You are on page 1of 28

Analisis Gas Darah (AGD)

Joko Susilo

ANALISA GAS DARAH

Salah satu tindakan


pemeriksaan
laboratorium

Untuk mengetahui
keseimbangan asam basa
tubuh yang dikontrol melalui
tiga mekanisme, yaitu
sistem buffer, sistem
respiratori, dan sistem renal.

AGD
untuk menilai
keadaan fungsi
paru
Pengambilan
darah dari arteri
radialis,
brakhialis, dan
femoralis

Gas darah arteri


memungkinkan untuk
pengukuran pH (dan
juga keseimbangan asam
basa), oksigenasi, kadar
karbondioksida, kadar
bikarbonat, saturasi
oksigen, dan kelebihan
atau kekurangan basa

komplikasi

Jarum
mengenai
periosteum
tulang, akan
nyeri,
perdarahan,
cidera saraf,
spasme arteri.

1. Pasien dengan
penyakit obstruksi
paru kronik.
2. Pasien deangan
edema pulmo.
3. Pasien akut
respiratori
distress sindrom
(ARDS)
4. infark
miokard
5. Pneumonia

indikasi

Tujuan pemeriksaan AGD


Mengetahui keseimbangan asam dan basa dalam
tubuh.
Mengevaluasi ventilasi melalui pengukuran pH,
tekanan parsial oksigen arteri (PaO2) dan tekanan
parsial karbon dioksida (PaCO).
Mengetahui jumlah oksigen yang diedarkan oleh
paru melalui darah yang ditunjukkan melalui PaO2.
Mengetahui kapasitas paru-paru dalam
mengeliminasikan karbon dioksida yang ditunjukkan
oleh PaCO2. Menganalisa isi oksigen dan
pemenuhannya, serta untuk mengetahui jumlah
bikarbonat

PROSEDUR
PEMERIKSAAN AGD

PERSIAPAN
1
1
PASIEN

PERSIAPAN
22ALAT

PERSIAPAN
3
3
KERJA

4
4
P
R
OS
E
DU
R

pH darah arteri [7.35 7.45]


pCO2 [35 45 mmHg]
pO2 [80 100 mmHg]
[HCO3] [21 28 mEq/L
saturasi O2 [95 100%]

PARAMETER
KESEIMBANGAN ASAM
BASA

1.

asidosis respiratorik akut


asidosis respiratorik kronik
2. alkalosis respiratorik akut
alkalosis respiratorik kronik
3. asidosis metabolik
4. alkalosis metabolik

Gangguan
keseimbangan asam
basa

Asidosis respiratori

Akut

Kronik

penimbunan asam karbonat (H2CO3)


Hiperkapnea akut,
yang berlangsung lama, sehingga ginjal
Suatu penimbunan
Asam karbonat dlm tubuh turut serta mengkompensasi gangguan
keseimbangan asam basa tubuh
Hipoventilasi mendadak CO2
tertumpuk di alveolus pCO2
meningkat :
CO2 + H2O H2CO3 [HCO3-] +
[H+]. H2CO3 meningkat pH asam
Buffer [HCO3-] tidak efektif

Hipoventilasi kronik mengakibatkan penimbunan CO2


pCO2 meningkat. pH menurun asidemia kronik.
Agar pH tidak bertambah turun (tambah asam) ginjal
ikut membantu mengkompensasi dengan meningkatkan
[HCO3-] .Tiap kenaikan 10 mmHg pCO2 , [HCO3-]
naik 3.5 meq/L.
Setelah 3-5 hari :
terbentuk akan keseimbangan baru,
pH meningkat tetapi masih asam.

Alkalosis
respiratorik

akut
kehilangan CO2 secara akut
Patofisiologi :
Akibat hiperventilasi, CO2 banyak hilang,
berakibat pCO2 turun
pH darah meningkat terjadi alkalosis respiratorik

kronik

terjadi kehilangan asam karbonat


yang berlangsung cukup lama,
sehingga ginjal mengkompensasi
keadaan tersebut
Patofisiologi :
hiperventilasi kronik pCO2 menurun
HCO3- menurun pH sedikit basa
(masih alkalosis)
ion H+ keluar dari sel masuk ke ECF
dan berikatan dgn HCO3- . Ion H+ di EC
menyebabkan [HCO3-] menurun.

