP-NR
n

= Harga perolehan aktiva tetap

NR

= Nilai residu atau nilai sisa

= Taksiran usia ekonomis aktiva tetap

Produktif Akuntansi

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


Contoh :
Pada tanggal 5 apri 2004 suatu perusahaan membli sebuah mesin dengan
harga perolehan Rp 130.000.000.00 usia penggunaan mesin tersebut ditaksir
selama 8 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp. 10.000.000.00
Berdasakan data diatas penyusutan tiap tahun penggunaan mesin dihitung
sebagai berikut:
Penyusutan = Rp 130.000.000,00-Rp 10.000.000,00 = Rp 15.000.000,00
8
Beban penyusutan mesin untuk tahun 2004, untuk masa penggunaan selam 9
bulan (5 april 31 desember) adalah sebesar : 9/12 X Rp 15.000.000,00 = Rp
11.250.000,00. jumlah tersebut pada tanggal 31 desember 2004 dicatat dengan
jurnal sebagai berikut :
Des 31. Beban Penyusutan Mesin Rp 11.250.000,00
- Akumulasi penyusutan aktiva tetap

Rp 11.250.000,00

beban penyusutan mesin untuk setiap penggunaannya adalah sebagai


berikaut :
Tahun 2004 (dioperasikan selama 9 bulan),

Rp

11.250.000,00

Tahun 2005 (dioperasikan 1 tahun penuh)

Rp

15.000.000,00

Tahun 2006

Rp

15.000.000,00

Tahun 2007

Rp

15.000.000,00

Tahun 2008

Rp

15.000.000,00

Tahun 2009

Rp

15.000.000,00

Tahun 2010

Rp

15.000.000,00

Tahun 2011

Rp

15.000.000,00

Tahun 2012 (sisa usia mesin selama 3 bulan)

Rp

3.750.000,00

Rp

120.000.000,00

Akumulasi penyusutan mesin setelah habis


masa penggunaannya

Metode Jumlah Angka Tahun (Sum-Of_the-Years-Digits Method)


Dengan metode ini penyusutan untuk setiap tahun penggunaan aktiva tetap
jumlahnya menurun. Besarnya penyusutan setiap yahun penggunaan aktiva
tetap

Sisa usia aktiva tetap pada tahun


penggunaan
Penyusutan =
Jumlah angka tahun
Aktiva tetap

X Jml. yg harus disusutkan


Produktif Akuntansi 9

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3

Contoh :
Pada tanggal 10 juni 2004 suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan
angkutan harga perolehan Rp 60.000.000,00. taksiran usia penggunaan 6
tahun dan nilai residu Rp 7.500.000,00. kendaraan tersebut mulai dioperasikan
pada tanggal 10 Juli 2004 dan disusutkan menurut metode Jumlah angka
Tahun.
Penyusutan tiap tahun penggunaan kendaraan pada contoh diatas dihitung
sebagai berikut :
Tahun

Angka

Sisa usia

Penggunaan

Tahun

pada

Perhitungan Penyusutan

Tahun
Ke - 1
Ke 2
Ke 3
Ke 4
Ke 5
Ke 6
Jumlah

1
2
3
4
5
6
21

penggunaan
6
5
4
3
2
1

6/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 15.000.000,00


5/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 12.500.000,00
4/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 10.000.000,00
3/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 7.500.000,00
2/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 5.000.000,00
1/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 2.500.000,00
B.
Rp 52.500.000.00

Jumlah-jumlah pada kolom penyusutan akan dicatat debet pada akun Beban
Penyustan Kendaraan dan kredit pada akun Akumulasi Penyusutan
Kendaraan setiap akhir periode masing-masing. Dengan demikian saldo akun
akumulasi penyusutan kendaraan akan bertambah pada setiap akhir periode
sampai mas penggunaan masa kendaraan habis, akun tersebut akan
menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 52.500.000,00.
Jumlah Rp 52.500.000,00 pada kolom harga buku kendaraan table diatas
menunjukkan harga buku kendaraan per 31 desember 2004 yaitu harga
perolehan sebesar Rp 60.000.000,00 dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp 7.500.000. sementara harga buku pada khir tahun 2010 sebesar Rp
7.500.000,00 jumlah ini sama dengan taksiran nilai residu.

