You are on page 1of 98

PENGUJIAN LABORATORIUM

Materi Program Sertifikasi


Ahli Geoteknik Madya (Level G-1)
HATTI
Oleh:
Didiek Djarwadi

Surakarta 20 21 dan 23 Februari 2007

IKHTISAR BAKUAN KOMPETENSI SUB BIDANG GEOTEKNIK

PENGUJIAN TANAH DI LABORATORIUM

STANDARD UJI LABORATORIUM TANAH


1.
2.
3.
4.
5.
6.

ASTM (American Society for Testing Materials)


USBR (United States Bureau of Reclamation), Earth Manual Part II
JIS (Japanese Industrial Standards), Jepang
BS (British Standards), Inggris
SNI (Indonesia)
DIN (Jerman)

STANDARD UJI LABORATORIUM TANAH (ASTM)


SURFACE AND SUBSURFACE CHARACTERIZATION (1)

IDENTIFICATION AND CLASSIFICATION (2)

SAMPLING AND RELATED FIELD TESTING FOR SOIL


INVESTIGATION (3)
-------------------------------------------------------------------------------------------
TEXTURE, PLASTICITY AND DENSITY CHARACTERIZATION (9)

HYDROLOGIC PROPERTIES OF SOIL AND ROCK (6)

STRUCTURAL PROPERTIES OF SOILS (9)

PHYSIO-CHEMICAL PROPERTIES OF SOIL (6)

DYNAMIC PROPERTIES OF SOILS (3)


-----------------------------------------------------------------------------------------
SPECIAL AND CONSTRUCTION CONTROL TESTS (20)

BEARING TEST OF SOILS IN PLACE (4)

DEEP FOUNDATIONS (4)

STANDARD UJI LABORATORIUM TANAH (SNI)


1 Metode Pengujian Lapangan Tentang
Kelulusan Air Bertekanan.
2 Metode Pengujian Laboratorium Tentang
Kelulusan Air untuk Contoh Tanah.
3 Metode Pencatatan dan Interpretasi
Hasil Pemboran Inti
4 Metode Pengujian Lapangan Kekuatan
Geser Baling.
5 Metode Pengujian Triaxial B.
6 Metode Pengujian Konsolidasi Tanah
Satu Dimensi.
7 Metode Pengujian Geser Langsung Tanah
Terkonsolidasi dengan Drainase.
8 Metode Pengujian Lapangan dengan Alat Sondir.
9 Metode Pengujian Kadar Bahan Organik
Dalam Tanah Dengan Pembakaran

SNI 03-2411-1991
SNI 03-2435-1991
SNI 03-2436-1991
SNI 06-2487-1991
SNI 03-2815-1992
SNI 03-2812-1992
SNI 03-2813-1992
SNI 03-2827-1992
SNI 03-2816-1992

KOMPETENSI UJI LABORATORIUM TANAH


Uji laboratorium

Parameter tanah

Design dan Analisa

n
Co
toh

il
a
t
de

tan
ah

Lokasi kerja

ign
s
de

FASE TANAH

DIAGRAM FASE TANAH


Tanah terdiri dari tiga komponen, yaitu butiran tanah, air dan udara.
Va

udara

Vw

air

Ma=0

Vv

Notasi
M = berat
V = volume
s = butiran tanah
w = air
a = udara
v = rongga
t = total

Mw
Mt

Vt

Vs

tanah

Ms

DEFINISI
Kadar air (w) adalah masa air yang terdapat di dalam masa tanah.

MW
w
MS

X 100%

Satuan dalam persen.

Va

udara

Vw

air

Ma=0

Vv
Mw

Mt

Vt

Kisaran = 0 100+%.
Vs

tanah

Ms

DEFINISI
Angka pori (e) adalah perbandingan antara volume rongga dengan volume
butiran tanah.

