Professional Documents
Culture Documents
USAHA KOPERASI
AKUN/PERKIRAAN
DAN MANFAATNYA
BENTUK AKUN
Secara umum, akun dapat berupa sebuah tabel yang dibagi menjadi dua
bagian atau dua sisi. Bagian kiri disebut Debet dan bagian kanan disebut
sisi Kredit. Mencatat di sisi kiri disebut mendebet akun dan mencatat di sisi
kanan disebut mengkredit akun. Secara berkala, sisi debet harus
dijumlahkan dan dipertemukan (dikurangkan) dengan jumlah sisi kredit,
sehingga saldo akun tersebut pada suatu saat dapat diketahui.
2
AKUN T
Akun yang paling sederhana adalah akun yang berbentuk huruf T, yang
biasa disebut akun T. Akun T lebih banyak digunakan dalam mekanisme
belajar akuntansi di lembaga pendidikan, bukan dalam praktek. Akun ini
terdiri dari dua sisi, yaitu sisi kiri yang disebut sisi Debet dan sisi kanan
Gambar
disebut
sisi Kredit (Gambar 4.1).
1.1
Bentuk Akun T
Nama Akun
Sisi Debet
Sisi Kredit
Nama Akun
:______________________
Tangg Keterangan
Ref
al
2008
1 Ja
n
2
3
4
Nomor
Akun:______________________
Debe Tangg Keterangan Re Kredit
t
al
f
1
2008
2
Ja
n
4
5
7
Total Debet
Saldo Debet
Total Kredit
Saldo Kredit
Gambar
1.3
Nama Akun
Nomor
:______________________
Akun:______________________
Tangg
Debe Kredi
Saldo
Keterangan Ref
Debet
Kredit
al
t
t
2008
1
2
3
4
1 Ja
n
2
3
4
dengan cara-cara yang diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga (AD/ART) serta keputusan rapat anggota
koperasi. Simpanan pokok ini adalah bagian dari ekuitas (modal)
koperasi.
Modal Sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yang
dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat
hibah dan tidak mengikat. Modal sumbangan tidak dapat dibagikan
kepada koperasi selama koperasi belum dibubarkan.
Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang
dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk
menambah dan memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan
usaha koperasi.
Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan
dan dialokasikan oleh koperasi untuk tujuan tertentu, sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Biasanya
cadangan dibuat untuk persiapan melakukan pengembangan usaha,
investasi baru, atau antisipasi terhadap kerugian usaha yang dialami
koperasi.
Partisipasi Bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai
imbalan atas penyerahan barang dan jasa kepada anggota, yang
mencakup harga pokok dan partisipasi neto. Dengan kata lain,
partisipasi bruto adalah nilai total penjualan produk koperasi, baik
berupa barang maupun jasa, kepada anggota koperasi.
Partisipasi Neto adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha
koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban
pokok. Jadi, partisipasi neto adalah sisa hasil usaha (SHU) yang timbul
akibat penjualan produk koperasi, baik berupa barang maupun jasa,
kepada anggota koperasi.
Pendapatan dari non-anggota adalah penjualan barang dan jasa
kepada pihak selain anggota koperasi.
Beban Operasional adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan
koperasi untuk memperoleh barang dan jasa dalam rangka menjalankan
kegiatan utama koperasi. Beban operasional terdiri dari berbagai beban,
seperti beban listrik, beban telepon, gaji pegawai, beban transportasi,
dan sebagainya.
Beban Pokok adalah pengorbananekonomis yang dilakukan koperasi
dalam rangka memperoleh partisipasi meto dari anggota. Dengan kata
Akun Nominal
Akun Aktiva
Akun Pendapatan
Akun Utang
Akun Biaya
Akun Modal
Utang
-
Penjualan
-
Ekuitas
Beban
+
Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun aktiva, jika
akun tersebut bertambah nilainya, cantumkan di sisi debet, sementara
jika berkurang nilainya, cantumkan di sisi kredit.
Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun
utang/kewajiban, jika akun tersebut bertambah nilainya dicantumkan
di sisi kredit, sementara jika berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.
Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun modal, jika
akun tersebut bertambah nilainya cantumkan di sisi kredit, sementara
jika berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.
