Professional Documents
Culture Documents
No. RM:
: Tn. H
: Desa Suko RT 05 RW 01
Bentuk Keluarga
1
2
Nama
Tn. H
Ny. K
Kedudukan
L/
dalam
keluarga
KK
Istri
L
P
3
An. A
Anak pertama
L
Sumber : Data Primer, April 2016
Umur
Pendidikan Pekerjaan
Terakhir
38
34
SMA
SMA
SD
Pasien
Ket
Klinik
Swasta
Ibu
(Y/T)
T
Y
Pasien
Rumah
resiko
Tangga
tinggi ibu
Pelajar
hamil
-
BAB 1
1.1 PENDAHULUAN
Laporan ini diambil berdasarkan kasus kematian ibu yang tinggi yang berada di
sekitar wilayah kerja Puskesmas Urangagung, Kabupaten Sidoarjo. Kehamilan risiko
tinggi merupakan suatu keadaan dimana kondisi ibu hamil yang bisa menyebabkan janin
yang dikandungnya tidak dapat tumbuh dengan sehat, bahkan dapat menimbulkan
kematian pada ibu dan janin. Ada juga yang mengartikan bahwasannya kehamilan resiko
tinggi adalah suatu proses kehamilan yang kehamilannya mempunyai resiko lebih tinggi
dan lebih besar dari normal umumnya kehamilan (baik itu bagi sang ibu maupun sang
bayinya) dengan adanya resiko terjadinya penyakit atau kematian sebelum atau pun
sesudah proses persalinanya kelak. Oleh karena maka penting kiranya bagi penulis untuk
memperhatikan dan mencermati faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk kemudian
bisa menjadikannya sebagai pengalaman di lapangan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi kehamilan resiko tinggi?
1.3 TUJUAN
1. Umum
Mengidentifikasi faktor faktor apa saja yang mempengaruhi kehamilan resiko
tinggi.
2. Khusus
Mengidentifikasi permasalahan kesehatan keluarga berdasarkan fungsi
keluarga dan menyusun usulan penatalaksaannya secara holistik dan
komprehensif.
Mengidentifikasi kehidupan pasien dalam keluarga melalui APGAR
Mengidentifikasi faktor sosial ekonomi pasien melalui SCREEM
Mengidentifikasi faktor keturunan pasien melalui genogram
Mengidentifikasi faktor pelayanan kesehatan
Mengidentifikasi perilaku pasien terkait dengan penyakitnya
Mengidentifikasi faktor lingkungan (fisik, sosial ekonomi, dan lain sebagainya)
1.4 MANFAAT
Manfaat dari home visit yang dilakukan adalah
1. Pasien dan keluarganya
BAB 2
HASIL KUNJUNGAN
2.1 Identifikasi Pasien
A. Identitas Pasien
Nama
Ny. K
Umur
33 tahun
Jenis kelamin
Perempuan
Pekerjaan
Pendidikan
SMA
Agama
Islam
Alamat
Suku
Jawa
Tanggal periksa
6 April 2016
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
: Nyeri pinggang
2. Riwayat Penyakit Sekarang
:
Pasien mengeluh nyeri pinggang sejak seminggu yang lalu. Pasien
merupakan ibu hamil dengan hari pertama haid terakhir tanggal 19 Agustus
2015. Pasien mengatakan umur kehamilannya sudah 8 bulan. Ini merupakan
kehamilan yang ke 2 dan pasien tidak merasa ada keluhan lainnya. Setelah itu
pasien rutin memeriksakan diri dipuskesmas dan bidan setempat.