VV
e
VS

Va

udara

Vw

air

Ma=0

Vv
Mw

Mt

Vt
Vs

tanah

Ms

DEFINISI
Porositas (n) perbandingan antara volume rongga dengan volume total,
biasanya dinyatakan dalam persen.

VV
n
VT

X 100%

Kisaran teoritis: 0 100%

Va

udara

Vw

air

Ma=0

Vv
Mw

Mt

Vt
Vs

tanah

Ms

DEFINISI
Derajat kejenuhan (S) adalah perbandingan antara volume air dengan
volume total rongga.

VW
S
VV

X 100%

Kisaran: 0 100%
kerin
g

jenuh

Va

udara

Vw

air

Ma=0

Vv
Mw

Mt

Vt
Vs

tanah

Ms

DEFINISI
Berat satuan (bulk density) ( b) adalah perbandingan antara berat total dengan
volume total tanah.

MT
b
VT

Va

udara

Vw

air

Ma=0

Vv

Satuan: t/m3, g/ml, kg/m3

Mw

Mt

Vt
Vs

tanah

Ms

DEFINISI
Berat volume kering ( d) perbandingan antara berat butiran tanah dengan volume total tanah.

MS
d
VT
Satuan: t/m3, g/ml, kg/m3

Va

udara

Vw

air

Ma=0

Vv
Mw

Mt

Vt
Vs

tanah

Ms

HUBUNGAN ANTAR PARAMETER


Dengan asumsi bahwa volume tanah (Vs) = 1, maka diagram fase tanah dapat
disampaikan pada Gambar berikut, dan hubungan antar parameter dapat disampaikan:

MW
Se

MS
GS
V
e
n V
VT 1 e
w

G Se
M
b T S
W
VT
1 e
G e
M
sat T S
W
VT
1 e

MS
GS

W
VT
1 e

udara
e
Se

volume

air

Se w

tanah

Gs w

berat

DISTRIBUSI GRADASI TANAH

DISTRIBUSI GRADASI TANAH


Ukuran butiran (mm)
Tanah
kohesif

Tanah berbutir

Lempung

Lanau

Kerikil

Pasir

Kerakal

Boulder

0.002
0.075

Tanah berbutir
halus

2.36

Tanah berbutir
kasar

63

200

GRADASI TANAH

Tanah

Distribusi gradasi tanah

UJI GRADASI TANAH


Uji gradasi tanah dibagi dalam dua (2) bagian yaitu:

Untuk gradasi kasar, dengan analisa ayakan


Untuk gradasi halus, dengan fanalisa
hidrometer

Seri ayakan
Mesin
penggetar

Analisa ayakan

hidromete
r

Larutan
tanah/air
Analisa hidrometer

GRAFIK HASIL UJI GRADASI TANAH

BATAS ATTERBERG

ATTERBERG LIMIT

Alat uji batas Atterberg

ATTERBERG LIMIT
Batas kadar air, yang memisahkan perbedaan kondisi tanah berbutir
halus.

Kadar air
Batas susut

padat

Batas
plastis

semi padat

Batas
cair

plastis

cair

INDEKS PLASTISITAS (PI)


Indeks plastisitas adalah suatu kisaran kadar air dimana tanah bersifat plastis.

Indeks Plastisitas = Batas cair Batas plastis

Batas susut

Batas
plastis

Batas
cair
plastis

Kadar air

HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DENGAN


VOLUME TANAH

volume
0

Batas
susut

Batas
plastis

Batas
cair
plastis

Kadar air

GRAFIK BATAS ATTERBERG


Menentukan jenis tanah (Unified Soil Classification) berdasarkan batas cair
dan Indeks Plastisitasnya
60
Comparing soils at equal liquid limit
50

