You are on page 1of 8

PERBANDINGAN E-SERVICES

GO-JEK VS. GRABBIKE


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
YOGA AJIE PRASETYA INFORMATIKA 15
1151500023

1. ABSTRAK
Tulisan ini dibuat untuk menyampaikan dan menjabarkan perbandingan antara
dua penyedia jasa ojek online yaitu Go-Jek dan GrabBike. beberapa paramater yang
dijadikan perbandingan antara lain tarif, pelayanan, jumlah driver serta kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Data-data diambil dan diolah sebenar-benarnya dan
bersifat netral serta independen. Tujuan dari tulisan ini adalah sebagai bahan acuan
dan informasi kepada para pembaca dan pengguna layanan tersebut.

2.

PENDAHULUAN
2.1. LATAR BELAKANG

Perbandingan antara Go-Jek dengan GrabBike dipilih karena dua perusahaan ini
sangat bersaing dengan ketat dan merupakan pilihan utama para pengguna layanan
ojek online. Selain itu, keduanya memiliki perbedaan yang tidak terlalu jauh dan banyak
persamaan yang membingungkan pengguna.

1.1. TUJUAN
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk menjabarkan dan menjelaskan
perbandingan-perbandingan Go-Jek dan GrabBike. Dan juga untuk menjadi acuan para
pengguna untuk memilih dan juga menghilangkan kebingungan yang disebabkan oleh
berbagai persamaan yang dimiliki kedua perusahaan tersebut.

3. ISI DAN PEMBAHASAN


3.1. PERBANDINGAN GO-JEK VS. GRABBIKE
1) POTENSI PASAR
a) Populasi Jakarta: 10.075 juta penduduk
b) Jumlah komuter
i) 1,38 juta orang pulang-pergi dari Jakarta ke kota satelit setiap harinya.
ii) 58 persen mereka yang pulang-pergi ke Jakarta menggunakan sepeda
motor.
iii) 70 persen warga yang tinggal di luar Jakarta menggunakan kendaraan
pribadi untuk mengakses ibukota.
c) Transportasi publik saat ini
i) Terkait sejumlah alasan, sebagian orang memilih menggunakan
TransJakarta.
ii) Pada kuartal pertama 2015, penumpang TransJakarta menurun 8,5 persen
dari tahun sebelumnya. Menjadi hanya 34,1 juta saja.
iii) Meski TransJakarta sudah menyiapkan 51 bus baru tahun ini, Gubernur
Jakarta Ahok mengatakan bila jumlah tersebut masih dirasa kurang.
2) KOMPETISI
a) Founder
i) Go-Jek
Nadiem Makarim
CEO & Founder Go-Jek
Berasal dari Indonesia

Pendidikan
Brown University Bachelor of Arts (B.A.), International Relations and
Affairs (2002-2006)
MBA dari Harvard Business School (2009-2011)
Riwayat bisnis
McKinsey and Company (Associate)
Zalora Indonesia (Managing Director)
Kartuku (Chief Innovation Officer)
Usia startup

Memulai Go-Jek Maret 2011


Menjadi CEO Go-Jek secara full-time Maret 2014
Pendanaan
NSI Ventures (jumlah tidak diketahui)
ii) GrabBike
Anthony Tan
Berasal dari Malaysia
CEO dan Founder GrabTaxi

Pendidikan
University of Chicago Bachelor, Economics and Public Policy (20002004)
MBA dari Harvard Business School (2009-2011)
Riwayat bisnis
Tan Chong Sons & Motor (Head of Marketing)
Usia startup
Memulai GrabTaxi Maret 2011
Masuk ke Indonesia Juni 2014
Launching GrabBike Mei 2015
Pendanaan
Memperoleh 340 Juta USD dari:
Tiger Global Management
Vertex Venture Holdings
GGV Capital
Hillhouse Capital
Qunar
SoftBank

b) Driver

i) Go-Jek

Jumlah
12.000+ pengendara (Juli 2015, perkiraan bertambah 200 pengendara
setiap harinya)
Lokasi
Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali
Penghasilan
80% untuk pengendara
20% untuk Go-Jek
Seleksi
Tes kepribadian, interview, cek surat domisili
ii) GrabBike

