You are on page 1of 17

TUGAS MANAJEMEN BIAYA

Konsep Dasar Manajemen Biaya

Disusun oleh:
Shalsal Niko Arezona (10090113073)
Faizal Rachman (10090113077)
Muhammad Fajri Prasetyo (10090113080)
Rachmat Alfurqan Dasril (10090113081)
Akuntansi 2013
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Bandung
2016

KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA


Perusahaan yang sukses menemukan bahwa mereka harus menerapkan biaya yang efektif
dan memahami konsep dan istilah utama dari manajemen biaya. Kompleksitas dari dimensidimensi tersebut (keberagaman produk, proses dan lokasi produksi, jaringan distribusi, dan jenis
pelanggan) akan berimplikasi terhadap biaya, dan akuntan manajemen telah mengembangkan
teori yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan menguraikan berbagai pengaruhnya.
Beberapa perusahaan yang terkemuka di dunia telah meraih sukses melalui keunggulan
produk serta perbaikan berkelanjutan. Salah satu bidang yang melakukan perbaikan
berkelanjutan adalah penekanan perusahaan pada penurunan biaya melalui penyederhanaan
produk dan proses produksi.
Sistem Informasi Akuntansi
Bagian yang saling berhubungan terdiri dari : pemesanan dan penjualan, piutang yang
ditagih dan penerimaan tunai, persediaan,buku besar umum, dan akuntansi biaya. Bagian yang
saling berhubungan ini disebut subsistem dari SIA. Proses terdiri hal-hal seperti masuk seperti
pengumpulan, pencatatan, pengikhtisaran, dan pengelolaan data. Tujuannya adalah untuk
menyediakan informasi keluaran bagi pengguna.

Sistem Informasi Manajemen Biaya Sebagai Subsistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi manajemen biaya adalah subsistem informasi akuntansi yang terutama
berhubungan dengan memproduksi keluaran untuk pengguna internal dengan menggunakan
masukan dan proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan manajemen.
Tujuan sistem informasi manajemen biaya:

Untuk memberikan informasi untuk perhitungan harga pokok jasa, produk, dan objek

lainnya
Untuk pengambilan keputusan
Untuk perencanaan dan pengendalian.

Hubungan sistem manajemen biaya dengan sistem dan fungsi operasi lainnya
Informasi biaya yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen biaya harus berguna
dan bermanfaat pada organisasi secara keseluruhan. Sistem manajemen biaya kualitas tinggi
harus mempunyai perspektif organisasi. Sistem manajemen biaya yang terintegrasi,
menunjukkan kebutuhan bagi manajemen untuk menekankan manajemen biaya untuk seluruh
rantai nilai. Rantai nilai adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk desain, pengembangan,
produksi, pemasaran, distribusi, dan pelayanan produk (produk dapat berupa jasa).
Subsistem Manajemen Biaya
1. Sistem informasi akuntansi biaya.
System informasi akuntansi biaya adalah subsistem manajeman biaya yang dirancang
untuk membebankan biaya pada produk dan jasa individu dan objek lain seperti yang dinyatakan
oleh manajemen. Dalam membebankan biaya produk menilai persediaan dan menentukan biaya
penjualan, tujuannya adalah :
Pengambilan keputusan yang tepat
Memenuhi kreiteria pelaporan keuangan.
Memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen.
2. Sistem informasi pengendalian operasional.