Toughness and dry strength increase

Plasticity index

with increasing plasticity index


40
CH
30
OH

20
CL
CL

10
0

ML
10
20

ML
30

or

OL

40
50
60
Liquid limit

or
MH
70

80

90

Plasticity chart
for laboratory classification of fine grained soils

100

PERMEABILITAS TANAH

PERMEABILITAS TANAH
Permeabilitas tanah adalah tingkat kemudahan cairan (air) melewati media
porous (tanah)

air

Tanah lepas

Tanah padat

- Mudah dilewati air

- Sulit dilewati air

- Permeabilitas besar

- Permeabilitas kecil

PERMEABILITAS TANAH

h
Hukum Darcy (1854)

Q kA
Tanah

h
L

Notasi:
Q = debiet yang melewati tanah, k = koefisien permeabilitas tanah, A = luas tampang tanah,
h = total head, L = panjang aliran dalam tanah

KOEFISIEN PERMEABILITAS TANAH


Metoda Falling head
Kondisi awal: H = H1, waktu t1
Kondisi akhir: H = H2, waktu t2
Koefisien permeabilitas (k) =

aL n( H1 / H 2 )
k
A
t 2 t1

KOEFISIEN PERMEABILITAS TANAH


Metoda Constant head
Volume air yang keluar =X
Waktu pengaliran = T
Perbedaan tinggi = H
Panjang pengaliran = L
Hukum Darcy:
X/T = k. A. H/L
Koefisien permeabilitas:

XL
AHT

TEGANGAN TANAH AKIBAT PENGALIRAN


Pada kondisi statis (tidak ada aliran)
Tegangan pada titik X

hw

v = whw + satz
u = w (hw + z)

v ' = ' z
X

tanah

TEGANGAN TANAH AKIBAT PENGALIRAN


aliran

Pada aliran ke bawah


Tegangan pada titik X,
v = whw + satz pada kondisi statis
u = w hw + w(L-hL)(z/L)
= w hw + w(z-iz)
= w (hw+z) - wiz

hw
hL
L

u = w hw

z
X
tanah

v ' = ' z + wiz


u = w (hw+L-hL)

TEGANGAN TANAH AKIBAT PENGALIRAN


Pada aliran ke atas
Tegangan pada titik X,
v = whw + satz pada kondisi statis
u = w hw + w(L+hL)(z/L)

aliran

hL
hw

= w hw + w(z+iz)
= w (hw+z) + wiz

u = w hw

z
X

v ' = ' z - wiz


u = w (hw+L+hL)

KONDISI KRITIS PADA Granular Soils


Pada aliran ke atas, tegangan pada titik
X:

v ' = ' z - wiz


'

i
w

wz

hydraulic gradient kritis (ic)


Apabila i > ic, tegangan efektif adalah
negatif, sehingga terjadi proses boiling.

aliran

hL
hw
L

z
X

PEMADATAN TANAH

PEMADATAN TANAH
Pemadatan adalah suatu teknik perbaikan tanah untuk memperbaiki
sifat fisik dan teknik suatu tanah.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perbaikan tanah yang dapat diperoleh dengan pemadatan adalah:


Mengurangi rongga pori,
Menaikkan berat volume kering tanah,
Memperkecil koefisien permeabilitas,
Menaikkan kuat geser tanah,
Menaikkan modulus elastisitas tanah,
Mengurangi settlement (penurunan)

UJI PEMADATAN DI LABORATORIUM


Pemadatan adalah perbaikan tanah secara sederhana dengan cara
memberikan energi pemadatan pada masa tanah, sehingga terjadi
pemampatan, dan pengurangan rongga pori.
Energi
pemadatan

+ air =

UJI PEMADATAN DI LABORATORIUM


Alat Uji Kepadatan di laboratorium
Handle

mould
Hammer
Plat dasar

UJI PEMADATAN DI LABORATORIUM


Uji pemadatan di laboratorium ada 2 macam yaitu uji pemadatan Standard
Proctor dan Modified Proctor. Perbedaan antara keduanya adalah energi
pemadatan seperti dibawah ini:

Standard Proctor:

hammer

Modified Proctor:

3 layers

5 layers

25 blows per layer


2.7 kg hammer

25 blows per layer

4.9 kg hammer

300 mm drop

450 mm drop

1000 ml compaction mould

Berat vol kering


( d)

KURVA KEPADATAN TANAH


Butiran tanah tersusun rapat
- Kuat geser dan modulus tinggi

d, max

- Permeabilitas rendah

Kadar air
optimum

Kadar air

FASE TANAH PADA KURVA KEPADATAN

Berat vol kering


( d)

Perubahan fase tanah pada kurva kepadatan, volume butiran tanah terbesar pada puncak
kurva kemadatan tanah.

