Professional Documents
Culture Documents
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan
Tangerang,
Februari 2015
Mengetahui,
Kepala Desa Jatiwaringin
Kecamatan Mauk Kabupaten
Tangerang
Yayat Ruhiyat
LAPORAN
KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA(KKN) TEMATIK POSDAYA
DESA JATIWARINGIN KECAMATAN MAUK
KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2015
Disusun oleh :
Ketua
Sekretaris
: Wulan Sari
Bendahara
Anggota
1. Iska Khaerunnisa
2. Agustin Widiyaningsih
4. Desi Widiarsih
6. Dian Widi A.
7. Septinar
19. Sopiyah
8. Prahastini
9. Siti Julaiha
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, hidayah dan maunahNya kami dapat menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan merampungkan
Laporan Kuliah Kerja Nyata tersebut tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga dan sahabatnya serta segenap umatnya yang tetap eksis dan
istiqomah di jalan-Nya hingga akhir zaman.
Perwujudan laporan ini tidak lain merupakan suatu bentuk representasi
tertulis dari kegiatan Laporan Kuliah Kerja Nyata yang telah kami jalankan mulai
dari tanggal 26 Januari 2015 sampai dengan 27 Februari 2015 di desa
Jatiwaringin, Kecamatan Mauk. Selain itu, laporan ini juga merupakan salah satu
bentuk pemenuhan persyaratan untuk dapat melaksanakan penelitian skripsi.
Terselesaikannya Laporan Kuliah Kerja Nyata dan laporannya ini tentu
tidak terlepas dari peran serta seluruh pihak yang dengan ikhlas hati membimbing
dan mengarahkan kami dalam kegiatan tersebut. Untuk itu, ucapan terima kasih
yang paling dalam kami sampaikan kepada :
1. Orang Tua dan saudara kami yang telah memberikan dukungan penuh baik
secara moril maupun materil.
2. Bapak Achmad Badawi, S.Pd, MM. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
iii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................... 1
B. Gambaran Umum Lokasi ................................................................ 3
C.Keadaan dan Masalah Serta Tujuan Pembentukan dan
Pengembangan Posdaya................................................................ 5
iv
B.Rekomendasi ...................................................................................... 24
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia yang merupakan kepulauan dalam menyelenggarakan
pemerintahan dan pembangunan bertujuan untuk mencapai masyarakat adil dan
merata berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, karena luasnya
wilayah Indonesia pembangunan belum dapat dilakukan oleh setiap lapisan
masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan tidak meratanya status sosial dalam
lapisan masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih berada dibawah
garis kesejahteraan. Serta hidup jauh dari kata layak.
Beranjak dari kesejahteraan dan kelayakan hidup, dari jumlah penduduk
yang kurang sejahtera dan menikmati hidup layak di Indonesia jumlah terbesar
berada di daerah pedesaan. Dari segi terpenuhinya sarana dan prasarana,
masyarakat yang hidup di daerah pedesaan jauh tertinggal dari masyarakat yang
hidup di kota. Masyarakat yang hidup di kota lebih mudah mengakses segala
sesuatu untuk memenuhui kebutuhan hidup mereka. Selain itu dilihat dari
sosialisasi dan pendidikan yang tidak merata merupakan salah satu faktor pembuat
masyarakat yang tinggal di desa kurang memahami betapa pentingnya pendidikan.
Maka kebanyakan masyarakat yang tinggal di desa memiliki kondisi ekonomi
yang rendah, karena kurangnya skill dan pengetahuan yang menunjang tercipta
kreatifitas. Penduduk desa bermata pencarian sebagai petani, peternak, dan
perkebunan yang hasilnya tidak bisa dipastikan. Jadi masyarakat di desa lebih
memilih berkerja keras untuk memenuhi kebutuhannya dari pada belajar dibangku
sekolah. Anak-anak pun juga kurang mendapatkan perhatian dari orangtua
sehingga mereka hidup dengan cara mereka sendiri.
Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian dari semua pihak untuk
mendapatkan pemecahan masalah yang terbaik yang berkaitan dengan
peningkatan sumber daya manusia serta pemberdayaan segala potensi yang ada
didesa tersebut melalui penyuluhan dan pembekalan skill. Penangan hal tersebut
tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja, akan tetapi oleh semua
pihak yang merasa peduli dan mampu untuk berbuat. Berkaitan dengan hal
tersebut, mahasiswa sebagai kaum intelektual dan merasa bertanggung jawab
untuk ikut membantu pemberdayaan sumber daya yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa. Dengan mendirikan posdaya diwilayah pedesaan
serta merumuskan kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja
Nyata (KKN) sebagai bentuk aplikasi konkrit dari ilmu yang dimiliki mahasiswa.
Posdaya adalah forum silaturahmi, komunikasi, advokasi, dan wadah
kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu . Dalam hal tertentu bisa
juga menjadi wadah pelayanan keluarga secara terpadu, yaotu pelayanan
pengembangan keluarga secara berkelanjutan, dalam berbagai bidang, utamanya
kesehatan, pendidikan, dan kewirausahaan, agar keluarga bisa tumbuh mandiri di
desanya. Oleh karna itu program advokasi dan pemberdayaan pembangunan yang
ditawarkan dalam Posdaya adalah program-program yang mendukung penyegaran
fungsi-fungsi keluarga yaitu fungsi keagamaan, fungsi budaya, fungsi cinta kasih,
Terpadu
berarti
dalam
perencanaan,
pelaksanaan,
pengendalian,
KKN
Tematik
Posdaya
tersebut
merupakan
wujud
2003
tentang
Sisdiknas,terutama
terkait
dengan
penyelenggaraan
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
h. Pengrajin
i. Pedagang Besar
j. Pedagang Kecil
k. Lainnya
l. Penganggur
Dengan memiliki fasilitas :
1. Sarana Kesehatan : Balai Pengobatan sebanyak 3 buah, praktek bidan 1
buah
2. Sarana Pendidikan : SD Negeri 4 buah, TK/PAUD 6 buah, Smp Swasta 1
buah, Madrasah Ibtidaiyah 7 buah.
3.
Tematik
Posdaya
dilakukan
secara
ilmiah,
sistematis
dan
10
BAB II
HASIL OBSERVASI LAPANGAN
A. Hasil Pendataan dan Pemetaan
1. Hasil Pendataan
a. Kondisi Geografis
b. Kondisi Demografis
1). Penduduk
2). Sarana dan Prasarana
2. Hasil Pemetaan
a. Sasaran Obyek
b. Sasaran Subyek
c. Sasaran Program
B. Identifikasi Masalah
C. Lembaga yang Potensial
1. Lembaga Pemerintahan
2. Lembaga Kemasyarakatan
3. Lembaga Pendidikan
D. Rancangan Program Kerja
1. Bidang Pendidikan
2. Bidang Keagamaan
3. Bidang Kesehatan
4. Bidang Lingkungan
E. Lokakarya Mini
Desa Jatiwaringin terletak dijalan raya mauk-sepatan. Dimana lingkungan
desa masih hijau dan asri. Kondisi jalan desa sudah dicor, namun untuk jalan-jalan
Desa masih banyak yang tidak layak karena konsdisi cor yang sudah rusak. Akses
alat trasnportasi yang tersedia di desa ini cukup memadai.
Dari hasil observasi di lokasi KKN, ternyata desa Jatiwaringin merupakan
desa yang sudah maju walaupun terletak jauh dari kota. Rata-rata penduduknya
sudah berpendidikan, ini dilihat dari cara pandang dan pola berpikir mereka sudah
jauh untuk di jangkau.
