You are on page 1of 20

Laporan Praktikum

ANATOMI TOPOGRAFI KUDA


Extremitas Cranialis
Regio Dorsoscapularis/Interscapularis

Kelompok 1

Lola Adriana N.

(O11114003)

Mirna Mualim

(O11114012)

Aditya Dwi Saputri

(O11114304)

Hasniar Hamka

(O11114310)

Ririawan D.A. Massale

(O11114504)

Nurfaatimah Az Zahrah

(O11114506)

LABORATORIUM ANATOMI TOPOGRAFI


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bimbingan-Nya,
saat ini kami bisa menyelesaikan makalah Anatomi Topografi Kuda Extremitas cranialis
Regio Dorsoscapularis/Interscapularis. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
sebagai laporan praktikum mata kuliah Anatomi Topografi;
Makalah ini berisi data dan gambar berdasarkan hasil praktikum di laboratorium
dengan menggunakan beberapa sumber yang membahas tentang Regio Dorsoscapularis/
Interscapularis. Tak lupa pula kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen mata
kuliah Anatomi Topografi Drh. Fedri Rell, M.Si. yang telah membimbing kami sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca.
Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan
terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 7 April 2016

Kelompok 1

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................

1.1 Latar Belakang.......................................................................................

1.2 Rumusan masalah..................................................................................

1.3 Tujuan.....................................................................................................

1.4 Manfaat..................................................................................................

TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................

2.1 Batas-batas regio Dorsoscapularis/Interscapularis...............................

2.2 Titik orientasi regio Dorsoscapularis/Interscapularis..........................

2.3 Struktur anatomi regio Dorsoscapularis/Interscapularis......................

2.4 Tulang-tulang regio Dorsoscapularis/Interscapularis ..........................

2.5 Otot-otot regio Dorsoscapularis/Interscapularis...................................

2.6 Pembuluh darah dan Nervus regio Dorsoscapularis/Interscapularis....

2.7 Kepentingan klinis regio Dorsoscapularis/Interscapularis...................

11

HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................

12

3.1 Hasil dan Pembahasan...........................................................................

12

PENUTUP....................................................................................................

20

4.1 Kesimpulan............................................................................................

20

4.2 Saran.......................................................................................................

20

BAB II

BAB III

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

.......................................................21

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anatomi topografi disebut juga ilmu urai daerah yaitu ilmu urai yang
mempelajari daerah-daerah tertentu dari tubuh hewan untuk kepentingan ilmu bedah
serta mata kuliah klinik lainnya pada hewan piara di Kedokteran Hewan. Topografi
berasal dari kata topos yang berarti tempat dan graphien yang berarti melukis dengan
teliti. Dengan demikian, topographien berarti melukiskan dengan teliti letak dan
susunan organ-organ di suatu bagian/daerah tertentu dari tubuh hewan.
Berbagai hewan piara dapat dipakai sebagai hewan bahasan, namun pada umunya
memakai kuda. Hal ini disebabkan karena kuda merupakan hewan yang mempunyai
banyak fungsi yang membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari misalnya sebagai
hewan pekerja, hewan ternak, hewan pacu, hewan peliharaan (kesayangan), dan
keperluan lainnya. Pemakaian kuda yang sangat luas, bisa saja mengakibatkan hewan
ini mengidap berbagai penyakit, termasuk penyakit kelainan anatomis/bedah ataupun
penyakit lainnya. Dengan demikian, saat ini banyak diperlukan dokter hewan yang
mengerti tentang kuda.
Didalam klasifikasinya, kuda adalah anggota Ordo Perissodactyla yaitu ordo dari
hewan berteracak (ungulata) yang mempunyai teracak ganjil. Ordo Perissodactyla ini
beranggotakan tiga family, yaitu Famili Equidae (kuda, zebra, dan kedelai), Tapiridae
(tapir), serta Rhinocerotidae (badak).
Adapun region-regio yang dipelajari pada Anatomi Topografi terbagi menjadi
beberapa didaerah, diantaranya Daerah kaki depan, Daerah kaki belakang, dan Daerah
kepala dan leher. Khusus daerah kaki depan (Extremitas cranialis) kelompok kami
akan membahas lebih lenjut mengenai regio Dorsoscapularis/Interscapularis. Di
dalam kajian di setiap daerah, selain anatominya juga disertai dengan kepentingankepentingan daerah bersangkutan, baik untuk diagnosa ataupun kepentingan ilmu
bedah dan ilmu klinik lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja batas-batas regio dari regio Dorsoscapularis/Interscapularis pada
Extremitas cranialis kuda ?
2. Apa saja titik orientasi dari regio Dorsoscapularis/Interscapularis pada
Extremitas cranialis kuda?
3. Apa saja struktur anatomi dari regio Dorsoscapularis/Interscapularis pada
Extremitas cranialis kuda?

