Professional Documents
Culture Documents
SURYADI PAPPA
O111 1 45 O2
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
BAB 1 PENDAHULUAN
Sistem reproduksi merupakan sebuah sistem yang terdapat pada hewan jantan
maupun betina yang berfungsi dalam mengaja kelangsungan generasi hewan
tersebut dapat tetap bertahan hidup. Dalam prosesnya diperlukan sebuah sel ovum
maupun sel sperma yang dihasilkan dari hewan jantan maupun betina. Adapun
dari jantan memiliki testis sebagai tempat pembentukan sperma sedangkan pada
hewan betina memiliki ovarium dalam menghasilkan ovum sehingga nantinya
akan terjadi vertilisasi.
Penis merupakan organ kopulasi pada hewan jantan, yang akan
menyemprotkan semen kedalam alat reproduksi betina juga sebagai saluran urine.
Penis dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu1 :
1. Gland penis yang dapat bergerak bebas
2. Badan
3. Bagian pangkal atau akar yang melekat pada ischial arch pada pelvis yang
tertutup oleh otot ischiocavernosus.
Pada hewan mamalia terdiri dari dua testis yang terbungkus didalam skrotum.
Skrotum ini akan memberikan lingkungan yang lebih cocok dimana dalam
skrotum dilengkapi dengan suatu termoregulator yang dapat mengatur suhu
skrotum tetap konstan yaitu selalu dalam kondisi lebih rendah daripada suhu
tubuh. Bentuk, ukuran atau berat serta letak testis tiap species hewan cukup
bervariasi. Namun pada umumnya bentuk testis adalah bulat panjang kearah
vertikal, dengan struktur dasar testis terdiri atas beribu-ribu tubuli seminiferosa
yang dikelilingi oleh kapsul berserabut atau trobekula2. Sedangkan pada hewan
betina terdapat vagina yang merupakan organ tempat masuknya sperma yang
disemprotkan dari penis nantinya. Sperma akan masuk perlahan lalu menuju ke
tuba fallopi sehingga dapat menangkap ovum yang telah dihasilkan oleh ovarium.
Lalu terjadi fertilisasi yang nantinya akan berkembang di rahim. Ketika telah
dilahirkan bayi dari inuk betina maka diperlukan nutrisi bagi si bayi sehingga
nantinya induk bayi akan menghasilkan kelenjar susu yang membantu dalam
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Pada waktu ereksi penis biasanya memenjang tetapi tidak lebih dari 25 sampai 30
cm melewati muara preputium dan akan mencapai perpanjangan yang sempurna
hanya pada detik sapi itu mencapai titik tertinggi dari aktifitas kopulasi4.
2.1.1
Gajah
Testis gajah jantan terletak di dekat ginjal. Panjang penis gajah dapat
mencapai 100 cm (39 in) dan diameternya kurang lebih 16 cm (6 in). Penis gajah
berbentuk S saat sedang ereksi dan memiliki lubang uretral eksternal yang
berbentuk Y.Kuda5
2.1.2
Kuda
Pada kuda glans penis memiliki permukaan yang konvek, dikelilingi batas
tepi yang meninggi (corona glandis) dan bagian bawahnya memiliki depresi yang
dalam (fossa glandis). Pada fossa glandis inilah urethra menonjol sepanjang 2 cm
sebagai pipa bebas yang disebut processus urethrae. Preputium bagian luar
membentang dari scrotum sampai beberapa cm dari umbilicus. Orificium dari
preputium berada di dekat umbilicus tersebut6. Panjang total dari epididymis
diperkirakan mencapai 34 meter pada kuda. Preputium pada kuda mempunyai
lipatan yang rangkap yang mempunyai fungsi untuk mengakumulasi urine, sekret
dan sel-sel mati
2.1.3
Sapi
Pada sapi penis berbentuk silidris dan di belakang scrotum membentuk
bangunan berbentuk "S" yang di sebut flexura sigmoidea. Glans penis memiliki
ujung yang terpilin dan memilki panjang 8 cm. Orificium urethrae externum
berlokasi di ujung cekungan yang terbentuk oleh bangunan spiral tersebut.
Preputium pada sapi cukup panjang (40 cm) dan sempit. Orificium dikelilingi oleh
rambut yang panjang dan berlokasi 5 cm di belakang umbilicus7. Testis pada sapi
4
7 Ibid
mempunyai panjang berkisar dari 10-13 cm, lebar berkisar 6-6,5 cm dan beratnya
300-400 gr. Pada semua jenis ternak, testisnya ditutupi oleh tunica vaginalis,
sebuah jaringan serous yang merupakan perluasan dari peritoneum8.