System informasi pengendalian operasional adalah subsistem manajemen biaya yang


dirancang untuk memberikan umpan balik yang akurat dan tepat waktu menyangkut kinerja
manajer dan pihak lain terhadap kegiatan perencanaan dan pengendalian mereka.
Pengendalian operasional memfokuskan pada pengidentifikasian peluang untuk
peningkatan dan membantu menemukan cara untuk melakukan peningkatan, tujuannya adalah:
Untuk meningkatkan nilai yang di terima pelanggan.
Identifikasi peluang dalam peningkatan.
KONSEP DASAR BIAYA
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi
organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan barang
atau jasa yang diinginkan. Dalam usaha menghasilkan manfaat saat ini dan di masa depan, para
manajer harus melakukan berbagai usaha untuk meminimumkan biaya yang dibutuhkan dalam
mencapai manfaat ini.
Selain itu, manajer juga harus memahami apa yang dimaksud dengan biaya kesempatan.
Biaya kesempatan adalah manfaat yang diserahkan atau dikorbankan ketika satu alternatif dipilih
dari beberapa alternatif lain.
Objek Biaya
Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek,
aktivitas, dan sebagainya. Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas muncul sebagai objek biaya
yang penting. Aktivitas adalah orang-orang dan/atau peralatan yang melakukan kerja bagi orang
lain. Oleh karena itu, aktivitas adalah unit dasar kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi,
dan dapat juga digambarkan sebagai suatu pengumpulan tindakan dalam suatu perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Aktivitas tidak hanya berperan sebagai objek biaya,
tapi juga memiliki peran utama dalam pembebanan biaya untuk objek biaya lainnya.

Keakuratan Pembebanan
Keakuratan adalah suatu objek yang relatif, dan harus dilakukan dengan wajar serta logis
terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur dan

membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Pembebanan
biaya yang salah dapat menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi yang buruk.
Dapat ditelusuri
Ketertelusuran adalah unsur utama dalam pengembangan pembebanan biaya yang akurat.
Hubungan antara biaya dan objek biaya dapat digali untuk membantu meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan objek
biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak
sebagai objek biaya. Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dan akurat dapat
ditelusuri sebagai objek biaya.
Metode Penelusuran
Penelusuran biaya ke objek biaya dapat dilakukan dengan cara :
1.

Penelusuran langsung
Adalah proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus
dan fisik dengan suatu objek.

2.

Penelusuran penggerak
Adalah penggunaan penggerak untuk membebani biaya ke objek biaya. Penggerak adalah
faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber daya objek biaya.
Oleh sebab itu, penggerak adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan
sumber daya, dan memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya yang berubungan dengan objek
biaya. Penelusuran penggerak menggunakan dua jenis penggerak untuk menelusuri biaya pada
obyek biaya yakni:

Penggerak sumber daya. Pendorong sumber daya mengukur permintaan akan


sumber daya oleh kegiatan dan digunakan untuk membebankan biaya sumber
daya pada kegiatan. Misalnya kegiatan memelihara mesin. Kegiatan ini
mengkonsumsi sumber daya seperti onderdil, peralatan, listrik tenag kerja dll.
Biaya peralatan mungkin dapat ditelusuri secara langsung pada kegiatan
memelihara. Namun biaya listrik dan tenaga kerja mungkin tidak dapat ditelusuri

secara langsung
Penggerak kegiatan. Pendorong kegiatan mengukur permintaan akan kegiatan
menurut obyek biaya dan digunakan untuk membebankan biaya kegiatan pada
obyek biaya. Misalnya untuk membebankan biaya kegiatan pemeliharaan pada

obyek biaya departemen produksi dapat menggunakan jumlah jam pemeliharaan.


Jika biaya untuk melakukan kegiatan pemeliharaan adalah Rp2.000,- per jam
pemeliharaan dan departemen produksi menggunakan 100 jam pemeliharaan
untuk memelihara mesin-mesin produksinya biaya kegiatan pemeliharaan yang
dibebankan ke departemen produksi adalah sebesar 100 jam x Rp2.000,- =
Rp.200.000, berikut diberikan contoh-contoh aktivitas dan penggerak aktivitas
tersebut.
3. Alokasi
Biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya karena tidak ada hubungan
penyebab antara biaya dan obyek biaya. Pembebanan biaya tidak langsung ke obyek biaya
disebut Alokasi Biaya. Karena tidak ada hubungan penyebab antara biaya dan obyek biaya maka
pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan hubungan dekat atau beberapa asumsi. Misalnya
biaya penerangan untuk dua produk pisang goreng dan tempe goreng. Untuk melhat hubungan
penyebab jelas sulit maka untuk mengalokasikan biaya dilakukan dengan proporsi terhadap
penggunaan jam tenaga kerja langsung yang digunakan untuk setiap produk.. Pengalokasian
biaya tidak langsung yang dilakukan secara acak akan mengurangi keakuratan secara
keseluruhan dari pembebanan biaya. Yang terbaik mungkin hanya mebebankan biaya tidak
langsung yang dapat ditelusuri pada obyek biaya. Namun untuk kepentingan pelaporan eksternal
alokasi biaya tidak langsung pada obyek biaya perlu dilakukan.
Secara ringkas hubungan antara ketiga metode Metode Penelusuran Langsung,
Penelusuran Penggerak dan Alokasi Biaya dengan pembebanan pada obyek biaya dapat
digambarkan sebagai berikut:

BIAYA PRODUK DAN JASA


Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan mengubah bahan baku melalui
penggunaan tenaga kerja dan masukan modal seperti pabrik, tanah, dan mesin. Jasa adalah tugas
atau kegiatan yang dilakukan untuk pelanggan atau kegiatan yang dilakukan pelanggan dengan
menggunakan produk atau fasilitas organisasi.
Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang telah
ditetapkan. Biaya dibagi menjadi dua:
1. Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau
penyediaan jasa.
2. Biaya non-produksi adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi penjualan dan
administrasi.
Biaya Bahan Baku
Bahan baku merupakan dasar yang akan digunakan untuk membentuk bagian yang
menyeluruh menjadi produk jadi. Bahanbakuyang digunakan untuk memproduksi dapat
diperoleh melalui pembelian lokal, impor atau dari pengolahan sendiri. Biaya bahan baku
meliputi harga pokok semua bahan yang dapat diidentifikasi dengan pembuatan suatu jenis
produk, dengan mudah dapat ditelusuri atau dilihat perwujudannya di dalam produk selesai.
Biaya bahan baku memiliki bagian yang signifikan dari total biaya suatu produk.

Biaya Tenaga Kerja Langsung


Tenaga kerja merupakan kegiatan fisik yang dilakukan oleh karyawan untuk mengolah suatu
produk. Biaya tenaga kerja langsung meliputi biaya-biaya yang berkaitan dengan penghargaan
dalam bentuk upah yang diberikan kepada semua tenaga kerja yang secara langsung ikut serta
dalam pengerjaan produk yang hasilnya kerjanya dapat ditelusuri secara langsung pada produk
dan upah yang diberikan merupakan bagian yang besar dalam memproduksi produk.

Biaya Overhead
Pada umumnya dalam suatu perusahaan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
merupakan biaya produksi langsung. Semua biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung yang berhubungan dengan produksi adalah biaya produksi tidak langsung. Istilah
ini sesuai dengan sifat biaya overhead yang tidak dapat atau sulit untuk ditelusuri secara
langsung kepada produk atau aktivitas-aktivitas pekerjaan. Biaya tidak langsung ini terkumpul
dalam suatu kategori yang disebut biaya overhead pabrik (BOP) dan membutuhkan suatu proses
alokasi yang adil untuk tujuan perhitungan harga pokok produksi atau jasa.
Biaya Penjualan dan Biaya Administrasi
Biaya

penjualan adalah

biaya-biaya

yang

diperlukan

untuk

memasarkan

dan

mendistibusikan produk atau jasa. Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan
administrasi umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat, baik untuk pemasaran
ataupun produksi.
Biaya Utama dan Konversi
Kombinasi biaya produksi yang berbeda juga menghasilkan konsep biaya konversi dan
biaya utama. Biaya utama adalah penjumlahan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung. Dan biaya konversi adalah penjumlahan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead.

LAPORAN KEUANGAN INTERNAL

Laporan Laba-Rugi: Perusahaan Manufaktur


Pendapatan dihitung dengan mengikuti klasifikasi fungsional biasanya mengacu sebagai

perhitungan biaya pendapatan biaya absorpsi atau perhitungan pendapatan biaya menyeluruh
karena semua baiaya produksi dibebankan pada produk.
Contoh Laporan Laba Rugi
Organisasi Manufaktur
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 1998
Penjualan

$2.000.000

Harga Pokok Penjualan :

Persediaan awal barang jadi

$ 250.000

Ditambah: harga pokok variabel

1.200.000

Barang yang tersedia untuk dijual

$1.450.000

Dikurangi: persediaan akhir barang jadi

(150.000)

Margin Bruto

1.300.000
$700.000

Dikurangi: beban operasi


Beban penjualan

$ 300.000

Beban administrasi

150.000

(450.000)

Pendapatan sebelum pajak

$250.000

Harga Pokok Penjualan adalah biaya dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
lain-lain terkait dengan unit penjualan.

