Professional Documents
Culture Documents
CASE FILM
WALL STREET (1987)
Disusun Oleh :
1. Nurul Hudiani
2. Nuryadin Rahman
3. Sandi Budianto
4. Reny Novita
5. Roby Ramadhan
6. Robby Christian
7. Selvy Syah
PENDAHULUAN
I.
Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah audit investigasi dan forensik, tujuan lainnya adalah memudahkan penulis
dan pembaca dalam menganalisa, mengamati dan menyimpulkan suatu fraud
yang terjadi dalam suatu film sehingga proses pembelajaran dalam mata kuliah ini
pun menjadi lebih mudah untuk diterima dan dipahami. Film yang akan dibahas
dalam makalah ini terkait dengan mata kuliah audit investigasi dan forensik
adalah Wall Street (1987).
II.
Di era 80-an, Amerika memang dilanda demam merger dan akuisi yang
kalap. Para pemegang kapital raksasa seperti selalu kehausan untuk beraksi
mengambil alih perusahaan, meganggabung perusahan, lalu melikuidasi atau
menjualnya demi keuntungan cepat. Di era 80-an ini A.S, juga mengalami
kejatuhan besar pasar saham pada 1987. Di masa inilah latar belakang film ini
dibuat.
Cerita film ini, ada seorang pialang saham muda bernama Bud Fox (Charlie
Sheen) yang bekerja di firma Jackson Steinem & Co. Bud seorang yang ambisius.
Ia ingin sukses di pasar saham, seperti pemangsa perusahaan raksasa bernama
Gordon Gecko (Michael Douglas). Demi menuju puncak, tiap hari ini berusaha
mencari jalan ke lingkaran raksasa itu. Hingga suatu saat ia membocorkan
rahasia internal bisnis.
Film ini diangkat dari berbagai sumber kisah nyata, kisah insider trading,
tokoh raksasa kejam semacam Gecko yang hanya peduli meraup uang besar
dalam waktu singkat, dan juga intrik pasar saham semuanya memang ada.
Kisah yang diangkat film ini merupakan sisi buruk pasar saham. Semua
orang mungkin akan berusaha menghindari kejahatan finansial seperti yang
terjadi di film ini. Tapi ironinya, kita selama ini mendapatkan konsep besar bahwa
untuk kaya dalam berinvestasi saham adalah dengan cara yang digambarkan di
film Wall Street ini.
Dalam bab berikutnya akan dibahas secara singkat mengenai film wall street
serta kaitannya dengan mata kuliah audit investigasi dan forensik yang sedang
dipelajari.
SINOPSIS FILM
Cerita film ini, diawali dengan adanya orang pialang saham muda bernama
Bud Fox (Charlie Sheen) yang bekerja di firma Jackson Steinem & Co. Bud seorang
yang ambisius. Ia ingin sukses di pasar saham, seperti pemangsa perusahaan
raksasa bernama Gordon Gecko (Michael Douglas). Demi menuju puncak, tiap hari
ini berusaha mencari jalan ke lingkaran raksasa itu.
Ayah Fox, Carl (Martin Sheen) adalah seorang mandor bagian pemeliharaan
pada perusahaan penerbangan Bluestar Airlines yang sedang mengalami resesi.
Dalam suatu percakapan sehari-hari, secara tidak sengaja Carl mengatakan pada
Bud Fox bahwa Otoritas Penerbangan Federal (Federal Aviation Authority FAA)
telah memutuskan bahwa Bluestar bersih dari tanggung jawab atas sebuah kejadian
besar dimana perusahaan tersebut pernah terlibat.
Tidak lama kemudian, Bud Fox mengunjungi Gekko pada hari ulang tahunnya
dan memberikan sebuah wawancara singkat, menawarkannya sejumlah saham,
tetapi Gekko tidak terkesan. Sadar bahwa Gekko tidak tertarik berbisnis dengannya,
Fox putus asa dan akhirnya memberikan informasi tentang Bluestar yang ketika itu
belum dipublikasikan oleh FAA. Mengetahui hal itu, Gekko kemudian mengatakan
akan mempertimbangkan tawaran Fox. Fox yang kecewa karena penolakan Gekko
lalu kembali ke kantor dan menemukan bahwa Gekko telah menempatkan pesanan
beli untuk saham Bluestar, sehingga Gekko menjadi klien Fox.
