You are on page 1of 4

KEGIATAN POKOK PENGENDALIAN ISPA

A. ADVOKASI DAN SOSIALISASI


Advokasi dan sosialisasi merupakan kegiatan yang penting dalam upaya untuk
mendapatkan komitmen politis dan kesadaran dari semua pohak pengambil keputusan
dan seluruh masyarakat dalam upaya pengendalian ISPA dalam hal ini Pneumonia
sebagai penyebab utama kematian bayi dan balita.
1. Advokasi
Dapat dilakukan melalui pertemuan dalam rangka mendapatkan komitmen dari
semua pengambil kebijakan
2. Sosialisasi
Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, kemandirian dan
menjalin kerjasama bagi pemangku kepentingan di semua jenjang melalui
pertemuan berkala, penyuluhan/KIE.
B. PENEMUAN DAN TATA LAKSANA PNEUMONIA BALITA
1. Penemuan penderita pneumonia
Penemuan dan tatalaksana Pneumonia merupakan kegiatan inti dalam
pengendalian Pneumonia Balita.
a. Penemuan penderita secara pasif
Dalam hal ini penderita yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan seperti
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit dan Rumah sakit swasta.
b. Penemuan penderita secara aktif
Petugas kesehatan bersama kader secara aktif menemukan penderita baru dan
penderita pneumonia yang seharusnya datang untuk kunjungan ulang 2 hari
setelah berobat.
Penemuan penderita pasif dan aktif melalui proses sebagai berikut :
a. Menanyakan balita yang batuk dan atau kesukaran bernapas
b. Melakukan pemeriksaan dengan melihat tarikan dinding dada bagian bawah ke
dalam (TDDK) dan hitung napas.
c. Melakukan penentuan tanda bahaya sesuai golongan umur <2 bulan dan 2
bulan - <5 tahun
d. Melakukan klasifikasi balita batuk dan atau kesukaran bernapas; pneumonia
berat, pneumonia dan batuk bukan pneumonia
Bagan klasifikasi balita batuk dan atau kesukaran bernapas
Kelompok umur

Klasifikasi

2 bulan - <5 tahun

Pneumonia berat
Pneumonia

Tanda penyerta selain batuk


dan atau sukar bernapas
Tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam
Napas cepat sesuai golongan
umur
*2 bulan-<1tahun : 50 kali

atau lebih/menit

Bukan pneumonia

<2 bulan

Pneumonia berat

Bukan pneumonia

*1 - <5tahun : 40 kali atau


lebih/menit
Tidak ada napas cepat dan
tidak ada tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam
Napas cepat > 60 kali atau
lebih per menit dan atau
tarikan kuat dinding dada
bagian bawah ke dalam
Tidak ada napas cepat dan
tidak ada tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam

2. Perkiraan jumlah penderita Pneumonia Balita


Perkiraan jumlah penderita Pneumonia Balita suatu puskesmas didasarkan pada
angka insiden Pneumonia Balita dari jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas
yang bersangkutan. Jika angka insiden pneumonia untuk suatu daerah belum
diketahui makan dapat digunakan angkat perkiraan (nasional) insiden pneumonia
balita di Indonesia yang di hitung 10 % dari total populasi balita.
Jumlah balita di sudatu daerah diperkirakan sebesar 10 % dari jumlah total
penduduk. Namun jika provinsi, kabupaten/kota memiliki data jumlah balita yang
resmi / rill dari pencatatan petugas di wilayahnya, maka dapat menggunakan data
tersebut sebagai dasar untuk menghitung jumlah penderita pneumonia balita.
Rumus perkiraan jumlah penderita pneumonia balita di suatu wilayah kerja per
tahun adalah sebagai berikut :
a. Bila jumlah balita sudah diketahui
Indisen pneumonia balita = 10 % jumlah balita
b. Bila jumlah balita belum diketahui
Perkiraan jumlah balita = 10 % jumlah penduduk
3. Target
Target penemuan penderita pneumonia balita adalah jumlah penderita penuomonia
balita yang harus ditemukan di suatu wilayah dalam 1 tahun sesuai dengan
kebijakan yang berlaku setiap tahun secara nasional
4. Tatalaksana pneumonia balita
Pola tatalaksana penderita yang dipakai dalam pelaksanaan pengendalian ISPA
untuk pengendalian pneumonia pada balita didasarkan pada pola tatalaksana
penderita ISPA yang diterbitkan WHO tahun 1998 yang telah mengalami adaptasi
sesuai kondisi Indonesia.
Bagan tatalaksana penderita batuk dan atau kesukaran bernapas umur < 2 bulan