Harga Pokok Produksi


Harga pokok produksi mewakili jumlah biaya barang yang diselesaikan pada periode

tersebut.
Contoh laporan Harga Pokok Penjualan

Laporan Harga Pokok Produksi


Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 1998
Bahan Baku Langsung:
Persediaan awal

$200.000

Ditambah: pembelian

450.000

Bahan baku yang tersedia

$650.000

Dikurang: persediaan akhir

(50.000)

Bahan baku langsung yang digunakan

$600.000

Tenaga kerja langsung

350.000

Overhead produksi:
Tenaga kerja tidak langsung
Depresiasi

$122 500
177.500

Sewa

50.000

Utilitas

37.500

Pajak properti

12.500

Perawatan

50.000

450.000

Jumlah biaya produksi yang ditambahkan

$1.400.000

Ditambah barang setengah jadi awal

200.000

Jumlah biaya produksi

$1.600.000

Dikurangi: barang setengah jadi akhir

(400.000)

Harga Pokok Produksi

$1.200.000

Laporan Laba Rugi: Perusahaan Jasa


Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang jadi. Oleh karena itu, dalam
perbandingan nya dengan perusahaan manufaktur, harga pokok penjualan jasa akan selalu
berhibungan dengan harga pokok produksi.

Contoh Laporan Laba Rugi


Organisasi Jasa
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 1998
Penjualan

$325.000

Dikurang:
Harga pokok penjualan jasa:
`

Persediaan awal barang dalam proses

$10.000

Biaya Jasa yang ditambahkan:


Bahan baku langsung
Tenaga kerja langsung

$50.000
$90.000

Overhead

$115.000
$255.000

Jumlah

$265.000

Dikurang: Persediaan akhir barang dalam proses

$15.000
$250.000

Margin Bruto

$75.000

Dikurang: Beban Operasi


-

Beban Penjualan
Beban Administrasi

$4.000
17.500

Pendapatan sebelum pajak

$21.500
$53.500

Konsep perilaku Biaya


Setiap kegiatan memiliki masukan dan keluaran. Perilaku biaya menjelaskan bagaimana

biaya masukan kegiatan berubah dalam kaitannya dengan perubahan pada keluaran kegiatan.
Pemahaman perilaku biaya merupakan hal yang mendasar dalam emenuhi tujuan tambahan ini.
Mengetahui bagaiman perilaku biaya kegiatan mempermudah pembebanan perhitungan harga
pokok produk dan memberikan masukan penting untuk kegiatan sejenis seperti penganggaran
dan keputusan membuat atau membeli. Untuk mengetahui perilaku biaya, beberapa istilah
kegiatan tambahan dibutuhkan.
Masukan kegiatan adalah sumber daya yang di komsumsi oleh kegiatan dalam
memproduksi keuarannya. Masukan kegiatan adalah faktor-faktor yang memungkinkan kegiatan
untuk dilakukan dan dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori : (1) bahan baku, (2) energi, (3)
tenaga kerja, (4) modal.

Keluaran kegiatan adalah hasil atau produk dari suatu kegiatan.


Ukuran keluaran kegiatan adalah memberikan suatu penilaian jumlah waktu
kegiatan dilkukan. Merupakn ukuran yang dapat dikuantitatifkan.

Identifikasi ukuran keluaran kegiatan disederhanakan dengan klasifikasikan kegiatan


kedalam satu dari empat kategori umum:
1. Tingkat Unit
Kegiatan tingkat unit merupakan kegiatan yang dilakukan setiap kali unit diproduksi.
2. Tingkat Batch

Kegiatan tingkat batch merupakan yang dilakukan setiap kali suatu batch barang diproduksi.
3. Tingkat Produk
Kegiatan tingkat produk merupakan kegiatan yang dilakukan jika diperlukan untuk
mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan.
4. Tingkat Fasilitas
Kegiatan tingkat fasilitas merupakan kegiatan yang menunjang proses produksi umum
pabrik.
Dengan mengetahui perilaku biaya kegiatan dapat menjadi informasi yang sangat bergunainformasi yang dapat membantu dalam penganggaran, menunjang usaha perbaikan
berkelanjutan, pengambilan keputusan taktis, dan perhitungan harga pokok produk. Biasanya
perlaku biaya dapat dijelaskan sebagai biaya tetap, baiaya variabel, dan biaya campuran.

