Professional Documents
Culture Documents
MODUL 1
TUGAS
ANALISIS BEBAN KERJA
Disusun oleh :
Nama
NPM
: 10070211060
Kelas
:B
BAB I
PENDAHULUAN
agar
penataan/penyempurnaaan
sesuai
struktur
dengan
beban
organisasi.dari
kerja.
sebagian
Sebagai
bahan
pembahasan
itu
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
kalaupun ada masih sulit dipahami karena para ahli yang menggunakan konsep ini
melihatnya dari sudut pandang yang beragam sesuai dengan latar belakang disiplin
ilmu mereka sehingga belum tentu sesuai dengan apa yang kita butuhkan dan harapkan.
Berikut ini definisi-definisi analisis beban kerja yang ditemui dari berbagai
referensi berbahasa Indonesia yang konsepnya bersifat umum dan sederhana sehingga
lebih mudah dipahami:
Menurut Komaruddin (1996:235), analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan
jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu
pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan
untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau
beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang petugas.
Menurut Simamora (1995:57), analisis beban kerja adalah mengidentifikasi baik
jumlah karyawan maupun kwalifikasi karyawan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi.
Menurut Menpan (1997), pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah
kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan
dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik
untuk mendapatkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit
organisasi, atau pemegang jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan
menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis beban kerja atau teknik
manajemen lainnya. Lebih lanjut dikemukakan pula, bahwa pengukuran beban kerja
merupakan salah satu teknik manajemen untuk mendapatkan informasi
jabatan,
melalui proses penelitian dan pengkajian yang dilakukan secara analisis. Informasi
jabatan
tersebut
dimaksudkan
agar
dapat
digunakan
sebagai
alat
untuk
Menurut Heizer dan Render (1996:98), standar tenaga kerja adalah jumlah waktu yang
diperlukan rata-rata tenaga kerja, untuk mengerjakan aktivitas kerja khusus dalam
kondisi kerja yang normal, atau dengan kata lain standar tenaga kerja dapat digunakan
untuk menetapkan jumlah personil, agar mampu menghasilkan produksi yang
diharapkan perusahaan. Lebih jauh dikatakan, bahwa untuk menentukan standar tenaga
kerja dapat dilakukan dalam empat cara, yakni berdasarkan pengalaman masa lalu,
pengkajian waktu, standar waktu sebelum penentuan, dan pengambilan contoh kerja.
2.2
posisi/sub posisi; dan juga kebutuhan jumlah orang untuk mengisi posisi/sub posisi
tersebut. Dalam metode ini terdapat tiga tahapan utama yang akan diuraikan dibawah
ini.
1. Menentukan output utama dari suatu fungsi/sub fungsi dan kemudian
mengidentifikasi rangkaian aktivitas kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan
output tersebut. Misal departemen riset produk baru memiliki tiga rangkaian
aktivitas kerja untuk menghasilkan output/hasil penelitian pengembangan produk
baru. Yakni : Mengumpulkan data riset, menganalisa data riset dan kemudian
menyusun laporan hasil riset dan rekomendasi pengembangan produk baru.
2. Membreak-down rangkaian aktivitas menjadi satuan tugas yang lebih spesifik.
Misal dalam aktivitas pengumpulan data riset dibagi lagi menjadi kegiatan yang
lebih detil, contoh : pengumpulan data produk kompetitor, pengumpulan data
perilaku konsumen, pengumpulan data kebutuhan pasar, dll.
3. Menghitung jumlah waktu total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan per
kelompok tugas tersebut. Misal berapa total waktu yang diperlukan untuk
melakukan pengumpulan data riset; berapa lama untuk melakukan analisa dan
berapa lama untuk menyusun hasil riset. Dari jumlah total jam kegiatan ini
kemudian bisa diprediksi berapa kebutuhan jumlah pegawai yang diperlukan untuk
menyelesaikan keseluruhan tugas.
2.3
kerja yang optimal, maka manfaat yang kita peroleh adalah sebagai berikut :
a) Mengetahui jumlah optimal dan komposisi sdm yang diperlukan secara
keseluruhan
b) Mengetahui ketepatan jumlah sdm pada pekerjaannya
c) Mengetahui tingkat efektifitas jumlah sdm di setiap unit organisasi
d) Dapat digunakan sebagai pedoman formasi kerja dalam pelaksanaan mutasi,
rotasi, dan bahkan promosi sdm.
e) Dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan kebutuhan pelatihan bagi sdm
yang belum/tidak efektif pada pekerjaannya.
f) Dapat digunakan sebagai pedoman manajemen puncak dalam menentukan
keputusan dalam pelaksanaan program re-strukturisasi sdm.
