You are on page 1of 1

ANALEPTIKA

1. Pengertian Analeptik
Analeptik sering juga disebut dengan perangsang pernafasan. Analeptik merupakan
senyawa yang dapat meningkatkan ventilasi pulmonari, meningkatkan respons rangsangan
sensori dan mempercepat pulihnya refleks normal setelah anestesi. Analeptika digunakan
sebagai obat pilihan untuk pengobatan depresi pernapasan yang disebabkan oleh narkotik,
senyawa pemblok saraf otot, antagonis opiat atau senyawa antikolinesterase.
2. Penggolongan Analeptik
1. Niketamid : bekerja sebagai perangsang pernafasan medula. Digunakan untuk
pengobatan depresi pernafasan yang disebabkan oleh obat penekan sistem saraf pusat.
2. Doksapram HCl : mempunyai mekanisme kerja yang sama dengan niketinamid,
digunakan untuk pengobatan depresi pernafasan yang disebabkan oleh obat anestesi.
3. Pentilentetrazol : digunakan untuk pengobatan depresi pernafasan yang disebabkan
oleh obat penekan sistem saraf pusat dan untuk pengobatan syok terapi pada
pengobatan depresi psikotropik.
4. Pikrotoksin : terdapat pada biji tanaman Anamirta cacculus, mempunyai efek
perangsang pernapasan dan sistem saraf pusat yang kuat. Mekanisme kerjanya dengan
cara memblok hambatan prasinaptik dan merupakan antagonis terhadap kerja GABA.
Obat ini digunakna untuk pengobatan depresi pernapasan yang disebabkan oleh
kelebihan dosis turunan barbiturat atau lain-lain obat penekan sistem saraf pusat.
5. Striknin Sulfat : terdapat pada biji yang masak dari tanaman Strychnos nux vonica.
Striknin dapat merangsang sistem saraf pusat dengan memblok selektif hambatan
postsinaptik.
6. Bemegrid, dapat merangsang sistem saraf pusat dengan bekerja sebagai antagonis
terhadap kerja GABA. Bemegrid digunakan untuk pengobatan keracunan turunan
barbiturat.
3. Pengujian Analeptik
a. Sitrikinin

Penetapan Kadar dilakukan dengan metode TBA (Titrasi Bebas Air). 500 mg
sampel dimana 1 ml asam perklorat 0,1 N setara dengan 37,09mg Sitrikinin.

You might also like