Fox percaya bahwa Bluestar dapat dikembangkan dan dapat sukses secara
komersial. Ia merayu Gekko untuk membeli Bluestar dan melakukan ekspansi
dengan menggunakan dana simpanan pekerja. Para pimpinan pekerja, termasuk
Carl, ayah Fox, diundang ke apartemennya untuk mendiskusikan proposal tersebut.
Ketika itu hanya Carl yang tidak setuju dengan ide tersebut karena ia tak percaya
dengan Gekko, namun setelah perdebatan dengan anaknya, ia akhirnya setuju. Hal
sepertinya berjalan lancar namun kemudian Fox mengetahui bahwa Gekko telah
mencuranginya dan bahkan berniat untuk menjual aset-aset Bluestar, meninggalkan
Carl dan seluruh pegawai Bluestar menjadi pengangguran.
Fox sendiri bertahan untuk memperoleh keuntungan dari tindakan Gekko, tapi
dihantui perasaan bersalah karena ia tidak pernah berniat untuk menghancurkan
Bluestar, khususnya karena banyak dari pegawai Bluestar merupakan temannya
sejak lama.
Keesokan harinya, Fox yang telah merasa menang tiba di kantor Jackson
Steinem & Co. dan setibanya ia langsung dikonfrontasi oleh polisi dan Securities and
Exchange Commission (Bapepam-LK). Gekko telah melaporkan kepada mereka
mengenai insider trading yang telah dilakukan Fox. Fox kemudian ditangkap. Tak
lama kemudian, Fox mengkonfrontasi Gekko di Central Park. Gekko mencaci maki
Fox atas pengkhianatannya. Ia kemudian secara membabi buta menyerang Fox,
setelah sebelumnya menyebutkan beberapa transaksi ilegal mereka. Tanpa
sepengetahuan Gekko, Fox ketika itu mengenakan penyadap yang dipasang oleh
otoritas federal. Fox akhirnya masuk penjara tapi berkat kerjasamanya ia
mendapatkan keringanan hukuman dan Wildman telah menawarkannya sebuah
pekerjaan di Bluestar ketika ia bebas nanti.
TINJAUAN PUSTAKA
I.
II.
Insider Trading
Insider trading secara harfiah diartikan sebagai perdagangan orang dalam.
Didalam pasar modal, insider trading dapat diartikan sebagai upaya untuk
mencari keuntungan yang dilakukan oleh orang dalam dengan memanfaatkan
informasi internal (dapat diartikan juga informasi yang berasal dari kalangan
internal perusahaan) yang ,mengandung fakta material, misalnya rencana masa
depan atau putusan-putusan perusahaan yang belum dipublikasikan kepada
publik. Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995, yang dimaksud dengan orang
dalam ini meliputi dua kategori, yaitu;
I.
Traditional Insiders, yaitu pihak yang berada dalam posisi fiduciary position
(pihak yang wajib menjalankan fiduciary obligation di dalam perusahaan) di
dalam Emiten atau Perusahaan Publik. Misalnya, komisaris, direktur,
pemergang saham utama, dan pegawai Emiten atau Perusahaan Publik.
II.
hubungan
jangka
pendek
yang
mengakibatkan
fiducuary
III.
dalam
pengendalian
atau
perubahan
penting
dalam
manajemen.
9. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat
utang.
10. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang
material jumlahnya.
IV.
PEMBAHASAN
1.
Berdasarkan sinopsis dari film wall street, tersebut latar belakang Bud Fox
melakukan fraud berupa insider Trading tersebut yaitu :
a. Bud Fox memiliki sifat ambisius terhadap keinginannya untuk menjadi
seperti idolanya yaitu Gorden Gekko. Gorden Gekko merupakan
seorang investor yang sukses. Namun memiliki sifat yang tidak peduli
dengan nasib para pegawai, performa perusahaan, nilai tambah yang
diberikan, kedalaman pengetahuan yang dimiliki perusahaan sehingga
hanya mementingkan untuk keuntungan pribadi sendiri yang dapat
dinilai dengan uang. Sifat buruk tersebut yang tidak sadari oleh Bud Fox
ketika mengagumi sorang Gorden Gekko.
b. Bud Fox, mempunyai kesempatan untuk membocorkan informasi
internal mengenai Perusahaan Bluestar Airlines. Kesempatan tersebut ia
peroleh secara tidak sengaja karena diawali atas dasar pembicaraan
seorang anak dan ayahnya. Pada saat yang sama ketika Bud Fox
mengalami kekecewaan karena setiap penawaran investasi selalu di
tolak oleh Gorden Gekko, sehingga karena sifat ambisiusnya ingin
berkerjasama atau ingin seperti Gorden Gekko maka ia memberitahukan
inforasi internal mengenai Perusahaan tersebut.
c. Bud
Fox
tidak
hanya
menginkan
kekayaan
namun,
karena
2.
