Professional Documents
Culture Documents
AKUNTANSI SOSIAL
A. Definisi akuntansi sosial
Istilah Akuntansi Sosial (Social Accounting) sebenarnya bukan merupakan
istilah baku dalam akuntansi. Para pakar akuntansi membuat istilah masingmasing
untuk
menggambarkan
transaksi
antara
perusahaan
dengan
akuntansi
yang
memerlukan
laporan
mengenai
terlaksananya
Sumber :
Achmad
Sonhadji,
1989 Akuntansi
Sosial
:
Perananya dalam mengukur tanggung jawab social
perusahaan, suatu tinjauan analitis, majalah akuntansi,
no. 10
segmen-segmen
sosial
yang
berbeda,
(2)
membantu
juga
berkepentingan.
Praktik
pengungkapan
Sumber :
Achmad
Sonhadji,
1989 Akuntansi
Sosial
:
Perananya dalam mengukur tanggung jawab social
perusahaan, suatu tinjauan analitis, majalah akuntansi,
no. 10
dan
Malaysia.
Keadaan
ini
turut
mendorong
perusahaan
tahun
1970-an
merekomendasikan
dan
sampai
secara
lebih
saat
ini
FASB
spesifik
telah
tentang
banyak
standar
SEC (stock
exchange
commission) telah
menerapkan
review
bagi
lebih
jauh
tentang
kiprah
suatu
perusahaan
dalam
dan
Gordon
(1991)
dalam
Heny
dan
Murtanto
(2001)
masih
bersifat
kualitatif,
dan
kecenderungan
Sumber :
Achmad
Sonhadji,
1989 Akuntansi
Sosial
:
Perananya dalam mengukur tanggung jawab social
perusahaan, suatu tinjauan analitis, majalah akuntansi,
no. 10
sosial
dalam
mendorong
terciptanya
tanggungjawab
sosial
perusahaan pada kondisi bisnis sekarang ini, yang didasarkan pada uraian
teoritis sebelumnya.
F. Krisis ekonomi di Indonesia
Krisis ekonomi di Indonesia yang berkepanjangan sejak tahun 1997 telah
mendongkrak bangsa ini pada posisi krisis multi dimensi pada hampir seluruh
aspek kehidupan. Khususnya jika dilihat secara lebih rinci pada aspek ekonomi,
sendisendi perekonomian (Investasi, produksi dan distribusi) lumpuh sehingga
menimbulkan kebangkrutan dunia usaha, meningkatnya jumlah korban PHK,
tingginya angka pengangguran, menurunnya pendapatan perkapita dan daya
beli masyarakat, dan akhirnya bermuara pada bertambahnya angka-angka
jumlah penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan. Dengan tingginya
suku bunga diatas enam puluh persen pada puncak krisis saat itu, sangat sulit
bagi sektor perbankan untuk menggulirkan kredit, ditambah ketatnya aturan
likuiditas disektor perbankan sebagai akibat dari akumulasi kredit macet grup
Konglomerat dan anak perusahaan dari bank-bank bermasalah mendorong
pemerintah melakukan likuidasi, restrukturisasi dan rekapitalisasi perbankan.
Menurut Rizal Ramli (1998), krisis ekonomi yang melanda bangsa
Indonesia mengakibatkan timbulnya berbagai hal yang tidak pasti, sehingga
indikatorindikator ekonomi seperti tingkat suku bunga, laju inflasi, nilai tukar,
indeks harga saham gabungan, dan sebagainya sangat rentan terhadap isuisu
sosial. Hal ini membuktikan bahwa aspek sosial dan aspek politik dapat
mengundang sentimen pasar yang bemuara pada instabilitas ekonomi. Kondisi
seperti ini tentunya berdampak sangat buruk bagi peta bisnis dan iklim investasi
di Indonesia terutama untuk mendapatkan kepercayaan investor asing yang
ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
Upaya-upaya pemerintah meyakinkan dunia Internasional akan stabilitas
sosial politik dan keamanan belum menunjukkan tandatanda yang berarti
karena tidak didukung oleh data dan fakta yang sebenarnya, bahkan beberapa
Investor asing berencana melakukan relokasi bisnis dan investasinya ke negara
Asia Tenggara lainnya seperti ke Vietnam, Thailand dan Kamboja yang
dianggap lebih kondusif untuk berinvestasi seperti kasus pabrik sepatu di
Tangerang, Banten dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa krisis ekonomi dan krisis sosial
di Indonesia sampai saat ini masih menjadi dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan, dan pengaruhnya terhadap dunia bisnis sangat signifikan, sehingga
perusahaan yang ingin menjalankan operasional bisnisnya di Indonesia tidak
dapat melepaskan diri dari permasalahan sosial yang sedang dihadapi oleh
Akuntansi Sosial
5
Sumber :
Achmad
Sonhadji,
1989 Akuntansi
Sosial
:
Perananya dalam mengukur tanggung jawab social
perusahaan, suatu tinjauan analitis, majalah akuntansi,
no. 10
Contoh kasus
Lokasi
Porsea
Propinsi,
Sumatera Utara
02.