Metode Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)


Dengan metode ini penyusutan setiap tahun penggunaan aktiva tetap
ditentukan berdasrkan prosentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada

Produktif Akuntansi 10

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


tahun yang bersangkutan. Prosentase penyusutan ditetapkan sebesar dua kali
prosentase penyusutan menurut metode metode garis luru
Contoh :
Sebuah mesin mulai dioperasikan pada tanggal 1 Oktober 2004, mesin
tersebut diperoleh dengn harga Rp 100.000.000,00 taksiran usia ekonomis
selama 10 tahun. Besarnya penyusutan mesin setiap tahun penggunaan dari
data pada contoh diatas, dihitung sebagi berikut:
Menghitung besarnya prosentase penyuusutan:
Usia penggunaan mesin 10 tahun. Jika disusutkan dengan metode garis lurus
besarnya prosentase penyusutan tahunan adalah :
100%:10 =10%. Dengan demikian besarnya penyusutan menurut metode
menurun ganda adalah 2X10%=20%
berdasarkan besarnya prosentase penyusutan diatas, beban penyusutan mesin
setiap periode akuntansi selama masa penggunaanya, dihitung seperti tanpak
dalam table dibawah ini:
Periode
akuntansi
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

Perhitunga
beban penyusutan
Dioperasikan selama 3 bulan:
3/12X20%X100.000.000,00 =
5.000.000,00
20%X 95.000.000,00 =
19.000.000,00
20%X 76.000.000,00 =
15.200.000,00
20%X60.800.000,00 =
12.160.000,00
20%X 48.640.000,00 =
9.728.000,00
20%X 38.912.000,00 =
7.783.000,00
20%X 31.129.000,00 =
6.226.000,00
20%X 24.903.000,00 =
4.981.000,00
20%X 19.922.000,00 =
3.985.000,00
20%X 15.937.000,00 =
3.188.000,00
Sisa usia penggunaan 9 bulan=
9/12X20%X 12.749.000,00 =
1.913.000,00

Akm.
Penyustan per
31 desember
(Rp)
5.000.000,00

Harga Buku
Mesin per 31
Desember (Rp)
95.000.000,00

24.000.000,00

76.000.000,00

39.200.000,00

60.800.000,00

51.360.000,00

48.640.000,00

61.088.000,00

38.912.000,00

68.871.000,00

31.129.000,00

75.097.000,00

24.903.000,00

80.078.000,00

19.922.000,00

84.063.000,00

15.937.000,00

87.251.000,00

12.749.000,00

89.164.000,00

10.836.000,00

Besarnya penyusutan mesin mulai tahun 2010 pada table diatas dibulatkan
keatas menjadi kelipatan 1000. setelah habis masa penggunaan mesin , harga
buku mesin per 31 desember 2014 bersangkutan. Dengan metode menurun
ganda, tampak beban penyusutan yang harus diperhitungkan sebanding
Produktif Akuntansi 11

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


dengan masa penggunaaan mesin . sementara untuk periode-periode lainnya
tidak ada masalah, sebab beban penyusutan mesin dihitung berdasarkan harga
buku pada periode yang bersangkutan.
Metode Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)
Menurut metode satuan jam kerja, beban penyusutan ditetapkan berdasarkan
jam kerja yang dapat dicapai dalam peeriode yang bersangkutan. Beban
penyusutan suatu periode dihitung dengan cara sebagai berikut:
Beban penyusutan = Jam kerja yg dapat dicapai X tarif penyusutan jam kerja
Tarif penyusutan tiap jam kerja =

Harga Peolehan-Nilai Residu


Taksiran jam kerja yg dapat dicapai

selama masa penggunaan


Contoh :
Sebuah mesin diperoleh dengna harga Rp 200.000.000,00, mesin tersebut
ditaksir dapat dioperasikan selama 80.000 jam dengan nilai residu Rp
20.000.000,00
Tarif penyusutan tiap jam kerja mesin dari data diatas adalah :
Rp 200.000.000,00-Rp20.000.000,00 = Rp 2.250,00
80.000
dengan demikian setiap 1 jam mesin dioperasikan, penyusutan yang harus
dibebankan adalah sebesar Rp2.250,00. jika jam kerja yang sesungguhnya
dapat dicapai selam tahun 2004 sebanyak 7.200 jam dan tahun 2005 sebanyak
7.600 jam maka beban penyusutan tahun 2004 dan tahun 2005 dihituing
sebagai berikut:
beban penyusutan tahun 2004 : 7.200XRp2.250,00 = Rp 16.200.000,00
beban penyusutan tahun 2005 : 7.600XRp2.250,00 = Rp 17.100.000,00
pada contoh diatas tanpak bahwa dengan metode satuan jam kerja beban
penyusutan untuk setiap periode bervariasi besarnya kan sebanding dengan
jam kerja (kapasitas) aktiva tetap yang sesungguhnya dapat dicapai.
Metode Satuan Hasil Produksi (Produktive Output Method)
Metode ini sama dengan metode satuan jam kerja yaitu berdasarkan pada
factor penggunaan. Dalam metode satuan hasil produksi beban penyusutan
ditetapkan atas dasar jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode

Produktif Akuntansi 12

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


yang bersangkutan. Beban penyusutan suatu periode adalah hasil kali jumlah
satuan produk yang dihasilkan dengan tariff penyusutan persatuan produk.
Tarif penyusutan atau beban penyusutan per satuan produk dihitung sebagai
berikut:
Tarif penyusutan per satuan produk =

Harga perolehan Nilai Residu

Taksiran jumlah satuan produk yang dapat


penggunaan aktiva

dihasilkan selama masa

tetap

Contoh :
Sebuah mesin diperoleh dengn harga Rp 130.000.000,00 usia penggunaanya
ditaksir dapat menghasilkan 400.000 unit produk. Taksiran nilai residu sebesar
Rp 10.000.000,00 tarif penyusutan tiap unit produk yang dihasilkan, dihitung
sebagai berikut :
Rp 130.000.000,00-Rp10.000.000,00 = Rp 300,00
400.000
1. metode garis lurus (straight line method)
dengan metode garis lurus, beban penyusutan tiap tahun penggunaan aktiva
tetap jumlahnya sama, sehingga jumlah penyusutan tiap tahun penggunaan
dihitung sebagai berikut :
Penyusutan = jumlah yang harus disusutkan
Usia ekonomis

Keterangan : HP

atau

Penyusutan = HP-NR
n

= Harga perolehan aktiva tetap

NR

= Nilai residu atau nilai sisa

= Taksiran usia ekonomis aktiva tetap

Contoh :
Pada tanggal 5 apri 2004 suatu perusahaan membli sebuah mesin dengan
harga perolehan Rp 130.000.000.00 usia penggunaan mesin tersebut ditaksir
selama 8 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp. 10.000.000.00
Berdasakan data diatas penyusutan tiap tahun penggunaan mesin dihitung
sebagai berikut:
Penyusutan = Rp 130.000.000,00-Rp 10.000.000,00 = Rp 15.000.000,00
8

Produktif Akuntansi 13

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


Beban penyusutan mesin untuk tahun 2004, untuk masa penggunaan selam 9
bulan (5 april 31 desember) adalah sebesar : 9/12 X Rp 15.000.000,00 = Rp
11.250.000,00. jumlah tersebut pada tanggal 31 desember 2004 dicatat dengan
jurnal sebagai berikut :
Des 31. Beban Penyusutan Mesin Rp 11.250.000,00
- Akumulasi penyusutan aktiva tetap

Rp 11.250.000,00

beban penyusutan mesin untuk setiap penggunaannya adalah sebagai


berikaut :
Tahun 2004 (dioperasikan selama 9 bulan),

Rp

11.250.000,00

Tahun 2005 (dioperasikan 1 tahun penuh)

Rp

15.000.000,00

Tahun 2006

Rp

15.000.000,00

Tahun 2007

Rp

15.000.000,00

Tahun 2008

Rp

15.000.000,00

Tahun 2009 Rp

15.000.000,00

Tahun 2010

Rp

15.000.000,00

Tahun 2011

Rp

15.000.000,00

Tahun 2012 (sisa usia mesin selama 3 bulan)

Rp

3.750.000,00

Rp

120.000.000,00

Akumulasi penyusutan mesin setelah habis


masa penggunaannya

2. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum-Of_the-Years-Digits Method)


Dengan metode ini penyusutan untuk setiap tahun penggunaan aktiva tetap
jumlahnya menurun. Besarnya penyusutan setiap yahun penggunaan aktiva
tetap

Sisa usia aktiva tetap pada tahun


penggunaan
Penyusutan =

X Jml. yg harus disusutkan


Jumlah angka tahun
Aktiva tetap

Contoh :
Pada tanggal 10 juni 2004 suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan
angkutan harga perolehan Rp 60.000.000,00. taksiran usia penggunaan 6
tahun dan nilai residu Rp 7.500.000,00. kendaraan tersebut mulai dioperasikan