4. Apa saja otot-otot yang terdapat pada regio Dorsoscapularis/Interscapularis pada


Extremitas cranialis kuda?
5. Apa saja pembuluh darah dan nervus yang terdapat pada regio Dorsoscapularis/
Interscapularis pada Extremitas cranialis kuda?
6. Apa saja tulang penyusun dan kepentingan klinis yang berhubungan dengan regio
Dorsoscapularis/Interscapularis pada Extremitas cranialis kuda?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui batas-batas regio dari regio Dorsoscapularis/Interscapularis
pada Extremitas cranialis kuda
2. Untuk m engetahui titik orientasi dari region Dorsoscapularis/Interscapularis pada
Extremitas cranialis kuda
3. Untuk mengetahui struktur anatomi dari regio Dorsoscapularis/Interscapularis
pada Extremitas cranialis kuda
4. Untuk mengetahui otot-otot yang terdapat pada regio Dorsoscapularis/
Interscapularis pada Extremitas cranialis kuda
5. Untuk mengetahui pembuluh darah dan nervus yang terdapat pada regio
Dorsoscapularis/Interscapularis pada Extremitas cranialis kuda
6. Untuk mengetahui tulang penyusun dan kepentingan klinis yang berhubungan
dengan regio Dorsoscapularis/Interscapularis pada Extremitas cranialis kuda

1.4 Manfaat
1. Bagi dosen, sebagai tolak ukur atau penilaian terhadap mahasiswa dalam praktikum
maupun dalam prose belajar.
2. Bagi penulis, sebagai sarana yang bermanfaat untuk memperoleh pengetahuan
tambahan dalam melakukan penulisan dan perbendaharaan pengetahuan tentang
anatomi

topografi

kuda

khususnya

Dorsoscapularis/Interscapularis.

pada

Extremitas

cranialis

regio

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
2.1 Batas-batas regio Dorsoscapularis/Interscapularis
Batas-batas regio adalah daerah-daerah bagian tubuh yang lebih sempit. Di kaki
depan kuda, regio Dorsoscapularis/Interscapularis merupakan daerah yang terletak
diantara os scapula dexter et sinister, juga termasuk daerah yang berada di bagian dorsal
os scapula dengan batas-batas region sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Batas ventral : Regio Scapularis


Batas dorsal : Garis median tubuh
Batas caudal : Dorsum
Batas cranial : Regio Cervicalis

Gambar 1. Batas regio Dorsoscapularis/Interscapularis


2.2 Titik Orientasi regio nasale
Titik orientasi (marker) adalah ciri-ciri atau karakter dari suatu regio. Adapun
syarat suatu marker dapat dikatakan sebagai titik orientasi adalah :
-

Mudah di kenali (inspeksi dan palpasi)

Sifatnya permanen

Berlaku universal

Menarik dan mudah dicapai


Adapun titik orientasi dari regio Dorsoscapularis/Interscapularis adalah :

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

1. Margo dorsal os Scapula (Cartilago scapularis)


2. Garis median dorsal

Garis median

Margo dorsal
Scapulae

Gambar 2. Titik orientasi regio Dorsoscapularis/Interscapularis


2.3 Struktur anatomi regio Dorsoscapularis/Interscapularis
-

Pada kuda kulitnya tebal dan berambut halus.