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I : ANC 2 kali di bidan
Keluhan : mual muntah
Terapi : Vitamin B12 3x1
Trimester II : ANC 2 kali di puskesmas
Keluhan : tidak ada keluhan
Terapi : dirujuk untuk USG dan konsul obsgyn dan vitamin B12
4. Riwayat Kehamilan dan Riwayat Penyakit Dahulu:
Anak ke-1, tempat bersalin rumah sakit ditolong oleh dokter spesialis obsgyn,
tahun 2008, jenis kelamin laki-laki umur anak 8 tahun, usia kehamilan 9 bulan,
5. Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok
Riwayat Suami merokok
Riwayat olah raga
: (-)
: (+)
: Tidak pernah
G2P1000A0
Anak ke-1, tempat bersalin di rumah sakit dibantu oleh dokter spesialis
kandungan, tahun 2008, jenis kelamin laki-laki umur anak 8 tahun, usia
kehamilan 9 bulan, persalinan sectio caesar dengan BBL 2800 gram.
distress)
Anak ke 2 suami ke 1, Kehamilan ini
Anamnesa keluarga :
- Riwayat Tumor (-)
- Riwayat Gemeli (-)
- Riwayat Operasi (-)
Status presen :
Keadaan umum : cukup
- Kesadaran
: Compos mentis
- a/i/c/d
: /-/-/- tensi
: 100/70 mmHg
- nadi
: 88 x/menit
- suhu
: 36,60C
- pernapasan
: 16 x/menit
- BB
: 45 kg
- TB
: 147 cm
- LILA
: 23 cm
- Status gizi
: Cukup
Kepala :
- bentuk : simetris
- tumor (-)
- rambut : bersih, hitam, tidak mudah rontok.
- Mata :
Conjunctiva : anemis ()
Sklera
: ikterus (-)
Pupil
: bulat (+), isokor (+)
- Telinga dan hidung : dalam batas normal
- Mulut :
Gigi sakit (-)
Lidah tumor (-)
Hipersalivasi (-)
- Struma : (-)
- Bendungan vena (-)
Thorax
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
- Cor
:
I
: ictus cordis tak tampak
P
: ictus cordis tak kuat angkat
P
: batas kiri atas : SIC II 1cm lateral LPSS,
batas kanan atas
A
-
Pulmo :
(-)
Statis (depan dan belakang)
I
: pengembangan dada
kanan
sama
dengan kiri
P
: fremitus raba kiri sama dengan kanan
P
: sonor/sonor
A
: suara dasar vesikuler (+/+)
Dinamis (depan dan belakang)
I
: pergerakan dada kanan sama dengan
kiri
P
P
A
Abdomen
I
venektasi (-)
P
:
supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba
P
:
timpani seluruh lapang perut
A
:
peristaltik (+) normal
Ekstremitas
:
- Edem
:-/-;-/- Akral hangat : +/+
D. Status Obstetri
Muka :
Chloasma gravidarum
Exopthalmus
: (+)
: (-)
Leher :
Struma
: (-)
Thorax :
Mamae :
- Membesar : (+)
- Kencang
- Hiperpigmentasi pada areola dan papilla.
- Colostrum (-)
Abdomen :
Inspeksi :
- Perut membesar ke depan
- Stria gravidarum alba (+)
- Stria gravidarum lividae (+)
- Hiperpigmentasi linea alba (+)
- Nampak gerakan anak (+)
- Nampak sikatriks bekas sectio caesar
Palpasi :
- Leopold I :
Genetalia eksterna :
Fluor (-)
Fluxus: (-)
Perineum :
Cicatrix (-)
Anus :
Haemorrhoid externa (-)
Evaluasi panggul :
Tidak dievaluasi
E. Pemeriksaan Neurologik
Fungsi Luhur
Fungsi Vegetatif
Fungsi Sensorik
Fungsi motorik
5
5
5
5
RF
RP -
F. Pemeriksaan Psikiatrik
Penampilan : sesuai umur, perawatan diri cukup
Kesadaran : kualitatif tidak berubah; kuantitatif compos mentis
Afek
: appropriate
Psikomotor : normoaktif
Proses pikir : bentuk
: realistik
Insight
isi
arus
: koheren
: baik
G. Pemeriksaan Penunjang
Hb
Urin albumin
: 10,0%
:+
II
II
NO.
