Professional Documents
Culture Documents
spesies:
Plasmodium
vivax,
dan
pada
Plasmodium
yang
manusia
falciparum,
menyerupai
vivax,
dan
Plasmodium
Plasmodium
knowlesi
malariae,
menyerupai
Plasmodium
Plasmodium
rodhaini
pada
Keempat.
Jakarta:
Badan
Penerbit
Fakultas
Kedokteran
Universitas Indonesia.]
1.3
Daur Hidup
Dalam daur hidupnya Plasmodium mempunyai 2 hospes, yaitu
membentuk
menembus
dinding
zigot
yang
lambung
disebut
nyamuk
ookinet,
yang
membentuk
selanjutnya
ookista
yang
terakhir
menunjukkan
bahwa
HbS
menghambat
terdiri
Plasmodium
vivax,
dari
spesies,
Plamodium
yaitu
malariae
Plasmodium
dan
falciparum,
Plasmodium
ovale.
Plasmodium
Plasmodium
vivax
malariae
yang
yang
menyebabkan
menyebabkan
malaria
malaria
tertian,
kuartana
dan
falciparum
dan
Plasmodium
vivax
atau
Plasmodium
malaria tropika yang berat, bahkan tertian dan kuartana dan dapat
menyebabkan kematian terutama pada anak dengan gangguan gizi.
Sumber: [Garna, Herry, et al. 2008. Buku Ajar Infeksi & Pediatri
Tropis Edisi Kedua. Jakarta: IDAI.]
2.3 Patofisiologi dan Patogenesis
PATOGENESIS DAN PATOLOGI
Selama skizogoni, sirkulasi perifer menerima pigmen malaria dan produk
samping parasit, seperti membrane dan isi sel-sel eritrosit. Pigmen
malaria tidak toksik, tetapi menyebabkan tubuh mengeluarkan produkproduk asing dan respon fagosit yang intensif. Makrofag dalam system
retikuloendotelial
dan
dalam
sirkulasi
menangkap
pigmen
dan
permeabilitas
pembuluh
darah
daripada
koagulasi
meninggal
yang
disebabkan
malaria
selalu
menunjukkan
adanya
membesar,
mengalami
sindrom
pembesaran
limpa
di
daerah
tropis
atau
penyakit
pada
periportal
serangan
malaria.
yang
meningkat
Hepatomegali
sejalan
dengan
dengan
infiltrasi
sel
mual
atau
muntah.
Pada
pasien
dengan
infeksi
spesies
parasite,
untuk
Plasmodium
falciparum
12
hari,
ini
pasien
merasa
kepanasan. Muka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti
terbakar, nyeri kepala, seringkali terjadi mual dan muntah, nadi menjadi
lebih kuat lagi. Biasanya pasien menjadi sangat haus dan suhu badan
dapat meningkat sampai 41C atau lebih. Stadium ini berlangsung antara
2-12 jam. Demam disebabkan oleh karena pecahnya skizon dalam sel
darah merah yang telah matang dan masuknya merozoit darah ke dalam
aliran darah. Pada Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale, skizon dari
tiap generasi menjadi matang setiap 48 jam sekali, sehingga timbul
demam setiap hari ketiga terhitung dari serangan demam sebelumnya.
Pada Plasmodium malariae, demam terjadi pada 72 jam (setiap hari
keempat),
sehingga
disebut
malaria
kuartana.
Pada
Plasmodium
Gejala tersebut di atas tidak selalu sama pada setiap pasien, tergantung
pada spesies parasite, berat infeksi dan usia pasien. Gejala klinis yang
berat biasanya terjadi pada malaria tropika yang disebabkan oleh adanya
kecenderungan parasite (bentuk tropozoit dan skizon) untuk berkumpul
pada pembuluh darah organ tubuh tertentu seperti otak, hati dan ginjal,
sehingga menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah organ-organ
tubuh tersebut. Gejala mungkin berupa koma, kejang sampai gangguan
fungsi ginjal. Kematian paling banyak disebabkan oleh malaria jenis ini.
Black water fever merupakan komplikasi berat, adalah munculnya
hemoglobin pada urin sehingga menyebabkan warna urin berwarna tua
atau hitam. Gejala lain dari black water fever adalah icterus dan muntah
berwarna seperti empedu. Black water fever biasanya dijumpai pada
mereka yang menderita infeksi Plasmodium falciparum berulang dengan
infeksi yang cukup berat.
Di daerah yang tinggi endemisitasnya (hiper atau holoendemik), pada
orang dewasa seringkali tidak dijumpai gejala klinis walaupun darahnya
mengandung parasite malaria. Hal ini disebabkan imunitas yang telah
timbul pada mereka karena infeksi berulang. Limpa biasanya membesar
pada serangan pertama yang berat atau setelah beberapa serangan
dalam periode yang cukup lama. Dengan pengobatan yang baik, limpa
secara berangsur-angsur akan mengecil kembali.
Sumber: [Garna, Herry, et al. 2008. Buku Ajar Infeksi & Pediatri
Tropis Edisi Kedua. Jakarta: IDAI.]