Kulit mudah digerakkan tapi tidak dapat di lipat

Dibawah kulit (subcutaneus) terdapat Fascia superfacialis

Aponeurosa dari otot yang berhubungan dengan ligamentum nuchae

2.3.1 Tulang-tulang regio nasale


Adapun tulang pembentuk pada regio nasale antara lain :
1. Os scapula, Os vertebrae cervicalis, os vertebrae thoracalis, caput os costae,

Os vertebrae
thoracalis
Os vertebrae
cervicalis

Os
scapula

Os costae

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 3. Tulang penyusun regio Dorsoscapularis/Interscapularis

2.3.2 Otot-otot regio Dorsoscapularis/Interscapularis


Adapun beberapa otot yang melekat pada region nasale adalah :
1. M. Spleniu,
Fungsi :
2. M. Semispinalis
Fungsi :
3. M. Omotranversarius
4. M. Trapezius, adalah
Fungsi :
- Mengangkat dan menarik bibir atas, commisura labialis
- Melebarkan nares anterior (liang hidung)
5. M. Rhomboideus, pada otot ini
Fungsi : melebarkan nares anterior (lubang hidung).
6. M. Latissimus dorsi,
Fungsi :
7. M. Serratus ventralis, berjalan
Fungsi : mengangkat dan menarik bibir atas ke dorsal
8. M. Serratus dorsalis, Membantu dilatasi cuping hidung
- Memutar keluar Os conchae

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL
M. Trapezius pars
M. Trapezius pars
throracis
M. Latissimus
dorsi

M.
splenius

M. Serratus

M.
Omotransversaiu

Gambar 5. Otot di regio Dorsoscapularis/Interscapularis


2.3.3 Pembuluh darah (Arteri dan Vena) dan Nervus regio Dorsoscapularis/Interscapularis :
Regio ini dipasok oleh cabang arteri perifer facilalis seperti :
1.

N.

Gambar 6. Nervus di regio Dorsoscapularis/Interscapularis


Pada regio , Dorsoscapularis/Interscapularis vena yang terlihat adalah :
Regio ini dinervasi terutama oleh :
1.

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

V.Angularis
oculi

N.Infraorbita
lis

Gambar 7. Pembuluh darah dan nervus di regio nasale


2.7 Kepentingan Klinis regio Nasale
2.
Penanganan abses
3.
Tempat Injeksi S.C (anjing,kucing)

Gambar 8. Kepetingan klinis regio nasale


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Regio Nasale (infraorbitalis) :
1. Batas ventral : garis yang berhubungan dengan sudut mulut (Anguli oris)
2. Batas dorsal : garis median wajah
3. Batas caudal : garis yang menghubungkan sudut mata medial kiri dan kanan
4. Batas cranial : garis yang menghubungkan kedua Incisura naso-labialis

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 1. Regio Nasale


Keterangan :
: Batas dorsal
: Batas ventral
: Batas cranial
: Batas caudal
Pembahasan :
Adapun batas dorsal ditempati oleh garis median wajah. Garis median wajah adalah garis
tengah yang membagi wajah sama besar. Di batas ventral terdapat regio buccalis. Di batas
cranial regio ada M.orbicularis oris, yakni otot yang mengelilingi tepi bibir. Di batas caudal
terdapat regio frontomaxillaris.

B. Pada Regio nasale terdapat beberapa otot, antara lain :


1. M. Levator nasolabialis

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 2. M. Levator nasolabialis


Keterangan :
1. M. Levator nasolabialis
2. M. Levator nasolabialis pars dorsal
3. M. Levator nasolabialis pars ventral
Pembahasan :
Bagian oral yang bercabang menjadi dua, yaitu pars dorsal dan pars ventral dan
diantaranya berjalan M. caninus.

2. M. Caninus (M. dilatator naris lateralis)

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 3. M. caninus (1)


Pembahasan :
Pada otot ini melintas M. Levator labii nasolabialis. Oto ini membagi M. Levator
labii nasolabialis menjadi dua yakni pars dorsal dan ventral, sesuai teori sebenarnya
M.Caninus melintang di superficial dari M. Levator labii nasolabialis pars dorsalis.
Namun pada preparat kuda yang dgunakan M.Caninus tidak dalam keadaan utuh
karena telah terpotong namun potongannya masih bisa diidentifikasi
3. M. Zygomaticus

Gambar 4. M. Zygomaticus (1)


Pembahasan :
Otot ini tipis dan panjang berada di bagian superficial terletak dibawah kulit.
4. M. Levator labii maxilaris (M. Levator labii superioris proprius)
10

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 5. M. Levator labii maxillaris (M. Levator labii superioris proprius) (1)
Pembahasan :
Otot ini memiliki serabut yang tebal dan terlihat jelas ketika M. levator nasolabialis
dikuak.
5. M. Lateralis nasi

Gambar 6. M. Lateralis nasi (1)


C. Regio ini dipasok oleh cabang arteri perifer facilalis seperti :
4.
Angularis oculi ke sudut mata medial

11

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 6. A. Angularis oculi


5.

