Professional Documents
Culture Documents
KRONIS
Dosen :
Fatma sayekti S.kep., Ns., M.kep.,
Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan komunitas pada
kelompok penyakit kronis. Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Keperawatan komunitas.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya makalah ini, berkat
bimbingan, bantuan, dan kerja sama serta dorongan berbagai pihak sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, dengan segala hormat penyusun
mengucapakan terima kasih kepada:
1. Fatma sayekti S.kep., Ns., M.kep., selaku pembimbing yang selalu sabar
memberikan
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan intoleren glukosa.
Penyakit ini dapat dikelola dengan menyesuaikan perencanaan makanan , kegiatan
jasmani dan pengobatan yang sesuai dengan konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia
dan perlunya diadakan pendekatan individual bagi edukasi diabetes, yang dikenal dengan
Pentalogi Terapi DM meliputi :
1. Terapi Primer, yang terdiri dari : Penyuluhan Kesehatan, Diet Diabetes, Latihan Fisik.
2. Terapi Sekunder, yang terdiri dari : Obat Hipoglikemi
Diabetes Militus berhubungan dengan meningkatnya kadar glukosa darah dan
bertambahnya risiko komplikasi gawat darurat bila tidak dikelola dengan baik
(Soegondo,1999). Komplikasi dapat timbul oleh karena ketidak patuhan pasien dalam
menjalankan program terapi sebagai berikut : pengaturan diet, olah raga dan penggunaan
obat-obatan (Putra,1995). Berbagai penelitian telah menunjukan ketidak patuhan pasien
DM terhadap perawatan diri sendiri( Efendi Z,1991).
Disamping peningkatan prevalensi DM,
komplek dan perawatan yang lama. Kepatuhan berobat merupakan harapan dari setiap
penderita DM. Berarti setiap penderita DM sanggup melaksanakan instruksiinstruksi
ataupun
anjuran
dokternya
agar
penyakit
DM
nya
dapat
dikontrol
dengan
Greca & Stone [ 1985] menyatakan bahwa mentaati rekomendasi pengobatan yang
dianjurkan dokter merupakan masalah yang sangat penting . Tingkat ketidakpatuhan
terbukti cukup tinggi dalam populasi medis yang kronis.
1
Materi penyuluhan ini meliputi pengaturan diet yang ditekankan pada 3 J : jenis, jadwal
dan jumlah diet yang diberikan kepada pasien DM. Disamping itu materi penyuluhan
difokuskan pada aktifitas fisik secara teratur dan penggunaan obat anti diabetik secara
realistis. Ketiga hal ini merupakan kunci pokok keberhasilan program terapi DM.
Dari uraian diatas , maka perlu diadapak penelitian guna mengetahui faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam menjalankan program terapi, sehingga hasil
penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perawat khususnya dalam menberikan
asuhan keperawatan pada pasien DM.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui asuhan keperawatan komunitas pada penderita DM
2. Mengetahui masalah-masalah dan diagnosa keperawatan komunitas pada pasien DM
3. Merencanakan asuhan keperawatan komunitas pada penderita DM
4. Mengidentifikasi pengaruh tingkat pendidikan terhadap kepatuhan pasien DM dalam
menjalankan program terapi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Diabetes militus adalam penyakit metabolik yang kebanyakan herediter dengan
tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut
maupun kronik, sebagai akibat dari kurangnya insulin efektif maupun insulin absolut
dalam tubuh. Gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat, yang biasanya
disertai juga gangguan metabolisme protein dan lemak.
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
2.2 Klasifikasi
1. Diabetes tipe 1
- kerusakan sel mengarah kepada defisiensi insulin absolut
A. Imun
B. Idiopatik
2. Diabetes tipe 2 (80%)
- defisiensi insulin relatif sampai defek sekresi (tidak tergantung insulinNIIDM)
3. DM kehamilan (Gestational DM)
2.3 Etiologi
parah yang melebihi ambang ginjal normal ( konsentrasi glukosa darah sebesar 160 180
mg/100 ml ), akan timbul glikosuria karena tubulus tubulus renalis tidak dapat
menyerap kembali semua glukosa. Glukosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotik
yang menyebabkan poliuri disertai kehilangan sodium, klorida, potasium, dan pospat.
Adanya poliuri menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi. Akibat glukosa yang keluar
bersama urine maka pasien akan mengalami keseimbangan protein negatif dan berat badan
menurun serta cenderung terjadi polifagi. Akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan
energi sehingga pasien menjadi cepat telah dan mengantuk yang disebabkan oleh
berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya penggunaan
karbohidrat untuk energi.
Hiperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis, penebalan membran
basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan memudahkan terjadinya gangren.
2.5 Tanda dan gejala
Gejala yang sering muncul pada DM, yaitu :
a) Poliuria (banyak dan sering kencing)
b) Polipagia (banyak makan)
c) Polidipsi (banyak minum)
kemudian diringi dengan keluhan-keluhan :
a) Kelemahan tubuh, lesu, tidak bertenaga.
b) Berat badan menurun
c) Rasa kesemutan, karena iritasi (perangsangan) pada serabut-serabut saraf
d) Kelainan kulit, gatal-gatal, bisul-bisul
e) Infeksi saluran kencing
f) Kelainan ginjal kalogi: keputihan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KASUS
Di RT 3 RW 5 kelurahan Margo Rukun terdapat penduduk yang menderita diabetes
melitus berjumlah 300 orang, 55 % wanita yaitu sebanyak 180 orang dan 45 % laki-laki sebanyak 120
orang. Dari jumlah penduduk yang menderita diabetes melitus tersebut sebanyak 150 orang (50 %)
usia dewasa dan 30% usia lansia sebanyak 90 orang, serta 20% ibu hamil sebanyak 60 orang. Dari data
tersebut diketahui Diabetes Melitus dengan tipe IDDM 25% sebanyak 75 orang, NIDDM 35%
sebanyak 105 orang, dan DM dengan gangren 30% sebanyak 90 orang, serta DM gestasional sebanyak
30 orang (10 %). Dari penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali penderita DM yang rutin
memeriksakan kadar gula darahnya. Asuhan keperawatan ini menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang meliputi : pengkajian status kesehatan masyarakat, perumusan diagnosa
keperawatan, dan perencanaan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader
kesehatan, tokoh masyarakat dan pimpinan wilayah tersebut.
3.2PENGKAJIAN
Pengkajian menggunakan pendekatan community as partner meliputi : data inti dan data sub
sistem.
3.2.1 Data Inti komunitas meliputi ;
1.
Propinsi
: Jawa Timur
Kabupaten/ kotamadya
: Pacitan
Kecamatan
: Sumber Asri
Kelurahan
: Margorukun
Rw
: 05
Rt
: 03
Luas wilayah
: 5.220 m2
Batas wilayah/wilayah
Utara
Selatan
: RT 06 /RW 04
Barat
: RT 07
Timur
: RT 18/ RW 03
Pemukiman : 4550 m2
1. Data demografi
1)
: 250 orang
2)
: 65 orang
3)
: 20 orang
4)
Jumlah penderita DM
: 300 orang
Anak-anak
:-
Remaja
:-
Dewasa
Lansia
: 90 orang (30 %)
Ibu hamil
: 60 orang (20%)
Berdasarkan agama
Islam
: 20 orang (80%)
Kristen
: 30 orang (10%)
Hindu
: 15 orang (5%)
Budha
: 15 orang (5%)
Konghucu
:-
Katolik
:-
PAM
Sumur
: 90 orang (30%)
Sungai
Lain-lain/air mineral
:-
: 60 orang (20%)
: 300 orang (100%)
Diangkut petugas
: 30%
Dibuang sembarangan
: 70%
Got/parit
: 100%
Sungai
:-
c.
Baik/lancar
Kotor
: 25%
: 75%
Jamban
Kepemilikan jamban
Memiliki jamban
: 80%
10
: 20%
Septitank
: 75%
Disungai
: 25%
Keadaan jamban
Bersih
: 45%
Kotor
: 55%
d. Keadaan rumah
Tipe rumah
Tipe A/permanen
Tipe B/semipermanen
: 75 orang (25%)
: 15 orang (5%)
Status rumah
Kontrak
Lantai rumah
Tanah
: 30 orang (10%)
Papan
: 90 orang (30%)
Tegel/keramik
Ventilasi
Ada
Tidak ada
: 60 orang (20%)
Memenuhi syarat
Halaman rumah
Kepemilikan pekarangan
11
Memiliki
: 240 orang (80%)
Tidak memiliki
: 60 orang (20%)
Pemanfaatan pekarangan
Ya
: 270 orang (90%)
Tidak
: 30 orang (10%)
Karang taruna
Pengajian
Ceramah agama
PKK
: 1 kelompok
: 2 kelompok
: 1 kelompok
: 1 kali per bulan
Balai desa
Dukuh
RW
RT
Masjid/Mushola
: ada (1 buah)
: ada (1 buah)
: ada (1 buah)
: ada (1 buah)
: ada (2 buah)
b) Fasilitas kesehatan
1. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Puskesmas
Rumah sakit
Para dokter swasta
Praktek kesehatan lain
3. Ekonomi
a.
