Professional Documents
Culture Documents
041414353002
Arif Fahmi
041414353010
Intan Zakiyatul
041414353013
Riandri Prakoso
041414353020
Karnova Bastari
041414353023
041414353032
Jenifer Novalina
041414353034
Startegy Maps
Semua organisasi saat ini menciptakan sustainable value dari pemanfaatan asset
tidak berwujud mereka seperti human capital: sistem database dan sistem informasi;
respons dan kualitas proses; merk dan hubungan pelanggan; kemampuan inovasi; dan
budaya. Tren dari ekonomi yang didorong oleh produk, mengacu pada asset berwujud,
berubah menjadi ekonomi yang didorong melalui pengetahuan dan jasa, mengacu pada
asset tak berwujud. Dan perusahaan dituntut untuk mengukur titik kritis yang
merupakan cerminan dari strategi penciptaan nilai jangka panjang. Tanpa penjelasan
strategi secara komprehensif, para pengambil keputusan tidak bisa dengan mudah
mengkomunikasikan strategi tersebut kepada pegawainya. Tanpa berbagi pemahaman
atas strategi tersebut, pengambil keputusan tidak bisa membuat pendapat melalui hal
tersebut. Dan tanpa keselarasan, pengambil kebijakan tidak bisa menerapkan strategi
mereka untuk menghadapi perubahan lingkungan persaingan global, deregulasi,
kepuasan pelanggan, teknologi terbaru, dan keunggulan kompetitif yang dihasilkan
melalui asset tak berwujud terutama modal manusia dan informasi.
Konsep kerangka dasar Balance Score Card (BSC) meliputi 5 elemen penting di
antaranya :
Kinerja keuangan
Customer value proposition
Proses internal
Learning and growth
Hubungan sebab akibat dari 4 perspektif
Perbedaan antara BSC organisasi non profit dan organisasi swasta terletak pada
beberapa hal yang mendasar adalah definisi sukses dari organisasi non profit dan kinerja
mereka dalam mencapai tujuan tersebut. Organisasi swasta yang termasuk di dalam
sektor industry dapat menggunakan perspektif keuangan yang sama rata yakni
meningkatkan nilai pemegang saham. Sedangkan untuk organisasi non profit bertujuan
memenuhi harapan para pemilik kepentingan.
Dari pengalaman dan pengetahuan yang ada, kita mempelajari bagaimana Balanced
Scorecard mengawali proses pengukuran intangible asset dari perusahaan yang
digunakan untuk mendeskripsikan dan mengimplementasikan strategi perusahaan.
Empat perspektif model digunakan untuk menjabarkan nilai perusahaan dalam
menciptakan strategi yang digunakan dalam proses bisnis perusahaan. Keempat
perspektif ini tidak dilihat secara terpisah melainkan sebagai satu kesatuan yang saling
berhubungan, dimana untuk mendukung hal ini diciptakanlah strategy map.
Strategy map ialah gambaran visual dari hubungan sebab
komponen dalam strategi perusahaan seperti halnya balanced scorecard. Strategy map
harus menyajikan cara yang konsisten dan seragam dalam menjabarkan strategi
perusahaan sehingga tujuan dan pengukuran dapat dicapai dan dikendalikan. Strategy
map harus dilengkapi dengan ceklist normartif untuk komponen- komponen strategi dan
hubungannya satu dengan yang lain. Strategy map dibuat berdasarkan beberapa prinsip :
1. Strategi harus mampu menyeimbangkan usaha- usaha yang saling bertentangan
Contoh : Investasi pada aset intangible untuk tujuan peningkatan pendapatan
jangka panja biasanya bertentangan dengan pengurangan biaya untuk tujuan
performa financial jangka pendek sehingga diperlukan strategi yang dapat
menyeimbangkan kedua tujuan ini.
2. Strategi didasarkan pada perbedaan proposisi nilai pelanggan
Bagaimana menciptakan strategi yang dapat memuaskan pelanggan dengan
segmen target yang beragam. Pendekatan yang biasa dilakukan yaitu : lower
total cost, product leadership, complete customer solution , dan system lock-in.
