Professional Documents
Culture Documents
Pemegang saham
Kreditur dan kreditur prospektif
Rekanan
Manajer
1
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan
alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengukur aktivitas aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan
pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statisik pendapatan nasional dan statistik pendapatan
lainnya.
7. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara. Misalnya perusahaan
dapat memberikan kontibusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang
diperkerjakan dan perlindungan kepada penanaman modal domestik. Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan meyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan
terakhir kemakmuran perusahaan serta menyelesaikan aktivitasnya.
(Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, 2002, p 2 - 3)
C. Prinsip-prinsip Akuntansi
Para penyusun laporan keuangan, diharuskan mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim, di Amerika Serikat disebut dengan Generally Accepted Accounting Principle (GAAP),
sedangkan di Indonesia disebut dengan Prinsip Akuntnasi Indonesia yang disusun oleh Ikatan
Akuntan Indonesia. Prinsip-prinsip akuntansi yang lazim serta peraturan-peraturan dari badanbadan/lembaga-lembaga yang berwenang. Di Indonesia hal tersebut diatur dalam Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia 1 April 2002. Sedangkan di
Amerika Serikat badan yang mengatur disebut dengan Financial Accounting Board (FASB).
8. Informasi komparatif
Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berkaitan dengan laporan keuangan,
dipersyaratkan untuk memenuhi kaidah-kaidah sebagai berikut:
1. Penyajian secara wajar (obyectivity)
Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan
akhir dan arus kas perusahaan dengan menerapkan PSAK secara benar disertai pengungkapan
informasi yang relevan.
2. Kebijakan akuntansi
Manajemen harus menerapkan kebijakan akuntansi yang jelas, agar laporan keuangan memenuhi
ketentuan-ketentuan yang lazim, untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan
informasi yang memenuhi syarat.
a. Relevan terhadap kebutuhan para stakeholder untuk pengambilan keputusan.
b. Dapat diandalkan, dengan pengertian:
1) Mecerminkan kejujuran penyajian laporan keuangan.
2) Menggambarkan substansi ekonomi dari suattu kejadian atau transaksi.
3) Netral, yaitu tidak berpihak.
4) Mencerminkan kehati-hatian, dan
5) Mencangkup semua hal yang material.
c. Kelangsungan usaha (continuity of activities)
Laporan keuangan harus disusun berdasrkan asumsi kelangsungan usaha.
d. Dasar akrual (acrual basis)
Laporan keuangan harus disusun atas dasar waktu, kecuali laporan arus kas.
e. Konsistensi penyajian (consistency)
Penyajian dan klarifikasi perkiraan-perkiraan (pos-pos) dalam laporan keuangan antar
periode harus konsisten.
f. Materialitas (materiality)
Perkiraan-perkiraan (pos-pos) yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan,
sedangkan yang tidak material dapat digabungkan dengan jumlah yang mempunyai sifat
ataupun fungsi yang sejenis.
g. Saling hapus (offsetting)
Aktiva, kewajiban, pos-pos penghasilan, dan beban disajikan secara terpisah, kecuali saling
hapus yang diperkenankan dalam Persyaratan Standar Akuntansi Indonesia (PSAK).
5
G. Neraca
Di dalam menyajikan laporan neraca, perusahaan harus memperhatikan kaidah-kaidah
sebagai berkut:
1. Perkiraan-perkiraan aktiva harus disajikan sedemikian rupa, sehingga aktiva lancar harus
dipisahkan dari aktiva tidak lancar, demikian pula dengan perkiraan. Perkiraan kewajiban harus
dipisahkan kelompok kewajiban jangka panjang.
2. Perkiraan aktica lancar harus disajikan menurut urutan likuiditasnya, sadangkan kewajiban
disajikan menurut urutan jatuh temponya.
3. Aktiva lancar terdiri atas:
a. Aktiva yang diperkirakan akan dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dijual atau
dipergunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan, atau
b. Aktiva yang dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan
akan dapat direalisasikan dalam jangka waktu satu tahun dari tanggal neraca; atau
c. Aktiva berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.
4. Aktiva tidak termasuk butir 3 di atas, diklarifikasikan sebagai aktiva tidak lancar atau aktiva
tetap.
5. Kewajiban jangka pendek terdiri dari:
a. Kewajiban yang diperkirakan akan dapat diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal
operasi perusahaan, atau
b. Kewajiabn yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun dari tanggal neraca.
6. Aktiva tidak termasuk dalam kategori butir 5 di atas, diklarifikasikan sebagai kewajiban jangka
panjang.