III
Masalah / Faktor Resiko
SKOR
I
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
8
4
4
4
4
4
4
4
8
4
IV
Tribulan
II
III.1
III.2
III
15
16
17
18
19
20
4
4
8
8
8
8
10
= 2
= 8
= 4
Medikamentosa
Masukan zat besi setiap hari diperlukan untuk mengganti zat besi yang
hilang melalui tinja, air kencing dan kulit. Kehilangan basal ini kira-kira 14 ug
per Kg berat badan per hari atau hampir sarna dengan 0,9 mg zat besi pada
laki-laki dewasa dan 0,8 mg bagi wanita dewasa. Kebutuhan zat besi pada ibu
hamil berbeda pada setiap umur kehamilannya, pada trimester I naik dari 0,8
mg/hari, menjadi 6,3 mg/hari pada trimester III. Kebutuhan akan zat besi
sangat menyolok kenaikannya. Dengan demikian kebutuhan zat besi pada
trimester II dan III tidak dapat dipenuhi dari makanan saja, walaupun makanan
yang dimakan cukup baik kualitasnya dan bioavailabilitas zat besi tinggi,
namun zat besi juga harus disuplai dari sumber lain agar supaya cukup.
Penambahan zat besi selama kehamilan kira-kira 1000 mg, karena mutlak
dibutuhkan untuk janin, plasenta dan penambahan volume darah ibu. Sebagian
dari peningkatan ini dapat dipenuhi oleh simpanan zat besi dan peningkatan
adaptif persentase zat besi yang diserap. Tetapi bila simpanan zat besi rendah
atau tidak ada sama sekali dan zat besi yang diserap dari makanan sangat
sedikit maka, diperlukan suplemen preparat besi. Untuk itu pemberian
suplemen Fe disesuaikan dengan trimester kehamilan (Is Susiloningtyas,
2011).
Pada pasien ini kebutuhan zat besi perhari adalah 5 mg/hari. Walaupun
kebutuhan zat besi dapat diperoleh dari makanan yang dimakan namun
dikarenakan kebutuhannya yang bertambah maka diperlukan suplemen zat
besi. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr
%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan
50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia dengan pemberian tablet besi
, sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut, bila Hb masih kurang dari 11
gr% teruskan pemberian zat besi.
Baik suami maupun ibu kandungnya sangat mendukung Ny.K untuk memeriksakan
kehamilannya secara rutin. Suami selalu mendampingi Ny.K setiap memeriksakan
kehamilannya.
C. Growth
Ny.K tidak merasa terganggu maupun terbebani dengan keluhannya saat ini. Ny.K
tetap beraktivitas seperti biasa. Ny.K tetap bekerja setiap harinya.
D. Affection
Ny.K merasa hubungannya dengan keluarga maupun tetangga sangat baik.
Sehingga Ny.K merasa mendapatkan support untuk memeriksakan kehamilannya
dengan teratur.
E. Resolve
Ny.K merasa sangat diperhatikan oleh suami dan ibu kandungnya.
APGAR Ny.K Terhadap Keluarga
Sering Kadang
/selalu -kadang
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
Jarang/tidak
2.3 SCREEM
SUMBER
Sosial
Cultural
Religius
Ekonomi
Edukasi
Medical
PATHOLOGY
Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga dan
juga masyarakat
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini
dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam
keluarga maupun di lingkungan.Menggunakan bahasa
jawa, tata krama dan kesopanan santun
Pasien menganut Agama Islam, pasien dan keluarganya
mengaku taat dalam menjalankan Sholat .