Produktif Akuntansi 14

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


pada tanggal 10 Juli 2004 dan disusutkan menurut metode Jumlah angka
Tahun.
Penyusutan tiap tahun penggunaan kendaraan pada contoh diatas dihitung
sebagai berikut :
Tahun

Angka

Sisa usia pada

Penggunaan

Tahun

Tahun

Ke - 1
Ke 2
Ke 3
Ke 4
Ke 5
Ke 6
Jumlah

1
2
3
4
5
6
21

penggunaan
6
5
4
3
2
1

Perhitungan Penyusutan

6/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 15.000.000,00


5/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 12.500.000,00
4/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 10.000.000,00
3/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 7.500.000,00
2/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 5.000.000,00
1/21 X Rp 52.500.000.00 = Rp 2.500.000,00
C.
Rp 52.500.000.00

Jumlah-jumlah pada kolom penyusutan akan dicatat debet pada akun Beban
Penyustan Kendaraan dan kredit pada akun Akumulasi Penyusutan
Kendaraan setiap akhir periode masing-masing. Dengan demikian saldo akun
akumulasi penyusutan kendaraan akan bertambah pada setiap akhir periode
sampai mas penggunaan masa kendaraan habis, akun tersebut akan
menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 52.500.000,00.
Jumlah Rp 52.500.000,00 pada kolom harga buku kendaraan table diatas
menunjukkan harga buku kendaraan per 31 desember 2004 yaitu harga
perolehan sebesar Rp 60.000.000,00 dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp 7.500.000. sementara harga buku pada khir tahun 2010 sebesar Rp
7.500.000,00 jumlah ini sama dengan taksiran nilai residu.
Metode Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
Dengan metode ini penyusutan setiap tahun penggunaan aktiva tetap
ditentukan berdasrkan prosentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada
tahun yang bersangkutan. Prosentase penyusutan ditetapkan sebesar dua kali
prosentase penyusutan menurut metode metode garis luru
Contoh :
Sebuah mesin mulai dioperasikan pada tanggal 1 Oktober 2004, mesin
tersebut diperoleh dengn harga Rp 100.000.000,00 taksiran usia ekonomis
selama 10 tahun. Besarnya penyusutan mesin setiap tahun penggunaan dari
data pada contoh diatas, dihitung sebagi berikut:
Menghitung besarnya prosentase penyuusutan:
Usia penggunaan mesin 10 tahun. Jika disusutkan dengan metode garis lurus
besarnya prosentase penyusutan tahunan adalah :

Produktif Akuntansi 15

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


100%:10 =10%. Dengan demikian besarnya penyusutan menurut metode
menurun ganda adalah 2X10%=20%
berdasarkan besarnya prosentase penyusutan diatas, beban penyusutan mesin
setiap periode akuntansi selama masa penggunaanya, dihitung seperti tanpak
dalam table dibawah ini:
Periode
akuntansi
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

Perhitunga
beban penyusutan
Dioperasikan selama 3 bulan:
3/12X20%X100.000.000,00 =
5.000.000,00
20%X 95.000.000,00 =
19.000.000,00
20%X 76.000.000,00 =
15.200.000,00
20%X60.800.000,00 =
12.160.000,00
20%X 48.640.000,00 =
9.728.000,00
20%X 38.912.000,00 =
7.783.000,00
20%X 31.129.000,00 =
6.226.000,00
20%X 24.903.000,00 =
4.981.000,00
20%X 19.922.000,00 =
3.985.000,00
20%X 15.937.000,00 =
3.188.000,00
Sisa usia penggunaan 9 bulan=
9/12X20%X 12.749.000,00 =
1.913.000,00

