Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Penelitian karakteristik habitat dan makanan Ikan Putak (Notopterus notopterus) dilaksanakan pada
bulan Juli 2012 dan Juli 2013 di rawa banjiran Sirah Pulau Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Metode yang dilakukan bersifat survey lapangan dan penentuan stasiun dilakukan secara purposive
random sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik habitat dan makanan Ikan
Putak (Notopterus notopterus) sebagai salah satu cara pendekatan biologi habitat melalui pengetahuan
tentang makanan untuk domestikasinya. Secara keseluruhan, jumlah Ikan Putak (Notopterus notopterus)
yang tertangkap di rawa banjiran Desa Belanti Kecamatan Sirah Pulau Padang Kabupaten Ogan
Komering Ilir sebanyak 139 ekor yang dijadikan sampel pengamatan. Pada bulan Juli tahun 2012
sebanyak 102 ekor sedangkan pada bulan Juli 2013 sebanyak 37 ekor. Hasil pengamatan isi lambung Ikan
Putak (Notopterus notopterus), makanan alami Ikan Putak pada bulan Juli 2012 adalah jenis serangga
dengan nilai Index of preponderance tertinggi 80,02 % sedangkan pada bulan Juli 2013 Index of
preponderance tertinggi 76,11 %, adapun jenis serangga yang banyak ditemukan dalam setiap
pengamatan isi lambung Ikan Putak adalah jenis serangga jenis kumbang (Coleoptera). Selain serangga
jenis makanan lain juga ditemukan diantaranya cacing, ikan, udang dan serasah.
Berdasarkan hasil pengamatan Ikan Putak (Notopterus notopterus) adalah ikan karnivor yang
makanan utama cenderung memakan hewan interbrata jenis serangga air sebagai pakan alami.
Karakteristik habitat Ikan Putak (Notopterus notopterus) di Desa Belanti Kecamatan Sirah Pulau Padang
Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah di rawa banjiran lebak yang berdekatan dengan sungai. Pada saat
hujan, rawa banjiran menyatu dengan perairan sekitarnya, namun saat musim kemarau rawa banjiran
tersebut mempunyai batasan yang jelas dan ikan akan berkumpul di rawa yang tidak mengalami
kekeringan/lebung. Untuk menjaga kelestarian Ikan Putak (Notopterus notopterus) agar berkembang
dimasa yang akan datang di rawa banjiran memerlukan kerjasama secara terpadu antara pemerintah
dengan masyarakat, seperti mencegah degradasi habitat, menghindari pencemaran perairan, pengaturan
musim tangkap serta adanya usaha budidaya Ikan Putak (Notopterus notopterus) diluar habitatnya.
Kata kunci : habitat Ikan Putak (Notopterus notopterus), rawa banjiran, makanan ikan.
1
2
Mahasiswa tingkat akhir Konsentrasi Budidaya Perikanan Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang.
Staf Pengajar Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang.
29
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Volume 9, Nomor 1, Desember 2014
I. PENDAHULUAN
D. Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai karakteristik habitat
dan makanan ikan putak merupakan informasi
dasar yang penting untuk diketahui dalam
melestarikan ikan baik diperairan umum
maupun usaha budidaya sehingga bermanfaat
bagi mahasiswa, masyarakat dan pemerintah.
A. Latar Belakang
Ikan Putak (Notopterus notopterus)
dikategorikan sebagai ikan yang dilindungi
berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 7
Tahun 1999 tentang jenis hayati Indonesia yang
di lindungi. Hal ini berarti bahwa populasi Ikan
Putak di alam sudah sedikit (Wibowo et al.,
2009). Hal ini diperkuat oleh (Utomo et al.,
2010) Ikan Putak (Notopterus notopterus)
sedikit ditemukan pada Danau Ranau, Sungai
Selabung dan Sungai Musi.
Beberapa faktor diperkirakan mengancam
kelangsungan hidup ikan, yaitu perubahan atau
lenyapnya habitat (habitat alteration/habitat
loss), introduksi ikan asing (exotic special/alien
species), eksploitasi yang berlebih (over
fishing), pencemaran perairan, persaingan
penggunaan air (pembuatan bendungan atau
saluran irigasi), dan perubahan iklim global
(Dudgeon, 2000 dalam Gaffar dan Muthmainnah
2010). Pengaruh kumulatif atau gabungan dari
faktor-faktor tersebut lebih berbahaya daripada
pengaruh masing-masing faktor. Secara
gabungan, ancaman-ancaman tersebut dapat
memusnahkan ikan air tawar bila tidak
dilakukan berbagai upaya konservasi.
