You are on page 1of 8

Water Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP) Phase I

BAB VII

No.
1.

PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN

Nama Dokumen
Konsep Umum

No. Dokumen

Revisi

Tgl.
Efektif

Jumlah
halaman

WISMP/VII/KU-01

11 April

2005
2.

Pembukuan

WISMP/VII/PB-02

21 Nov.

2005

VII-0

Water Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP) Phase I

BAB VII

PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN


7.1

KONSEP UMUM

Nomor Dokumen : WISMP/VII/KU-01


Revisi

:1

Tanggal Efektif : 11 April


2005
Halaman
: 1 dari 2

7.1.1 Tanggung jawab Kepala Satuan Kerja


Kuasa
Pengguna Anggaran
sebagai pejabat yang diserahi tugas untuk
menyelenggarakan kegiatan satuan kerja untuk mempertanggung jawabkan
pelaksananaan tugasnya baik dari aspek teknis maupun aspek keuangan. Untuk
itu Kuasa Pengguna Anggaran
dituntut untuk memiliki kemampuan dan
mengetahui segala aspek yang menyangkut administrasi keuangan dan aspek
teknis dari bidang yang menjadi tugas pokoknya agar pelaksanaannya terarah,
terkendali sesuai dengan rencana, program dan kegiatan yang tercantum di
dalam DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan.
7.1.2 Tujuan sistim pembukuan
Pembukuan sebagai salah satu aspek manajemen berfungsi sebagai alat untuk :
a.
b.
c.
d.
e.

Mengetahui bahwa ikatan/komitmen yang dibuat tidak melampaui pagu


anggaran yang tersedia didalam DIPA atau dokumen lain yang
disamakan.
Mengetahui jumlah uang dan kredit anggaran yang tersisa.
Mengetahui kemajuan perkembangan progres fisik dan keuangan.
Mengetuhui
perbandingan
antara
recana
kegiatan
dengan
pelaksanaannya.
Menyusun pelaporan yang diperlukan sebagai pertanggung jawaban atas
penggunaan anggaran yang disediakan serta untuk keperluan informasi
manajemen dalam proses pemantauan, evaluasi, pengendalian dan
penyusunan anggaran yang akan datang.

Dengan sistim pembukuan yang baik, akan memudahkan Kuasa Pengguna


Anggaran untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
di
lapangan.
Sistim administrasi keuangan yang baik memerlukan keterpaduan antara sistim
pembukuan dan pelaporan keuangan. Oleh karenanya sistim pembukuan harus

VII-1

Water Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP) Phase I

BAB VII

PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN


7.1

KONSEP UMUM

Nomor Dokumen : WISMP/VII/KU-01 Tanggal Efektif :11 April


2005
Revisi
:1
Halaman
: 2 dari 2

dapat memproses data yang dimasukkan untuk menyusun laporan yang


diperlukan.
7.1.3 Dasar hukum pembukuan
Berdasarkan ketentuan pasal 70 Undang undang No.1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara penata usahaan dan pertanggung jawaban pelaksanaan
anggaran dilakukan dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang
berbasis akrual yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Selambat
lambatnya pada tahun 2008 pembukuan berbasis akrual harus sudah
dilaksanakan. Selama pembukuan berbasis akrual belum dilaksanakan, dilakukan
pembukuan berbasis kas. Oleh karena itu dasar pembukuan yang disajikan
dalam pengaturan ini masih menggunakan pembukuan berbasis kas khusunya
pembukuan yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran.