7. Neraca harus disajikan sedemikan rupa sehingga menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan
yang diperlukan untuk penyajian secara wajar. Paling sedikit neraca harus mencakup perkiraanperkiraan (pas-pas).
a. Aktiva berwujud
b. Aktiva tidak berwujud
c. Aktiva keuangan
d. Investasi
e. Persediaan
f. Pihutang niaga dan pihutang lainnya
g. Kas dan setara kas
h. Hutang niaga dan hutang lainnya
i. Kewajiban yang diperkirakan
j. Kewajiban berbunga jangka panjang
k. Hak minoritas
l. Modal saham dan pos ekuisitas lainnya.
8. Perusahaan perlu mengungkapkan hal-hal berikut pada neraca ataupun pada catatan atas laporan
keuangan:
a. Untuk setiap jenis saham
1) Jumlah saham modal yang diotorisasikan
2) Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor perusahaan
3) Nilai nominal saham.
4) Resume perusahaan jumlah saham yang beredar.
5) Hak, keistimewaan, serta pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham.
6) Saham perusahaan yang dikuasai oleh perusahaan itu sendiri atau oleh anak perusahaan
atau perusahaan asosiasi, dan
7
Daftar Bacaan
1. Carl S. Warren, James M. Reene, Philiph E. Fees, Accounting, 21st edition, Thomson South
Western, 2005.
2. Ikatan Akuntansi Indonesia, Pernyataan Laporan Keuangan, Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan, Penerbit Salemba Empat, 2002.
3. Hongren Charles T., Walter Harrison & Linda Smith Bamber, Accounting, 6th edition, Pearson
Prentice Hall, 2005.
4. Dr. Mardiasmo, Akuntansi Keuangan Dasar, Edisi 3, BPFE Yogyakarta, 2000.
BAB II
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Secara sederhana setiap transaksi dapat mengikuti kaidah tata buku berpasangan melalui apa yang
disebut dengan Persamaan Akuntansi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penjelasan:
1. Aktiva bertambah, diimbangai kewajiban bertambah sedangkan ekuisitas tetap. Contoh
transakasi: perusahaan membeli perlengkapan secara kredit; aktiva dicatat diimbangi dengan pos
kewajiban yang bertambah.
2. Aktiva bertambah, diimbangi dengan ekuitas yang bertambah, sementara kewajiban tetap.
Contoh transaksi: perusahaan menambah fasilitas pabrik dibelanjai dengan pengeluaran saham;
aktiva dicatat bertambah diimbangi dengan pos ekuisitas yang bertambah.
2 IAI Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Komite PAI, 7 September 1994 P. 9.
11
3. Aktiva berkurang, diimbangi dengan kewajiban yang berkurang, sedangkan ekuisitas tetap.
Contoh transaksi: perusahaan hutang dagang; aktiva lancer (berupa kas) berkurang diimbangi
dengan kewajiban yang berkurang.
4. Aktiva berkurang diimbangi dengan ekuitas yang berkurang, sementara kewajiban tetap. Contoh
transaksi: perusahaan kembali membeli saham yang beredar; aktiva kas berkurang diimbangi
pengurangan pada saham yang beredar.
5. Aktiva tidak mengalami perubahan diimbangi dengan kewajiban yang bertambah dan ekuitas
yang berkurang. Contoh transaksi: perusahaan yang merestrukturisasikan modal yaitu dengan
mengubah sebagian modal saham menjadi obligasi, aktiva tidak mengalami perubahan, namum
kewajiban berupa hutang bertambah, sedangkan ekuitas berupa modal saham mengalami
pengurangan.
6. Aktiva tidak mengalami perubahan, namun kewajiban berkurang sementara akuitas bertambah.
Contoh transaksi: perusahaan yang merestrukturisasikan modal, yaitu dengan melunasi hutang
jangka panjang dengan menambah penyertaan baru; sehingga aktiva tidak mengalami perubahan
sementara hutang/kewajiban berkurang dan modal/ekuitas mengalami penambahan.
C. Aplikasi Persamaan Dasar Akuntansi 1
Persamaan Dasar Akuntansi
Aktiva = Kewajiban
Ekuitas praktek bersama pada klinik
1. dr. Andi, dr. Budi dan drg. Chitrabersepakat
untuk+ membuka
2.
3.
4.
5.
TRANSAKSI
AKTIVA
KEWAJIBAN
12
EKUITAS
1.
Modal Andi 20
Modal Budi 20
Modal Chitra 20
juta.