Akun pendapatan/penjualan, jika bertambah nilainya cantumkan di
sisi kredit, sementara jika berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.
Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun biaya, jika
bertambah nilainya cantumkan di sisi debet, sementara jika
berkurangnya nilainya cantumkan di sisi kredit.
Pencatatan ulang transaksi koperasi Sejahtera Mandiri ke dalam
akun-akun berikut ini mungkin dapat memperjelas manfaat penggunaan
akun dalam akuntansi.
Transaksi (a)
Pada awal tahun 2010, karyawan PT. Duta Niaga yang berlokasi di suatu
kawasan industri di Jakarta, ingin mendirikan koperasi. Koperasi ini
direncankan akan bergerak dibidang usaha jasa simpan pinjam. Koperasi ini
akan berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan dana anggota yang ingin
9
Keterangan
2010
2
April Setoran
simpanan pokok
Re
f
Kred
it
Debet
100.000.0
00
Saldo
Debet
Kredit
100.000.0
00
Keterangan
Re Debe
f
t
2010
2
April Setoran
simpanan pokok
Kredit
100.000.0
00
Transaksi (b)
10
Saldo
Debet
Kredit
100.000.000
Keterangan
Re
f
2010
6
April Komputer,
printer, lemari,
dsb.
Kred
it
Debet
22.000.00
0
Saldo
Debet
Kredit
22.000.00
0
Keterangan
Re Debe
f
t
2010
6
April Pembelian
peralatan kantor
Kredit
15.000.00
0
Saldo
Debet
Kredit
15.000.000
Keterangan
2010
2
Apr Setoran simpanan
Re
f
Debet
100.000.
11
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
100.000.
il
6
pokok
Pembelian
peralatan kantor
000
7.000.0
00
000
93.000.0
00
Transaksi (c)
Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri juga
membeli perlengkapan kantor, seperti kertas, pensil, penggaris, buku, dan
sebagainya seharga Rp2.000.000. Pembelian ini dilakukan secara tunai dengan
menggunakan uang koperasi Sejahtera Mandiri.
Transaksi pembelian perlengkapan kantor secara tunai ini akan mengakibatkan
bertambahnya aktiva (akun perlengkapan kantor) sebesar Rp2.000.000 yang dicatat di
sisi debet dan, pada saat yang sama, akan mengurangi kas sebesar Rp2.000.000 yang
dicatat di sisi kredit. Transaksi semacam ini tidak berpengaruh sama sekali terhadap
sisi kewajiban. Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut:
Nama Akun : Perlengkapan Kantor
Tanggal
Keterangan
Re
f
2010
7
April Kertas, pulpen,
pensil, rautan,
dsb
Debet
Kred
it
2.000.000
Saldo
Debet
Kredit
2.000.000
Keterangan
2010
2
Apr Setoran simpanan
il
pokok
6
Pembelian
peralatan kantor
7
Pembelian
perlengkapan
kantor
Re
f
Debet
Kredit
100.000.
000
7.000.0
00
2.000.0
00
12
Saldo
Debet
Kredit
100.000.
000
93.000.0
00
91.000.0
00
Transaksi (d)
Pada tanggal 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang sebesar
Rp25.000 per orang sebagai simpanan wajib anggota.
Simpanan wajib anggota koperasi dapat dikelompokkan sebagai modal koperasi
karena bersifat permanen. Dari transaksi ini koperasi memperoleh tambahan kas
sebesar Rp5.000.000 yang dicatat di sisi debet. Pada saat yang sama di sisi
kewajiban, yaitu akun Simpanan Wajib koperasi bertambah sebesar Rp5.000.000
yang dicatat di sisi Kredit. Secara khusus, pencatatan transaksi di akun mengharuskan
staf akuntansi menggunakan akun yang terinci, seperti akun simpanan wajib. Akun
simpanan wajib tidak digunakan pada saat membuat persamaan akuntansi, karena
dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi. Akan tetapi, pada saat dicatat di buku
besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya
sebagai berikut :
Nama Akun : kas
Tanggal
Keterangan
2010
2
Apr Setoran simpanan
il
pokok
6
Pembelian
peralatan kantor
7
Pembelian
perlengkapan
kantor
2
Mei Setoran simpanan
wajib anggota
Re
f
Debet
Kredit
100.000.