Sulit untuk menghilangkan udara


dari dalam masa tanah

Angka pori terendah pada kadar


air optimum dan berat vol kering
maksimum

udara
air
Kadar air

tanah

Berat vol kering


( d)

KURVA ZERO AIR VOID

Kurva Zero Air Void (S=100%)

S<100%

Gs w
Eq : d
1 wGs
S>100% (impossible)
Semua kurva kepadatan harus terletak di
sebelah kiri kurva Zero Air Void

Water content

Berat vol kering


( )

PENGARUH ENERGI PEMADATAN

Penambahan energi pemadatan berdampak:

Kadar air optimum yang lebih rendah


Berat volume kering yang lebih besar

E2 (>E1)

E1

Kadar air (%)

Susunan tanah lebih rapat

Berat vol kering


( )

KEPADATAN DAN STRUKTUR TANAH

Kadar air yang lebih besar dan energi


pemadatan yang lebih besar
berdampak pada susunan tanah yang
lebih rapat.

Susunan tanah lebih rapat


Kadar air

Berat vol
kering (d)

KURVA KEPADATAN TANAH

Seri kurva
kepadatan tanah
yang sama
dengan energi
kepadatan
berbeda
Garis berat kering
maksimum
Kadar air (%)

KEGUNAAN KURVA KEPADATAN TANAH DI


LABORATORIUM
Spesifikasi pemadatan

Bandingkan
d,lapangan = ?
w lapangan = ?
w

Tanah dipadatkan

KONSOLIDASI

KONSOLIDASI TANAH
Tanah akan mengalami pemampatan apabila dibebani dengan suatu beban.
q kPa
M
T

Lempung
jenuh
e = eo
Waktu ke 0

H
Ho

MT

Lempung
jenuh
e = eo - e
Waktu ke

Konsolidasi (pemampatan ) = H

KONSOLIDASI TANAH
Dalam fase tanah, konsolidasi dapat diidealisasikan sebagai
keluarnya sebagian air akibat dari pembebanan.
e
settlement

eo

1
Time = 0+

Time =
Konsolidasi (pemampatan ) = e

waktu

PERUBAHAN AKIBAT KONSOLIDASI


q kPa

Lempung
jenuh

GL

tetap sama (=q) selama pembebanan.


u berkurang, karena sebagian air terdrainasi keluar dari
tanah
bertambah karena terjadi transfer beban dari air ke butiran
tanah

UJI KONSOLIDASI TANAH


Alat uji konsolidasi tanah

UJI KONSOLIDASI TANAH


Proses konsolidasi dilakukan dengan pertambahan beban
q1
H1

Ho eo

q2
H2

eo- e1
e1

H1
(1 eo )
Ho

Pelepasan beban secara


bertahap

eo- e2
e2

H 2
(1 eo )
Ho

Angka pori

GRAFIK TIPIKAL HASIL UJI KONSOLIDASI

pembebanan
Pelepasan beban
v berkurang &

v bertambah &
e berkurang

e bertambah
(swelling)

log v

Angka pori

INDEKS KOMPRESI DAN INDEKS REKOMPRESI


Cr
1
Cc ~ indeks
kompresi

Cc
1

Cr ~ indeks
recompresi
Cr
1
log v

OVERCONSOLIDATION RATIO (OCR)


