Professional Documents
Culture Documents
LATIHAN PELARUTAN,
PENGENCERAN dan
PENGGUNAAN APB
I.
JUDUL
Latihan Pelarutan, Penimbangan dan Penggunaan APB
II.
TUJUAN
Dapat membuat larutan gula berdasarkan perhitungan
pengenceran.
Mengetahui skala dan suhu brix menggunakan APB.
Mengetahui dan mengamati proses larutan gula D1 dab air.
III.
DASAR TEORI
Pelarut Ialah zat yang melarutkan zat lain untuk membentuk suatu
larutan. Larutan adalah campuran homogen dalam tingkat molekul. Bila
kedua zat itu dapat campur pada semua perbandingan, maka zat yang
lebih banyak disebut pelarut, dan yang lain disebut zat terlarut. Pelarut
dapat berupa gas atau zat padat, tetapi yang paling lazim adalah cairan.
Air merupakan pelarut yang paling lazim. Selanjutnya juga alkohol dan
aseton.
Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja,
sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan
jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran, dengan kata lain jumlah
mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat
terlarut sesudah pengenceran atau jumlah gram zat terlarut sesudah
pengenceran.
Alat pengukur zay gula / Brix Refraktometer digunkan untuk
melakukan pengukuran pada cairan yang berkaitan dengan gula seperti
minuman ringan, madu dan anggur / arak, alat ini dapat mengontrol
konsentrasi atau kandungan kadar gula pada makanan dan minuman.
Bahkan sebgian orang menggunakannya untuk mengatahui tingkat
kematangan buah di kebun, alat ini juga banyak digunakan pada industri
industri cairan pendingin mesin (coolant) atau yang lebih dikenal dengan
air radiator dan industri industri sejenis lainya.
Volumetri adalah analisa yang didasarkan pada pengukuran volume
dalam pelaksanaan analisanya. Analisa volumetri biasa disebut juga
sebagai analisis titirimetri atau titrasi yaitu yang diukur adalah
volume larutan yang diketahui konsentrasinya dengan pasti yang
disebut sebagai titran, dan diperlukanuntuk bereaksi sempurna
dengan sejumlah tepat volume titrat (analit) atau sejumlah berat zat yang
IV.
3. Cara kerja:
Timbangan berkel (250g gula, ketelitian 1g)
Seiapkan timbangan Berkel terlebih dahulu, dan stel
skalanya sehingga tepat menunjukan di angka Nol.
Hitung terlebih dahulu berapa gram larutan yang akan
dibuat dan diencerkan berapa kali. Maka akan diperoleh
berapa berat gula, dan berat air yang akan digunakan.
Timbang ember menggunakan timbangan berkel. Dan
didapatkan data berat ember 300 gr.
Tambahkan gula D1 sebanyak 400 gr(diperoleh dr
perhitungan sebelumnya), hingga jarum menunjukkan
pada 660 gr.
V.
= 2000 gr
2. Berat gula
= 400 gr
3. Berat air
= 1600 gr
4. Larutan gula berwarna coklat gelap dan beraroma
seperti tetes
Brix pengamatan sesungguhnya : 19,6 o bx
Suhu larutan
: 27,5 o C
Brix pengamatan sesunggunhya : 19,6 X P
: 19,6 X 5
: 98 % bx
Total larutan
: 2000 gram 400 gram
: 1600 gram
VI.
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikannya itu
pada saat proses penimbangan gula D21 dan penambahan air kita harus
melakukanya dengan teliti agar hasil brix bisa sesuai dangan standard
brix yang ditetapkan.
Pada saat melarutkan gula D1 didalam air , praktikan harus
memastikan gula benar benar larut dengan sempurna dengan air, jika
sampai tidak larut sempurna akan mempengaruhi hasil pengamatan brix
pada saat praktikum kita harus melakukannya dengan hati hati dan
tenang, karena alat yang digunakan mudah patah dan pecah.
VII. KESIMPULAN
Dari praktek yang telah dilakukan dapat disimpulkan jika ingin
menghitung brix larutan gula D1 ,harus terlarut sepenuhnya agar tidak
mempengaruhi hasil perhitungan brix. Standart perhitungan brix berkisar
antara 97 98% bx.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Materi analisa gula oleh Ibu Ari Suryati
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian -pelarut/
https://indo-digital.com/alat-pengukuran-zat-gula-brixrefractometer-rhb-080.html
http://lansida.blogspot.com/2010/10/pengenceran-larutan.html?
m=1
https://tothelastbreath.wordpress.com/2011/05/24/analisavolumetri
Pembimbing
( Ari suryati )