Kegiatan KKN Posdaya di Desa JATIWARINGIN di fokuskan di Masjid
Al-Mujahidin untuk memberdayakan Remaja Masjid agar lebih bersemangat
B. Identifikasi Masalah
Terdapat kekurangan di Desa Jatiwaringin masih banyak yang perlu
dibenahi, Secara umum, kemauan masyarakat Desa Jatiwaringin untuk
mendapatkan pendidikan masih kurang tinggi, hal tersebuat disebabkan oleh
tingkat perhatian orang tua yang rendah kepada anaknya dan ada beberapa alasan
ekonomi. Untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi masih relatif
kecil, hal ini dapat dimaklumi karena faktor ekonomi serta tingginya biaya
pendidikan yang rata-rata kurang terjangkau oleh penduduk desa Jatiwaringin,
Selain itu, minat anak-anak untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi masih
kurang. Dan sebagian anak-anak di desa Jatiwaringin banyak yang tidak
mengenyam pendidikan tinggi. Terbukti hanya terdapat beberapa orang yang kini
mengenyam pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Dalam hal kebersihan lingkungan, di desa Jatiwaringin belum memiliki
tempat pembuangan akhir sampah, sehingga masyarakat desa Jatiwaringin
membuang sampah ke sungai, kebun dan lain-lain. Selain itu masyarakat masih
melakukan pembakaran sampah yang akan mengakibatkan rusaknya kandungan
dari tanah sehingga tidak begitu menguntungkan lagi serta akan memberikan
sumbangan polusi yang mengakibatkan pemanasan global semakin menjadi.
C. Lembaga yang Potensial
Posdaya di Desa Jatiwaringin belum terbentuk tetapi komponen-komponen
Posdaya yang merupakan lembaga-lembaga kemasyarakatan telah terbentuk dan
berjalan sesuai dengan programnya. Untuk lembaga masyarakat di Jatiwaringin
cukup berjalan efektif, namun semuanya masih berdiri sendiri tidak saling terkait
ataupun terhimpun dalam satu wadah yang menaungi seluruh lembaga masyarakat
tersebut. Lembaga-lembaga masyarakat yang ada di Desa Jatiwaringin
diantaranya adalah BPD, GEMA, PKK, dan kelompok lainnya.
Lembaga yang memiliki potesi cukup besar dalam membangun SDM yang
berkualitas adalah GEMA (Gerakan Remaja Masjid) Al-Mujahidin. Dimana
kelompok tersebut memiliki peran penting dalam sosialisasi warga Jatiwaringin.
Dengan beranggotakan pemuda dan progress kerja yang kondusif dapat
menumbuhkan pengetahuan dan membangun warga yang memiliki SDM
kompetitif Baik dalam segi keagamaan maupun dalam segi pengetahuan umum.
D. Rancangan Program Kerja
Pelaksaan Program Kerja ini didasarkan pada hasil penelitian dan
pengamatan yang sebelumnya telah dilakukan oleh mahasiswa melalui
pendekatan-pendekatan baik secara umum maupun kepada Instansi terkait,
maupun secara khusus kepada Tokoh Masyarakat maupun Masyarakat di sekitar
Desa Jatiwaringin. Pelaksanaan KKN di desa Jatiwaringin dari tanggal 26 januari
sampai dengan 26 Februari 2015. Hasil dari musyawarah kelompok KKN yang
Lokasi di sekolah yang kini tidak lagi digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar, mahasiswa KKN memberikan pelatihan dari limbah daur ulang kepada
para warga yang dominan ibu rumah tangga.
7) Penyelenggaraan Kerja Bakti
Minimnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, serta pengetahuan akan
kebersihan lingkungan masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Melihat
hal tersebut mahasiswa KKN membuat program Kerja Bakti untuk memberikan
penyadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
1. Kesehatan
3. Lingkungan
RW atau kampung.
Keadaan saluran air limbah yang dipenuhi sampah kadang membuatnya tidak
BAB III
LANGKAH LANGKAH KEGIATAN UNTUK MENGEMBANGKAN
POSDAYA
A. Pelatihan Kader
Posdaya sebagaimana telah dikemukan adalah suatu lembaga masyarakat
yang berfungsi sebagai forum silaturohim, advokasi, komunikasi, edukasi dan
wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu yang
dilaksanakan dari, oleh dan untuk keluarga serta masyarakat. KKN Posdaya
merupakan salah satu jenis KKN tematik yang bertujuan membentuk, membina,
dan mengembangkan Posdaya sebagai trobosan baru dalam pemberdayaan
masyarakat melalui pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal. Sebagaimana telah
diuraikan sebelumnya bahwa di Desa Jatiwaringin, Posdaya belum terbentuk
tetapi lembaga-lembaga kemasyarakatan telah berjalan sesuai program yang
dimilikinya, akan tetapi yang fokus menanggulangi masalah pendidikan tidak ada.
