Professional Documents
Culture Documents
NIM
: 2013730186
Gambaran Histopatologi
Menunjukkan adanya akantosis (penebalan epidermis yang dihasilkan dalam
pembentukan papula dan plak, dmn trjd penebalan lapisan stratum spinosum (lapisan
paling tebal di epidermis. Berfungsi sbg penahan gesekan dar luar)dengan elongasi
reteridge epidermis.
4.), papilomatosis dan hilangnya stratum granulosum juha hiperkeratosis (adalah
penebalan kulit pada stratum korneum) Ada 2 macam hiperkeratosis :
a. Orthokeratosis:
Yakni penebalan stratum korneum tanpa disertai dengan sel-sel yang masih berinti.
Contoh: tinea versikolor, ichtyosis
b. Parakeratosis
Yakni penebalan stratum korneum yang disertai dengan sel-sel yang masih berinti.
Contoh: psoriasis, pityriasis rosea ,parakeratosis serta abses munro (kumpulan
netrofil leukosit polimorfonuklear yang menyerupai pustul spongiform kecil) dalam
stratum korneum.
Pada dermis ditemukan infiltrasi sel-sel polinuklear-> di sekitar pembuluh darah,
terdiri dari limfosit, macrofag, netrofil dan peningkatan sel mast (Ada beberapa jenis
sel darah putih yang disebut granulosit atau sel polimorfonuklear yaitu:[1]
Basofil.
Eosinofil.
Neutrofil.
Limfosit.
Monosit.
psoriasis.
3 minggu setelah infeksi saluran pernapasan atas. Infeksi fokal yang mempunyai
hubungan erat dengan salah satu bentuk psoriasis ialah Psoriasis Gutata, sedangkan
hubungannya dengan Psoriasis Vulgaris tidak jelas dan pernah di laporkan kasuskasus Psoriasis Gutata yang sembuh setelah diadakan tonsilektomi. Streptococcus
pyogenes telah diisolasi sebanyak 26 % pada Psoriasis Gutata Akut, 14 % pada
pasien Psoriasis Plak, dan 16 % pada pasien Psoriasis Kronik.
Stres: Dalam penyelidikan klinik, sekitar 30-40 % kasus terjadi perburukan oleh
karena stres. Stres bisa merangsang kekambuhan psoriasis dan cepat menjalar bila
kondisi pasien tidak stabil. Pada anak-anak, eksaserbasi yang dihubungkan dengan
stres terjadi lebih dari 90 %. Stres psikis merupakan faktor pencetus utama.2,12
Tidak ditemukan gangguan kepribadiaan pada penderita psoriasis. Adanya
kemungkinan bahwa stres psikologis dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan
menerima terapi dan dapat menyebabkan deteriorasi terutama pada kasus berat.
tetapi pendapat ini belum dikonfirmasi dan kepercayaan ini muncul berdasarkan
observasi pecandu alkohol yang menderita psoriasis. Peminum berat yang telah
sampai pada level yang membayakan kesehatan sering ditemukan pada pasien
psorasis berat laki-laki dibandingkan penderita psorasis lainnya. Kemungkinan
alkohol yang berlebihan dapat mengurangi kemampuan pengobatan dan juga adanya
gejala stres menyebabkan parahnya penyakit kulit.
Pada waktu kehamilan umumnya membaik, sedangkan pada masa pasca partus
memburuk.