Asidosis metabolik
Respirasi
kussmaul
Kemoreseptor respirasi

Penimbuna
n
H+ atau
kehilangan
HCO3PH rendah
asidosis
patofisiologi

etiologi

Transfusi
darah, DM,
Syok, Diare

Alkalosis
metabolik

Peningkatan HCO3 diinduksi oleh kehilangan H+ biasanya akibat


kelainan di TGI (vomitus, suction nasogastrik ) atau akibat terapi
diuretik.

Etiologi :
- intake basa meningkat (NaHCO3)
- peningkatan ekskresi H+ oleh ginjal
- kehilangan asam non karbonat
lewat saluran pencernaan

Patofisiologi alkalosis metabolik


penimbunan basa / kehilangan asam non karbonat menimbulkan
pH basa (alkalosis) menekan kemoreseptor pernafasan terjadi
hipoventilasi kemudian pCO2 meningkat dan pH sedikit basa
(masih alkalosis)

.. Gabungan
Gabungan metabolik
metabolik asidosis
asidosis dan
dan
asidosis
asidosis respiratorik
respiratorik

Gabungan
Gabungan metabolik
metabolik alkalosis
alkalosis dan
dan
alkalosis
respiratorik
alkalosis respiratorik

Dapat
Dapat terjadi
terjadi bila
bila terdapat
terdapat tanda-tanda
tanda-tanda
asidosis
asidosis metabolik
metabolik bersama-sama
bersama-sama tandatandatanda
asidosis
respiratorik.Tanda
asidosis
tanda asidosis respiratorik.Tanda asidosis
metabolik
metabolik :: pH
pH darah
darah rendah,
rendah, dan
dan kadar
kadar
[HCO
]
plasma
rendah
(HCO3rendah
[HCO33] plasma rendah (HCO3- rendah
indikator
indikator asidosis
asidosis metabolik).
metabolik). Tanda
Tanda
asidosis
respiratorik
:
pCO
yang
asidosis respiratorik : pCO22 yang tinggi
tinggi
(pCO
(pCO22 merupakan
merupakan indikator
indikator asidosis
asidosis
respiratorik).
respiratorik).

Ditandai
Ditandai pH
pH tinggi,
tinggi, Tanda-tanda
Tanda-tanda alkalosis
alkalosis
-metabolik
:
kadar
HCO
tinggi
.
metabolik : kadar HCO33 tinggi . TandaTandatanda
alkalosis
respiratorik
:
pCO
tanda alkalosis respiratorik : pCO22 yang
yang
rendah.
rendah. Kedua
Kedua tanda
tanda ini
ini terdapat
terdapat bersamabersamasama.
sama.

Saturasi O2
persentase (%) Hb jenuh dengan O2.
Bila 92% - 100% hemoglobin berikatan
dengan O2 jaringan cukup
memperoleh O2.
Bila pO2 turun menjadi < 60 mmHg,
penurunan saturasi O2 di Hb.
Bila saturasi O2 < 70% jaringan tidak
dapat mengambil O2 untuk melakukan
fungsi vitalnya.

pCO2 tinggi pada 1(a) : asidosis respiratorik


(A)
pCO2 rendah pada 1(a) : asidosis metabolik
(B)
pCO2 rendah pada 1(b) : alkalosis respiratorik
(C)
pCO2 tinggi pada 1(b) : alkalosis metabolik
(D)
3. Lihat [HCO3 ] pada :
A, [HCO3 ] tinggi untuk kompensasi asidosis
respiratorik
B, [HCO3 ] rendah, refleksi asidosis metabolik
C, [HCO3 ] rendah, untuk kompensasi thd
alkalosis
respiratorik
D, [HCO3 ] tinggi, refleksi alkalosis metabolik

Parameter keseimbangan asam-basa tubuh pada


keadaan uncompensated dan dalam compensated.