Kondisi
awal

virgin consolidation line

vo

void ratio

eo

OCR

vo

p'
vo '

p
p = tekanan prakonsolidasi

log v

HITUNGAN SETLLEMENT DARI HASIL UJI KONSOLIDASI


Hitungan penurunan menggunakan e dari grafik hasil uji konsolidasi
Penurunan pada lempung normally consolidated,
seluruh lintasan beban jatuh pada VCL.
Penurunan (settlement) :
awal

eo
e

vo

vo+

vo ' '
e C c log
vo '

HITUNGAN SETLLEMENT DARI HASIL UJI KONSOLIDASI


Hitungan penurunan menggunakan e dari grafik hasil uji konsolidasi
Settlement pada lempung overconsolidated dengan beban
kurang dari tekanan pra-konsolidasi memberikan perbedaan
dalam cara perhitungan
Penurunan (settlement):
awal

vo ' '
e Cr log
vo '

eo
e

VCL
vo

vo+ p

menggunakan nilai
Cr

HITUNGAN SETLLEMENT DARI HASIL UJI KONSOLIDASI


Hitungan penurunan menggunakan e dari grafik hasil uji konsolidasi
Settlement pada lempung overconsolidated dengan beban
lebih besar dari tekanan pra-konsolidasi memberikan
perbedaan dalam cara perhitungan
Penurunan (settlement):
eo

p'
' '
e Cr log
Cc log vo
vo '
p'

awal

VCL
vo

vo+

UNCONFINED COMPRESSION TEST

UNCONFINED COMPRESSION TEST


Tekanan aksial

Benda uji

Tekanan aksial
Alat uji dan mekanisme pembebanan

UNCONFINED COMPRESSION TEST

Grafik hasil uji unconfined compression test

KUAT GESER TANAH

KUAT GESER TANAH


Tanah umumnya runtuh pada kondisi geser
timbunan
pondasi

Bidang geser

Tahanan geser

Pada saat runtuh, gaya geser sepanjang bidang runtuh mencapai


bahkan melebihi nilai kuat geser tanah.

KUAT GESER TANAH


Pola keruntuhan geser pada tanah

Pada saat runtuh, gaya geser sepanjang bidang runtuh mencapai bahkan
melebihi nilai kuat geser tanah.

KRITERIA KERUNTUHAN Mohr-Coulomb

f c tan
n
bida

KOHESI

h
nt u
u
r
g
SUDUT GESEK
DALAM

f adalah tegangan geser maksimum tanah pada tegangan normal , tanpa


menyebabkan keruntuhan.

LINGKARAN MOHR dan BIDANG RUNTUH

X
Y

X
Tanah pada lokasi
yang berbeda

~ runtuh

~ stabil

LINGKARAN MOHR dan BIDANG RUNTUH


Tanah tidak akan runtuh oleh tambahan beban apabila
lingkaran Mohr yang terjadi akibat pertambahan beban
tidak menyentuh bidang longsor

c
Y

GL

c
c

Pada awalnya lingkaran Mohr adalah titik

c+

LINGKARAN MOHR dan BIDANG RUNTUH

GL

c
Y

c
c
Pada saat beban bertambah, tegangan di dalam tanah juga akan
naik, dan pada saat lingkaran Mohr menyinggung bidang runtuh,
maka tanah tersebut akan runtuh pada beban tersebut.

KONSEP TEGANGAN TOTAL DAN EFEKTIF


v
X

v
h

u
h

Tegangan efektif

Tegangan total

KUAT GESER TANAH


Uji Laboratorium untuk memperoleh kuat geser tanah:
1.
2.
3.
4.