Membayar
Modal ABC 60
30 juta
Membeli
juta
Pelengkapan Rp.10 juta
perlengkapan
juta
Modal ABC 60
Modal ABC 60
Modal ABC 60
6 juta
4.
5.
Membeli
persediaan
juta
perlengkapan
Perlengkapan Rp. 10
juta.
2 juta
Membeli
komputer Rp. 5
juta tunai
juta
Perlengkapan Rp. 10
juta.
Pers. Sewa Rp. 30 juta.
Kas Rp. 17 juta.
Dari pencatatan transaksi keuangan tersebut dapat dikembangkan suatu kaidah, yaitu:
Aktiva bila bertambah akan didebit,bila berkurang akan dikredit.
13
Kewajiban
+-
Ekuitas
-
Rp. 60 juta
Kewajiban
Modal ABC
Rp. 60 juta
Rp. 60 juta
Rp. 60 juta
Rp. 17 juta
Rp. 5 juta
Rp. 30 juta
Rp. 10 juta
Rp. 5 juta
Rp. 67 juta
Kewajiban
Modal ABC
Rp. 7 juta
Rp. 60 juta
Rp. 67 juta
14
1. Golongan pos-pos transaksi riil, adalah golongan pos yang statis, yaitu komponen-komponen
yang masuk ke laporan neraca yang terdiri dari tiga kelompok utama:
a. Pos-pos aktiva
b. Pos-pos kewajiban
c. Pos-pos ekuitas
2. Golongan pos-pos transaksi nominal, adalah golongan pos-pos yang dinamis komponenkomponen yang masuk ke laporan laba rugi yang terdiri dari dua kelompok utama:
a. Pos-pos penghasilan
b. Pos-pos beban
Penghasilan (Income)
Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal.
Beban (Expenses)
Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar
atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang
tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal.
Dengan demikian maka persamaan dasar akuntansi berubah menjadi:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas + Penghasilan - Beban
Aktiva
+
Beban
+
Kewajiban
-
Ekuitas
-
Penghasilan
-
Pos
Aktiva
Beban
Kewajiban
Ekuitas
Penghasilan
Bertambah
Berkurang
Didebit
Didebit
Dikredit
Dikredit
Dikredit
Dikredit
Dikredit
Didebit
Didebit
Didebit
15
16
Neraca Sisa
30/6/2010
Nraca Sisa
Debet
Kredit
31.400
12.500
30.000
20.000
5.000
36.400
7.500
2.500
8.000
72.800
15.000
5.500
20.000
20.000
20.000
153.300
153.500
Pos Perkiraan
Kas
Persediaan keperluan klinik
Persekot sewa
Perabot
Computer
Medical fee
Upah dan gaji
Listrik/air/telp
Bonus
Penghasilan layanan medik
Fee apotik
Utang
Modal A
Modal B
Modal B
Agar informasi keuangan dapat bermanfaat untuk keperluan pengambilkan keputusan, maka pospos yang ada harus bersihkan dari pos-pos yang bersifat campuran ataupun sementara. Tujuannya
adalah untuk mengelompokkan ke dalam dua golongan pos, yaitu
1. Pos riil (aktiva, hutang, modal)
2. Pos nominal (penghasilan biaya)
17
1. Persekot sewa Rp. 30.000.000 berlaku untuk 24 bulan yang telah dijalani ada 6 bulan.
Disesuaikan:
Pos (lama) persekot sewa Rp. 22..500.000 (pos riil)
Pos (baru) biaya sewa Rp. 7.500.000 (pos nominal)
2. Persediaan keperluan klinik Rp. 12.500.000, pada tanggal 30 Juni 2010 besarnya nilai
persediaan keperluan klinik tinggal Rp. 2.000.000, dengan demikian:
Pos (lama) persediaan keperluan klinik Rp. 2.000.000 (riil), sedangkan biaya pemakaian
persediaan keperluan klinik Rp. 10.500.000,- (nominal)
3. Beban penyusutan aktiva ditetapkan 20% per tahun
Penyusutan 6 bulan
10%
Pos (baru) penyusutan aktiva tetap Rp. 2.500.000 (nominal)
Pos (baru) cadangan penyusutan aktiva Rp. 2.500.000 (riil)
4. Biaya gaji yang masih terutang pada tanggal 30 Juni 2010 adalah Rp. 500.000
Pos (lama) gaji/upah Rp. 8.000.000 (nominal)
Pos (baru) gaji terutang Rp. 500.000 (riil)
5. Beban pajak 2010 s/d 30 Juni 2010 yang belum dibayar adalah Rp. 5.000.000
Pos (baru) pajak Rp. 5.000.000 (nominal)
Pos (baru) pajak terutang Rp. 5.000.000 (riil)
Neraca Sisa
Setelah Penyesuaian (Rp. 000)
18
Pos Perkiraan
Kas
Persediaan keperluan klinik
Persekot sewa
Perabot
Computer
Medical fee
Upah dan gaji
Listrik/air/telp
Bonus
Penghantar layanan medik
Fee apotik
Utang
Modal A
Modal B
Modal C
Sewa klinik
Pemakaian keperluan klinik
Penyusutan A.T.