: 90 orang (30%)
: 210 orang (70%)
Karekteristik pekerjaan
PNS/ABRI
Pegawai swasta
Wiraswasta
: 60 orang (20%)
: 60 orang (20%)
: 30 orang (10%)
12
Buruh tani/pabrik
b. Penghasilan rata-rata perbulan
<dari UMR
UMR 1.000.000,00
>dari UMR
c.
<dari UMR
UMR 1.000.000,00
>dari UMR
: 30 orang (10%)
d. Kepemilikan usaha
Toko
Warung makanan
UKM
Tidak punya
: 30 orang (10%)
: 15 orang (5%)
: 9 orang (3%)
: 246 orang (82%)
Keamanan
1. Diet makan
Patuh
Kadang-kadang
Tidak patuh
: 25% ( 75 org )
: 30% ( 90 org )
: 45% (135 org )
Sering
Kadang-kadang
13
Tidak pernah
4. Kebiasaan sehari-hari
: 30% ( 90 org)
Jarang memakai
: 10% ( 30 org )
: 10% ( 30 org )
: 15% ( 40 org )
: 75% ( 225 org )
b. Transportasi
1) Fasilitas transportasi
Sepeda
Motor
Mobil
Lain-lain/ becak
: 90 orang (30%)
: 120 orang (40%)
: 6 orang (2%)
: 84 orang (28%)
Kendaraan pribadi
: ada
14
: belum ada
: belum ada
6. Sistem komunikasi
a.
Radio
TV
Telepon/handphone
Majalah/Koran
c.
: ada
: ada
: ada
7. Pendidikan
Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal
SD
SLTP
: 90 orang (30%)
SLTA
Perguruan tinggi
: 60 orang (20%)
: 15 orang (5%)
8. Rekreasi
15
Tempat wisata yang biasanya dikunjungi taman kota dan alun alun.
Ada program setahun sekali diadakan program wisata bersama kader kesehatan RT 05 RW 03
Kelurahan Margo Rukun.
1.
Pengelompokan Data
Ds :
Etiologi
Masalah
Pengetahuan yang
Ketidakpatuhan
kurang
terhadap diet Di RT 3
RW 5 kelurahan
Do :
Margo Rukun
Faktor penghasilan
Ketidakpatuhan
yang rendah
masyarakat/penderita
DM melaksanakan
check up kesehatan
Do:
Di RT 3 RW 5
kelurahan Margo
up/bulan
Rukun
Ds:
3
Kurangnya
Resiko
pengetahuan penderita
penderita ganggren Di
16
peningkatan
Do:
DM tentang
RT 3 RW 5 kelurahan
pencegahan terjadinya
Margo Rukun
luka ganggren
SLTP
SLTA
Pentingnya
Perubahan
Penelesaian untuk
keperawatan
penyelesaian
positif untuk
peningkatan kwalitas
masalah
penyelesaian di
hidup
1 : rendah
komunitas
0 : tidak ada
2 : sedang
0 : tidak ada
1 : rendah
3 : tinggi
1 : rendah
2 : sedang
2 : sedang
3 : tinggi
score
3 : tinggi
Ketidakpatuhan
terhadap diit di RT 5
RW
kelurahan
Margo
Rukun
berhubungan
dengan Pengetahuan
yang kurang
Ketidakpatuhan
masyarakat/penderit
a DM melaksanakan
17
check up kesehatan
di RT 5
RW 3
kelurahan
Margo
Rukun berhubungan
dengan
faktor
penghasilan
yang
rendah
Resiko peningkatan
penderita
ganggren
di RT 5
RW 3
kelurahan
Margo
Rukun berhubungan
dengan
Kurangnya
pengetahuan
penderita
DM
tenytang pencegahan
terjadinya
luka
ganggren
3.5 PERENCANAAN
Diagnosa keperawatan
1)
Ketidakpatuhan
Tujuan
terhadap diet di RT 5 RW 3
jangka pendek:
Tujuan1.
Intervensi
Sasaran
Metode
Bina 1.