Uji Direct Shear


Uji Triaxial Unconsolidated Undrained (UU)
Uji Triaxial Consolidated Undrained (CU)
Uji Triaxial Consolidated Drained (CD)

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST)


Gaya Normal

Gaya geser

Gaya geser
Bidang geser

Alat uji dan mekanisme pembebanan

GRAFIK HASIL UJI DIRECT SHEAR TEST

Ultimate
Ultimate Shear
Shear
Stress
Stress

Tegangan geser,

Tegangan geser,

Tegangan geser
maksimum

C
Tegangan normal,

Regangan

ALAT UJI TRIAXIAL

Alat uji triaxial mekanis

Alat uji triaxial elektronis

JENIS UJI TRIAXIAL


Tegangan deviatorik ()

Saat diberikan
tegangan isotropik c

Saat penggeseran

Apakah katup drain terbuka?


Apakah katup drain terbuka?
ya

Consolidated

tidak
Unconsolidated

ya
Drained

tidak
Undrained

JENIS UJI TRIAXIAL


Jenis uji triaxial ditentukan oleh apakah drainasi benda uji
dilakukan atau tidak pada saat:
pemberian tegangan isotropik

penggeseran,
Terdapat 3 jenis uji triaxial utama yang sering dilakukan
dan hasilnya dipergunakan dalam perancangan
bangunan. Ketiga jenis uji triaxial tersebut adalah:

Consolidated Drained (CD) test


Consolidated Undrained (CU) test
Unconsolidated Undrained (UU) test

UJI TRIAXIAL CONSOLIDATED DRAINED (CD)


Kondisi uji triaxial CD
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Katup drainasi terbuka,


Dilakukan proses penjebuhan,
Dilakukan proses konsolidasi,
Tidak boleh terjadi excess pore water
pressure selama uji,
Progres sangat lambat, agar pore water
pressure konstant selama uji (dapat
berlangsung beberapa hari sampai
minggu)
Menghasilkan parameter kuat geser
pada kondisi efektif (c dan )

PENGGUNAAN HASIL UJI TRIAXIAL


CONSOLIDATED DRAINED (CD)
Hasil uji triaxial CD digunakan
untuk analisa:
1.

2.
3.
4.

Stabilitas timbunan yang


dilaksanakan sangat lambat, lapis
demi lapis diatas tanah lunak,
Stabilitas lereng bendungan saat
sudah berfungsi,
Stabilitas galian pada tanah
lempung,
Stabilitas lereng diatas permukaan
air tanah

UJI TRIAXIAL CONSOLIDATED UNDRAINED (CU)


Kondisi uji triaxial CU
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Katup drainasi tertutup,


Dilakukan proses penjenuhan,
Dilakukan proses konsolidasi,
Dilakukan pengukuran tekanan air pori,
selama uji,
Menghasilkan parameter kuat geser pada
kondisi efektif (c dan ),
Menghasilkan Skemptons pore pressure
parameter A dan B

UJI TRIAXIAL CONSOLIDATED UNDRAINED (CU)

a) penjenuhan

b) konsolidasi

Proses uji triaxial CU

c) penggeseran

UJI TRIAXIAL CONSOLIDATED UNDRAINED (CU)

a) back pressure yang diperlukan


dalam proses penjenuhan

b) proses penambahan tekanan


back pressure

Proses penjenuhan pada uji triaxial CU

UJI TRIAXIAL CONSOLIDATED UNDRAINED (CU)

Proses konsolidasi pada uji triaxial CU

PENGGUNAAN HASIL UJI TRIAXIAL


CONSOLIDATED UNDRAINED (CU)
Hasil uji triaxial CU digunakan
untuk analisa:
1.
2.
3.

Stabilitas timbunan yang


dilaksanakan secara bertahap,
Stabilitas lereng bendungan saat
terjadi rapid draw down,
Stabilitas timbunan diatas
permukaan asli tanah.

UJI TRIAXIAL UNCONSOLIDATED UNDRAINED (UU)


Kondisi uji triaxial UU
1.
2.
3.
4.

Katup drainasi tertutup,


Progres cepat,
Menghasilkan parameter kuat geser pada
kondisi total (c dan )
Dapat dilakukan pengukuran perubahan
volume benda uji untuk hitungan parameter
hiperbolik tanah

PENGGUNAAN HASIL UJI TRIAXIAL


UNCONSOLIDATED UNDRAINED (UU)
Hasil uji triaxial UU digunakan
untuk analisa:
1.