Akm.
Penyustan per
31 desember
(Rp)
5.000.000,00

Harga Buku
Mesin per 31
Desember (Rp)
95.000.000,00

24.000.000,00

76.000.000,00

39.200.000,00

60.800.000,00

51.360.000,00

48.640.000,00

61.088.000,00

38.912.000,00

68.871.000,00

31.129.000,00

75.097.000,00

24.903.000,00

80.078.000,00

19.922.000,00

84.063.000,00

15.937.000,00

87.251.000,00

12.749.000,00

89.164.000,00

10.836.000,00

Besarnya penyusutan mesin mulai tahun 2010 pada table diatas dibulatkan
keatas menjadi kelipatan 1000. setelah habis masa penggunaan mesin , harga
buku mesin per 31 desember 2014 bersangkutan. Dengan metode menurun
ganda, tampak beban penyusutan yang harus diperhitungkan sebanding
dengan masa penggunaaan mesin . sementara untuk periode-periode lainnya
tidak ada masalah, sebab beban penyusutan mesin dihitung berdasarkan harga
buku pada periode yang bersangkutan.
Metode Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)
Menurut metode satuan jam kerja, beban penyusutan ditetapkan berdasarkan
jam kerja yang dapat dicapai dalam peeriode yang bersangkutan. Beban
penyusutan suatu periode dihitung dengan cara sebagai berikut:
Beban penyusutan = Jam kerja yg dapat dicapai X tarif penyusutan jam kerja
Produktif Akuntansi 16

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3

Tarif penyusutan tiap jam kerja =

Harga Peolehan-Nilai Residu


Taksiran jam kerja yg dapat dicapai

selama masa penggunaan


Contoh :
Sebuah mesin diperoleh dengna harga Rp 200.000.000,00, mesin tersebut
ditaksir dapat dioperasikan selama 80.000 jam dengan nilai residu Rp
20.000.000,00
Tarif penyusutan tiap jam kerja mesin dari data diatas adalah
Rp 200.000.000,00-Rp20.000.000,00 = Rp 2.250,00
80.000
dengan demikian setiap 1 jam mesin dioperasikan, penyusutan yang harus
dibebankan adalah sebesar Rp2.250,00. jika jam kerja yang sesungguhnya
dapat dicapai selam tahun 2004 sebanyak 7.200 jam dan tahun 2005 sebanyak
7.600 jam maka beban penyusutan tahun 2004 dan tahun 2005 dihituing
sebagai berikut:
beban penyusutan tahun 2004 : 7.200XRp2.250,00 = Rp
16.200.000,00
beban penyusutan tahun 2005 : 7.600XRp2.250,00 = Rp
17.100.000,00
pada contoh diatas tanpak bahwa dengan metode satuan jam kerja beban
penyusutan untuk setiap periode bervariasi besarnya kan sebanding dengan
jam kerja (kapasitas) aktiva tetap yang sesungguhnya dapat dicapai.
Metode Satuan Hasil Produksi (Produktive Output Method)
Metode ini sama dengan metode satuan jam kerja yaitu berdasarkan pada
factor penggunaan. Dalam metode satuan hasil produksi beban penyusutan
ditetapkan atas dasar jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode
yang bersangkutan. Beban penyusutan suatu periode adalah hasil kali jumlah
satuan produk yang dihasilkan dengan tariff penyusutan persatuan produk.
Tarif penyusutan atau beban penyusutan per satuan produk dihitung sebagai
berikut:
Tarif penyusutan per satuan produk =

Harga perolehan Nilai Residu

Produktif Akuntansi 17

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


Taksiran jumlah satuan produk yang dapat
penggunaan aktiva

dihasilkan selama masa

tetap

Contoh :
Sebuah mesin diperoleh dengn harga Rp 130.000.000,00 usia penggunaanya
ditaksir dapat menghasilkan 400.000 unit produk. Taksiran nilai residu sebesar
Rp 10.000.000,00 tarif penyusutan tiap unit produk yang dihasilkan, dihitung
sebagai berikut :
Rp 130.000.000,00-Rp10.000.000,00 = Rp 300,00
400.000

Model Integrasi Pendidikan Anti Korupsi pada Materi Ajar


Aktiva tetap adalah aktiva ( kekayaan) yang dimiliki perusahaan , yang sifatnya
permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan untuk jangka panjang serta
mempunyai nilai yang cukup material. Harga perolehan aktiva tetap meliputi semua
biaya yang dikeluarkan atau terjadi untuk mendapatkan aktiva tersebut sehingga siap
untuk dipakai dalam kegiatan normal perusahaan.
Aktiva tetap perusahaan perlu ditangani oleh tenaga khusus untuk merawat ( rajin)
dengan penuh tanggung jawab, disiplin dan kerja keras serta mandiri. Karena aktiva
tetap selu digunakan untuk operasional perusahaan, maka dalam pengelolaannya perlu
disusutkan setiap tahunnya, dan juga perlu dihitung nilainya. Dan juga dibuthkan
pembelian aktiva tetap yang baru. Karena itu diperlukan suatu tanggungjawab dan
kejujuran dalam pengelolaan aktiva tetap.
VI.