Jumlah
10.000+ pengendara
Lokasi
Jakarta
Penghasilan
90% untuk pengendara
10% untuk GrabBike
Seleksi
Screening dan pendataan ulang
c) Pelayanan
i) Go-Jek

Aplikasi
Diunduh lebih dari 1 juta kali (Android)
Tersedia di Android dan iOS
Tarif (September 2015, promo)
Rp15.000 (Rp15.000 6KM pertama dan Rp2.500/KM saat peak hour)
Pembayaran
Cash/Go-Jek Credit
Layanan
Transport (transportasi)
Instant Courier (kurir)
Go-Food (antar makanan)
Go-Mart (belanja)
ii) GrabBike

Aplikasi
Diunduh lebih dari 1 juta kali (Android, termasuk ke dalam GrabTaxi)
Tersedia di Android, iOS, dan Blackberry
Tarif (promo)
Rp15.000 (Rp20.000 untuk peak hour)
Pembayaran
Cash
Layanan
Transportasi

d) Kekuatan & Kelemahan


i) Go-Jek
Kekuatan

Memiliki traksi awal.


Branding yang mengena.
Pemahaman baik terhadap pasar lokal.
Fokus hanya untuk sepeda motor.
Jumlah driver yang sangat banyak. Sehingga mudah untuk memesan.
Kelemahan
Memiliki banyak kompetitor langsung karena menawarkan empat
layanan unik.
Sumber daya terbatas.
Jumlah driver semakin membludak, kebanyakan driver saling berebut
order hingga yang dirugikan adalah para pelanggan.
ii) GrabBike
Kekuatan
Menjaring 8.000 pengguna dalam seminggu pertama.
Penuh sumber daya mampu menembus pasar dengan cepat.
Memiliki data pengguna loyal.
Kelemahan
Pergerakan di Jakarta lambat, sehingga masyarakat kurang familiar.
Fokus yang terlalu melebar dari taksi sampai ojek.
Pemesanan terkadang lama diproses bahkan gagal.

4. KESIMPULAN DAN PENUTUP


Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari perbandingan diatas yaitu:
1) Baik Go-Jek maupun GrabBike sama-sama membantu kita untuk dapat bepergian
dengan cepat
2) Go-Jek lebih unggul dari segi layanan karena memiliki tiga layanan selain
transportasi.
3) Go-Jek memiliki lebih banyak driver, namun GrabBike memasang tarif yang lebih
murah.
Terlepas dari perbandingan dan data-data diatas pilihan tetaplah berada di tangan
pengguna. Perlu diingat selain dua perusahaan diatas masih ada ojek konvensional,
taksi, dan berbagai moda transportasi lainnya. Selain itu tarif yang selama ini
diberlakukan hanyalah promo. Setelah masa promo habis maka tarif akan kembali ke
tarif reguler. Jadi Bijaklah dalam memilih dan tetap utamakan keselamatan dan
kenyamanan.

5. REFERENSI

1. Cosseboom, Leighton. (Juni 2015) Duel Roda Dua: GrabBike vs GoJek


(INFOGRAFIS) Techinasia. https://id.techinasia.com/grabbike-vs-gojekinfografis/ (Diambil 8 November 2015)
2. Kaskus.co.id. Perbandingan GOJEK vs GRABBIKE Dibuat oleh ularpiton
tanggal 17 Juni 2015.
http://www.kaskus.co.id/thread/55814d2596bde6c2238b456e/perbandingangojek-vs-grabbike/ (Diambil 8 November 2015)
3. Iqbal, Muhamad. (September 2015) Ini Dia Perbandingan Tarif Go-Jek,
GrabBike dan Blu-Jek Selular.id. http://selular.id/news/2015/09/ini-diaperbandingan-tarip-go-jek-brabbike-dan-blu-jek/ (Diambil 8 November 2015)
4. BAPPEDA Provinsi DKI Jakarta. STATISTIK JUMLAH PENDUDUK
bappedajakarta.go.id/?page_id=1131 (Diambil 8 November 2015)

You might also like