Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perusahaan daerah didirikan bertujuan untuk melaksanakan kegitan
pembangunan daerah dalam rangka pengembangan perekonomian di daerah
dan untuk membentuk sumber enerimaan bagi daerah. Oleh karena itu,
perusahaan daerah diharapkan mampu menjalankan fungsinya dengan sebaikbaiknya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya dalam
memberikan jasa pelayanan yang bersifat vital dengan mengutamakan
kepentingan umum maupun kontribusinya dalam menambah pendapatan asli
daerah melalui hasil yang dicapainya.
Bagi setiap perusahaan, baik swasta maupun perusahaan daerah peranan
akuntansi sangat penting, sebagai sarana penyajian informasi keuangan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan. Tanggung jawab bagian keuangan
perusahaan adalah memberikan informasi keuangan secara berkala yang
berupa laporan keuangan. Laporan keuangan tidak saja mempunyai arti yang
penting bagi perusahaan, tetapi juga bagi pihak-pihak di luar perusahaan.
Laporan keuangan dijadikan daasar untuk menentukan atau menilai posisi
keuangan perusahaan dengan melakukan analisa laporan keuangan. Hasil
analisa tersebut bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dapat
dijadikan acuan pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan yang di hasilan dari proses akuntansi umumnya
adalah neraca, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Neraca menggambarkan jumlah asset, utang dan ekuitas
dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan laporan laba rugi
memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh entitas perusahaan serta
biaya yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan ekuitas
menunjukan
sumber-sumber
dan
penggunaan-penggunaan
yang
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : Bagaimana perlakuan akunttansi asset tetap berwujud
1.3.
1.4.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Akuntansi
AICPA dalam Zaki Baridwan (2008:1) menyatakan bahwa :
Akuntansi
adalah
suatu
kegiatan
jasa.
Fungsinya
adalah
keputusan-keputusan
ekonomi
dalam
memilih
sebagai
prpses
pencatatan,
penggolongan,
akuntansi
adalah
proses
pencatatan,
penggolongan,
harus
berdasarkan
11
12
13
pinjaman
selama
masa
pembuatan
akan
itu
selesai
dibuat,
biaya
Bunga
pinjaman
dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya. Biyabiaya lain yang timbul dalam masa pembuatan aktiva,
dibebankan sebagai harga perolehan aktiva tetap.
Jadi, harga perolehan aktiva tetap yang dibuat sendiri
adalah sebesar niali terkecil antara biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk pembuatan aktiva tetap sampai aktiva
tetap tersebut siap untuk digunakan dengan harga pasar
atau harga beli kepada pihak lain.
2.1.8. Penentuan Harga Perolehan Aset(Aktiva) Tetap
Agar sejalan dengan prinsip akuntansi yang lazim, aktiva
tetap harus dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan
meliputi semua pengeluaran yang diperlukan unruk mendapatkan
aktiva, dan pengeluaran-pengeluaran lain agar aktiva siap untuk
digunakan. (Al. Haryono Jusup,2009:155)
Menurut Zaki Baridwan (2008:274-276) penentuan harga
perolehan aktiva tetap berwujud dapat diuraikan berdasarkan jenis
aktiva berikut ini:
a. Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya
perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak
digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam rekening
investasi jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari
berbagai elemen seperti (a) harga beli, (b) komisi pembelian, (c)
bea balik nama, (d) biaya penelitian tanah, (e) iuran-iuran(pajakpajak selama tanah belum dipakai, (f) biaya merobohkan
bangunan lama, (g) biaya perataan tanah, pembersihan dan
pembagian, (h) pajak-pajak yang menjadi beban pembeli pada
waktu pembelian tanah.
b. Bangunan
14
15
16
berdasarkan
nilai
perolehan
dikurangi
akumulasi
penyusutan.
Contoh perhitungan model revaluasi:
1) Accounting for revaluation
ASBE dalam Amin Widjaja Tunggal (2009:130-135)
menyatakan bahwa: to record the effects of the revaluation, IAS
16 provides for two methods:
a. Both the gross carrying amount and the accumulated
depreciation of the asset are restated proportionately in order
to give a net carrying amount equal to the net revalued
amount; or
b. The accumulated depreciation is eliminated and the net
revalued amount is treated as the new gross carrying amount
of the asset.