3. Nilai diciptakan melalui proses bisnis internal
Perspektif finansial dan customer menunjukan dari tujuan akhir yang diharapkan
untuk dicapai perusahaan. Sedangkan perspektif internal process dan learning
and growth mendeskripsikan bagaimana perusahaan mengimplemantasikan
strategi. Proses internal yang efektif dan selaraslah yang mementukan
bagaimana nilai perusahaan diciptakan sehingga perusahaan harus lebih fokus
dalam proses internal. Proses internal dikelompokkan menjadi 4 kluster, yaitu:
1. Operational management : produksi dan pengantaran produk/ jasa pada
customer
2. Customer management : membangun dan memanfaatkan hubungan dengan
customer
3. Innovation : Mengembangkan produk, jasa, proses dan hubungan yang baru
4. Regulatory and social : Mematuhi aturan dan harapan masyarakat dan
membangun komunitas yang kuat
2
proses
infrastruktur teknologi
Organization capital : budaya, kepemimpinan, employee alignment,
STRATEGY MAP
Perusahaan saat ini harus berfokus pada pengembangan intangible asset dalam dalam
rangka penciptaan value yang sustainable. Balanced Scorecard Strategy Map merupakan
framework yang menunjukan bagaimana strategi menghubungkan intangible asset
dengan penciptaan value. BSC pertama kali diciptakan pada tahun 1992 oleh Kaplan
dan Norton dan sempat mengalami beberapa revisi sampai tahun 2004. Menurut Luis
dan Biromo (2007,p16), BSC merupakan suatu alat manajemen kinerja yang dapat
membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan
memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non-finansial yang kesemuanya
terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat.
Dalam BSC, terdapat 4 perspektif yang memiliki hubungan sebab akibat antara lain:
1. Financial perspective
Merupakan hasil dari pelaksanaan strategi yang dituangkan dalam bentuk
keuangan karena secara umum organisasi memiliki tujuan yang berhubungan
dengan keuangan.
2. Customer Focus
Berisi value proposition yang diberikan kepada pelanggan. Value proposition
menunjukkan bahwa intangible asset dapat memberikan value kepada
4
semua lini, yaitu dapat diketahui value apa yang akan diciptakan dan bagaimana value
tersebut diciptakan.
Kepuasan pelanggan
Retensi pelanggan
Akuisisi Pelanggan
Profitabilitas pelanggan
Pangsa Pasar (Market Share)
Pangsa Pelanggan (Account Share)
Sebuah perusahaan yang dapat memahami siapa pelanggan nya akan dapat
mengidentifikasi tujuan dan ukuran value proposition yang ditawarkan. Value
proposition harus mengkomunikasikan apa yang diharapkan perusahaan untuk
dilakukan kepada pelanggan dengan cara yang lebih baik atau berbeda dibandingkan
dengan pesaingnya.
Internal Perspective
Value-Creating Processes:
Adalah proses yang fokus pada menciptakan value proposition pembeda dan yang
paling penting untuk meningkatkan produktivitas dan mempertahankan bisnis organisasi
untuk tetap beroperasi.
Proses Manajemen Pelanggan.
Manajemen pelanggan harus:
(1)
(2)
(3)
(4)
Memilih pelanggan,
Memperoleh pelanggan,
Mempertahankan pelanggan,
Menumbuhkan hubungan dengan pelanggan.
10
untuk
tema
ini
adalah untuk low total cost customer value proposition. Gambar itu menunjukkan
intangible asset yang dibutuhkan untuk memungkinkan strategi: skil baru untuk the
ramp agent, sebuah sistem informasi yang lebih baik, dan alignment dari ground
crew dengan strategi.
dalam
empat
Kesimpulan
1. strategy maps menyediakan kerangka kerja visual untuk
mengintegrasikan
kesehatan bekerja dengan staf yang berpengalaman yang lebih dari 6,000 orang untuk
memberikan perawatan utama, pelayanan khusus, dan teknologi medis untuk para
keluarga di komunitas mereka. Pendapatan tahunan SMDC adalah $ 650 Juta.
Tujuan SMDC ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Minnesota dan Wisconsin yang dekat dengan rumah mereka. Misi SMDC adalah
sebagai pelayan kesehatan daerah yang berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dengan cara:
Memberikan pelayanan medis terbaik didukung oleh perawatan yang terbaik dan
inovasi
Menciptakan nilai kepada para pasien dan pelanggan melalui kerja sama tim dan
melakukan perbaikan berkesinambungan
Situasi
Pada bulan Januari 1997 SMDC bergabung dengan Duluth Clinic, sebuah klinik
multispesialis besar. Keduanya memiliki finansial yang baik pada saat merger. Merger
ini diharapkan dapat
duplikasi dan kemungkinan entitas baru untuk bersaing pada kualitas dan jangkauan
pelayanan. Namun dampak dari perubahan di bidang medis dan penggunaan biaya atas
keputusan tersebut menghabiskan anggaran USA untuk tahun 1997, serta beban
keuangan yang tak terduga dari merger, menyebabkan organisasi SMDC dalam keadaan
defisit.