Guna memulihkan populasi jenis ikan
perlu dilakukan penelitian karakteristik habitat
dan makanan ikan terutama Ikan Putak
(Notopterus notopterus) sehingga ikan tersebut
dapat berkembang di masa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
Ikan Putak sedikit ditemukan diperairan
umum, ada beberapa faktor diperkirakan
mengancam kelangsungan hidup Ikan Putak,
yaitu perubahan atau lenyapnya habitat,
eksploitasi yang berlebih, pencemaran perairan,
dan persaingan penggunaan air (pembuatan
bendungan atau saluran irigasi). Untuk
menghindari kepunahan perlu dilakukan
penelitian karakteristik habitat dan makanan
Ikan Putak sebagai modal dasar untuk
melestarikan ikan baik diperairan umum
maupun usaha budidaya.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui karakteristik habitat
dan makanan Ikan Putak (Notopterus
notopterus) sebagai salah satu cara pendekatan
biologi habitat melalui pengetahuan tentang
makanan untuk domestikasinya.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Volume 9, Nomor 1, Desember 2014
D. Karakteristik Habitat
Karakteristik Habitat di rawa banjiran
lebak untuk mengetahui habitat jenis Ikan
dengan aspek lingkungan disekitar perairan
berupa :
1. Pengamatan jenis Ikan di rawa banjiran
2. Pengamatan jenis tumbuhan di sekitar rawa
banjiran
3. Pengamatan jenis serangga air disekitar rawa
banjiran
4. Pengamatan kualitas air
E. Analisis Data
Penghitungan indeks bagian terbesar
(Index of preponderance) dilakukan untuk
mengetahui presentase suatu jenis organisme
makanan yang dimanfaatkan oleh ikan.
Vi x Oi
IP = --------------- x 100%
(Vi x Oi)
Dimana :
IP
= Indeks bagian terbesar jenis organisme
makanan ke i
Vi
= Persentase volume jenis organisme
makanan ke i
Oi
= Persentase frekuensi kejadian jenis
organisme makanan ke i
Vi x Oi = Jumlah Vi x Oi dari jenis organisme
makanan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI WILAYAH
Lokasi penelitian karakteristik habitat dan
makanan Ikan Putak (Notopterus notopterus)
dilakukan pada rawa banjiran yang terletak di
Desa Belanti Kecamatan Sirah Pulau Padang
Kabupaten Ogan Komering ilir Provinsi
Sumatera Selatan. Menurut Nepri (2011), batas
wilayah Desa Belanti sebelah utara berbatasan
dengan Desa Rengas Pitu Kecamatan Sirah
Pulau Padang, sebelah selatan berbatasan
dengan Desa Mangun Jaya Kecamatan Sirah
Pulau Padang, sebelah timur berbatasan dengan
Desa Ulak Kemang Kecamatan Pampangan,
sebelah barat berbatasan dengan Desa Terate
Kecamatan Sirah Pulau Padang.
Rawa banjiran lebak lebung merupakan
kawasan lahan rendah yang senantiasa memiliki
kepekaan tergenang air pada kurun waktu
tertentu maupun sepanjang tahun. Menurut
Master Plan Pembangunan Kelautan dan
Perikanan Provinsi Sumatera Selatan (2011),
luas rawa di Kabupaten Ogan Komering Ilir
74.480 hektar dengan nilai lelang lebak lebung
pada tahun 2010 sebesar Rp. 6.000.000.000,
31
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Volume 9, Nomor 1, Desember 2014
bobot tangkapan 2.215.385 kg, tangkapan ratarata tahunan 30 kg/hektar. Penangkapan ikan di
perairan rawa lebak lebung diidentifikasi
merupakan salah satu penyumbang produksi
perikanan perairan umum daratan (PUD) yang
cukup tinggi di Provinsi Sumatera Selatan.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Volume 9, Nomor 1, Desember 2014
Keterangan :
a. Tumbuhan daratan komersial
b. Hutan rawa
c. Semak-semak
d. Area rawa banjiran lebak yang banyak
ditumbuhi beragam jenis vegetasi tumbuhan
air diantaranya (Famili : Poaceae,
Salviniaceae,Pontederiacheae,Ceratophyllac
eae, Equisetaceae, Mimosaceae).
e. Area penangkapan ikan (rawa banjiran lebak)
f. Rawa lebak dalam
g. Hutan rawa
h. Badan sungai
Berdasarkan gambar 3 diatas, area
penangkapan ikan adalah di rawa banjiran yang
banyak ditumbuhi oleh jenis vegetasi tumbuhan
air, semak-semak, dan hutan rawa. Ekositem
tumbuhan air ini tergolong produktif
menghasilkan ikan air tawar dari aktifitas
penangkapan, salah satu penyebabnya adalah
banyaknya jenis-jenis tumbuhan air yang
berperan
sebagai
tempat
perlindungan,
pemijahan, asuhan, dan lain sebagainya bagi
ikan-ikan perairan umum yang bernilai
ekonomis penting (Samuel, 2010).