Ekonomi keluarga ini tergolong menengah kebawah, tapi
semua kebutuhan primer keluarga masih dapat dipenuhi
dengan mengirit sehingga kebutuhan nutrisi pasien kadang
belum terpenuhi
Tingkat pendidikan keluarga kurang,
Jika salah satu dari anggota keluarga sakit biasanya
KET
+
+
+
-
Tn. H
An. A
Ny. K
Keterangan:
Tn. H : suami pasien
Ny. K : pasien
An. A : anak pasien yang pertama
?
penting untuk dirinya sendiri dan juga janinnya. Pasien meyakini bahwa penyakit yang
dideritanya bukanlah penyakit yang gawat karena penderita masih bisa beraktivitas
seperti biasa tanpa gangguan.
Keluarga menjaga kebersihan lingkungan rumahnya agar tetap bersih. Keluarga
sudah memiliki fasilitas jamban di kamar mandinya. Sedangkan untuk melakukan
kegiatan mencuci dan mandi keluarga ini menggunakan air dari pompa air yang ada di
rumah.
2. Faktor Non Perilaku
Dilihat dari segi ekonomi keluarga ini termasuk menengah kebawah, terlebih
kondisi rumah yang kurang sehat. Dimana tiap ruangan rumah dan kamar tidur belum
dikeramik, kamar tidur yang sempit namun cukup tertata rapi, ventilasi dan penerangan
yang kurang, dan kamar mandi yang cukup bersih. Walaupun keluarga ini sangat tahu
artinya kesehatan tapi jika tidak didukung dengan fasilitas yang memadai maka
kesehatan itu sendiri mungkin tidak dapat tercapai dengan sempurna.
Depan, belakang, dan samping kiri rumah pasien adalah rumah tetangga pasien,
sedangkan sebelah kanan rumah pasien adalah kebun pisang dan berisi rongsokan ban
bekas. Jika ingin ke rumah pasien kendaraan di taruh di depan gang rumah pasien
jaraknya kira-kira 100 meter. Secara keseluruhan kebersihan rumah masih kurang,
namun dari segi penataan rumah cukup rapi. Sehari-hari keluarga memasak
menggunakan kompor gas.
2. Denah Rumah
kamar mandi
kamar tidur pasien
dapur
ruang jemuran
pintu masuk
Pasien Ny. K
Faktor Lingkungan:
- Ekonomi yang kurang
- Lingkungan rumah yang
padat
- Ventilasi dan penerangan
rumah yang kurang
Faktor Perilaku:
- Anemia ringan
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Permasalahan yang ditemukan
1. Masalah aktif :
a. Anemia ringan
Penyelesaian :
Pemberian kapsul zat besi 1 tablet diminum setiap hari selama 90 hari
Pasien harus melakukan pola makan sehat, 4 sehat 5 sempurna
Pasien berperilaku hidup sehat.
Pasien harus beristirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang berlebihan.
Pasien harus rajin memeriksakan kehamilannya dan cek kadar hemoglobin darah
di sarana kesehatan terdekat baik puskesmas maupun rumah sakit.
2. Faktor resiko :
Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
Efesiensi
Hasil
Anemia ringan
21,3
Pengetahuan
pasien
yang
kurang mengenai
kehamilan dengan
resiko tinggi dan
anemia
dalam
kehamilan
penyuluhan tentang
kehamilan dengan
bekas
riwayat
sectio
caesaria
yang kurang
Ekonomi
yang
kurang
Lingkungan rumah
yang padat
25
20
20
16
P=
6.
Ventilasi
dan
penerangan rumah
yang kurang
2,4
Keterangan :
P
: Prioritas jalan keluar
M
: Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi ini dilaksanakan
I
V
C
Rencana Kegiatan Penyuluhan Mengenai Kehamilan dengan Resiko Tinggi dan Anemia dalam Kehamilan
No.