Cadangan penyusutan A.T.
Gaji yang terutang
Pajak
Pajak yang terutang
Debet
31.400
12.500
30.000
20.000
5.000
36.400
7.500
2.500
8.000
7.500
10.500
2.500
5.000
161.300
Kredit
72.800
15.000
5.500
20.000
20.000
20.000
2.500
500
5.000
161.300
Dari hasil penyesuaian tersebut maka dapat disusun laporan keuangan yang informative untuk
pengguna laporan.
1. Laporan pendapatan dan biaya 1/1-30/6/2010 (000)
Pendapatan pelayanan medik
Pendapatan fee apotik
Jumlah pendapatan
19
Rp. 72.800
Rp. 15.000
Rp. 87.800
Biaya operasional:
Sewa klinik
Pemakaian per. kep. Klinik
Medical fee
Upah dan gaji
Listrik, air dan telpon
Bonus
Pajak
Penyusutan A.T
Rp. 7.500
Rp. 10.000
Rp. 36.400
Rp. 8.000
Rp. 2.500
Rp. 8.000
Rp. 5.000
Rp. 2.500
Rp. 80.400
Rp. 7.400
Saldo laba
20
1. Pembuatan Jurnal
(Rp. 000)
No.
1.
2.
3.
Uraian
D
Rp. 60.000
Kas
- Modal Adhi
- Modal Bidhi
- Modal Chitra
Persekot sewa ruang praktik
- Kas
Perlengkapan klinik
- Kas
- Hutang
K
Rp. 20.000
Rp. 20.000
Rp. 20.000
Rp. 30.000
Rp. 30.000
Rp. 10.000
Rp. 6.000
Rp. 4.000
21
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Rp. 5.000
Rp. 2.000
Rp. 3.000
Rp. 5.000
Rp. 5.000
Rp. 72.800
Rp. 72. 800
Rp. 36.400
Rp. 36.400
Rp. 7.500
Rp. 6.000
Rp. 1.500
Rp. 7.500
Rp. 7.500
Rp. 7.000
Rp. 7.000
Rp. 2.500
Rp. 2.500
Rp. 10.000
Rp. 6.000
Rp. 4.000
Rp. 15.000
Rp. 15.000
Rp. 8.000
Rp. 8.000
2. Buku Besar
(Rp. 000)
Kas
(1) 60.000
(6) 72.800
(13) 15.000
22
(2)
(3)
(4)
(5)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
30.000
6.000
5.000
5.000
36.400
6.000
7.500
7.000
2.500
6.000
8.000
116.000
Persekot Sewa
(2) 30.000
Hutang Niaga
(10) 7.000
Komputer
(5) 5.000
Upah Dan Gaji
(9) 7.500
Listrik, Air, dan Telepon
(11) 2.500
Bonus
(14) 8.000
Modal dr. Andi
(1) 20.000
Modal dr. Budhi
(1) 20.000
Modal drg. Chitra
(1) 20.000
(2) 10.000
(12) 10.000
Persediaan Keperluan Kimia
(3) 5.000
(8) 7.500
Pendapatan Layanan Medik
(6) 72.800
23
Medical Fee
(7) 36.400
Pendapatan Fee Apotik
(13) 15.000
3. NERACA SISA 30 JUNI 2010
Kas
Persediaan keperluan klinik
Persekot sewa
Perabot
Computer
Modal Andhi
Modal Budhi
Modal Chitra
Utang niaga
Medical fee
Upah dan gaji
Listrik, air dan telepon
Bonus
Penghasilan layanan medic
Pendapatan fee apotik
1. Sewa klinik
- Persekot sewa
2. Pemakaian keperluan klinik
- Persekot kep. Klinik
3. Penyusutan perabot + komputer
- Cad. Peny. Perabot dan kom.
4. Gaji upah
- Gaji terutang
5. Pajak
- Pajak terutang
24
Rp. 7.500
Rp. 7.500
Rp. 10.500
Rp. 10.500
Rp. 2.500
Rp. 2.500
Rp. 500
Rp. 500
Rp. 5.000
Rp. 5.000
Tabel 3.