Umur kurang 2 bulan


Tanda

Klasifikasi
Tindakan

*Tarikan dinding dada bagian


bawah ke dalam yang kuat
(TDDK kuat)
*Adanya napas cepat 60
kali/menit atau lebih
Pneumonia berat
*Rujuk segera ke rumah sakit
*Beri 1 dosis antibiotik
*obat demam, jika da
*obat wheezing, jika ada
*anjuran ibunya untuk tetap
memberikan ASI

*Tidak ada TDDK kuat


*Tidak ada napas cepat,
frekuensi napas kurang dari
60 kali/menit
Batuk bukan pneumonia
*Nasihat ibu untuk tindakan
perawatan di rumah/menjaga
bayi tetap hangat
*Memberi ASI lebih sering
*Membersikan lubang
hidung jika mengganggu
pemberian ASI
*Anjurkan ibu untuk
kembali kontrol jika :
-Pernapasan menjadi cepat
atau sukar
-Kesulitan minum ASI
-Sakitnya bertambah parah

Setelah penderita penumonia balita ditemukan dilakukan tatalaksana sebagai


berikut :
a. Pengobatan dengan menggunakan antibiotik ; kontrimoksazol, amoksilin
selama 3 hari dan obat simptomatis yang diperlukan seperti parasetamol
b. Tindak lanjut bagi penderita yang kunjungan ulang yaitu penderita 2 hari
setelah mendapat antibiotik di fasilitas pelayanan kesehatan
c. Rujukan bagi penderita pneumonia berat atau penyakit sangat berat
Bagan Tatalaksana anak batuk dan atau kesukaran bernapas umur 2 bulan - <5
tahun
Umur 2 bulan - <5 tahun
Tanda

*tarikan dinding dada


bagian bawah ke dalam
(TDDK)

*tidak ada tarikan


dinding dada
bagian bawah ke
dalam (TDDK)
*ada napas cepat:
2 bl - <12 bln =
> 50 kali/menit
12 bln - < 5 th =
>40 kali/menit

*tindakan ada
tarikan dinding
dada bagian
bawah ke dalam
(TDDK)
*tindakan ada
napas cepat
2 bl - <12 bln =
< 50 kali/menit
12 bln - < 5 th =

Klasifikasi

Pneumonia berat

Tindakan

*rujuk segera ke rumah


sakit
*beri 1 dosis antibotik
*jika demam, jika
*obati wheezing, jika ada

Tanda

Tindakan

pneumonia

<40 kali/menit
Batuk bukan
pneumonia
*bila batuk > 3
minggu, rujuk
*nasihati ibunya
untuk tindakan
perawatan
dirumah
*jika demam, jika
*obati wheezing,
jika ada

*nasihati ibunya
untuk tindakan
perawatan di
rumah
*beri antibiotik
selama 3 hari
*anjurkan ibu
unutk kontrol 2
hari atau lebih
cepat bila keadaan
anak memburuk
*jika demam, jika
*obati wheezing,
jika ada
Periksa dalam 2 hari anak yang diberi antibiotik
memburuk
Tetap sama
Membaik
*tidak dapat minum
*napasnya
*ada TDDK
melambat
*Ada tanda bahaya
*panasnya turun
*nafsu makin
membaik
Rujuk segera ke rumah
Ganti antibiotik
*turunkan
sakit
atau rujuk
antibiotik sampa 3
hari

You might also like