Illustration 6.15
To illustrate the two methods of accounting for the revaluation of
fixed assets, assume that JKL Enterprise carries in its books a
building with a cost of RMB 10,000,000 and an accumulated
depreciation of RMB 2,000,000 and that the building is to be
revalued to RMB 12,000,000
Under method (a)
17
RMB
Dr Fixed assets-Building
Cr Accumulated depreciatin
1,000,000
Cr Revaluation reserve
4,000,000
The figures for the journal entry may be calculated as follows:
a. Revaluation reserve is to be credited with the revaluation
surplus of RMB 4,000,000 [revalued amount of RMB
12,000,000 less carrying amount of RMB 8,000,000 (RMB
10,000,000- RMB 2,000,000)]; and
b. The amount credited to accumulated depreciatin is to be
20% of the amount debitedto building so that the
relationship (that the building is 20% depreciated) is
maintained. Denoting the amount to be debited to building
as RMBX, the amount to be credited to accumulated
depreciation will be 20% of RMBX. An arithmetic equation
may therefore be derived as (X-0.2X = 4,000,000). Solving the
equation will yield X = 5,000,000. Thus, the amount to be
debited to building will be RMB 5,000,000 and the amount
to be credited to accumulated depreciation will be RMB
1,000,000.
Note that after revaluation, the net carrying amount is equal
to the revalued amount of RMB 12,000,000 and the
relationship between the accumulated depreciation and the
gross carrying amount ( the building is 20% depreciated) is
maintained, as shown below:
RMB
18
Fixed assets-Building
Accumulated depreciation
Net carrying amount
Under method(b)
The accumulated depreciation is eliminated and
15,000,000
3,000,000
12,000,000
the gross
Dr Fixed assets-Building
Dr accumulated depreciation
Cr Revalution reserve
RMB
2,000,000
2,000,000
RMB
4,000,000
Fixed assets-Building
Accumulated depreciation
Net carrying amount
19
RMB
12,000,000
12,000,000
Note that, under the both methods, the net carrying amount of the
building is RMB 12,000,000, and that the revaluation reserve is
RMB 4,000,000 which is the difference between the revalued
amount of RMB 12,000,000 and the old net carrying amount of
RMB 8,000,000 .
2) Depreciation of revalued assets
a. Illustration 6.16
Assume that MNO Enterprise acquired a building at a cost of
RMB 50,000,000. The building was expected to have a useful
life of 50 year with no residual value, and was depreciated
using the straight line method. After 10 years, when the
building was carried in the books at RMB 40,000,000, it was
revalued to its fair market value of RMB 60,000,000. Assume
also that at the date of revaluation, the building was
estimated to have another 40 years of useful life and no
residual value.
The depreciation charge for the building for each of the next
40 years would be RMB 1,500,00 (RMB 60,000,000/40).
Notre that before the revaluation, the annual deoreciation
charge for the building for each of the firdt 10 yers had been
RMB 1,000,000 (RMB 50,000,000/50)
b. Illustration 6.17
Refer to the revaluation of the building in illustration 6.16
above. In this case, the depreciation charge of RMB
1,500,000 and the gradual transfer of the revaluatioj surplus
of RMB 20,000,000 for each of the years subsequent to the
revaluation may be recorded as follows:
RMB
Dr depreciation expense
1,500,000
Cr accumulated depreciation
(to record depreciation for the year)
Dr revaluation reserve
Cr retained earnings
20
RMB
1,500,000
500,000
500,000
Dr cash in bank
Cr fixed assets-land
Cr Non-operating
RMB
18,000,000
16,000,000
2,000,000
revenue-
RMB
6,000,000
6,000,000
yang
tujuannya
adalah
agar
dapat
21
depresiasi,
apabila
biaya
ini
untuk
meningkatkankemampuan
aktiva
tetap,
adalah
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru
yang tipenya sama. Penggantian seperti ini biasanya terjadi
karena aktiva lama sudah tidak berfungsi lagi (rusak).
Penggantian bagian-bagian aktiva yang biayanya kecil
diperlakukan dengan cara yang sama seperti reparsi kecil. Apabila
22
baru. Aktiva
lama
yang
diganti
dan
akumulasi
menambah
harga
perolehan
aktiva
penambahan
dan
di
harus
23
24
tanah
untuk
bangunan.