25
Rp. 72.800
Rp. 15.000
Total pendapatan
Rp. 87.800
Biaya operasional:
Medical fee
Rp. 36.400
Rp. 8.000
Rp. 2.500
Bonus
Rp. 8.000
Sewa klinik
Rp. 7.500
Rp. 10.500
Rp. 2.500
Pajak
Rp. 5.000
26
Rp. 86.400
Laba operasional
Rp. 7.400
7. Klinik A, B, C
Laporan Perubahan Modal
Modal awal
Modal dr. Andhi
Rp. 20.000
Rp. 20.000
Rp. 20.000
Rp. 6.000
Rp. 2.000
Rp. 2.000
Rp. 2.000
Modal akhir
Modal dr. Andhi
Rp. 22.000
Rp. 22.000
Rp. 22.000
8. Klinik A, B, C
31.400
3.000
22.500
20.000
5.000
25.000
(2.500)
22.500
78.400
27
Utang niaga
Gaji terutang
Pajak terutang
5.500
500
5.000
11.000
22.000
22.000
22.000
1.400
67.400
78.400
BAB III
SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN
A. Daur Akuntansi Keuangan
Suatu siklus akuntansi terdiri dari:
1. Pembuatan jurnal
2. Pemindahan ke pos buku besar
3. Pembuatan neraca sisa
4. Jurnal penyesuaian
5. Neraca lajur
6. Perhitungan rugi dan laba (pendapatan dan biaya)
7. Laporan penambahan ekuitas
8. Neraca
B. Pencatatan Tranaksi Ke Dalam Jurnal
Jurnal adalah sebuah catatan kronologi dari transaksi-transaksi keuangan sebuah unit usaha
yang berdiri sendiri sebagai sebuah entitas. Proses pencatatan tersebut meliputi langkahlangkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen-dokumen pendukung yang menyertai transaksi
keuangan., seperti misalnya permintaan barang, order pembelian, faktur, laporan
penerimaan barang, slip pembayaran medical fee, bukti setor bank, dls.
28
Halaman 5
Re
Debit
Kredit
f
Maret
Kas
Rp. 1.000.000
5
Penjualan
Penjualan tunai
Rp. 1.000.000
f. Referensi silang, yang akan menunjukkan ke pos nomor berapa angka tersebut nanti akan
dipindahkan.
C. Pemindahan Dari Buku Jurnal Ke Pos Dalam Buku Besar
Buku jurnal yaitu pada kolom referensi silang sebenarnya mempunyai fungsi perintah, yaitu
perintah untuk memindahkan angka-angka jurnal, ke pos-pos yang ada pada buku besar.
Selama kolom referensi silang tersebut masih kosong berarti angkanya masih belum
dipindahkan pada pos buku besar. Bila kolom tersebut telah diisi dengan nomor pos tertentu
pada buku besar menandakan bahwa angka pada jurnal tersebut telah dipindahkan ke nomor
pos pada buku besar.
Ilustrasi:
29
JURNAL
Tanggal
Maret
Halaman 5
Kas
Re
Debit
f
10
Rp. 1.000.000
Kredit
5
Penjualan
Penjualan tunai
15
BUKU BESAR
KAS
Rp. 1.000.000
#10
Rp. 1.000.000
PENJUALAN
#15
Rp. 1.000.000
Anatomi Pos Pada Buku Besar
Sisi debit:
1. Tanggal transaksi
2. Nama pos yang didebit
3. Referensi untuk mencatat dipindahkan dari buku jurnal halaman berapa
4. Jumlah rupiah dari transaksi keuangan.
Sisi kredit, sama dengan sisi debit.
Debit
Tanggal
#10
Kredit
KAS
Keterangan
Re
Jumlah
Tanggal
Keterangan
Re
Jumlah
D. NERACA SISA
Neraca sisa adalah seluruh daftar dari semua pos dengan nilai sisanya. Neraca sisa adalah suatu
mekanisme pengujian ketepatan pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang telah terjadi
dan telah dicatat apakah jumlah pada sisi kredit seimbang dengan jumlah yang tercantum pada
sisi debit jika jumlah tersebut ternyata tidak seimbang, jelas telah terjadi kesalahan.
Alat bantu komputer akan banyak membantu didalam proses pencatatan ini. Sekalipun
demikian komputer tidak menjamin akan kebenaran materiil maupun kebenaran formal dari
30
pencatatan transaksi keuangan karena kesalahn didalam posting dapat menunjukkan angka yang
seimbang, tetapi pos yang terkait dapat keliru.