2.
3.

Stabilitas timbunan yang


dilaksanakan dengan cepat diatas
tanah lunak,
Stabilitas lereng bendungan saat
pelaksanaan,
Stabilitas pondasi pada tanah
lempung,

TITIK PUNCAK TEGANGAN (Stress Point)


v

Titik puncak
tegangan

Titik puncak
tegangan

(v-h)/2

(v+h)/2

v h
s
2

v
h
t v
2

Titik puncak tegangan adalah kuat geser


maksimum tanah pada suatu tahapan uji triaxial.
Apabila titik-titik ini dihubungkan dengan garis,
maka akan diperoleh lintasan tegangan (stress
path) tanah tersebut pada suatu kondisi uji.

LINTASAN TEGANGAN (Stress Path)


Lintasan tegangan diperoleh selama uji triaxial

Lintasan
tegangan garis
yang
menghubungka
n titik tegangan

Lintasan
tegangan

Lintasan tegangan adalah cara untuk mengetahui tegangan geser


maksimum pada setiap tahapan beban selama uji triaxial..

LINTASAN TEGANGAN (Stress Path)

runtuh
tan-1 (sin )

c cos

Lintasan tegangan

Lintasan kritis tegangan pada satu seri uji triaxial

LINTASAN TEGANGAN (Stress Path)


Lintasan tegangan pada uji triaxial UU akan berbeda dengan pada uji CU,
karena pengaruh tegangan air pori

u3
u2
u1

(v-h)/2

(v+h)/2

Lintasan tegangan total

Lintasan tegangan efektif

u1

LINTASAN TEGANGAN (Stress Path)


Kondisi tanah (normally, lightly and heavily consolidated) dan tanah yang dipadatkann
(compacted) akan memberikan kurva lintasan tegangan yang berbeda.

Contoh lintasan tegangan efektif pada tanah normally consolidated

LINTASAN TEGANGAN (Stress Path)


Kondisi tanah (normally, lightly and heavily consolidated) dan tanah yang dipadatkann
(compacted) akan memberikan kurva lintasan tegangan yang berbeda.

Contoh lintasan tegangan efektif pada tanah compacted, lightly and heavily consolidated

PORE PRESSURE PARAMETERS


Cara mudah untuk memprediksi perubahan tegangan air
pori dalam tanah akibat penambahan beban pada kondisi
undrained, pada suatu tegangan total adalah dengan
menggunakan Skempton pore pressure parameter A dan
B Skempton (1954)

u B 3 A( 1 3 )

1
Y

3
u = ?

Skemptons pore pressure parameters


A and B

PORE PRESSURE PARAMETERS

Pore pressure parameter "B"

Pore pressure parameter B diperoleh pada tahap penjenuhan (saturation process)


pada uji triaxial CU
Pore pressure parameter B adalah rasio antara perubahan tegangan air pori dan
minor principle stress disampaikan dalam persamaan:
1.00
0.90
0.80
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
0

100

200

300

400

Pore water pressure (kPa)

Grafik pore pressure parameter B

500

PORE PRESSURE PARAMETERS

Pore pressure parameter "A"

Pore pressure parameter A diperoleh pada tahap penggeseran (shearing) pada uji
triaxial CU atau pada uji triaxial UU untuk contoh tanah jenuh air
Pore pressure parameter A adalah rasio antara perubahan tegangan air pori dengan
tegangan deviatorik disampaikan dalam persamaan:
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
0

100

200

300

Deviatoric stress (kPa)

Grafik pore pressure parameter A

400

Terima Kasih
dan
Seelamat Ujian

Hal yang perlu diperhatikan

UJIAN
My mama always said, Exam is like a
box of chocolates; you never know what
you are gonna get

You might also like