ALOKASI WAKTU: 12 x 45 menit

VII.METODE PEMBELAJARAN
1.

Ceramah

2.

Penugasan

3.

Tanya jawab

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN Ke 1 - 3

Mengidentifikasi Jumlah biaya penyusutan dan jumlah akumulasi penyusutan


aktiva tetap

MODEL PEMBELAJARAN : JIGSAW

Produktif Akuntansi 18

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


Tahap
Kegiatan
Pendahuluan

Aktivitas Siswa /Guru

Guru mengucapkan salam dan bersama siswa mengamati


kebersihan kelas, ,

jika ada sampah, guru bersama siswa

mengambil dan membuangnya pada tempat sampah. ( Nilai


Kepedulian Lingkungan)

Guru mengajak siswa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa


(Nilai Religius)

Guru melakukan absensi siswa( disiplin )

Guru menjelaskan kompetensi dasar dan indikator yang akan


dicapai.

Guru menjelaskan strategi belajar mengajar yang digunakan


dan aspek penilaian siswa.

Inti

Guru melakukan apersepsi yakni bertanya kepada siswa tentang

pengetahuan awal siswa terhadap materi


Eksplorasi

Guru menjelaskan secara singkat tentang materi agar siswa


dapat memahami materi dan menjelaskan kepada para siswa
tentang materi yang diberikan.

Guru memotivasi siswa agar bertanya tentang hal yang belum


dimengerti

Guru mempersiapkan dan menjelaskan tentang model` pembelaj`aran yang akan digunakan dan
dilaksanakan pada pertemuan ini
Elaborasi

Siswa dikelompokkan ke dalam = 4


anggota tim

Tiap orang dalam tim diberi bagian


materi yang berbeda.

Tiap orang dalam tim diberi bagian


materi yang ditugaskan.

Anggota dari tim yang berbeda yang


telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam
kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab
mereka.

Setelah selesai diskusi sebagai tim


ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian
mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka
kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan

Produktif Akuntansi 19

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


sungguh-sungguh.

Tiap tim ahli mempresentasikan hasil

diskusi.
Konfirmasi

Penutup

Menyimpulkan hasil diskusi

Guru memberikan evaluasi tentang hasil diskusi

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang


telah diberikan hari ini

Guru memberikan tugas kepada siswa

Guru mengajak siswa untuk berdoa penutup pembelajaran.


(Nilai Religius)

Guru mengucapkan salam

Guru menjawab salam dan secara tertib bergantian mencium


tangan guru. (Nilai peduli sosial)

Pertemuan 4 - 6

Meverifikasi Biaya penyusutan dan akumulasi penyusutan dengan benar

MODEL PEMBELAJARAN : JIGSAW


Tahap
Kegiatan
Pendahuluan

Aktivitas Siswa /Guru

Guru mengucapkan salam dan bersama siswa mengamati


kebersihan kelas, ,

jika ada sampah, guru bersama siswa

mengambil dan membuangnya pada tempat sampah. ( Nilai


Kepedulian Lingkungan)

Guru mengajak siswa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa


(Nilai Religius)

Guru melakukan absensi siswa( disiplin )

Guru menjelaskan kompetensi dasar dan indikator yang akan


dicapai.

Guru menjelaskan strategi belajar mengajar yang digunakan


dan aspek penilaian siswa.

Guru melakukan apersepsi yakni bertanya kepada siswa tentang


pengetahuan awal siswa terhadap materi

Produktif Akuntansi 20

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


Inti

Eksplorasi

Guru menjelaskan secara singkat tentang materi agar siswa


dapat memahami materi dan menjelaskan kepada para siswa
tentang materi yang diberikan.

Guru memotivasi siswa agar bertanya tentang hal yang belum


dimengerti

Guru mempersiapkan dan menjelaskan tentang model` pembelaj`aran yang akan digunakan dan
dilaksanakan pada pertemuan ini
Elaborasi

Siswa dikelompokkan ke dalam = 4


anggota tim

Tiap orang dalam tim diberi bagian


materi yang berbeda.

Tiap orang dalam tim diberi bagian


materi yang ditugaskan.

Anggota dari tim yang berbeda yang


telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam
kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab
mereka.