000
7.000.0
00
2.000.0
00
5.000.00
0
Saldo
Debet
Kredit
100.000.
000
93.000.0
00
91.000.0
00
96.000.0
00
Keterangan
Re Debe
f
t
Setoran
simpanan wajib
Kredit
5.000.000
13
Saldo
Debet
Kredit
5.000.000
Transaksi (e)
Pada tanggal 5 Mei 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri memperoleh kredit usaha
dari Bank Mandiri sebesar Rp 60.000.000
Transaksi ini menyebabkan kas koperasi bertambah Rp60.000.000 yang dicatat
di sisi debet dan pada saat yang sama, megakibatkan timbulnya utang bank sebesar
Rp60.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Transaksi ini dapat dicatat sebagai berikut:
Nama Akun : kas
Tanggal
Keterangan
2010
2
Apr Setoran simpanan
il
pokok
6
Pembelian
peralatan kantor
7
Pembelian
perlengkapan
kantor
2
Mei Setoran simpanan
wajib anggota
5
Kredit Usaha Dari
Bank Mandiri
Re
f
Debet
Kredit
100.000.
000
7.000.0
00
2.000.0
00
5.000.00
0
60.000.0
00
Saldo
Debet
Kredit
100.000.0
00
93.000.00
0
91.000.00
0
96.000.00
0
156.000.0
00
Keterangan
Re Debe
f
t
2010
5
Mei
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
Kredit Usaha
60.000.00
60.000.000
Dari Bank
0
Mandiri
Transaksi (f)
Pada tanggal 6 Mei 2010, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya
sebesar Rp12.000.000 di koperasi Sejahtera Mandiri.
14
Keterangan
2010
2
Apr Setoran simpanan
il
pokok
6
Pembelian
peralatan kantor
7
Pembelian
perlengkapan
kantor
2
Mei Setoran simpanan
wajib anggota
5
Kredit Usaha Dari
Bank Mandiri
6
Simpanan sukarela
anggota
Re
f
Debet
Kredit
100.000.
000
7.000.0
00
2.000.0
00
5.000.00
0
60.000.0
00
12.000.0
00
Saldo
Debet
Kredit
100.000.0
00
93.000.00
0
91.000.00
0
96.000.00
0
156.000.0
00
168.000.0
00
Keterangan
Re Debe
f
t
Simpanan
sukarela anggota
Kredit
12.000.00
0
Saldo
Debet
Kredit
12.000.000
Transaksi (g)
Tanggal 10 Mei 2010, koperasi Sejahtera Mandiri memberikan pinjaman
uang kepada 24 orang anggotanya sebesar Rp5.000.000 per orang, dengan nilai
total pinjaman sebesar Rp120.000.000 pada suku bunga 3% per bulan.
15
Keterangan
Re
f
Pinjaman ke
anggota,
3%/bulan
Debet
Kred
it
120.000.0
00
Saldo
Debet
Kredit
120.000.0
00
Keterangan
2010
2
Apr Setoran simpanan
il
pokok
6
Pembelian
peralatan kantor
7
Pembelian
perlengkapan
kantor
2
Mei Setoran simpanan
wajib anggota
5
Kredit Usaha Dari
Bank Mandiri
6
Simpanan sukarela
anggota
10
Piutang anggota
Re
f
Debet
Kredit
100.000.
000
7.000.0
00
2.000.0
00
5.000.00
0
60.000.0
00
12.000.0
00
Transaksi (h)
16
Saldo
Debet
Kredit
100.000.0
00
93.000.00
0
91.000.00
0
96.000.00
0
156.000.0
00
168.000.0
00
120.000 48.000.00
.000
0
Pada tanggal 29 Mei 2010, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi
membayar angsuran pokok, bunga pinjaman dan jasa provisi sebesar Rp18.000.000.
Dari jumlah itu sebesar Rp12.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman,
sebesar Rp3.600.000 merupakan pembayaran bunga pinjaman, dan sebesar
Rp2.400.000 merupakan jasa provisi.