Contoh Neraca Sisa:
(Rp. 000)
No.
Neraca Sisa
Pos
Debet
Kas
Pihutang
Barang dagangan
Utang niaga
Modal, Agung
Laba ditahan
Kredit
75.000
105.000
250.000
430.000
150.000
250.000
30.000
430.000
E. JURNAL PENYESUAIAN
Seperti yang telah didiskusikan dimuka pos-pos pada buku besar dapat diklarifikasikan
menjadi:
1. Kelompok pos-pos riil, yang terdiri dari 3 golongan, yaitu:
a. Golongan pos-pos aktiva
Yaitu kekayaan yang dimiliki oleh entitas, baik yang berupa kekayaan lancar, seperti
misalnya:
1) Kas
2) Pihutang niaga
3) Persediaan barang
4) Uang muka
Maupun kekayaan tetap, seperti misalnya:
1) Tanah
2) Gedung dan bangunan
3) Perlengkapan
4) Pabrik dan sarana pengolahan
5) Alat transportasi
6) dls.
b. Golongan pos-pos kewajiban
Yaitu terdiri dari kewajiban-kewajiban jangka pendek (yang harus diselesaikan dalam
periode satu tahun kedepan) misalnya:
1) Hutang niaga
2) Hutang pajak
3) Hutang gaji
4) Penghasilan yang diterima dimuka
31
termasuk pos-pos riil ataukah pos-pos nominal. Dengan demikian maka pembuatan laporan
rugi dan laba maupun penyusunan neraca tidak akan mengalami kesulitan.
Fungsi jurnal penyesuaian adalah
1. Untuk menghitung pendapatan-pendapatan suatu periode tertentu, serta menghitung
biaya-biaya suatu periode tertentu dengan tepat.
2. Untuk memperbarui pos-pos aktiva, kewajiban dan ekuisitas, selanjutnya mencerminkan
nilai yang tepat.
Ayat-ayat jurnal penyesuaian dapat dibagi kedalam lima kategori yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
30 Juni 2010
persekot sewaRp. 1.200.000
33
(riil) ke neraca
Rp 2.400.000
Persekot sewa (pos riil)
Sewa Rp. 1.200.000
(nominal) ke R/L.
Jurnal penyesuaian:
Biaya sewa
Rp. 1.200.000
-) persekot sewa
Rp. 1.200.000
Rp. 40 juta.
Rp. 40 juta.
....................................................
Rp. 2.250.000
Rp. 2.250.000
31/12/2010
Gaji/upah
Rp. 21.500.000
Riil
Gaji terutang
Rp. 2.250.000
Riil
gaji terutang
Rp. 2.250.000
riil ke neraca
Okt
Nov
Des
Pihutang bunga obligasi Rp. 800.000
Riil masuk neraca
F. NERACA LAJUR
Yaitu suatu dokumen yang berkolom yang dibuat untuk membantu memindahkan data dari neraca
sisa ke dalam laporan keuangan yang lengkap. Neraca lajur adalah suatu metode yang sistematis
untuk menghitung dan merancang data untuk laporan keuangan. Neraca lajur akan membantu untuk
mengidentifikasikan pos-pos apa saja yang perlu untuk disesuaikan dengan cara menyusun seluruh
pos-pos perkiraan yang telah disesuaikan dengan cara menyusun seluruh pos-pos perkiraan dan nilai
sisa yang belum disesuaikan.
Neraca lajur akan membantu proses penutupan dengan menyusun semua nilai sisa dari pos-pos
perkiraan yang telah disesuaikan (kolom 5 dan 6). Pada kolom ini seluruh pos perkiraan secara jelas
dapat deklasifikasikan kedalam golongan pos-pos riil (aktiva, hutang dan modal) serat golongan
pos-pos nominal (biaya dan pendapatan).
Anatomi neraca lajur nampak sebagai berikut:
NERACA LAJUR
36
Neraca.
No
Pos-Pos
Perkiraan
Penyesuaian
Sisa
Neraca Sisa
R/L
penyesuaian
Neraca
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
FILTER
Pos riil
Pos
Nominal
AKTIVA
HUTANG
MODAL
BIAYA
PENGHASILAN
R/L
NOMINAL
(7)
(8)
BIAYA PENDAPATAN
NERACA
(9)
(10)
AKTIVA HUTANG+MODAL
37
Laporan neraca menghimpun angka-angka pada kolom 9 dan 10 dari neraca lajur, yaitu
menghimpun pos-pos aktiva serta pos-pos hutang dan modal.