Selain tumbuhan air lokasi penangkapan
Ikan Putak (Notopterus notopterus) di rawa
banjiran Desa Belanti Kecamatan Sirah Pulau
Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir masih
banyak dijumpai hutan rawa hal ini sesuai
dengan Utomo dan Asyari (1999), di perairan
hutan rawa air tawar serangga air banyak
dijumpai pada serasah daun dan kayu mati yang
terendam dalam air.
4. Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diamati
merupakan data penunjang seperti pH, suhu,
kedalaman dan kecerahan dan DO, pengamatan
data kualitas air pada siang hari dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Kualitas air rawa banjiran Desa
Belanti Kecamatan Sirah Pulau
Padang Kabupaten Ogan Komering
Ilir.
No Parameter
Satuan
Juli
2012
Juli 2013
1. Suhu
28 31
27 30
2. Kecerahan
Cm
80 - 90
75 90
3. Kedalaman
Cm
110 130
110 135
4. pH
6 6,5
5,8 6,7
5. Oksigen
terlarut
mg/l
3,8 5,5
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Volume 9, Nomor 1, Desember 2014
Ikan
Cacing
2,84
%
Udang 9,04 %
2,88 %
Serasah
5,22 %
Serangg
a
80,02 %
serangg
a
76,11 %
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Volume 9, Nomor 1, Desember 2014
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Volume 9, Nomor 1, Desember 2014
Pembangunan Perikanan Perairan
Umum Daratan (PUD) . Palembang.
Effendie, M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan,
Yayasan Dewi Sri Bogor: 112 hal.
Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan
Pustaka Nusatama. Yogyakarta: 163 hal.
Gaffar A. K. dan D. Muthmainnah. 2010.
Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Sungai Musi. Balai Riset Perikanan
Perairan Umum (BRPPU), Palembang.
Hal. 246-254.
Ghufran M. dan A.B. Tancung. 2007.
Pengelolaan Kualitas Air dalam Budi
Daya Perairan. Rineka Cipta. Jakarta:
Husnah dan E. Prianto 2011. Karakteristik
Lingkungan Perairan Rawa Perikanan
dan Kondisi Lingkungan Sumber Daya
Ikan Perairan Umum Daratan Riau.
Balai Penelitian Perikanan Perairan
Umum, Palembang. Hal 37-60
Kaban, S., S.N. Aida, dan A. Wibowo. 2011.
Karakteristik Lingkungan Perairan
Sungai:
Perikanan
dan
Kondisi
Lingkungan Sumber Daya Ikan Perairan
Umum Daratan Riau. Balai Penelitian
Perikanan Perairan Umum, Palembang.
Hal 9-36.
Kottelat, M., A.J. Whitten., S.R. Kartikasari dan
S. Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater
Fishes of western Indonesia and
Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd.
Nepri, 2011. Buku Profil Desa/Kelurahan.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan
Desa
Pemerintah
Kabupaten Ogan Komering Ilir : 78 hal.
Nulhakim, L. 2007. Laporan Inventarisasi Ikan
Langka Spesies Langka Perairan Umum
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Sumatera Selatan: 113 hal.
Nurdawati. S., Rupawan., Makmur. S., dan A.H.
Rais. 2010. Aktivitas Perikanan
Tangkap di Sungai Musi. Balai Riset
Perikanan Perairan Umum (BRPPU),
Palembang. Hal. 207-245.
Octaviana, D. 2012. Laporan Bulanan Penyuluh
Perikanan Triwulan Kedua Tahun 2012
Desa Belanti Kecamatan Sirah Pulau
Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir:
24 hal.
Prianto. E. dan N.K. Suryati. 2009. Kebiasaan
Makan dan Hubungan Panjang Bobot
Ikan
Gulamo
Keken
(Johnius
belangerii) di Estuari Sungai Musi:
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap.
Vol 2 (6) 257-263.
36
37