2.1.4
Kambing
Pada kambing dan domba ditemukan adanya processes urethrae yang
memiliki panjang 3 cm dari glans penis. Glands penis pada kambing menyerupai
suatu penonjolan filiformis sepanjang 4-5 cm, dengan panjang Glands 37 penis 57,5 cm. Pada kambing penisnya memiliki panjang 35 cm dengan flexura
sigmoidea yang berkembang baik. Diameternya relatif kecil 1,5-2 cm. Bentuk
penis silindris sedikit menipis dari pangkal penis ke ujung yang bebas
2.1.5
Anjing
Glans penis pada anjing terdiri dari bulbus dan pars longa. Pars longa
berada di bagian distal. Bulbus yang beada di bagian proximal merupakan suatu
perlebaran kavernosa dari corpus spongiosum. Pada saat ereksi penis, terutama
bagian dorsal dari bulbus, dapat sangat membengkak. Pada bagian bawah dari
corpus spongiosum dilalui oleh urethra yang sebagian dikelilingi oleh os penis.
Preputium sebagian besar melekat pada dinding perut dan hanya bagian ujung saja
yang bebas.Dalam keadaan tidak ereksi preputium menutupi pars longa dan
sebagian bulbus penis. Bilamana penis atau sebagiannya tidak tetutupi oleh
preputium dalam waktu lama dan terjadi suatu kemacetan maka keadaan demikian
sering disebut paraphimosis. Selaput lendir preputial dipenuhi oleh limfonoduli
yang sebagian besar berada di posisi kantong selaput lendir di atas penis9.
2.1.6
Kucing
Bentuk testis membulat dan beratnya 1/750 sampai 1/1850 dari bobot
badan. Panjang axis setiap testis berorientasi miring, cranioventral. Tunica
albuginea testis kucing tebal dan mediastinum testis terletak di tengah testis.
Arteri-arteri yang berjalan dalam tunica albuginea memberikan karakteristik pada
permukaan testis10. Epididimis melekat pada perbatasan dorsolateral testis yakni
caput epididimis dari medial permukaan sampai pada posisi dorsolateral menjadi
8 Sabdi Hassan Aliambar. Anatomi Dan Histologi Pada Ternak. Bagian Klinik
Veternier, Fakultas Kedokteran Hewan, Ipb, Bogor, Indonesia
korpus dan kauda. Panjang ductus epididymis 1,5 sampai 3 mm dan berliku-liku,
bagian cauda epididymis melekat pada ekor testis dengan ligamentum pendek
dari testis dan untuk fascia permatic internal secara langsung. Ligamen skrotum
bergabung dengan fascia spermatic internal menuju dartos. Ductus deferens
dimulai sebagai plexus sepanjang perbatasan epididimis dari testis dan medial ke
epididimis dengan arah caudocranial karena posisi testis11. Testis terletak di
dalam skrotum yang merupakan suatu struktur yang mengatur panas. Sperma
dalam testis tidak akan dapat berkembang dalam lingkungan suhu tubuh hewan.
Tunica albuginea terdapat di dalam testis yaitu jaringan pembungkus testis bagian
luar, tunica albugenia, jaringan ikat putih dibawah tunica vaginalis propia,
tubulus seminiferi dan sel Leydig. Skrotum adalah dua lobus kantong yang
membungkus testis. Kebanyakan spesies, posisi skrotumnya berlokasi di daerah
inguinal diantara dua kaki.
Penis pada kucing berada di ventral skrotum. Penis disusun oleh dua buah
corpora cavernosa, satu pada tiap sisi dan sebuah corpus spongiosum yang berada
di tengah. Pejantan dewasa memiliki glans penis pada bagian ujung penis dengan
panjang 5 sampai 10 mm, berbentuk kerucut yang mengarah ke caudal dan
memiliki 120 sampai 150 buah duri penis (penile spines) tergantung kadar
androgen setiap individu. Duri-duri penis dengan panjang dan diameter dasarnya
sebesar 0.1 sampai 0.7 mm ini berjejer membentuk 6 hingga 8 buah lingkaran12.
2.2.1
GAJAH
Gajah betina memiliki clitoris yang panjangnya dapat mencapai 40 cm
(16 in). Vulvanya terletak di antara kaki belakang, sementara pada kebanyakan
mamalia vulva terletak di dekat etor. Penentuan status kehamilan gajah sendiri
cukup sulit karena rongga abdominal gajah yang besar. Sementara itu, kelenjar
mamari gajah betina menempati ruang di antara kaki depan, sehingga bayi gajah
yang sedang menyusui dapat dijangkai oleh belalai sanga induk. Gajah juga
memiliki organ yang unik, yaitu kelenjar temporal, yang terletak di kedua sisi
kepala. Organ ini terkait dengan perilaku seksual, dan gajah jantan mengeluarkan
cairan dari kelenjar tersebut dalam keadaan musth.Gajah betina juga didapati
mengeluarkan cairan dari kelenjar temporal14.
2.2.2
Kuda
2.2.3
Sapi
2.2.4
Kambing
2.2.5
Anjing
2.2.6
Kucing
13
Lecture, 2013. TOPIK II SISTEM REPRODUKSI HEWAN BETINA
http://herlina.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/MODUL-EMBRIOLOGI.2013.BAB2_.pdf
14
Wikipedia,2015. GAJAH. Diakses tanggal 12 Oktober pukul 18.00 WITA.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gajah