Professional Documents
Culture Documents
Nama
NIM
: 150341805884
Mata Kuliah
Kelas
Waktu Pertemuan
A. RESUME
Kurikulum merupakan suatu rencana yang berfungsi sebagai pedoman
atau acuan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum juga diartikan sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelanggaraan kegiatan
pembelajaran. Kurikulum dalam dunia pendidikan dapat berubah sesuai dengan
tujuan pendidikan yang ingin dicapai, oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa
kurikulum bersifat dinamis karena harus disesuaikan dengan tuntutan dan
perubahan yang terjadi di masyarakat. Indonesia merupakan salah satu negara
yang mengalami perubahan kurikulumdari waktu ke waktu, namun semua
kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila
danUUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta
pendekatan dalam merealisasikannya. Berikut perubahan dan permasalahan
kurikulum di Indonesia dari waktu ke waktu.
1) Kurikulum 1947
Kurikulum 1947 merupakan kurikulum pertama di Indonesia setelah
kemerdekaan, kurikulum pendidikan di Indonesia pada masa ini masih
dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya
meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Rentjana Pelajaran 1947
boleh dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda.
Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang
merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism
adalah kurikulum
pendidikan
di Indonesia
masih
Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran
sehingga kurikulum ini banyak sekali mendapatkan kritikan.
6) Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 merupakan penyemkpurnaan dari kurikulum 1975,
Asumsi yang mendasari penyempurnaan kurikulum 1975 adalah bahwa
kurikulum merupakan wadah atau tempat proses belajar mengajar
berlangsung yang secara dinamis, perlu senantiasa dinilai dan dikembangkan
selain itu banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA, yang terlihat
adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana sini
ada tempelan gambar, dan yang terlihat guru tak lagi mengajaar model
berceramah sehingga pembelajaran kurang memperhatian muatan (isi)
pelajaran.
7) Kurikulum 1994
Pada kurikulum 1984, proses pembelajaran menekankan pada pola
pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar dengan kurang
memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Hal ini terjadi karena berkesesuaian
suasan pendidikan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan)
pun lebih mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar. Akibatnya,
pada saat itu dibentuklah Tim Basic Science yang salah satu tugasnya ikut
mengembangkan kurikulum di sekolah. Tim ini memandang bahwa materi
(isi) pelajaran harus diberikan cukup banyak kepada siswa, sehingga siswa
selesai mengikuti pelajaran pada periode tertentu akan mendapatkan materi
pelajaran yang cukup banyak.
seperangkat
kompetensi
tertentu.
KBK
diarahkan
untuk
wilayah otoritas guru, yang terpenting pada tingkatan tertentu peserta didik
mencapai kompetensi yang diharapkan. Kompetensi dimaknai sebagai
perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir, dan bertindak.
Kelebihan Kurikulum 2004 (KBK) ini adalah dalam pembelajaran adanya
komunikasi dua arah antara guru dan siswa sehingga pembelajaran dapat
berpusat pada siswa, penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi,
sumber belajar yang bervariasi. Namun, permasalahan yang dihadapi adalah
kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KBK dengan
kata lain masih rendahnya kualitas sorang guru, karena dalam KBK seorang
guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menjalankan pendidikan.
9) Kurikulum 2006 (KTSP)
Tahun 2006 terbentuklah sebuah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) merupakan peneyempurnaan kueikulum dari tahun-tahun sebelumnya
yang disarankan untuk dijadikan rujukan oleh para pengembang kurikulum.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan di Indonesia.
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan
mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk
pendidikan dasar dan menengah. Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada
sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Standar isi
adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk
pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat: kerangka
dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan
penyempurnaan
dari
kurikulum
KTSP
namun
dalam
pendahuluan
bertujuan
untuk
menciptakan
suasana
awal
terhadap
pembentukan
sikap,
keterampilan,
dan
Standar
Isi.
Proses
Pembelajaran
pada
satuan
pendidikan
agar
para
guru
mampu
menerapkan
pembelajaran
berbasis
2013
merupakan
kurikulum
terbaru
yang
merupakan
keilmuan
dan
menimbulkan
kebingungan
dan
beban
dari
permasalahan-permasalahan?
4) Fenomena yang terjadi saat ini adalah beberapa sekolah ada yang
menerapkan KTSP dan ada pula yang menerapkan Kurikulum 2013?
Bagaimana dampak yang dapat ditimbulkan dari perbedaan kurikulum
tersebut bagi dunia pendidikan di Indonesia?
5) Bagaimanakah kurikulum yang benar-benar cocok diterapkan di Indonesia?
DAFTAR RUJUKAN
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. 2006. Sejarah Perkembangan Kurikulum di
Indonesia. Online. http://kuliahdaring.dikti.go.id/materiterbuka/open/dikti/
Revisi_Bahan_Ajar_Cetak/BAC_Pengkur_SD/UNIT4_PERKEMBANGA
N_KURIKULUM.pdf
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Departemen Pendidikan Nasional
Ilham, Waris. 2014. Standar Proses Pendidikan Nasional dan Penerapannya
dalam
Sistem
Pendidikan
di
Sekolah
(online):
http
http://www.kompasiana.com/arits.ilham/standar-proses-pendidikannasional-dan-penerapannya-dalam-sistem-pendidikan-disekolah_54f73fffa33311590f8b47ab (diakses tanggal 22 Januari 2016)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Paparan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI: Implementasi Kurikulum 2013
Elemen
I. Identitas Resume
1 Judul resume
2 Nama penulis resume
3 Tempat dan waktu penulisan resume
II. Isi Resume
4 Topik/subtopik bahasan relevan dengan
materi yang akan dibahas
5 Pembahasan dilakukan secara singkat, padat,
dan jelas
6 Pokok-pokok pikiran yang dipaparkan
representatif untuk menggambarkan
keseluruhan isi materi yang akan dibahas
7 Mengidentifikasi permasalahan/pertanyaan
yang mengindi-kasikan pemahamannya
terhadap materi yang dipelajari (paling
sedikit 5 buah)
8 Daftar rujukan dicantumkan dengan jelas
dan benar
9 Ada pernyataan yang ingin
dilakukan/mempengaruhi sikap mahasiswa
terhadap hasil resume
10 Resume terorganisasi dengan baik dan
lengkap
Jumlah Skor Maksimal
Skor
Maks
Penilaian
Kawan
2
1
2
10
10
25
25
10
10
100
Dosen