You are on page 1of 6

STUDI ISLAM

PENGERTIAN,ASAL-USUL,MACAM,UNSUR,TUJUAN,dan FUNGSI AGAMA


Dosen Pengampu:
Hamid Nasukhi. M, Ag.

Disusun Oleh:
M.Khidzmatul Hadi
Fajar Setiawan
Erna Susilawati
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.

LATAR BELAKANG
Allah SWT dengan kehendak kebijaksanaan-Nya telah mencipta makhluk- makhluk yang

di tempatkan di alam penciptaan-Nya. Manusia di antara makhluk Allah dan menjadi hamba
Allah SWT. Namun selain itu agama-agama lain juga menjadi dasar adanya agama islam, karena
agama islam adalah agamapenyempurna.pengertian,asal-usul,macam-macam,unsur-unsur,tujuan,
serta fungsi agama tersebut akan kita bahas dalam makalah ini.
2. RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian Agama
B. Asal-usul Agama
C. Macam-macam Agama
D. Unsur-unsur Agama
E.

Tujuan Agama

F.

Fungsi Agama

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Kata Agama, dikenal pula kata din dari bahasa arab dan kata religi dari bahasa
Eropa. Agama berasal dari kata Sanskrit. a= tidak dan gam= pergi, jadi tidak pergi, tetap
ditempat, diwarisi turun-temurun. Ada pendapat yang mengatakan bahwa agama berarti
teks atau kitab suci. Dan dikatakan lagi bahwa gam berarti tuntunan.
Din dalam bahasa semit berarti undang-undang atau hukum. Dalam bahasa Arab kata
ini mengandung arti menguasai,menundukkan,patuh,hutang,balasan,kebiasaan. Agama
memang membawa peraturan-peraturan yang merupakan hukum, yang harus dipatuhi
orang.Agama selanjutnya memang menguasai diri seseorang dan membuat dia tunduk
kepada Tuhan dengan menjalankan ajaran-ajaran Agama. Agama lebih lanjut lagi
membawa kewajiban-kewajiban yang kalau tidak dijalankan seseorang menjadi hutang
baginya. Paham kewajiban dan kepatuhan membawa pula kepada paham balasan. Yang
menjalankan kewajiban dan yang patuh akan mendapat balasan baik dari Tuhan. Yang
tidak menjalankan kewajiban dan yang tidak patuh akan mendapatkan balasan tidak baik.
B. Asal-usul Agama
agama-agama Yahudi, Kristen, dan Islam adalah satu asal. Sejarah juga menunjukkan
bahwa ketiga agama itu memang mempunyai asal yang satu. Tetapi perkembangan masingmasing dalam sejarah mengambil jurusan yang berlainan, sehingga timbullah perbedaan
antara ketiga-tiganya.
Pada mulanya, Yahudi, Kristen dan Islam berdasarkan atas tauhid dan keesaan Tuhan
yang serupa. Dalam istilah modern keyakinan ini disebut monoteisme. Tetapi dalam pada
itu kemurnian tauhid dipelihara hanya oleh Islam dan Yahudi. Tetapi kemurnian tauhid
dalam agama Kristen dengan adanya paham Trinitas, sebagai diakui oleh ahli-ahli
Perbandingan Agama, sudah tidak terpelihara lagi.
C.

Macam-macam Agama
Berikut adalah macam-macam agama yang ada didunia:

Dinamisme, agama yang mengandung kepercayaan kepada kekuatan gaib yabg misterius.
Dalam paham ini ada benda-benda tertentu yang mempunyai kekuatan gaib yang bersifat
baik dan jahat dan benda-benda tersebut berpengaruh pada kehidupan sehari-hari.
Animisme, agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, yang bernyawa maupun
tidak, mempunyai roh. roh bagi mereka mempunyai rupa, umpamanya berkaki dan
bertangan yang panjang-panjang, mempunyai umur dan perlu pada makanan. Mereka
yang mengikuti ajaran ini biasanya memberi sesajen yang menyenangi para roh, sesajen
dalam bentuk binatang,makanan,kembang, dan sebagainya.
Politeisme, agama yang mengandung kepercayaan pada dewa-dewa. Dewa-dewa dalam
politeisme telah mempunyai tugas-tugas tertentu. Tujuan dari paham ini adalah bukan
hanya memberi sesajen dan persembahan-persembahan kepada dewa-dewa, tetapi
menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat
yang bersangkutan.
Henoteisme, agama ini tidak jauh dari politeisme ini masih mempercayai adanya dewa,
akan tetapi hanya ada satu dewa yang disembah dan sangat ditakuti dan dihormati
sehingga dewa lain tidak disembah(diabaikan). Henoteisme mengakui satu tuhan untuk
satu bangsa,dan bangsa-bangsa lain memiliki tuhannya masing-masing.
Monoteisme, dasar ajaran monoteisme adalah tuhan satu, tuhan maha esa, pencipta alam
semesta. Dengan demikian peredaan antara henoteisme dan monoteisme ialah bahwa
dalam agama akhir ini bukan lagi merupakan tuhan nasional tetapi internasional, tuhan
semua bangsa di dunia ini bahkan tuhan alam semesta.

D. Unsur-unsur Agama
Unsur-unsur penting yang terdapat dalam Agama ialah:
1. Kekuatan ghaib:Manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada kekuatan ghaib itu
sebagai tempat minta tolong. Oleh karena itu manusia merasa harus mengadakan
hubungan baik dengan kekuatan ghaib tersebut.

2. Keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya didunia ini dan diakhirat nanti tergantung
pada adanya hubungan baik antara dia dan kekuatan ghaib tersebut.
3. Respon yang bersifat emosional dari manusia. Respon itu bisa mengambil bentuk
perasaan takut, seperti yang terdapat pada agama primitif, atau perasaan cinta, seperti
pada agama-agama monoteisme.
4. Paham adanya yang kudus(sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan ghaib, dalam bentuk
kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama bersangkutan dan dalam bentuk tempattempat tertentu.
E. Tujuan Agama
Tujuan agama disini ialah mengadakan hubungan baik, dengan dengan roh-roh
yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka.
Membuat mereka marah harus dijauhi. Kemarahan roh-roh itu akan menimbulkan bahaya
dan malapetaka. Yang dapat mengontrol roh-roh itu sebagai halnya dalam agama
dinamisme ialah juga dukun atau ahli sihir. Dalam masyarakat kita kepercayaan pada roh,
sebagai mana halnya dengan kepercayaan pada mana, masih terdapat. Pemberian sesajen
masih banyak kita jumpai dalam masyarakat kita, selamatan masih banyak juga
dilakukan,

kepercayaan

ini

adalah

peninggalan-peninggalan

dari

kepercayaan-

kepercayaan animisme masyarakat kita di zaman yang silam.


F. Fungsi Agama
Agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia.
Ikatan ini mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari.
Ikatan itu berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia. Satu kekuatan ghaib
yang tak dapat ditangkap pancaindra. Adanya pengakuan terhadap adanya hubungan
manusia dengan kekuatan ghaib yang harus dipatuhi dan yang menguasai manusia.
Kepercayaan kepada suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.
Mengikat diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber
yang berada di luar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.

BAB III
PENUTUP
Dari makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa diantara Agama-agama besar yang ada
sekarang, Islam dan Yahudilah yang memelihara paham monioteisme yang murni. Monoteisme
Kristen dengan paham Trinitasnya dan monoteisme Hindu dengan paham politeisme yang
banyak terdapat di dalamnya tidak dapat dikatakan monoteisme murni.

DAFTAR PUSTAKA
Islam ditinjau

dari

berbagai

aspeknya/Harun

Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 1985.

Nasution.-Cet.5.-

Jakarta:

You might also like