VII-2

Water Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP) Phase I

BAB VII

PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN


7.2

PEMBUKUAN

Nomor Dokumen : WISMP/VII/PB-02


Revisi

:1

Tanggal Efektif :11 April


2005
Halaman
: 1 dari 5

7.2.1 Lingkup Pembukuan


Berdasarkan ketentuan Undang Undang No 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara Bab II (Pejabat Perbendaharaan Negara), Bagian ketiga
(Bendahara Penerimaan/Pengeluaran) pasal 10 ayat (2), fungsi dari Bendahara
Pengeluaran adalah melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka
pelaksanaan anggaran belanja pada kantor/satuan kerja dilingkungan
kementerian negara/lembaga. Penjelasan pasal tersebut menjelaskan bahwa
pengertian tugas kebendaharaan meliputi kegiatan menerima, menyimpan,
menyetor/membayar/menyerahkan,
menatausahakan
dan
mempertanggungjawabkan penerimaan/pengeluaran uang dan surat berharga
yang ada didalam pengelolaannya. Sementara itu didalam Bab IV (Pengelolaan
uang) Bagian Ketiga (Pengelolaan uang persediaan untuk keperluan kementerian
negara/lembaga/Satuan Kerja perangkat daerah) pasal 31 ayat (2) menyebutkan
bahwa Menteri mengangkat bendahara untuk mengelola uang yang harus
dipertanggungjawabkan dalam rangka pelaksanaan pengeluaran kementerian
negara/lembaga. Walaupun Bendahara pengeluaran hanya bertanggungjawab
atas pengelolaan uang persediaan yang dikelolanya namun Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan No. 02/PB/2005 tanggal 09 Mei
2005 mewajibkan Bendahara Pengeluaran menyelenggarakan pembukuan
seluruh transaksi keuangan yang dilaksanakan oleh satuan kerja. Dengan
demikian lingkup pembukuan yang dilakukan oleh Bendahrawan Pengeluaran
meliputi bukti transaksi penerimaan/pengeluaran melalui uang persediaan yang
dikelola Bendahara Pengeluaran dan bukti transaksi pengeluaran/penerimaan
melalui uang persediaan yang dikelola Bendahara Pengeluaran dan bukti
transaksi pengeluaran/penerimaan melalui pembayaran langsung oleh KPPN.
7.2.2 Jenis buku
Pembukuan adalah proses pencatatan, klasifikasi dan akumulasi dari semua
bukti transaksi penerimaan dan pengeluaran yang membebani DIPA yang
dilakukan Bendahara Pengeluaran. Pencatatan bukti transaksi pengeluaran dan
penerimaan dibukukan kedalam buku buku yang diperlukan sebagai berikut :
a.

Buku Kas Umum (BKU) adalah buku yang mencatat semua transaksi
keuangan yang terjadi baik yang melalui Bendahara maupun KPPN dan
sisa uang yang harus dipertanggung jawabkan setiap saat.

VII-3

Water Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP) Phase I

BAB VII

PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN


7.2

PEMBUKUAN

Nomor Dokumen : WISMP/VII/PB-02


Revisi

b.

:1

Tanggal Efektif : 21 Nov.


2005
Halaman
: 2 dari 5

Buku Pembantu adalah buku yang mengakumulasikan transaksi


penerimaan atau pengeluaran kedalam klasifikasi yang diperlukan untuk
penyusunan pelaporan.
Jenis buku pembantu terdiri dari :
1)
2)
3)
4)
5)

c.

BP
BP
BP
BP
BP

Bank.
Kas Harian.
Panjar.
Pengawas Kredit Anggaran.
Pajak dan PNBP.

Buku Tambahan adalah buku yang mencatat dan merinci semua transaksi
penerimaan dan atau pengeluaran untuk tujuan pengendalian dan/atau
sebagai sarana untuk menyusun laporan.
Buku Tambahan (BT) terdiri dari :
1)
2)

BT Panjar perorangan.
BT Lainnya yang diperlukan.

Fungsi, bentuk dan cara pengisian dari tiap tiap


tertera pada lampiran 7.2.2 a s/d g.

buku adalah sebagaimana

7.2.3 Jenis Tanda Bukti Pembukuan


a.

Tanda bukti penerimaan :


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

SPM/SP2D (UP,TU,GU,LS) (Rp/RK)/SP2D Pengganti


(khusus untuk KPPN yang ada kantor cabang BI)
Bukti potongan pajak.
Bukti penerimaan PNBP.
Bukti pengembalian panjar (Rp/RK)
Kredit Nota bank (Jasa Giro).
Keterangan selisih kas yang dijumpai pada penutupan
BKU.
Tanda bukti yang dikembalikan oleh KPKN (Rp/RK)

VII-4

Water Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP) Phase I

BAB VII

PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN


7.2

PEMBUKUAN

Nomor Dokumen : WISMP/VII/PB-02


Revisi

:1

Tanggal Efektif : 21 Nov.


2005
Halaman
: 3 dari 5

b.

Tanda bukti pengeluaran :


1)
Bukti pengeluaran pasti melalui uang persediaan (Rp/RK)
2)
SPM/SP2D GU, LS ( Rp/RK)/SP2D Pengganti (khusus
untuk KPPN yang ada kantor cabang BI)
3)
Bukti pembayaran panjar.
4)
Bukti penyetoran (pajak, PNBP, sisa kas) (Rp/RK)
5)
Debet nota bank (Biaya bank).
6)
Keterangan kas untuk pengeluaran kecil kecil yang tidak
dapat diperoleh tanda buktinya(Rp/RK)
7)
SP2D Nihil (dalam rangka peniadaan selisih kas) (Rp/RK)

c.

Untuk mengarahkan pembukuan tanda bukti kedalam buku buku


terkait setiap tanda bukti perlu diberikan identitas berupa Nomor
Bukti Kas yang memberikan arah kemana tanda bukti tersebut
dibebankan dan kemana dibukukan kedalam buku buku yang
sesuai.

d.