Lhokseumawe
Aceh utara
Prop. DI Aceh
03.
PT.Ajinamoto Indonesia
Jakarta
04.
Beberapa Perusahaan
kertas di Riau
Propisi Riau
05.
PT.Maspion Indonesia
Sidoarjo
Surabaya
Jawa Timur
06.
PT.Telkom Indonesia
Divre IV
Jateng dan DIY
07.
PT. BCA
Jakarta
08.
Jakarta
09.
Bank Internasional
.Indonesia (BII)
Jakarta
10.
PT.Gudang Garam
Kediri
Jawa Timur
01.
Permasalahan Sosial
Dihentikan operasional karena
adanya masalah lingkungan
dan masalah dengan
masyarakat sekitar industri
Menghentikan kegiatan
produksi karena faktor
stabilitas keamanan
Penarikan distribusi,
pemasaran, dan aktifitas
produksi karena masalah
sertifikasi halal oleh MUI
Mendapatkan protes dari
masyarakat setempat
sehubungan permasalahan
limbah industri dan lingkungan
Permasalahan demo buruh
dan isu kesejahteraan
karyawan
Serikat Karyawan (Sekar)
PT.Telkom menolak penjualan
Divre IV Kepada PT.Indosat
Serikat Pekerja menolak
Divestasi saham BCA
Serikat Pekerja menolak
kembalinya Dewan Direksi
lama, karena dianggap
bertanggung jawab atas
beberapa kasus kecelakaan
kereta api yang terjadi di
Indonesia
Tuntutan Karyawan atas gaji,
upah dan peningkatan
kesejahteraan pekerja
Mogok Kerja Massal karyawan
menuntut perbaikan gaji dan
kesejahteraan pekerja.
data
lain
sebenarnya
masih
banyak
lagi
mengenai
sehingga
melahirkan
sebuah
laporan
(output) yang
secara
periodikal,
sehingga
informasi
ini
diharapkan
dapat
tentang
bagaimana
entitas
bisnis
bertanggung
jawab
kepada stakeholders dan juga lingkungan, Satyo (2001) menulis bahwa prinsip
Akuntansi Sosial
7
Sumber :
Achmad
Sonhadji,
1989 Akuntansi
Sosial
:
Perananya dalam mengukur tanggung jawab social
perusahaan, suatu tinjauan analitis, majalah akuntansi,
no. 10
calon
investor,
kreditur
dan
pemerintah
semata
tetapi
juga
lampiran 1).
Akuntansi Sosial
Sumber :
Achmad
Sonhadji,
1989 Akuntansi
Sosial
:
Perananya dalam mengukur tanggung jawab social
perusahaan, suatu tinjauan analitis, majalah akuntansi,
no. 10
sebagai
media
komunikasi
antara
perusahaan
disebabkan
oleh
tidak
responsifnya
perusahaan-perusahaan
di
dan
disinilah
peran
akuntansi
sosial
mengkomunikasikan
disclosure) perusahaan
secara
periodik,
sehingga
dapat
Sumber :
Achmad
Sonhadji,
1989 Akuntansi
Sosial
:
Perananya dalam mengukur tanggung jawab social
perusahaan, suatu tinjauan analitis, majalah akuntansi,
no. 10
laporan
tahunan
perusahaan
hendaknya
bukanlah
merupakan
Akuntansi Sosial
Sumber :
Achmad
Sonhadji,
1989 Akuntansi
Sosial
:
Perananya dalam mengukur tanggung jawab social
perusahaan, suatu tinjauan analitis, majalah akuntansi,
no. 10
10