Bulan
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
dr. A
Rp. 4.750.000
Rp. 4.600.000
Rp. 4.500.000
Rp. 4.300.000
Rp. 4.800.000
Rp. 5.000.000
Rp.27.950.000
dr. B
Rp. 4.100.000
Rp. 4.250.000
Rp. 4.150.000
Rp. 4.000.000
Rp. 4.200.000
Rp. 4.300.000
Rp.25.000.000
drg. C
Rp. 3.750.000
Rp. 3.600.000
Rp. 3.500.000
Rp. 3.400.000
Rp. 3.500.000
Rp. 3.700.000
Rp.21.450.000
Total
Rp. 12.600.000
Rp. 12.450.000
Rp. 12.150.000
Rp. 11.700.000
Rp. 12.500.000
Rp. 13.000.000
Rp. 74.400.000
2. Medical fee Rp. 13.975.000, Rp. 12.500.000, Rp. 10.725.000, Rp. 37.200.000, 50%
penghasilan.
3. Fee apotik Rp. 18.000.000
4. Pembelian persediaan keperluan selama periode tersebut Rp. 15.000.000 dan Rp. 12.000.000
telah dibayar, selebihnya hutang.
5. Ditandatagani kesepakatan untuk perpanjangan kontrak dengan merenovasi klinik sebesar
Rp. 30 juta yang akan dibayarkan melalui kredit bank a/n klinik ABC
6. Pengadaan sarana informatika sebesar Rp. 10 juta dibayarkan melalui kredit bank a/n klinik
ABC
7. Perlengkapan ruang tunggu sebesar Rp. 10 juta baru dibayar Rp. 5 juta.
8. Pembayaran hutang sebesar Rp. 6.000.000 dan hutang gaji Rp. 500.000
9. Pembayaran gaji dan upah Rp. 100.000.000
10. Dibayar hutang pajak sebesar Rp. 5.000.000
11. Dibayar langganan listrik, air, telepon Rp. 3.000.000
12. Dibayar kontrak cleaning service Rp. 3.000.000
13. Jasa keamanan Rp. 1.800.000
14. Bonus Rp. 6.500.000
Buatlah:
1. Jurnal
2. Buku besar
3. Neraca sisa
4. Penyesuaian
5. Neraca lajur
6. Perhitungan R/L
7. Perubahan modal
8. Neraca
9. Analisis sumber dan penempatan dana
10. Laporan arus kas.
39
Neraca Sisa
Debet
Rp. 31.400
Rp. 2.000
Rp. 22.500
Rp. 20.000
Rp. 5.000
Rp. 78.400
Pos-pos Perkiraan
Kas
Persediaan keperluan klinik
Persekot sewa
Perlengkapan
Komputer
Cadangan penyusutan aktiva
Hutang niaga
Gaji terutang
Pajak terutang
Modal dr. Andi
Modal dr. Budhi
Modal dr. Chitra
1. JURNAL
40
Kredit
Rp. 2.500
Rp. 2.500
Rp. 500
Rp. 5.000
Rp.22.000
Rp.22.000
Rp. 1.400
Rp.78.400
No.
1.
Keterangan
Debet
Kas
Kredit
Rp. 74.400
-) Pendapatan Layanan Medik
2.
Rp. 74.400
Medical Fee
Rp. 37.200
-) Kas
3.
Rp. 37.200
Kas
Rp. 18.000
-) Fee apotik
4.
Rp. 18.000
Rp. 15.000
-) Hutang Niaga
Rp. 3.000
-) Kas
Rp. 12.000
5.
Persekot sewa
6.
-) Hutang Bank
Komputer
Rp. 30.000
Rp. 30.000
Rp. 10.000
-) Hutang Bank
7.
8.
Rp. 10.000
Perabot
Rp. 10.000
-) Kas
Rp. 5.000
-) Hutang Niaga
Rp. 5.000
Hutang Niaga
Hutang Gaji
Rp.
Rp.
5.500
500
-) Kas
9.
Rp. 6.000
Rp. 10.000
-) Kas
10.
Rp. 10.000
Pajak Terutang
Rp.
5.000
-) Kas
11.
12.
Rp. 5.000
Rp. 3.000
Cleaning Service
Rp. 3.000
Rp. 3.000
-) Kas
13.
Rp. 3.000
Jasa Keamanan
Rp. 1.800
-) Kas
14.
