Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dewasa ini di seluruh dunia termasuk Indonesia kecenderungan penyakit
mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya
globalisasi dan tingkat ekonomi masyarakat, terjadi pergeseran gaya hidup
menjadi serba praktis, contohnya dulu orang banyak mengkonsumsi sayur dan
buah segar namun sekarang orang banyak mengkonsumsi makanan junk food
yang tinggi lemak.
Dislipidemia adalah suatu kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lemak dalam plasma. Kelainan fraksi
lemak yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (total-C), kolesterol LDL
(LDL-C), trigliserid (TG), dan penurunan kadar kolesterol HDL (HDL-C).
Penelitian kedokteran-molekuler menemukan bahwa dislipidemia yang
paling berbahaya adalah dislipidemia atherogenik. Di Indonesia prevalensi
dislipidemia semakin meningkat. Penelitian MONICA (Monitoring Trends and
Determinants of Cardiovascular Disease) di tahun 1988 menunjukan bahwa kadar
rata-rata kolesterol total wanita 206,6 mg/dl dan pria 199,8 mg/dl kemudian tahun
1993 menjadi 213,0 mg/dl pada wanita dan 204,8 mg/dl pada pria.
Secara
umum
penatalaksanaan
dislipidemia
dibagi
menjadi
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Prinsip Kerja Obat
Simvastatin (S),
enzim ini mengkatalisa perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat yang
merupakan langkah awal dari sintesa kolesterol..
Penghambat HMG Co-A reduktase menghambat sintesis kolesterol di hati dan hal
ini akan menurunkan kadar LDL plasma. Menurunnya kadar kolesterol akan
menimbulkan perubahan-perubahan yang berkaitan dengan potensial obat ini.
Kolesterol menekan transkripsi tiga jenis gen yang mengatur sintesis HMG Co-A
sintase, HMG Co-A reduktase dan reseptor LDL. Menurunnya sintesis kolesterol
oleh penghambat HMG Co-A reduktase akan menghilangkan hambatan ekspresi
tiga jenis gen tersebut di atas, sehingga aktivitas sintesis kolesterol meningkat
secara kompensatoir. Hal ini menyebabkan penurunan sintesis kolesterol oleh
penghambat HMG Co-A reduktase tidak besar. Rupa-rupanya obat ini
melangsungkan efeknya dalam menurunkan kolesterol dengan cara meningkatkan
jumlah reseptor LDL, sehingga katabolisme kolesterol terjadi semakin banyak.
Dengan demikian maka obat ini dapat menurunkan kadar kolesterol (LDL). Oleh
karena itu pula obat ini tidak efektif untuk penderita hiperkolesterolemia familial
homozigot, karena jumlah reseptor LDL pada penderita ini sedikit sekali.
II.5 Farmakokinetik
ABSORPSI
Bioavailabilitas : Cepat diserap setelah pemberian oral; mengalami metabolisme
lintas pertama yang ekstensif di liver. Bioavailabilitas Absolute
adalah <5%. konsentrasi plasma Puncak tercapai pada 4 jam.
Onset
DISTRIBUSI
Didistribusikan terutama untuk liver melintasi barrier sawar darah-otak.
Ikatan dengan Protein Plasma sekitar 95% terikat protein plasma.
METABOLISME
Dimetabolisme oleh CYP3A4 menjadi metabolit aktif.
ELIMINASI
Rute Eliminasi
normal. Miopati yang terjadi juga dapat berupa rabdomiolisis dengan atau tanpa
gagal ginjal.
Pemberian bersamaan dengan penurun lemak lainnya dapat meningkatkan
risiko miopati. Pemberian simvastatin bersamaan dengan gemfibrozil tidak
direkomendasikan, kecuali manfaat dari terapi kombinasi ini melebihi risikonya.
interaksi