Setelah selesai diskusi sebagai tim


ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian
mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka
kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh.

Tiap tim ahli mempresentasikan hasil

diskusi.
Konfirmasi

Penutup

Menyimpulkan hasil diskusi

Guru memberikan evaluasi tentang hasil diskusi

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang


telah diberikan hari ini

Guru memberikan tugas kepada siswa

Guru mengajak siswa untuk berdoa penutup pembelajaran.


(Nilai Religius)

Guru mengucapkan salam

Guru menjawab salam dan secara tertib bergantian mencium


tangan guru. (Nilai peduli sosial)
Produktif Akuntansi 21

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3

IX.

PENILAIAN
1. Tes Tertulis
1) Apakah yang dimaksud dengan penyusutan aktiva tetap itu !
2) Faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap!
3) Apakah yang dimaksud dengan harga perolehan ?
4) Apakah yang dimaksud dengan nilai sisa ?
5) Apakah yang dimaksud dengan usia ekonomis ?

2. Instrumen Penilaian
NO

3.

PEDOMAN PENSKORAN/KUNCI JAWABAN


Peyusutan aktiva tetap (depresiasi) adalah alokasi harga
perolehan aktiva tetap kepada perode-periode akuntansi dalam
masa penggunaannya. Menurut pandangan akuntansi, nilai
aktiva tetap setiap saat turun sehingga setelah habis masa
penggunaannya,
factor yang menentukan besarnya penyusutan
b. harga perolehan
c. nilai sisa atau nilai residu
d. usia ekonomis atau usia manfaat
e. metode penyusutan yang diterapkan
harga perolehan
harga perolehan meliputi semua pengeluaran yang
berhu7bungan dengan perolehan dan penyiapannya, sampai
aktiva tetap yang bersangkutan siap dioperasikan
nilai sisa atau nilai residu
nilai residu (residual value) adalah taksiran nilai aktiva tetap
setalah habis masa penggunaannya dengan demikian jumlah
harga perolehan dikurangi dengan nilai residu adalah jumlah
yang harus didsusutkan.
usia ekonomis atau usia manfaat
usia ekonomis aktiva tetap adalah masa penggunaan aktiva
tetap, yaitu sejak mulai dioperasikan sampai masa aktiva tetap
yang bersangkutan secara ekonomis sudah tidak
menguntungkan lagi. Usia ekonomis aktiva tetap biasanya
ditetapkan berdasrkan taksiran
Jumlah Skor maksimum

SKOR

20

20

20

20

20

100

Pedoman Penilaian
Nilai =

Skor Perolehan
x 100
100

Produktif Akuntansi 22

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3

RUBRIK PENILAIAN
No

Aspek Penilaian

Nama Murid

II

Catatan Guru

III

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Keterangan :
I.

Ketepatan dan kecepatan merespon pertanyaan

(Max 80)

II.

Keseriusan dalam menjawab pertanyaan

(Max 80)

III.

Keaktifan dalam kelas

(Max 80)

Pedoman nilai diskusi:

Nilai =

SkorPerole han
3

X. SUMBER BELAJAR
1. Modul diknas
2. Dasar-dasar akuntansi, Hendi Soemantri.
3.

Siklus Akuntansi, Drs.Toto sucipto dkk,Yudistiro

4. M. Fahri Husien, 2004. Sistem Akuntansi, Yogyakarta; UPP AMP YKPN


5. Mulyadi, UGM, 2001. Sistem Akuntansi, Jakarta; Penerbit Salemba
6. Narko, 2002. Sistem Akuntansi, Yogyakarta; Yayasan Pustaka Nusantara
7. Wilkinson JW, 1995. Sistem akuntansi dan Informasi, Edisi Ketiga, Jilid I dan
II, Jakarta; Bina Rupa Aksara

Produktif Akuntansi 23

RPP Mengelola Kartu Kartu Aktiva Tetap 3


XI.

MEDIA /ALAT PEMBELAJARAN


1. NUMBER HEAD
2. POWER POINT
3. STICK

Mengetahui

Jombang, 30 January 2013

Kepala SMK PGRI 1 JOMBANG

Guru Mata Pelajaran

Drs. S U G I T O , M.MPd

S U D A R T I , S.Pd.

NIP. 10590108 198903 1 004

NIP. 19670712 199403 2 010

Produktif Akuntansi 24

You might also like