Professional Documents
Culture Documents
Investasi
pada PT. Garuda Indonesia Tbk.
(Makalah ini disusun sebagi tugas mata kuliah Analisa Laporan Keuangan)
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Windy Diyandra
Agung Triyono
Vina Julia Rosalina
Sayyidhah Althoof
Marisa Mirna Rahmi
Ajeng Inggita Nitrawidya
120110130001
120110130017
120110130065
120110130082
120110130088
120110130105
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya tim penyusun dapat menyelesaikan makalah Analisis Aktivitas
Investasi pada PT. Garuda Indonesia Tbk. guna memenuhi tugas mata kuliah
Analisa Laporan Keuangan.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan segala
pihak. Untuk itu tim penyusun sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu sehingga penulisan ini dapat terselesaikan.
Namun tidak terlepas dari semua itu, tim penyusun menyadari sepenuhnya
bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasan, metode, cara penyajian data ataupun penulisannya. Oleh
karena itu, tim penyusun menerima dengan lapang dada dan tangan terbuka bagi
pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada tim penyusun sehingga
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pikiran kepada pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
A.
Pengertian Investasi...........................................................................................
B.
Klasifikasi Investasi...........................................................................................
C.
D.
E.
Return on Assets.........................................................................................
2.
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
B. Klasifikasi Investasi
Investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka
pendek. Investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar dan investasi
jangka pendek merupakan kelompok investasi lancar.
1. Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
a. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan.
b. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya
pemerintah dapat menjual investasi tersebut tanpa timbul kebutuhan kas.
c. Berisiko rendah.
d. Maka pembelian surat-surat berharga yang beresiko tinggi karena
dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk
dalam investasi jangka pendek.
2. Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau penyertaan sebagian
kekayaan suatu perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan
tetap dan untuk menguasasi atau mengendalikan perusahaan tersebut. Beberapa
bentuk penanaman dalam investasi jangka panjang antara lain :
2013
USD
267.051.525
3
98.739.049
45.738.406
41.931.995
15.813.295
12.724.000
4.770.914
194.733
1.129.657
9.892.089
10.314.619
1.739.459
(235.312.0
53)
(442.858.0
26)
(63.154.05
7)
(302.532.646)
(168.937.917)
(51.659.502)
(14.763.356)
(40.791.017)
(14.973.819)
(55.864.43
2)
(43.814.93
6)
(14.259.99
2
(8.606.557)
191.953
(255.779.988
)
3)
(4.214.999
)
(395.731.
628)
untuk investasi bangunan dan tanah. Total investasi yang tercatat per 31 Desember
2014 adalah sebesar USD 1,1 juta.
Selain aset tetap, dana perawatan pesawat juga meningkat tajam hal ini
dikarenakan Sesuai dengan perjanjian sewa operasi untuk pesawat, Perusahaan
diharuskan untuk membayar dana perbaikan dan pemeliharaan untuk pesawat yang
disewa kepada lessor. Dana perbaikan didasarkan atas penggunaan pesawat selama
periode sewa yang mencakup dana perbaikan untuk rangka pesawat, pengembalian
kinerja mesin, dan suku cadang mesin, serta alat pendaratan dan Auxiliary Power Unit
(APU).
Selama masa sewa, Perusahaan diwajibkan untuk melakukan pemeliharaan
dan perbaikan rangka pesawat, mesin, APU dan seluruh suku cadang sesuai dengan
standar yang disetujui. Pekerjaan perbaikan dan perawatan rangka pesawat, mesin dan
bagian lainnya secara teratur dikerjakan oleh perusahaan perbaikan pesawat yang
telah ditunjuk (MRO) yang telah memenuhi standar. Berdasarkan Perjanjian sewa,
Perusahaan akan mengajukan biaya penggantian sesuai dengan yang diperbolehkan
dalam perjanjian, setelah pekerjaan selesai dan setelah perbaikan rangka pesawat,
mesin, alat pendaratan atau APU keluar dari bengkel, dengan melampirkan faktur dan
dokumen terkait beberapa hari setelah pekerjaan selesai. Sampai tanggal berakhirnya
perjanjian, Perusahaan berkewajiban untuk membayar dana cadangan, dan klaim
biaya penggantian akan dikaji dan dibayarkan, sepanjang tidak terjadi gagal bayar.
Mengacu
kepada
masingmasing
perjanjian,
lessor
dapat
menguasai
atau
kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar
penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi pesawat, tanah dan
bangunan dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi
saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada Surplus revaluasi pesawat,
tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke
saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Aset tetap pesawat disusutkan hingga ke estimasi nilai residu dengan menggunakan
metode garis lurus selama taksiran masa manfaat, sebagai berikut:
Perusahaan mengubah umur masa manfaat untuk jenis pesawat Airbus 330300 di tahun 2014 dan Boeing 747-400 di tahun 2013 dari 20 tahun menjadi 22 tahun.
Perubahan tersebut diperlakukan secara prospektif yang menyebabkan penurunan
beban penyusutan sebesar USD 14.563.168 di tahun 2014 dan USD 3.214.148 di
tahun 2013.
Aset tetap non pesawat kecuali tanah dan bangunan dicatat berdasarkan harga
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada dan
disusutkan dengan metode garis lurus selama masa manfaat aset tesebut, sebagai
berikut :
Capital Expenditure
Pada 2014, Garuda Indonesia mengalokasikan belanja modal senilai USD157,7 juta
untuk aset pesawat dan USD48,5 juta untuk aset non-pesawat. Sebagian besar
digunakan untuk pembelian bahan bahar pesawat, pembelian pesawat, dan bayar sewa
pesawat.
Penjualan Aset Tetap yang Terjadi pada Tahun 2014 dan 2013
setelah
biaya-biaya
modal
(biaya
yang
digunakan
ukuran
untuk
menilai
seberapa
besar
tingkat
Net Income
x 100
Total Assets
2012
ROA=
110.842 .573
x 100 = 4,3 %
2.560.280 .333
13.583 .006
x 100 = 0.5 %
2.992 .713.206
(371.974 .942)
x 100 = (12 %)
3.100 .815 .978
rupiah
total
asset
tidak
menghasilkan
keuntungan bersih.
Return on Assets
2014
(12 %)
2013
0,5 %
2012
4,3 %
Asset
Turn Sales
Asset
2012
Asset
2013
Asset
2014
Asset
2014
4,24 times
2013
4,20 times
2012
4,26 times
2013
Total Asset
2014
Fixed Asset
DAFTAR PUSTAKA
10
18