Strategy Map
Menyadari bahwa kesehatan strategi formulasi lama tidak bekerja, SMDC siap untuk
pendekatan baru. Ketika CEO Peter Person membaca Balanced Scorecard. Ia percaya
bahwa ia telah menemukan suatu pendekatan yang akan membantu dia mencapai dua
tujuan penting yaitu:
1. Memperkuat margin SMDC
14
15
2. untuk pasien perawatan khusus dan pasien rujukan dokter: proses yang terus
mengembangkan pelayanan klinik
3. untuk para pembayar dan karyawan: proses yang berusaha untuk memberikan
operasional terbaik
SMDC sekarang merupakan penyedia terbesar di daerah Duluth. Itu digunakan untuk
proses internal yang secara perspektif berfokus pada proses untuk membuat pelayan
kesehatan pasien tingkat primer dapat diterima dan tersedia di kota kecil, dan
masyarakat lokal dapat merasakan skala manfaat tersebut sebagai peningkatan akses dan
penerimaan teknologi. Hal tersebut dapat berguna juga untuk mendukung perawatan
khusus untuk pasien dan pasien rujukan dokter. SMDC menggunakan proses internal
untuk memusatkan perhatian pada teknologi klinis yang baik memberikan keunggulan
kompetitif dan menarik bagi dokter yang menggunakan teknologi setiap harinya. Dan
bagian keunggulan operasional dari strategi map, SMDC untuk terus dapat menjaga
secara fokus pada proses operasi para tenaga medis dan aktivitas administrasi lebih
efisien. seperti penjadwalan staf dan manajemen pembayaran. sehingga mengurangi
biaya dan secara kreatif dalam melayani pengguna layanan dan para pemilik.
Akhirnya, SMDC berfokus pada pembelajaran dan perkembangan tujuan yang akan
mengoptimalkan karyawan dan kemampuan organisasi merubah dan memperbaiki.
SMDC percaya bahwa pembelajaran dan pertumbuhan secara perpektif memungkinkan
dua arah-kontrak dengan seluruh karyawan. SMDC berjanji mampu mendukung dan
mengharapkan Peningkatan komitmen dan kinerja. SMDC percaya bahwa hanya dengan
komunikasi yang jelas pada strategi nya dan membantu staf untuk memahami peran
mereka dalam pelaksanaan strategi yang dapat mengoptimalkan kinerja organisasinya
saat bekerja pada tempat yang terbaik. Tujuan dalam pembelajaran dan pertumbuhan
secara konstan mengingatkan apa yang diperlukan untuk membuat dua cara kontrak
yang memungkinkan. Tujuan akhir dari strategi map akan dicapai hanya dengan
investasi yang tepat dalam pembelajaran dan pertumbuhan. Sebuah pemahaman yang
jelas dan dialog berkelanjutan tentang tujuan ini telah bersinergi ke seluruh organisasi.
Realita Implementasi
Setelah mengembangkan dan mengeluarkan scorecard dan strategy map perusahaan,
SMDC
menurunkan
poin-poin
Balanced
Scorecard
di
seluruh
organisasi,
menyelaraskan semua lini pelayanan (baik daerah berkembang dan daerah tidak
16
berkembang), kelompok klinik, dan departemen support. Tim BSC menerapkan strategi
kampanye akan kesadaran untuk berkomunikasi di seluruh organisasi. SMDC juga
mengaitkan strategi dengan proses penganggaran, dan telah menggunakan BSC yang
memfokuskan pada pertemuan tinjauan strategis operasi bulanannya. SMDC sekarang
merupakan tahun ketiga Implementasi BSC, yang sedang berlangsung,dan proses yang
terus berkembang.
Tiga tahun setelah peluncuran BSC, SMDC telah mendapatkan hasil yang signifikan. Di
tahun fiskal 2001, SMDC mencapai:
Peningkatan profitabilitas sebesar $23 juta, termasuk perputaran $18 juta pada
17
18
19