You are on page 1of 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNyalah kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Wawancara ini.
Kami berterimakasih atas bimbingan guru mata pelajaran agama kami, Bapak Mateus
Suwarsito. Kami berterimakasih pula atas kesediaan narasumber untuk diwawancarai untuk
menyelesaikan laporan kami.
Ada banyak kendala dalam menyelesaikan laporan ini, seperti sulitnya menemukan
narasumber yang bersedia untuk diwawancarai dan sulitnya menemukan narasumber yang
cukup paham akan HAM.
Kami menyadari laporan ini tidak sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun agar kedepannya laporan kami dapat menjadi lebih baik
lagi.

Batam, 30 Maret 2016

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I 3
1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah


1.3. Tujuan

1.4. Waktu, Tempat, dan Narasumber 3


Bab II 4
Bab III 5
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Lampiran

5
6

Bab I
1.1.

Latar Belakang
Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki Hak Asasi Manusia (HAM). HAM didapat
sejak manusia itu lahir dan tidak dapat dihapus oleh siapapun. Dalam kehidupan, tentunya
kita perlu menghargai hak manusia yang lain. Manusia tidak hanya berhak menerima apa
yang menjadi haknya, namun juga berkewajiban untuk menerima dan menghargai hak
orang lain.
Di dalam HAM, seringkali terjadi pelanggaran yang merugikan satu maupun banyak
pihak. Pelanggaran-pelanggaran tersebut terjadi karena munculnya ketidaksesuaian
dengan kondisi yang seharusnya atau norma yang berlaku. Pelanggaran HAM dapat
terjadi dalam berbagai macam bentuk, seperti kekerasan, hilangnya rasa aman, dan
sebagainya.
Berbagai pelanggaran HAM tak hanya melibatkan kita sebagai korban, melainkan kita
pun dapat menjadi pelakunya. Oleh karena itu, kami ingin mengetahui lebih lanjut
mengenai pemahaman HAM seseorang dan kaitannya dengan pelanggaran HAM yang
pernah ia lakukan maupun pelanggaran HAM yang pernah orang lain lakukan terhadap
dirinya.
1.2.
Rumusan Masalah
1) Pemahaman narasumber mengenai HAM.
2) Bentuk pelanggaran HAM yang dilakukan narasumber.
3) Bentuk pelanggaran HAM yang dilakukan terhadap sumber.
1.3.
Tujuan
Tujuan dari laporan ini yaitu untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pemahaman
HAM masyarakat awam, pelanggaran HAM yang pernah terjadi pada narasumber, dan
pelanggaran HAM yang pernah dilakukannya.
1.4.
Waktu, Tempat, dan Narasumber
Hari, tanggal
: Rabu, 30 Maret 2015
Tempat
: Perumahan Greenland, Batam Centre
Narasumber
: Bpk. Rahmad
Profesi Narasumber
: Satpam di Perumahan Greenland

Bab II
Rahmad adalah seorang satpam yang bekerja di Perumahan Greenland, Batam Centre.
Beliau baru bekerja sekitar satu minggu di sana setelah merantau dari kampung asalnya di
Desa Sambirejo, Jawa Timur. Beliau tidak terlalu banyak menceritakan soal dirinya.
Menurut Rahmad, HAM adalah hal mutlak yang dimiliki semua orang. HAM pastinya
tidak boleh dihapuskan dengan semena-mena pada pihak-pihak tertentu, bahkan oleh
pemerintah sekalipun. HAM sifatnya kekal dan memang dasarnya manusia berhak untuk
melakukan sesuatu. Namun, bukan berarti kita dapat dengan sewenang-wenang meninggikan
hak kita dibanding yang lain. Hak setiap orang ialah sama dan kita wajib untuk
menghargainya. Di Indonesia, beliau menyatakan bahwa memang benar adanya HAM di
Indonesia, namun tak seluruhnya berjalan dengan baik. Sebab masih banyak masyarakat
golongan kecil lain yang haknya tidak diperdulikan.
Beliau mengaku ia pernah melakukan pelanggaran HAM, yaitu mengebut di jalan
raya dan menabrak motor lainnya. Korban hanya luka ringan dan sejak saat itu beliau
berusaha menjaga dirinya untuk menghargai hak seseorang. Beliau pun mengaku bahwa
selama ini belum ada yang melakukan pelanggaran HAM terhadap dirinya secara langsung.
Namun bila secara tidak langsung, tentunya ada. Misalnya, koruptor-koruptor di Indonesia.
Meskipun secara tidak langsung melanggar HAM, namun tetap saja merugikan masyarakat
Indonesia demi kepentingan pribadi. Sebab koruptor mencuri uang milik negara yang
seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat negara bersama. Mengenai sanksi yang
seharusnya diterima koruptor di Indonesia, beliau berkata bahwa ia hanya berserah pada
pemerintah. Apa yang sudah menjadi hukumnya, hendaklah ditaati dengan baik, jujur, dan
tegas. Kalau memang hukuman mati adalah hukum yang pantas, maka dilaksanakanlah
dengan baik. Beliau tidak menambahkan contoh pelanggaran lain karena beliau tidak
tergolong orang yang aktif dalam kehidupan berpolitik.

Bab III
3.1 Kesimpulan
HAM adalah hak mutlak yang dimiliki setiap manusia di dunia ini tanpa
terkecuali. Pelanggaran HAM dapat terjadi pada siapapun orangnya. Pelanggaran
HAM yang dilakukan oleh manusia dapat terjadi secara langsung antara pihak satu
dan yang lain, dan dapat pula terjadi secara tidak langsung antara pihak satu dengan
seluruh masyarakat suatu negara. Selain itu, kita juga bisa menjadi pelaku
pelanggaran HAM apabila kita tidak mengerti bahwa setiap manusia memiliki hak
yang sama dan tidak dapat menghargai hak manusia lain.
3.2 Saran
Untuk membangun Indonesia dan lingkungan masyarakat yang lebih baik dan
saling menghargai, diperlukan kepekaan sosial dan kepedulian terhadap pemerintah
sehingga dapat mengetahui lebih banyak mengenai HAM. Dengan membiasakan diri
untuk perduli dan mencoba aktif dalam kehidupan bermasyarakat, kitapun dapat
menegakkan HAM bagi beberapa manusia, walaupun hanya kecil.

Lampiran

You might also like