You are on page 1of 14

Analisis Aktivitas

Investasi
pada PT. Garuda Indonesia Tbk.
(Makalah ini disusun sebagi tugas mata kuliah Analisa Laporan Keuangan)

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Windy Diyandra
Agung Triyono
Vina Julia Rosalina
Sayyidhah Althoof
Marisa Mirna Rahmi
Ajeng Inggita Nitrawidya

120110130001
120110130017
120110130065
120110130082
120110130088
120110130105

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya tim penyusun dapat menyelesaikan makalah Analisis Aktivitas
Investasi pada PT. Garuda Indonesia Tbk. guna memenuhi tugas mata kuliah
Analisa Laporan Keuangan.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan segala
pihak. Untuk itu tim penyusun sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu sehingga penulisan ini dapat terselesaikan.
Namun tidak terlepas dari semua itu, tim penyusun menyadari sepenuhnya
bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasan, metode, cara penyajian data ataupun penulisannya. Oleh
karena itu, tim penyusun menerima dengan lapang dada dan tangan terbuka bagi
pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada tim penyusun sehingga
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pikiran kepada pembaca.

Bandung, Maret 2016

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
A.

Pengertian Investasi...........................................................................................

B.

Klasifikasi Investasi...........................................................................................

C.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi...........................................................................

D.

Investasi pada Aset Tetap.....................................................................................


Pesawat, Tanah, dan Bangunan..............................................................................
Capital Expenditure............................................................................................
Penjualan Aset Tetap yang Terjadi pada Tahun 2014 dan 2013.......................................

E.

Rasio Keuangan yang Berhubungan dengan Aktivitas Investasi......................................


1.

Return on Assets.........................................................................................

2.

Fixed Asset Turn Over..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

Analisis Aktivitas Investasi


pada PT. Garuda Indonesia Tbk.
A. Pengertian Investasi
Defenisi investasi menurut PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan
untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi
seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa, untuk apreasiasi nilai investasi atau
untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh
melalui hubungan perdagangan. Investasi dapat juga dianggap sebagai pemanfaatan
surplus kas untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan memanfaatkan
dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen
kas. Perlakuan akuntansi untuk investasi dalam laporan keuangan beserta
pengungkapannya diatur dalam PSAK 13.

B. Klasifikasi Investasi
Investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka
pendek. Investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar dan investasi
jangka pendek merupakan kelompok investasi lancar.
1. Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
a. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan.
b. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya
pemerintah dapat menjual investasi tersebut tanpa timbul kebutuhan kas.
c. Berisiko rendah.
d. Maka pembelian surat-surat berharga yang beresiko tinggi karena
dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk
dalam investasi jangka pendek.
2. Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau penyertaan sebagian
kekayaan suatu perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan
tetap dan untuk menguasasi atau mengendalikan perusahaan tersebut. Beberapa
bentuk penanaman dalam investasi jangka panjang antara lain :

a. Penanaman atau penyertaan dalam bentuk saham, obligasi dan surat-surat


berharga lainnya.
b. Dana untuk melunasi utang jangka panjang atau dana khusus lainnya.
Pembelian tanah dengan rencana penggunaan dana dimasa yang akan
datang.

C. Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Arus kas yang digunakan untuk kegiatan investasi sebesar USD255,8 juta pada 2014,
mengalami penurunan dibandingkan sebesar 35,4% dari tahun 2013 yang sebesar
USD395,7 juta. Hal ini diakibatkan oleh penurunan pembayaran uang muka
pembelian pesawat sebesar 61,9% dari 2013 yang sebesar USD442,9 juta.

PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN
2013
2014
USD
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan pengembalian uang muka
pembelian pesawat
Penerimaan pengembalian dana
pemeliharaan pesawat
Penerimaan uang jaminan
Penerimaan bunga
Hasil pelepasan aset tetap
Penerimaan dividen
Pengeluaran untuk dana pemeliharaan
pesawat
Uang muka pembelian pesawat
Pengeluaran untuk perolehan aset tetap

2013
USD

267.051.525

3
98.739.049

45.738.406

41.931.995

15.813.295
12.724.000
4.770.914
194.733

1.129.657
9.892.089
10.314.619
1.739.459
(235.312.0
53)
(442.858.0
26)
(63.154.05
7)

(302.532.646)
(168.937.917)
(51.659.502)

Pengeluaran untuk perolehan aset


pemeliharaan
dan aset sewa pesawat

(14.763.356)

Pembayaran uang jaminan

(40.791.017)

Uang muka perolehan aset tetap

(14.973.819)

(55.864.43
2)
(43.814.93
6)
(14.259.99
2

Investasi pada entitas anak


Penerimaan lainnya dari aktivitas investasi
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas
Investasi

(8.606.557)
191.953
(255.779.988
)

3)
(4.214.999
)
(395.731.
628)

D. Investasi pada Aset Tetap

Aset tetap meningkat sebesar USD 27.976.522 dibandingkan dengan tahun


2013 disebabkan oleh peningkatan aset pesawat dan non pesawat. Selain itu, pada
tahun 2014 Perseroan melakukan investasi barang modal berupa peralatan untuk
operasional penerbangan Garuda Indonesia sebesar USD 766,7 ribu yang terdiri dari
aset perawatan dan perbaikan serta simulator. Serta USD 371,7 ribu dialokasikan

untuk investasi bangunan dan tanah. Total investasi yang tercatat per 31 Desember
2014 adalah sebesar USD 1,1 juta.
Selain aset tetap, dana perawatan pesawat juga meningkat tajam hal ini
dikarenakan Sesuai dengan perjanjian sewa operasi untuk pesawat, Perusahaan
diharuskan untuk membayar dana perbaikan dan pemeliharaan untuk pesawat yang
disewa kepada lessor. Dana perbaikan didasarkan atas penggunaan pesawat selama
periode sewa yang mencakup dana perbaikan untuk rangka pesawat, pengembalian
kinerja mesin, dan suku cadang mesin, serta alat pendaratan dan Auxiliary Power Unit
(APU).
Selama masa sewa, Perusahaan diwajibkan untuk melakukan pemeliharaan
dan perbaikan rangka pesawat, mesin, APU dan seluruh suku cadang sesuai dengan
standar yang disetujui. Pekerjaan perbaikan dan perawatan rangka pesawat, mesin dan
bagian lainnya secara teratur dikerjakan oleh perusahaan perbaikan pesawat yang
telah ditunjuk (MRO) yang telah memenuhi standar. Berdasarkan Perjanjian sewa,
Perusahaan akan mengajukan biaya penggantian sesuai dengan yang diperbolehkan
dalam perjanjian, setelah pekerjaan selesai dan setelah perbaikan rangka pesawat,
mesin, alat pendaratan atau APU keluar dari bengkel, dengan melampirkan faktur dan
dokumen terkait beberapa hari setelah pekerjaan selesai. Sampai tanggal berakhirnya
perjanjian, Perusahaan berkewajiban untuk membayar dana cadangan, dan klaim
biaya penggantian akan dikaji dan dibayarkan, sepanjang tidak terjadi gagal bayar.
Mengacu

kepada

masingmasing

perjanjian,

lessor

dapat

menguasai

atau

mengembalikan sisa dana perawatan.

Pesawat, Tanah, dan Bangunan


Pesawat, tanah dan bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang
merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan
bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan
dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan. Kenaikan
yang berasal dari revaluasi pesawat, tanah dan bangunan diakui pada pendapatan
komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasian,
4

kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar
penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi pesawat, tanah dan
bangunan dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi
saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada Surplus revaluasi pesawat,
tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke
saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Aset tetap pesawat disusutkan hingga ke estimasi nilai residu dengan menggunakan
metode garis lurus selama taksiran masa manfaat, sebagai berikut:

Perusahaan mengubah umur masa manfaat untuk jenis pesawat Airbus 330300 di tahun 2014 dan Boeing 747-400 di tahun 2013 dari 20 tahun menjadi 22 tahun.
Perubahan tersebut diperlakukan secara prospektif yang menyebabkan penurunan
beban penyusutan sebesar USD 14.563.168 di tahun 2014 dan USD 3.214.148 di
tahun 2013.
Aset tetap non pesawat kecuali tanah dan bangunan dicatat berdasarkan harga
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada dan
disusutkan dengan metode garis lurus selama masa manfaat aset tesebut, sebagai
berikut :