Biaya tetap adalah biaya yang secara keseluruhan konstan dalam rentang yang relevan
seiring dengan tingkat pendorong kegiatan beragam. Rentang relevan adalah rentang

dimana asumsi hubungan biaya tetap berlaku untuk operasi normal perusahan.
Biaya Variabel adalah sebagai biaya yang secara jumlah bervariasi berbanding langsung
terhadap perubahan pada pendorong kegiatan. Biaya variabel dapat pula ditunjukan
dengan persamaan linier.

SISTEM MANAJEMEN BIAYA TRADISIONAL DAN KONTEMPORER


Sistem manajemen biaya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yakni sistem
manajemen biaya tradisional dan sistem manajemen biaya kontemporer. Kedua sistem
manajemen biaya tersebut, semuanya dapat ditemukan dalam praktek. Pada masa lalu dan
mungkin sekarang juga masih khususnya di Indonesia, sistem manajemen tradisional banyak
dipraktekkan secara luas di banding sistem manajemen biaya kontemporer. Namun, di negaranegara maju dimana perusahaan memiliki visi jauh ke depan untuk menghasil produk berkualitas
yang sangat beragam, tingkat persaingan tinggi dan perlindungan maupun kesadaran konsumen
juga tinggi, mendorong perusahaan menggunakan sistem manajemen biaya kontemporer. Hal ini
karena pada situasi dimana tuntutan keragaman, kompleksitas produk, persyaratan mutu, tekanan
persaingan yang tinggi dan daur hidup yang pendek, sistem manajemen biaya tradisional tidak
dapat bekerja dengan baik dalam membeikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.

Sistem Manajemen Biaya Tradisional


Sistem manajemen biaya tadisional terdiri dari dua subsistem yakni sistem akuntansi biaya
dan sistem pengendalian operasional. Dengan demikian bila membahas sistem manajemen biaya
maka kedua subsitem tersebut dibahas secara terpisah.

1. Akuntansi Biaya Tradisional


Bahwa semua biaya diklasifikasikan tetap/variabel yang berkaitan dengan
perubahan unit/volume produk yang diproduksi. Maka, unit produk atau pendorong
lainnya sangat berhubungan dengan unit yang diproduksi. Contoh jam tenaga kerja
langsung

atau

jam

mesin,

adalah

satu-satunya

pendorong

yang

dianggap

penting. Pendorong berdasarkan unit atau volume ini digunakan untuk membebankan
pendorong kegiatan berdasarkan unit untuk membebankan biaya pada objek biaya disebut
sistem biaya tradisional.
2. Sistem Pengendalian Operasional
Membebankan biaya pada unit organisasi dan membuat manager unit organisasi
pertanggungjawaban atas pengendalian biaya yang dibebankan. Kinerja diukur dengan
membandingkan hasil aktual dengan standar atau anggaran hasil.Penekanan pada ukuran
keuangan. Manager diberi penghargaan berdasarkan kemampuannya mengendalikan
biaya.

Jadi,

pendekatan

biaya

menelusuri

biaya

npada

individu

yang

pertanggungjawaban atas timbulnya harga. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa


memaksimalkan kinerja organisasi secara keseluruhan dicapai dengan memaksimalkan
kinerja subunit organisasi individu.
Sistem Manajemen Biaya Kontemporer
Menekankan penelusuran dibandingkan dengan alokasi. Peranan penelusuran pendorong
diperluas secara signifikan dengan mengidentifikasi pendorong yang tidak berhubungan dengan
volume produk yang diproduksi (pendorong kegiatan berdasarkan non-unit). Penggunaan
pendorong kegiatan berdasarkan unit dan non-unit meningkatkan keakuratan pembanan biaya
dan mutu dan relevansi biaya secara keseluruhan. Sistem biaya kontemporer mampu