Pada anamnesis ditanyakan gejala penyakit dan riwayat berpergian ke
daerah endemic malaria. Gejala dan tanda yang dapat ditemukan adalah:
a. Demam. Demam periodic yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon
matang (sporulasi). Pada malaria tertian (P. vivax dan P. ovale),
pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisiti demamnya setiap hari
ke-3, sedangkan malaria kuartana (P. malariae) pematangannya tiap
72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditandai
dengan beberapa serangan demam periodik. Demam khas malaria
9
yang berkembangbiak.
Relaps jangka panjang (rekurens), dapat muncul 24 minggu atau
lebih setelah serangan pertama hilang karena parasite ekso-eritrosit
hati masuk ke darah dan berkembangbiak.
selama
menit.
Parasit
yang
berfluoresensi
dengan
darah
dengan
jingga
akridin
dan
diperiksa
dengan
malaria
tanpa
antigen
detection
test
(RDT),
dasarnya
adalah
infeksi
tersebut.
Enzim
lactate
dehydrogenase
yang
11
Keempat.
Jakarta:
Badan
Penerbit
Fakultas
Kedokteran
Universitas Indonesia.]
2.6
Tatalaksana
jaringan
primer:
proguanil,
pirimetamin,
dapat
Skizontosida
darah
juga
membunuh
bentuk-bentuk
gametosit
P.falciparum,
juga
mempengaruhi
stadium
Departemen
Kesehaltan,
adalah
klorokuin,
S-P,
kina,
malaria
baru
antara
lain
adalah:
halofantrin,
artemisinin
atovakuon,
yinghaosu
(arteflen)
yang
masih
dalam
menimbulkan
profilaksis
klinis,
gejala
selama
klinis
obat
disebut
tersebut
obat
supresif
diminum
atau
terus
oleh
dapat
menyebabkan
timbulnya
serangan
baru.
Semua
terapeutik
(kuratif).
Obat
digunakan
untuk
dengan
skizontosida.
Hasilnya,
dapat
terjadi
Pencegahan
Pada
pemberantasan
penyakit
malaria,
penggunaan
obat
secara
protection).
Dalam
program
pemberantasan
malaria
cara
ialah
untuk
meringankan
gejala
klinis,
yang
mungkin
Hari
kelompok umur
pengobatan
dengan
0-11
klorokuin
bulan
Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
0.5
0.5
0.25
1-4 tahun
5-9 tahun
1
1
0.5
2
2
1
10-14
thaun
3
3
1.5
15
tahun
ke atas
4
4
2
Keempat.
Jakarta:
Badan
Penerbit
Fakultas
Kedokteran
Universitas Indonesia.]
2.8
Komplikasi
Hampir semua kematian akibat malaria disebabkan oleh Plasmodium
falciparum. Pada infeksi Plasmodium
adalah
malaria
falciparum
yang
disertai
kejang
dan
Riwayat
gejala
yang
mendahului
koma
dapat
sangat
singkat,
kuat
pada
kuku
ibu
jari
dengan
pensil
pada
posisi
antimalaria,
pada
umumnya
terjadi
bersamaan
dengan
skizotaemia
sering
berhubungan
dengan
malaria
19
Indonesia,
malaria
tersebar
di
seluruh
pulau
dengan
derajat
resistensi.
Plasmodium
falciparum
terhadap
pirimetamin-
Eliminasi
Malaria
dilakukan
secara
menyeluruh
dan
terpadu
oleh
22
dan lain-lain (Tim Gebrak Malaria atau forum kerja sama lain yang
sudah ada di Provinsi dan Kabupaten/Kota).
e. Tersedianya peraturan perundangan di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota
yang mendukung kebijakan dan sumber daya untuk pelaksanaan
eliminasi malaria.
3. Tahap Eliminasi
a. API sudah mencapai < 1/1000 penduduk berisiko dalam satuan wilayah
minimal setara dengan Kabupaten/Kota.
b. Surveilans sudah berjalan dengan baik termasuk Active Case Detection
(ACD).
c. Re-orientasi program menuju Tahap Eliminasi kepada semua petugas
kesehatan pemerintah maupun swasta yang terlibat dalam eliminasi
sudah dicapai dengan baik.
d. Lintas sektor terkait telah berperan secara penuh dan sinergis mulai
dari pemerintah, pemerintah daerah, LSM, organisasi profesi, lembaga
internasional, lembaga donor dan lain-lain dalam eliminasi malaria
yang tertuang didalam Peraturan Perundangan daerah.
e. Upaya penanggulangan malaria dilakukan secara intensif sehingga
kasus dengan penularan setempat (indigenous) tidak ditemukan dalam
periode waktu satu tahun terakhir.
4. Tahap Pemeliharaan (Pencegahan Penularan Kembali)
a. Mempertahankan Kasus indigenous tetap nol.
b. Kegiatan surveilans yang baik masih dipertahankan.
c. Re-orientasi program menuju Tahap Pemeliharaan kepada semua
petugas kesehatan, pemerintah maupun swasta yang terlibat dalam
eliminasi sudah dicapai dengan baik.
d. Adanya konsistensi tanggung jawab pemerintah daerah dalam tahap
pemeliharaan
secara
berkesinambungan
dalam
kebijaksanaan,
23