Bagi sebuah koperasi simpan pinjam, sumber pendapatan koperasi berasal dari
bunga pinjaman yang diberikan kepada para anggotanya. Karena itu, transaksi ini
mengakibatkan kas koperasi bertambah sebesar Rp18.000.000 yang dicatat di sisi
debet dan, pada saat yang sama, akun piutang anggota akan berkurang sebesar
Rp12.000.000, akun pendapatan bunga bertambah sebesar Rp3.600.000 yang dicatat
di sisi kredit, serta akun pendapatan provisi bertambah sebesar Rp2.400.000 yang
dicatat di sisi kredit.
Nama Akun : Piutang Anggota
Tanggal
Keterangan
Re
f
2010
10 Mei Pinjaman ke
anggota, 3%/bulan
29
Angsuran pokok
piutang
Debet
Kredit
120.000.
000
12.000.
000
Saldo
Debet
Kredit
120.000.0
00
108.000.0
00
Keterangan
2010
2
Apr Setoran simpanan
il
pokok
6
Pembelian
peralatan kantor
7
Pembelian
perlengkapan
kantor
2
Mei Setoran simpanan
wajib anggota
5
Kredit Usaha Dari
Re
f
Debet
Kredit
100.000.
000
7.000.0
00
2.000.0
00
5.000.00
0
60.000.0
17
Saldo
Debet
Kredit
100.000.0
00
93.000.00
0
91.000.00
0
96.000.00
0
156.000.0
6
10
29
Bank Mandiri
Simpanan sukarela
anggota
Piutang anggota
00
12.000.0
00
Angsuran
dan bunga
18.000.0
00
pokok
00
168.000.0
00
120.000 48.000.00
.000
0
66.000.00
0
Keterangan
Re Debe
f
t
Pendapatan
bunga pinjaman
anggota
Kredit
3.600.000
Saldo
Debet
Kredit
3.600.000
Keterangan
Re Debe
f
t
Pendapatan jasa
provisi pinjaman
Kredit
2.400.000
Saldo
Debet
Kredit
2.400.000
Transaksi (i)
Pada tanggal 29 Mei 2010, dibayar gaji 2 orang karyawan koperasi sebesar
Rp600.000 per orang. Kedua karyawan itu bekerja mulai tanggal 1 Mei 2010. Pada
saat yang sama, koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank Mandiri
sebesar Rp900.000.
Transaksi pembayaran gaji ini mengakibatkan kas koperasi berkurang sebesar
Rp1.200.000 untuk gaji karyawan dan berkurang lagi sebesar Rp900.000 untuk beban
bunga utang ke Bank Mandiri. Jadi, pada tanggal ini kas koperasi berkurang sebesar
Rp.2.100.000 yang dicatat di sisi kredit. Pada saat yang sama, akun Gaji ditambah
sebesar Rp1.200.000 dan akun beban bunga bertambah sebesar Rp900.000 yang
dicatat di sisi debet.
18
Keterangan
Re
f
Gaji 2 karyawan
@ Rp600.000
Debet
Kred
it
1.200.000
Saldo
Debet
Kredit
1.200.000
Keterangan
Re
f
Bunga usaha di
Bank Mandiri
Debet
Kred
it
900.000
Saldo
Debet
Kredit
900.000
Keterangan
2010
2
Apr Setoran simpanan
il
pokok
6
Pembelian
peralatan kantor
7
Pembelian
perlengkapan
kantor
2
Mei Setoran simpanan
wajib anggota
5
Kredit Usaha Dari
Bank Mandiri
6
Simpanan sukarela
anggota
10
Piutang anggota
29
30
Angsuran pokok
dan bunga
Beban bunga dan
gaji
Re
f
Debet
Kredit
100.000.
000
7.000.0
00
2.000.0
00
5.000.00
0
60.000.0
00
12.000.0
00
120.000
.000
18.000.0
00
2.100.0
00
19
Saldo
Debet
Kredit
100.000.0
00
93.000.00
0
91.000.00
0
96.000.00
0
156.000.0
00
168.000.0
00
48.000.00
0
66.000.00
0
63.900.00
0
Transaksi (j)
Pada tanggal 31 Mei 2010, koperasi Sejahtera Mandiri membayar sebagian
utangnya kepada Toko ABC sebesar Rp9.000.000
Akibat transaksi ini, akun kas koperasi sebesar Rp9.000.000 yang dicatat di sisi
kredit dan pada saat yang sama, akun utang usaha juga dikurangi sebesar
Rp9.000.000 yang dicatat di sisi debet.