memproduksi informasi biaya untuk berbagai tujuan manjerial, termasuk tujuan pelaporan
keuangan.
Sistem akuntansi biaya kontemporer menenkankan pada penelusuran dibanding alokasi.
Pernanan pendorong penggerak diperluas dengan mengidentifikasi pendorong/ penggerak yang
tidak berhubungan dengan volume produk yang diproduksi. Penggunaan pendorong/ pengerak
unit dan non unit meningkatkan keakuratan pembebanan biaya, mutu dan relevansi informasi
secara keseluruhan.. Sistem akuntansi yang menggunakan pendorong/ penggerak unit dan non
unit untuk membebankan biaya ke obyek biaya disebut sistem biaya berdasarkan kegiatan.
Contoh misalnya kegiatan memindahkanbarang bahan baku dan barang setengah jadi dari suatu
lokasi ke lokasi lain dalam satu pabrik merupakan ukuran yang lebih baik untuk mengukur
kegiatan memindahkan barang daripada menggunakan ukuran unit yang diproduksi.
Perhitungan harga pokok produk pada sistem manajemen biaya kontemporer cenderung
fleksibel untuk berbagai tujuan manajerial termasuk untuk kepentingan pelaporan eksternal.
Perhitungan harga pokok produk lebih menekankan pada perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan yang lebih baik.
Perbandingan Sistem Manajeman Biaya Tradisional dan Kontemporer

Tradisional

b. Kontemporer

Pendorong berdasarkan unit

Pendorong berdasarkan unit dan non-unit

Pendekatannya Alokasi

Pendekatannya Penelusuran

Perhitungan harga pokok produk yang sempit Perhitungan harga pokok yang luas dan
dan kaku

fleksibel

Fokus pada pengelolaan biaya

Fokus pada pengelolaan kegiatan

Informasi biaya yang singkat

Informasi biaya yang rinci

Memaksimalkan kinerja unit individu

Memaksimalkan kinerja sistem

Menggunakan ukuran kinerja keuangan

Menggunakan ukuran kinerja keuangan dan


non keuangan

Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemilihan Sistem Manajemen Biaya


Dalam memutuskan apakah menerapakan sistem manajeman biaya kontemporer atau
tidak, manager harus menilai pertukaran antara pengukuran biaya dan biaya kesalahan. Yang
dimaksud dengan Pengukuran Biaya adalah biaya yang berhubungan dengan pengukuran yang
diperlukan oleh sistem manageman biaya. Biaya Kesalahan adalah biaya yang berhubungan
pengmbilan keputusan yang buruk yang didasarkan pada harga pokok produk yang tidak akurat
atau, secara lebih umum, informasi biaya yang buruk. Sistem Manajemen biaya optimal adalah
sistem yang meminimalisasi jumlah biaya pengukuran dan biaya kesalahan. Namun kedua biaya
tersebut bertentangan, semakin kompleks prosedur sistem manajemen biaya yang mengakibatkan
biaya kesalahan yang lebih rendah, tetapi memiliki biaya pengukuran yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Edward J. Blocher, dkk. 2013. Manajemen Biaya : Penekanan Strategis. Jakarta. Salemba
Empat.
http://claudiadhe.blogspot.com/2012/10/manajemen-biaya.html
http://emperordeva.wordpress.com/about/prinsip-prinsip-sistem-informasi-manajemen-sim/
http://www.slideshare.net/ateutiarasari/savedfiles?s_title=pertemuan-2-konsep-dasarmanajemen-biaya&user_login=yasirafandy
http://ilmuakuntansi.web.id/harga-pokok-produk-atau-jasa/
(http://riskymahira.blogspot.co.id/2013_09_01_archive.html
https://sites.google.com/site/pekembia/pembebanan-Penelusuran-Langsung-Penggerak-PerilakuAlokasi-biaya
Hansen, Don R dan Mowen, Maryane. 2004. Manajemen Biaya Edisi 7. Jakarta. Salemba Empat.

You might also like