Kegiatan
Sasaran
Pembentukan
Tim
Bidan,
dokter
umum,
dokter
spesialis
obgyn
Penyusunan
Panitia
kegiatan
Target
Volume
Kegiatan
60 menit
Terbentuknya
panitia
penyuluhan
Kehamilan
dengan
Resiko
Tinggi
dan
Anemia
dalam
Kehamilan
Penetapan
60 menit
penyusunan
kegiatan
penyuluhan
Kehamilan
dengan
Resiko
Tinggi
dan
Anemia
Rincian
Lokasi
Kegiatan
Pelaksanaan
- Pembentukan Puskesmas
panitia
Urangagung
- Perencanaan
jenis
kegiatan
Tenaga
Pelaksanaan
Kepala
puskesmas,
staff
puskesmas
terkait
- Perencanaan
anggaran
- Perencanaan
rincian
kegiatan
Kepala
puskesmas,
panitia
kegiatan
Puskesmas
Urangagung
Jadw
al
Kebutuhan
Pelaksanaan
- Papan tulis
- Spidol
- Buku kegiatan
- Pulpen
- Papan tulis
- Spidol
- Buku kegiatan
- Pulpen
- Data anggaran
puskesmas
- Power
point
tentang kegiatan
penyuluhan
dalam
Kehamilan
Pelaksanaan
Ibu
hamil di
sekitar
wilayah
kerja
Puskesm
as
Urangag
ung
Meningkatka 60 menit
n
pengetahuan
ibu
hamil
mengenai
kehamilan
resiko tinggi
dan faktorfaktornya
- Pembagian
souvenir
kegiatan
- ANC gratis
- Penyuluhan
mengenai
Kehamilan
dengan
Resiko
Tinggi dan
Anemia
dalam
Kehamilan
Balai desa
Dokter
pelaksana,
bidan, panitia
pelaksana
Kehamilan
dengan Resiko
Tinggi
dan
Anemia dalam
Kehamilan
- Power
point
tentang kegiatan
penyuluhan
Kehamilan
dengan Resiko
Tinggi
- Materi
mengenai
Kehamilan
dengan Resiko
Tinggi
dan
Anemia dalam
Kehamilan
- Alat-alat
pendukung
pemeriksaan
ANC
- Souvenir untuk
Evaluasi
Kepala
puskesm
as,
panitia
kegiatan,
staff
terkait
Tercapainya
60 menit
kegiatan
penyuluhan
Kehamilan
dengan
Resiko
Tinggi
dan
Anemia
dalam
Kehamilan
- Evaluasi
kegiatan
penyuluhan
Kehamilan
dengan
Resiko
Tinggi dan
Anemia
dalam
Kehamilan
- Penentuan
anggaran
akhir
- Penentuan
kelanjutan
kegiatan
- Makan
bersama
Puskesmas
Urangagung
Panitia
kegiatan
ibu hamil
- Papan tulis
- Spidol
- Pulpen
- Buku kegiatan
- Data anggaran
kegiatan
- Data anggaran
puskesmas
- Catering
makanan
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Segi Biologis:
-
2. Segi Psikologis:
-
Hubungan antara anggota keluarga terjalin dengan baik, begitu pula hubungan
dengan masyarakat.
Problem ekonomi tidak menjadi kendala pada penderita ini, pasien sudah
mengikuti program kesehatan BPJS dan sudah memiliki tabungan untuk
persalinan kelak (Tabulin).
4. Segi fisik:
-
4.2 SARAN
Harus meningkatkan lagi kualitas dan kuantitas petugas kesehatan untuk melakukan
kunjungan rumah pasien agar proses pelayanan kesehatan dapat berlangsung lebih
baik dan lancar.
Sosialisasi tentang pelaksanaan kunjungan rumah kepada petugas kesehatan dan
masyarakat harus lebih ditingkatkan agar tercapai pelaksanaan pelayanan yang
holistik.
Saran untuk Dinas Kesehatan Sidoarjo agar menambah alokasi dana untuk programprogram puskesmas yang masuk dalam prioritas.
DAFTAR PUSTAKA
Supariasa, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Susiloningtyas. 2008. Pemberian zat Besi (Fe) dalam Kehamilan. Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Islam Sultan Agung. Semarang.