Pembentukan Posdaya ini dimaksudkan untuk mewadai seluruh lembaga
kemasyarakatan yang ada di Desa Jatiwaringin, dengan mengadakan Mini
lokakarya Posdaya sekaligus dengan pembentukannya dan surat keputusan (SK)
dari Kepala Desa telah turun pada tanggal 26 Febrari 2015. Setelah pembentukan
Posdaya di tuntut pula pembekalan untuk para keder dari setiap lembaga
masyarakat yang hidup dalam lingkungan desa Jatiwaringin.
Dengan pelatihan kader dari setiap lembaga masyarakat yang sudah
terbentuk dapat menambah wawasan kader akan program dan prospek dari
kegiatan yang dilakukan dalam lembaga tersebut. Mensosialisasikan Posdaya
pendampingan
ini
sangat
diperlukan untuk memantau kader dalam menjalankan proses belajarmengajar, sehingga bisa langsung diberikan koreksi maupun evaluasi setelah
proses belajar mengajar selesai.
kegiatan
pendidikan
kami
berpartisipasi
mengajar
BAB IV
DUKUNGAN DAN MASALAH YANG DIJUMPAI
A. Dukungan
Dalam pelaksanaan program kerja Mahasiswa KKN Tematik Posdaya di
Desa Jatiwaringin, banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik materi,
moril, maupun tenaga sehingga program kerja yang telah disetujui pada saat
Lokakarya Desa dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan batas waktu
pelaksanaan yang telah ditentukan.
Sambutan masyarakat desa
masyarakat yang bersikap acuh tak acuh dan tidak ingin membantu mahasiswa
dalam melaksanakan program baik dalam segi material maupun bantuan tenaga.
Hal ini dikarenakan oleh kesibukan masyarakat tersebut pada hari-hari kerja, dan
digunakannya hari libur sebagai waktu untuk beristirahat. Selain itu, banyaknya
tuntutan kebutuhan hidup mereka yang menyebabkan kurangnya bantuan dari segi
material untuk mahasiswa KKN Tematik Posdaya. Hal ini cukup menghambat
program yang akan dijalankan, karena anggapan dan sikap masyarakat yang
demikian.
Faktor penghambat untuk semua program KKN di desa yaitu:
1. Faktor Masyarakat
Keadaan lingkungan desa Jatiwaringin yang kurang aktif, dimana animo
masyarakat kurang tinggi. Sehingga segala program kurang berjalan maksimal.
2. Faktor Kondisi
Singkatnya waktu KKN membuat terlaksananya program sedikit terburuburu serta kegiatan-kegiatan insidental KKN lingkup kecamatan membuat
pelaksanaan program KKN di desa kurang tersentuh
BAB V
SIMPULAN, REKOMENDASI
A. Simpulan
Berbagai potensi yang terdapat di Desa Jatiwaringin memiliki peluang
yang sangat tinggi untuk dioptimalkan. Pendidikan sebagai pilar penting dalam
rekomendasi
untuk
perkembangan
POSDAYA di
Desa
Jatiwaringin ke arah yang lebih baik sebaiknya program-program yang sudah ada
bisa dijalankan dengan lebih baik lagi dan dikembangkan yang disesuaikan
dengan kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat Desa Jatiwaringin. Selain itu
harus diadakan kerja sama dengan pihak-pihak terkait sesuai dengan program
yang dijalankan agar program bisa berjalan dengan lancar. Pemerintah atau
instansi terkait lainnya diharapkan mampu mengajak warga untuk lebih