Kader 1.
KIE
hubungan
kesehatan
1.
Ceram
saling percaya
masyarakat dan
ah, tanya
berhubungan dengan
Setelah
dengan
masyarakat
jawab, diskusi,
dilakukan
masyarakat
yang menderita
demonstrasi.
ditandai dengan :
asuhan
1.
Lakuk
DM
keperawatan
an pendidikan1.
selama 1
kesehatan
penderita DM di
minggu
tentang diit
RT 5 RW 3
(45%)
diharapkan
untuk
kelurahan
penderita DM
penderita DM
margorukun
data menyebutkan
penyuluhan kader
Semua
patuh tyerhadap
pengobatan
Berikan
Semua
jarang ada
terhadap diit
penyuluhan
penderita DM di
tentang
RT 5 RW 3
pentingnya
kelurahan
Tujuan
18
jangka panjang:
kebiasaan
masyarakat
kepatuhan
margorukun
pengobatan
Masyarakat
terhadap
mengetahui
bagi penderita
tentang diit
DM
diit
untuk penderita
DM
Masyarakat
mengetahui
tentang
pentingnya
kepatuahan
pengobatan
2)
Resiko peningkatan
Setelah
1.
Berika
1.
Seluruh
1.
KIE,
penderita ganggren di RT 5
dilakukan
n health
penderita DM di
demonstrasi,
RW 3 kelurahan Margo
asuhan
education pada
RT5 RW 3
dan
keperawatan
penderita DM
Kelurahan
demonstrasi
Kurangnya pengetahuan
dalam waktu 1
tentang cara
Margo Rukun 1.
penderita DM tenytang
minggu tidak
pencegahan 1.
terjadi
terjadinya luka
penderita DM
peningkatan
gangren, dan
penderita DM
penyebab
RT5 RW 3
DM dengan ganggren
dengan
terjadinya luka
ganggren
gangrene
jumlah penderita
distribusi penderita
DM berdasarkan tingkat
Tujuan2.
SLTP
:
30% (90 orang)
SLTA
:
20% (60 orang)
Perguruan
ah, tanya
jawab, diskusi
Tindak
an langsung
1.
Ceram
ah, tanya
jawab, diskusi
n kepada
jangka pendek :
penderita DM
Laptop,
- Penderita DM
maupun
materi, screen,
mengetahui cara
keluarganya
dan leaflet
pencegahan
tentang
terjadinya luka
perawatan luka
ganggren
gangrene
pendidikan formal
SD
:45% (135
orang)
Ajarka
Seluruh
Ceram
1.
- Penderita DM
mengerti cara
perawatan luka
Berika
n penyuluhan
tentang
19
LCD,
pentingnya
tinggi:5%(15 orang)
ganggren
- Penderita DM
mengetahui
penyebab
kebiasaan
sehari
hari
memakai
sebanyak
alas
45
check up gula
darah bagi
penderita DM
1.
Lakuk
an Check up
terjadinya luka
gula darah
ganggren
gratis pada
kaki
Tujuan
orang
jangka panjang:
penderita DM
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 1
minggu
diharapkan
semua
masyarakat
penderita DM
dapat patuh
dalam
melaksanakan
check up gula
darah
2.
3)
Ketidakpatuhan
Berika
2.
Kelura
- Masyarakat
n penyuluhan
han Margo
Laptop,
masyarakat/penderita DM
penderita DM
tentang faktor
Rukun
materi, screen,
melaksanakan check up
mengetahui
resiko tentang1.
Seluruh
kesehatan di RT 5 RW 3
tentang resiko
ketidakpatuhan
penderita DM di
ketidakpetuhan
penderita DM
RT 5 RW 3
untuk
tentang check
kelurahan
melaksanakan
up gula darah
margo Rukun
ditandai dengan:
check up gula
1.
darah
Seluruh
penderita DM di
20
dan leafle
LCD,
RT 5 RW 3
kelurahan
margo Rukun
lulusan SD
sebanyak 135 orang
lulusan SLTP
sebanyak 90 orang
penghasilan < UMR
sebanyak 150 orang
penghasilan UMR1.000.000 sebanyak 90
orang
penghasilan > UMR
60 orang
DAFTAR PUSTAKA
21
Doenges, Marilyn E. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa. (1999). Jakarta : EGC.
Carpenito, Lynda Juall. (1997). Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa YasminAsih. Jakarta
: EGC
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih. Jakarta : EGC.
22