Nama Akun : kas
Tanggal
Keterangan
2010
2
Apr Setoran simpanan
il
pokok
6
Pembelian
peralatan kantor
7
Pembelian
perlengkapan
kantor
2
Mei Setoran simpanan
wajib anggota
5
Kredit Usaha Dari
Bank Mandiri
6
Simpanan sukarela
anggota
10
Piutang anggota
29
30
31
Angsuran pokok
dan bunga
Beban bunga dan
gaji
Bayar utang usaha
Re
f
Debet
Kredit
100.000.
000
7.000.0
00
2.000.0
00
5.000.00
0
60.000.0
00
12.000.0
00
120.000
.000
18.000.0
00
2.100.0
00
9.000.0
00
Saldo
Debet
Kredit
100.000.0
00
93.000.00
0
91.000.00
0
96.000.00
0
156.000.0
00
168.000.0
00
48.000.00
0
66.000.00
0
63.900.00
0
54.900.00
0
Keterangan
Re Debe
20
Kredit
Saldo
Debet
2010
6
April Pembelian
peralatan kantor
31 Mei Pembayaran
sebagian bunga
15.000.00
0
9.000.000
Kredit
15.000.000
6.000.000
NERACA SALDO
Sampai pada tahap ini, jika seluruh transaksi dihentikan dan kemudian setiap akun
yang ada dicari saldonya, yaitu selisih antara total debet dan total kredit untuk akun
aktiva, beban dan prive, serta selisih antara total kredit dengan total debet untuk akun
utang, modal, dan pendapatan. Kemudian selisih atau saldo setiap akun tersebut akan
kita susun dalam suatu daftar, yang disebut dengan Neraca Saldo. Jadi, yang
dimaksud dengan Neraca Saldo atau Neraca Percobaan adalah suatu daftar yang
berisi seluruh akun yang ada dalam buku besar berserta saldo akhirnya pada akhir
periode akuntansi tertentu.
Dari kasus Koperasi Sejahtera Mandiri, pada akhir bulan Mei 2010
buku besar koperasi tersebut akan terlihat sebagai berikut:
Nama Akun : kas
Tanggal
Keterangan
2010
2
Apr Setoran simpanan
il
pokok
6
Pembelian peralatan
kantor
7
Pembelian
perlengkapan kantor
2
Mei Setoran
simpanan
wajib anggota
5
Kredit Usaha Dari
Re
f
Debet
Kredit
100.000.
000
7.000.0
00
2.000.0
00
5.000.00
0
60.000.0
21
Saldo
Debet
Kredit
100.000.0
00
93.000.00
0
91.000.00
0
96.000.00
0
156.000.0
Bank Mandiri
Simpanan
sukarela
anggota
Piutang anggota
00
12.000.0
00
18.000.0
00
30
31
6
10
29
00
168.000.0
00
120.000 48.000.00
.000
0
66.000.00
0
2.100.0 63.900.00
00
0
9.000.0 54.900.00
00
0
Keterangan
Re
f
2010
10 Mei Pinjaman ke
anggota, 3%/bulan
29
Angsuran pokok
piutang
Debet
Kredit
120.000.
000
12.000.