Rp. 1.800
Bonus
-) Kas
Rp. 6.500
Rp. 6.500
2. BUKU BESAR
KAS
(1)
31.400
74.400
(2)
(4)
41
37.200
12.000
(2)
18.000
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
5.000
6.000
10.000
5.000
3.000
3.000
1.800
6.500
Persekot Sewa
22.500
30.000
(7)
Perabot
20.000
10.000
(6)
Komputer
5.000
10.000
Hutang Niaga
5.500
42
(1)
(7)
5.500
3.000
5.000
(8)
Gaji Terutang
500
500
Pajak Terutang
(10)
5.000
5.000
Modal Andhi
22.000
Modal Budhi
22.000
Modal Chitra
22.000
Cadangan Modal
1.400
(3)
Medical Fee
37.200
Fee Apotik
(3)
18.000
Hutang Bank
(14 )
(5 )
(6 )
30.000
10.000
Jasa Keamanan
(13 )
1.800
Bonus
6.500
3. NERACA SISA
(Rp.000)
43
Neraca Sisa
Pos-pos perkiraan
Kas
34.300
17.000
Pesekot sewa
52.500
Perabot
30.000
Komputer
15.000
Data
2.500
Hutang niaga
8.000
Modal A
22.000
Modal B
22.000
Modal C
22.000
Cadangan modal
1.400
74.400
10.000
Medical fee
37.200
Fee apotik
18.000
Hutang bank
40.000
3.000
Cleaning service
3.000
Jasa keamanan
1.800
Bonus
6.500
210.300
210.300
adjustmen 31/12/2010:
1. Penyusutan sama dengan 30/6/2010
2. Persediaan keperluan klinik pada tanggal 31/12/2010 adalah sebesar Rp. 8.000.000
3. Gaji yang terutang Rp. 1.000.000
4. Sewa klinik Rp. 7.500.000
5. Pajak terutang Rp. 6.000.000
6. Biaya bunga terutang Rp. 1.500.000
4. JURNAL ADJUSTMENT
1.
2.
Rp. 2.500.000
Rp. 2.500.000
Rp. 9.000.000
Rp. 9.000.000
44
3.
4.
5.
6.
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 7.500.000
Rp. 7.500.000
Rp. 6.000.000
Rp. 6.000.000
Rp. 1.500.000
Rp. 1.500.000
Tabel 4
45
6. PERHITUNGAN RUGI/LABA
Pendapatan:
1. Pendapatan layanan medik
2. Pendapatan fee apotik
Total pendapatan
Biaya operasional:
Gaji dan upah
Medical fee
Listrik, air, telepon
Clening service
Jasa keamanan
Bonus
Penyusutan A.T.
Pemakaian keperluan klinik
Sewa klinik
Pajak
Biaya-biaya
74.400
18.000
92.400
11.000
37.200
3.000
3.000
1.800
6.500
2.500
9.000
7.500
6.000
1.500
89.000
3.400
Laba operasional
Modal Awal:
A
B
C
Pembagian Surplus:
A
B
C
Modal Akhir:
A
B
C
Cadangan awal
Tambahan cadangan
22.000
22.000
22.000
1.000
1.000
1.000
23.000
23.000
23.000
1.400
400
1.800
8.
KLINIK A, B, C
NERACA 31/12/2010
Aktiva lancar:
Kas
Persediaan keperluan klinik
Perabot sewa
aktiva lancar
Aktiva tetap:
Perabot
komputer
Cadangan penyusutan
TOTAL AKTIVA
34.300
8.000
45.000
87.300
30.000
15.000
45.000
5.000
47
80.000
1.000
6.000
1.500
16.500
40.000
56.000
23.000
23.000
23.000
1.800
70.800
127.300
Kas
Persediaan keperluan klinik
Persekot sewa
Aktiva tidak tetap
Hutang niaga
Gaji terutang
Sewa terutang
Pajak terutang
Modal A
Modal B
Modal C
Cadangan Modal
Hutang
Penempatan dana selama 30 Juni s/d 31 Desember 2010 Rp. 48,9 juta.
Sumber pendanaan terbesar dari kredit bank
Rp. 40 juta.
Keperluan klinik
Rp. 6 juta.
Kas
48
Sumber
Penempatan
2.900
6.000
22.500
17.500
2.500
500
1.500
1.000
1.000
1.000
1.000
400
40.000
48.900
48.900
31.400
74.400
18.000
92.000
123.800
Pengeluaran kas
1. Medical fee
2. Pembayaran tunai
3. Pembayaran kas pembelian perabot
4. Pembayaran gaji terutang
Pembayaran hutang niaga
5.
6.
7.
8.
9.
37.200
12.000
5.000
500
5.500
6.000
10.000
5.000
3.000
1.800
6.500
89.000
34.000
49