A. Dorsalis nasi berjalan di dorsal punggung hidung.

Gambar 7. A.Dorsalis
6.

A.

Lateralis

hidung

Nasi

nasi

yang berjalan ke lateral

yang

berfungsi

mengalirkan darah

untuk

ke daerah lateral hidung.

Ke arah ventral arteri ini bernastomosa dengan A. Lateralis nasi. (Pada preparat tidak
ditemukan arteri ini disebabkan karena terpotong, atau tertutupi serabut otot)
7.

A. Labialis superioris yang berjalan ke dorsal bibir atas

12

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

8.

Gambar 8. A.
Labialis superioris
A.
Infraorbitalis
merupakan

bagian

ujung

dari A. maxillaris.

Pada

preparat yang dipraktikum, A. Infraorbitalis tidak nampak dikarenakan kondisi


preparat yang sudah tua. Arteri ini juga beranastomosa dengan A. Lateralis nasi.
Sebenarnya jika arteri ini Nampak akan keluar dari foramen infraorbitalis seperti
yang ditunjukkan gambar dibawah ini.

Gambar 8. A.infraorbitalis
D. Pada regio nasale, vena yang terlihat adalah :
1. Vena angularis oculi, di dorsal os nasale di bawah m. levator nasolabialis.
2. Vena dorsalis nasi : di dorsal os nasale di bawah m. levator

13

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

3. Vena lateralis nasi : muali tampak di daerah cuping hidung dan punggung hidung,
tepat di profundal m. levator nasolabialis.
4. Vena Labialis Maxillaris (V. Labialis superior) merupakan pembuluh darah ini
dimulai dari daerah philtrum yaitu diantara hidung dan bibir.
5. Vena infraorbitalis : dibawah m. levator labii superficial adalah vena yang keluar dari
formaen infraorbitalis.

Gambar 9. Vena didaerah nasale


E. Regio ini dinervasi terutama oleh :
1.
N. Infraorbitalis

14

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 9. N. Infraorbitalis
Pembahasan :
Pada preparat nervus ini nampak jelas ketika m. levator labii superioris dikuak, syaraf ini
keluar dari Foramen infraorbitalis dan langsung melepaskan 3 cabangnya :
-

N. Nasalis externa (rami nasalis externus n. Infraortalis


N. Nasalis anterior (rami nasalis rostralis)
N. Labialis maxilaris (n. Labialis superior/ rami lanialis superior)

BAB IV
PENUTUP
15

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

A. Kesimpulan
Regio rnasale merupakan daerah pipih yang terletak diantara sudut mulut dan
rregio ini memiliki batas-batas, struktur anatomi, titik orientasi, kepentingan klinis,
serta fungsi dari otot, pembuluh darah, serta saraf yang jelas. Regio ini juga sangat
penting untuk dipelajari karena terdapat beberapa kepentingan klinis seperti untuk
melakukan penanganan terhadap sinusitis, trepanasi atau ekstraksi gigi rahang,
penyuntikan untuk anastesi lokal, dan lain sebagainya.
B. Saran
Sebaiknya untuk praktikum selanjutnya preparat dapat diperbaharui mengingat
banyak bagian yang hilang dan tidak dapat diidentifikasi. Selain itu, pengetahuan
tambahan sangat diperlukan mahasiswa untuk membandingkan hasil praktikum
dengan teori di perkuliahan sehingga diperlukan untuk mencari referensi tambahan.

DAFTAR PUSTAKA
Nurhidayat, et.all. 2010. Neuroangiologi dan Organologi Veteriner. Bogor : IPB Press
Rell, Fedri. 2016. Anatomi Topografi Regio Kepala dan Leher [Slide Power Point]

16

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Sigit, Koeswinarning, et.all. 2016. Anatomi Topografi Kuda. Bogor : IPB Press

17

You might also like