BAB III
CONTOH KASUS
(STUDI KASUS : PT. SANJAYATAMA LESTARI SIRABAYA)
3.1 Contoh Kasus
Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) semakin meningkat baik dari
segi kualitas maupun kuantitas.Pengukuran beban kerja diperlukan untuk
menetapkan waktu bagi seorang karyawan yang memenuhi persyaratan
(qualified) dalam menjalankan pekerjaan tertentu pada tingkat prestasi yang
telah ditetapkan. Untuk mengatasi masalah pengukuran beban kerja pada PT.
Sanjayatama Lestari, maka dalam penelitian ini menggunakan metode Analisis
beban Kerja.Metode ini akan memberikan informasi mengenai pengalokasian
sumber daya manusia karyawan untuk menyelesaikan beban kerja yang ada.
Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja pada PT. Sanjayatama Lestari
dengan menggunakan metode Analisis Beban Kerja dapat di simpulkan bahwa
rata-rata beban kerja karyawan pada bagian baguan Tabulator adalah 8650,866
jam / tahun dengan jumlah karyawan yang optimal adalah 4 orang. Pada bagian
Adhoc rata-rata beban kerja sebelum dilakukan penelitian adalah 12.367,372
jam / tahun dengan jumlah karyawan yang optimal adalah 6 orang. Pada bagian
HRD dan Trainer rata-rata beban kerja adalah 7452,393 jam / tahun dengan
jumlah karyawan yang optimal adalah 4 orang. Pada bagian Umum rata-rata
beban kerja adalah 15.938,237 jam / tahun dengan jumlah karyawan optimal
adalah 8 orang.
Perhitungan kebutuhan tenaga kerja
Menurut Moekijat (2008) jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu jabatan dapat ditentukan yaitu pertama-tama dengan
menentukan
jumlah
waktu
yang
sunguhsungguh
diperlukan
untuk
Pengumpulan Data
Berikut ini adalah data waktu elemen kerja tiap bagian
2. Pengolahan data
Bagian Tabulator
Adalah unit yang bertugas mengumpulkan dan menyusun data dari
supervisor
Bagian Adhoc
Adalah unit yang bertugas mengkoordinir jalannya kegiatan event
Bagian Umum
Adalah unit yang bertugas mengurus data BPJS karyawan beserta
keuangannya
3.
Analisa
a. Bagian Tabulator
Optimalisasi kerja dapat dilakukan bila jumlah karyawan sesuai dengan
jumlah beban kerja. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan
Pengukuran Beban Kerja (PBK I, PBK II, dan PBK III) diketahui bahwa
beban kerja 8650,866 jam / tahun dibagi dengan waktu kerja efektif 2248
jam / tahun sehingga, jumlah karyawan yang efisien untuk bagian ini yaitu
sebanyak 4 (empat) karyawan dari 6 (enam) orang karyawan yang sudah
ada. Hal tersebut berarti pada bagian ini memiliki kelebihan jumlah
karyawan sebanyak 2 (dua) orang
b. Bagian Adhoc
Optimalisasi kerja dapat dilakukan bila jumlah karyawan sesuai dengan
jumlah beban kerja. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan
Pengukuran Beban Kerja (PBK I, PBK II, dan
PBK III) diketahui bahwa beban kerja 12.367,372 jam / tahun dibagi dengan
waktu kerja efektif 2248 jam / tahun sehingga, jumlah karyawan yang
efisien untuk bagian ini yaitu sebanyak 6 (enam) karyawan dari 8 (delapan)
orang karyawan yang sudah ada. Hal tersebut berarti pada bagian ini
memiliki kelebihan jumlah karyawan sebanyak 2 (dua) orang
c. Bagian HRD dan Trainer
Optimalisasi kerja dapat dilakukan bila jumlah karyawan sesuai dengan
jumlah beban
kerja. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Pengukuran Beban
Kerja (PBK I, PBK II, dan PBK III) diketahui bahwa beban kerja 7252,393
dibagi dengan waktu kerja efektif 2248 jam / tahun sehingga, jumlah
karyawan yang efisien untuk bagian ini yaitu sebanyak 4 (empat) karyawan
dari 3 (tiga) orang karyawan yang sudah ada. Hal tersebut berarti pada
bagian ini memiliki kekurangan 1 orang karyawan.
d. Bagian Umum
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Anggraeni, linanda eka. Prabowo, rony. 2015. Analisis beban kerja untuk menentukan
jumlah Karyawan optimal. (studi kasus : pt. Sanjayatama lestari sirabaya) jurusan
teknik industri, fakultas teknologi industri, Institut teknologi adhi tama surabaya
2. http://google.com
3. ttp://manajemen.fem.ipb.ac.id/images/uploads/volume_iv_no_2_agustus_2013_4.pdf
4. http://adilkurnia.blogspot.co.id/2012/11/definisi-analisis-beban-kerja-workload.html
5. http://rajapresentasi.com/2009/04/cara-melakukan-workload-analysis-analisa-bebankerja
6. https://jobanalysisworld.wordpress.com/analisis-beban-kerja-sebuah-aplikasi-jobanalysis