Jenis
aktiva
25
26
dipertimbangkan
keadaan-keadaan
yang
27
HP NS
n
Rp 600.000,00Rp 40.000,00
4
= Rp 140.000,00
Keterangan :
HP = Harga perolehsn (cost)
NS = Nilai sisa (residu)
N
Tabel 2.1
Table Depresiasi- Metode Garis Lurus
Akhir
Debit
Kredit
Total Akuulasi
Nilai Buku
Tahun
Depresiasi
Akumulasi
Depresiasi
Aktiva
ke
1
Depresiasi
Rp 140.000,00
Rp
28
Rp 600.000,00
Rp 140.000,00
460.000,00
2
3
4
140.000,00
140.000,00
140.000,00
Rp 560.000,00
140.000,00
140.000,00
140.000,00
140.000,00
Rp
280.000,00
420.000,00
560.000,00
320.000,00
180.000,00
40.000,00
560.000,00
Sumber : Zaki Baridwan (2008:309) (data diolah kembali)
b. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining balance
method)
Metode ini, beban depresiasi tiap tahunnya menurun.
Untuk dapat menghitung beban depresiasi yang selalu
menurun, dasar yang digunakan adalah persentase depresiasi
dengan cara garis lurus. Persentase ini dikalikan sua dan setiap
tahunnya dikalikan pada nilai buku aktiva tetap. Karena nilai
buku selalu menurun maka beban depresiasi juga selalu
menurun.
Misalnya darri contoh di muka, depresiasi dengan cara
garis lurus adalah sebesar Rp 140.000,00 tiap tahunnya.
Jumlah ini jika dihitung dari harga perolehan adalah sebesar
23,33%. Jiak dihitung dari jumlah yang didepresiasi (Rp
560.000,00) adaalah sebesar 25%. Tarif 25% ini dikalikan 2
menjadi 50%, depresiasi tiap tahun dihitung sebagai berikut:
Tahu
Debit Depresiasi
Kredit
Total
Nilai Buku
Akumulasi
Akumulasi
Mesin
50% X Rp 600.000,00
depresiasi
Rp
Depresiasi
Rp
Rp 300.000,00
= Rp 300.000,00
300.000,00
300.000,00
50% X Rp 300.000,00
150.000,00
450.000,00
150.000,00
= Rp 150.000,00
50% X Rp 150.000,00
75.000,00
525.000,00
75.000,00
= Rp 75.000,00
50% X Rp 75.000,00
37.500,00
562.500,00
37.500,00
= Rp 37.500,00
29
melebihi
penurunan
akibat
proses
normal
depressiasi (amortisasi)
b. Telah terjadi dalam periode tertentu atau akan terjadi dalam
waktu dekat perubahan memburuk yang signifikan dalam
30
kembali
secara
material.
Kerangka Pikir
Penelitian ini diawali dari adnya permasalahan pengakuan dan
pengukuran asset tetap di dalam laporan keuangan yang disajikan oleh pihak
manajemen PDAM Kebupaten Tabalong yang tidak berpedoman dengan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK), oleh karena itu harus dilakukan analisis
terhadap perlakuan akuntansi asset tetap berwujud yang sesuai dengan SAK.
Kerangka piker dari permasalahan tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
31
Bagan 2.1
Kerangka Pikir
Akuntansi Aset Tetap
SAK
PDAM
Perlakuan
Akuntansi Aset
Tetap Berwujud
Perlakuan
Akuntansi Aset
Tetap Berwujud
yang
dilaksanakan
PDAM
Analisis
32
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriftif yang memberikan
gambaran fakta-fakta fenomena secara sistematis, factual dan akurat
dengan pendekatan studi kasus mengenai asset tetap, di mana penulis dapat
langsung menganalisis data ke sumber data PDAM
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian PDAM yang beralamat di Jalan Kamboja No. 01,
Tanjung Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan 71513.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
dan data kuantitatif, sebagai berikut:
Data kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang dapat dikategorisasi tetapi tidak
dapat dikuantitatifkan. Data kualitatif yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
Gambaran umum PDAM Kabupaten Tabalong
Struktur organisasi dan tata kerja
Dasar pengukuran asset tetap PDAM Tabalong
Dasar pengukuran asset tetap PDAM Tabalong
Dasar penyajian asset tetap PDAM Tabalong
Dasar pengungkapan asset tetap PDAM Tabalong
Data Kuantitatif
Data kuantitatif menunjukkan jumlah atau banyaknya sesuatu. Data
kuantitatif yang digunakan adalah:
Daftar rincian asset tetap tahun 2015
Neraca per 31 desember 2015
Laporan laba-rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
desenber 2015
b. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dlam penelitian ini adalah:
Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli. Data primer yang digunakan
33
34