Uncompensated

compensated

Asidosis
respiratorik

pH
pCO2
HCO3

< normal
meningkat
normal

normal rendah
meningkat
meningkat

alkalosis
respiratorik

pH
pCO2

> normal
menurun

normal tinggi
menurun

HCO3

normal

menurun

asidosis
metabolik

pH
pCO2
HCO3

< normal
normal
menurun

normal rendah
menurun
menurun

alkalosis
metabolik

pH
pCO2
HCO3

> normal
normal
meningkat

normal tinggi
meningkat
meningkat

Hasil test
pCO2 meningkat :
COPD (bronchitis, emphysema)
oversedation, trauma kapitis,
oksigenisasi berlebihan pada COPD
ventilasi paru <
pCO2 menurun :
hypoxemia ( hipoksemia merangsang pusat
pernafasan untuk meningkatkan ventilasi.
Ventilasi > pCO2 turun)
emboli pulmonal.
enxietas, nyeri, kehamilan.
(hiperventilasi pCO2 turun)

hasil test (2)


pO2 meningkat :
polycithemia, hiperventilasi
pO2 menurun :
anemia, mucus plug, bronchospasm,
atelektasis, pneumotoraks, edema
pulmonum, atrial/ventrikular septal defects,
emboli.
Kekurangan O2 dalam udara respirasi :
hipoventilasi berat,
(pada oversedation atau kelainan neurologi)

muntah-muntah kronik, gastric


suction
berlebihan, aldosteronism, diuretik
merkuri.
COPD (HCO3 meningkat sbg
kompensasi
hipoventilasi menahun (pCO2 tinggi).
Penurunan HCO3
diare menahun, diare berat,
kelaparan,
ketoasidosis diabetik, gagal ginjal
akut

Kesimpulan

Pemeriksaan Analisa gas darah penting untuk menilai keadaan fungsi


paru. Pengambilan darah dari arteri radialis, brakhialis, atau formalis.
Gas darah arteri memungkinkan untuk pengukuran pH (dan juga
keseimbangan asam basa), oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar
bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan atau kekurangan basa.

tindakan penunjang yang dilakukan, tetapi kita tidak dapat


menegakkan suatu diagnosa hanya dari penilaian analisa gas darah
dan keseimbangan asam basa saja, kita harus menghubungkan
dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan data-data
laboratorium lainnya

Indikasi dari pemeriksaan analisa gas darah: pasien dengan penyakit


obstruksi paru kronik, pasien dengan edema pulmo, pasien akut
respiratori distress sindrom (ARDS), infark miokard, pneumonia,
pasien syok.

Aliran

Fi O2(fraksi oksigen

(L/menit)

inspirasi)

0,24

0,28

0,32

0,36

0,40

0,44

5-6

0,40

6-7

0,50

7-8

0,60

0,60

Masker dengan

0,70

kantong

0,80

reservoir

0,80

10

0,80

Alat

Kanula nasal

Masker oksigen

Parameter keseimbangan asambasa


pH darah arteri
pCO2

[7.35 7.45]
[35 45 mmHg]

pO2 [80 100 mmHg]


[HCO3]

[21 28 mEq/L

saturasi O2 [95 100%]

Soal :
Seorang penderita dibawa ke gawat darurat
dalam keadaan tidak sadar. Pemeriksaan
fisik dan X-chest menunjukkan adanya
edema paru diberikan O2 36%
Pemeriksaan laboratorium :
pH darah 7.20,
pCO2 40 mmHg,
HCO3 23 meq/L,
pO2 40 mmHg.
Sat O2 60%

PH asidosis ( 7.20) PH lethal


pCO2 ( 40 ) respiratorik
HCO3 (14 ) kompensasi
PO2 (40) Hipoksemik
Sat O2 (60)Hipoksemik
Hipoksemik Score gagal napas tipe 1
PaO2/FiO240/0.36=111 ARDS
Diberikan O2 Sungkup 8-10 L/mn

PaO2

)%(SaO2

Normal

97

97

Kisaran Normal

80

95

Hipoksemia

80 >

95 >

Ringan

79 - 60

94 90

Sedang

59 40

89 - 75

Berat

40 >

75 >

MENENTUKAN DOSIS OKSIGEN (A)


1.PAO2=(PB-PH2O)xFiO2-(PaCO2 astrup x1,25) =
(760-47) x FiO2-PaCO2astrupx1,25)
2. PaO2=713xFiO2-1,25xPaCO2astrup
3. PaO2astrup
yangdidapat

= PaO2 yang diinginkan


PAO2 baru

PAO2

4. Selanjutnya bila sudah didapat PAO2 baru, cari


FiO2 baru dengan rumus 1

MENENTUKAN DOSIS OKSIGEN (B)


FiO2 = 150 + AaDO2 x 100% =..%
760
AaDO2 = PAO2 PaO2
PAO2 : tekanan oksigen alveoli
PaO2 : nilai diambil dari hasil AGD

Terima kasih

You might also like