Proses Fraud yang dilakukan adalah dilakukan dengan berbagai cara antara
lain sebagai berikut :
a. Memberitahui informasi internal perusahaan Bluestar Airlines yang
berasal dari ayahnya. Padahal informasi tersebut belum dipublikasikan,
dimana ayahnya sudah memperkirakan bahwa apabila informasi dan
keputusan tidak berasalah atas kasus Bluestar tersebut dipublikasikan
maka harga saham akan naik. Akibat informasi tersebut Gorden Gekko
memperoleh keuntungan atas kenaikan sahamnya.
b. Memata-matai seorang corporate raider asal Inggris, Sir Lawrence
Wildman (Terence Stamp) dan melihat langkah apa yang akan
dilakukannya. Dengan mengikuti Wildman hingga ke New York, Fox
mengetahui bahwa Wildman berencana untuk mengambil alih kendali
sebuah
perusahaan
besar
di
bidang
produksi
baja
dan
tetapi
untuk
meningkatkan
infrastruktur
dan
membuat
3.
Proses Pembuktian atas Fraud atau insider trading yang dilakukan oleh Bud
Fox adalah sebagai berikut :
Kekecewaan Gorden Gekko karena perlawanan dan tidakan yang
dilakukan oleh Bud Fox kepadanya, membutnya marah sehingga melaporan
perbuatan Bud Fox kepada Securities dan Exchange Commission (BapepamLK), sehingga pada saat Bud Fox sudah memperbaiki kesalahannya dan
membuat Blustar bangkit dari keterpurukannya, Bud Fox harus di tangkap polisi
dan Securities and Exchange Commission (Bapepam-LK).
Bud Fox juga berkerjasama dengan polisi untuk membktikan bahwa
tindakan yang dilakukan tersebut diperintah oleh Gorden Gekko, tidak hanya
dilakukan oleh dirinya sendiri.
Kerjasama yang dilakukan ketika Bud Fox menemui Gekko di Central
Park, kemudian pada saat itu Bud Fox memancinng Gekko untuk berbica
sehingga Gekko mencaci maki Fox atas pengkhianatannya. Ia kemudian
secara membabi buta menyerang Fox, setelah sebelumnya menyebutkan
beberapa transaksi ilegal mereka. Tanpa sepengetahuan Gekko, Fox ketika itu
mengenakan penyadap yang dipasang oleh otoritas federal. Fox akhirnya
masuk penjara tapi berkat kerjasamanya ia mendapatkan keringanan hukuman
dan Wildman telah menawarkannya sebuah pekerjaan di Bluestar ketika ia
bebas nanti.
KESIMPULAN
Suatu keinginan yang dimiliki oleh sesorang sangatlah baik untuk menjadi
motivasi sesorang dalam mencapainya, namun suatu ambisi yang terlalu besar
tanpa peduli dengan kondisi serta dampak yang akan dirasakan orang lain bukanlah
cara yang baik. Mengagumi seorang tidak berarti harus mengikuti apapun yang
dilakukannya karena setiap manusia mempunyai cara, sifat, perasaan dan hati yang
berbeda.
Dalam film wall street tersebut dapat dilihat seberapa besar keinginan dan
kesuksesan yang didapatkannya dengan mudah tanpa kerja keras tidak akan
bertahan dengan lama. Bud Fox mencapai keinginannya dengan cara singkat serta
memanfaatkan profesi yang dimilikinya serta orang-orang yang ada disekitarnya
dengan menjadi insider trading, apa yang dilakukannya pun diawali atas perintah
dari Gorden Gekko. Seorang investor sukses namun tidak pernah peduli dan nasib
karyawan serta sifat ketamakannya. Setelah menyadari bahwa apa yang
dilakukannya salah dan merugikan orang-orang disekitarnya bahkan menyakiti ayah
dan keluarganya, Ia pun menyadari dan bersikap bertanggung jawab untuk
menerima resiko atau hukuman yang telah dilakukannya.
Konsep agar sukses di saham kita harus mendapatkan informasi internal,
agar peluang kita membeli saham di harga lebih murah kemudian menjual
sahamnya ketika harga turun merupakan cara yang tidak ilegal.
Padahal dalam kenyataanya, ada begitu banyak investor yang sukses bahkan
dengan
metodologi
konservatif
dan
berdasarkan
analisa
mendalam
atas