Dalam tanda bukti pembukuan harus dilengkapi dengan uraian


project komponen dan kategori sesuai dengan AWP dan data
pendukungnya.

Cara pembukuan tanda bukti dalam buku buku yang sesuai adalah
sebagaimana tertera pada lampiran 7.2.3.
7.2.4 Persyaratan bukti pembukuan
Bukti pembukuan khususnya bukti pengeluaran berikut dokumen yang menjadi
dasar pengeluaran tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku :
a.

Kuitansi.
1)
2)
3)

Harus asli (lembar pertama) bukan photo copy atau tembusan.


Harus bersih dan jelas dengan menggunakan bahasa resmi yang
disepakati.
Dibuat atas nama jabatan

VII-5

Water Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP) Phase I

BAB VII

PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN


7.2

PEMBUKUAN

Nomor Dokumen : WISMP/VII/PB-02


Revisi
4)
5)
6)
7)

b.

:0

Tanggal Efektif :16 Maret


2005
Halaman
: 4 dari 5

Diberi tanggal pada saat kuitansi dibuat, dan tanggal tersebut


tidak kadaluwarsa.
Ditanda tangani oleh yang berhak menerima pembayaran. Apabila
akan diterimakan kepada orang lain harus disertai dengan Surat
Kuasa Khusus untuk menerima pembayaran.
Tujuan pengeluaran harus sesuai dengan rencana yang tercantum
didalam DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan.
Nilai kuitansi dalam angka harus sama dengan nilai kuitansi dalam
huruf. Apabila berbeda maka yang dianggap sah adalah nilai
kuitansi dalam huruf.

Daftar pembayaran.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

8)

Harus asli (lembar pertama) bukan photo copy atau tembusan.


Harus bersih dan jelas dengan menggunakan bahasa resmi yang
disepakati.
Dibuat atas nama jabatan
Diberi tanggal pada saat kuitansi dibuat, dan tanggal tersebut
tidak kadaluwarsa.
Ditanda tangani oleh yang berhak menerima pembayaran. Apabila
akan diterimakan kepada orang lain harus dsertai dengan Surat
Kuasa Khusus untuk menerima pembayaran.
Tujuan pengeluaran harus sesuai dengan rencana yang tercantum
didalam DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan.
Apabila yang berhak menerima pembayaran tidak ditahun
keberadaannya
pada saat pembayaran padahal pengeluaran
tersebut harus segera dipertanggung jawabkan, Bendaharawan
dapat melakukan pencoretan pada nama dan jumlah yang tidak
dapat dibayarkan dan memarafnya. Jumlah Daftar pembayaran
dalam angka dan huruf harus dicoret dan ditulis jumlah baru dan
diparaf. Bendahara Pengeluaran tidak perlu mengubah daftar
pembayaran
Nilai dalam angka harus sama dengan nilai dalam huruf. Apabila
berbeda maka yang dianggap sah adalah nilai kuitansi dalam
huruf.

VII-6

Water Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP) Phase I

BAB VII

PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN


7.2

PEMBUKUAN

Nomor Dokumen : WISMP/VII/PB-02


Revisi
c.

:0

Tanggal Efektif : 16 Maret


2005
Halaman
: 5 dari 5

Dokumen yang menjadi dasar pengeluaran.


1)
2)
3)
4)

5)
6)

7)

Kontrak/Surat Perintah Kerja harus lembar asli dan ditanda


tangani oleh pejabat yang berwenang membuat komitmen.
Surat Keputusan harus asli dan ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang membuat komitmen atau pejabat berwenang lainnya.
Surat Perintah/Instruksi harus asli dan ditanda tangani oleh
pejabat yang berwenang membuat komitmen atau pejabat
berwenang lainnya.
Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) harus asli ditanda tangani
oleh pejabat yang berwenang membuat komitmen dan
ditandatangani serta distempel dinas oleh pejabat yang dituju
sesuai maksud perjalanan dinas.
Surat Perintah Lembur (SPL) harus asli dan ditanda tangani oleh
pejabat yang berwenang membuat komitmen yang dilengkapi
dengan daftar hadiir pegawai yang lembur.
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan/Penyerahan Barang, harus
asli ditanda tangani oleh
pejabat yang ditugaskan untuk
memeriksa hasil pekerjaan, menerima pekerjaan/penyerahan
barang. Berita Acara berisi pernyataan bahwa pekerjaan telah
selesai dilaksanakan atau barang telah diterima dalam keadaan
baik,cukup dan bebas dari cacat tersembunyi. Apabila tidak dibuat
berita acara, rapat digantikan dengan keterangan yang
dicantumkan dibalik kuitansi bersangkutan.
Berita Acara Pembayaran (BAP) harus asli dan ditandatangani oleh
para pihak yang menandatangani kontrak/SPK.

VII-7

You might also like