Aset sewaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang


sama dengan aset tetap yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu
yang lebih pendek antara periode sewa dan umur manfaatnya. Taksiran masa manfaat,
nilai residu dan metode penyusutan direviu minimum setiap akhir tahun buku, dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi
selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap
dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan
biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi
atau dijual, maka nilai tercatat dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian dan
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan
tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang
timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya
perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat
selesai dan siap digunakan. Pinjaman yang tidak spesifik digunakan untuk perolehan
aset tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tertentu terhadap jumlah
pengeluaran untuk perolehan aset tersebut.
Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang dari biaya pinjaman terhadap
saldo pinjaman terkait selama periode tersebut, tidak termasuk jumlah pinjaman yang
spesifik digunakan untuk perolehan aset tertentu lainnya. Aset tetap dalam rangka
bangun, kelola dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi
akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
selama 20 - 30 tahun.
6

Capital Expenditure
Pada 2014, Garuda Indonesia mengalokasikan belanja modal senilai USD157,7 juta
untuk aset pesawat dan USD48,5 juta untuk aset non-pesawat. Sebagian besar
digunakan untuk pembelian bahan bahar pesawat, pembelian pesawat, dan bayar sewa
pesawat.

Penjualan Aset Tetap yang Terjadi pada Tahun 2014 dan 2013

E. Rasio Keuangan yang Berhubungan dengan Aktivitas Investasi


1. Return on Assets
Return on Asset (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada
dan

setelah

biaya-biaya

modal

(biaya

yang

digunakan

mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis.


ROA adalah rasio keuntungan bersih pajak yang juga berarti
suatu

ukuran

untuk

menilai

seberapa

besar

tingkat

pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan. (Bambang R,


1997).Return on equity dapat dihitung dengan formula:
ROA=

Net Income
x 100
Total Assets

2012

ROA=

110.842 .573
x 100 = 4,3 %
2.560.280 .333

Tahun 2012 return on asset yang didapat sebesar 4,3% artinya


penggunaan 1 rupiah total aset menghasilkan keuntungan
bersih sebesar Rp 0,043.
2013
ROE=

13.583 .006
x 100 = 0.5 %
2.992 .713.206

Tahun 2013 return on asset yang didapat sebesar 0,5% artinya


penggunaan 1 rupiah total aset menghasilkan keuntungan
bersih sebesar Rp 0,005.
2014
ROE=

(371.974 .942)
x 100 = (12 %)
3.100 .815 .978

Tahun 2014 return on asset yang didapat (12 %) artinya


penggunaan

rupiah

total

asset

tidak

menghasilkan

keuntungan bersih.
Return on Assets

2014
(12 %)

2013
0,5 %

2012
4,3 %

2. Fixed Asset Turn Over


Rasio ini menggambarkan tingkat pendayagunaan daripada
dana yang tertanam di dalam aktiva tetap perusahaan.
Perputaran ini diperoleh dengan membagi nilai penjualan bersih
selama periode dengan nilai aktiva tetap netto yang dimiliki
perusahaan

Asset

Turn Sales
Asset

2012
Asset

Turn 3.508 .077 .977


826.747.800 = 4,24 times

2013
Asset

Turn 3.759 .450 .237


895.017 .840 = 4,20 times

2014
Asset

Turn 3.933 .530 .272


922.994 .362 = 4,26 times

Fixed Asset Turn


Over

2014
4,24 times

2013
4,20 times

2012
4,26 times

Total Asset dan Fix Asset


3,500,000,000
3,000,000,000
2,500,000,000
2,000,000,000
1,500,000,000
1,000,000,000
500,000,000
0
2012

2013
Total Asset

2014

Fixed Asset

DAFTAR PUSTAKA

Annual Report PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2014


Subramanyam, John J. Wild, Analisis Laporan Keuangan (Buku Satu), Salemba
Empat, Jakarta, 2010.

10

18

You might also like