000
Saldo
Debet
Kredit
120.000.0
00
108.000.0
00
Keterangan
Re
f
2010
7
April Kertas, pulpen,
pensil, rautan,
dsb
Debet
Kred
it
2.000.000
Saldo
Debet
Kredit
2.000.000
Keterangan
2010
7
April Komputer,
Re
f
Debet
22.000.00
22
Kred
it
Saldo
Debet
Kredit
22.000.00
printer, lemari,
dsb
Keterangan
Re Debe
f
t
2010
6
April Pembelian
peralatan kantor
12 Juni Pembayaran
sebagian utang
Kredit
15.000.00
0
9.000.000
Saldo
Debet
Kredit
15.000.000
6.000.000
Keterangan
Re Debe
f
t
Setoran
Simpanan
sukarela anggota
Kredit
12.000.00
0
Saldo
Debet
Kredit
12.000.000
Keterangan
Re Debe
f
t
Kredit Usaha
Dari Bank
Mandiri
Kredit
60.000.00
0
Saldo
Debet
Kredit
60.000.000
Keterangan
Re Debe
f
t
23
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
2010
2
April Setoran
simpanan pokok
100.000.0
00
100.000.000
Keterangan
Re Debe
f
t
Setoran
simpanan wajib
Saldo
Debet
Kredit
Kredit
5.000.000
5.000.000
Keterangan
Re Debe
f
t
Pendapatan
bunga pinjaman
anggota
Saldo
Debet
Kredit
Kredit
3.600.000
3.600.000
Keterangan
Re Debe
f
t
Pendapatan jasa
provisi pinjaman
Kredit
2.400.000
Saldo
Debet
Kredit
2.400.000
Keterangan
Re
f
Debet
2010
24
Kred
it
Saldo
Debet
Kredit
30
Mei
Gaji 2 karyawan @
Rp600.000
1.200.000
1.200.000
Keterangan
2010
30 Mei
Re
f
Debet
Kred
it
900.000
Saldo
Debet
Kredit
900.000
Berdasarkan buku besar yang dimiliki koperasi Sejahtera Mandiri itu, kita
bisa menyusun neraca saldo atau neraca percobaan per 31 Mei 2010. Caranya adalah
dengan membuat daftar nama akun yang ada dalam buku besar dan kemudian dilihat
saldo yang ada dalam setiap akun tersebut. Saldo setiap akun itu lalu kita masukkan
de dalam daftar akun yang telah kita buat. Akhirnya, kita akan memperoleh daftar
saldo akun sebagai berikut:
Koperasi Sejahtera Mandiri
Neraca Saldo
Per 31 Mei 2010
+
Nama Akun
Kas
Piutang Anggota
Perlengkapan Kantor
Peralatan Kantor
Utang Usaha
Simpanan Sukarela
Utang Bank
Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
Partisipasi Jasa
Anggota
Partisipasi Jasa Provisi
Gaji
Beban Bunga
Total
Debet
54.900.000
108.000.000
2.000.000
22.000.000
Kredit
6.000.000
12.000.000
60.000.000
100.000.000
5.000.000
3.600.000
2.400.000
1.200.000
900.000
189.000.000
LAPORAN KEUANGAN
25
189.000.000
Berdasarkan neraca saldo yang telah kita miliki, kita dapat mulai menyusun
laporan keuangan Koperasi Sejahtera Mandiri. Penyusunan laporan
keuangan tersebut dimulai dengan pembuatan Perhitungan Hasil Usaha,
kemudian baru disusun Neraca koperasi.
Perhitungan Hasil Usaha adalah suatu laporan yang menunjukkan
kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU selama suatu periode
akuntansi atau satu tahun. Untuk mengetahui SHU yang diperoleh koperasi
dalam suatu periode, hitunglah dengan cara mengurangkan beban yang
dikeluarkan koperasi selama satu periode dari pendapatan yang
diperolehnya dalam periode yang sama.
Dalam contoh soal di atas, berdasarkan neraca saldo yang telah
disusun, perhitungan hasil usaha atau laporan laba rugi Koperasi Sejahtera
Mandiri adalah sebagai berikut:
6.000.000
(900.000)
5.100.000
3.900.000
26
Neraca adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki
koperasi, beserta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Neraca
koperasi ini dapat disusun dengan memasukkan semua akun aktiva dalam neraca
saldo ke sisi kiri neraca dan memasukkan semua akun utang dan ekuitas ke sisi
kewajiban. Jumlah ekuitas koperasi yang dicatat dalam neraca adalah saldo
ekuitas akhir, yang terdiri dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dan SHU
periode berjalan. Jadi, neraca koperasi Sejahtera Mandiri dapat disusun
sebagai berikut:
27
Total Aktiva
6.000.000
12.000.000
60.000.000
100.000.000
5.000.000
3.900.000
Berjalan
186.900.000 Total Kewajiban
186.900.000
JURNAL
JURNAL UMUM DAN BUKU HARIAN
28
Keterangan
Ref
Saldo
Debet
Kredit
2008
Apr 2
il
3
5
Untuk melakukan penjurnalan, yaitu mencatat transaksi koperasi dalam
buku harian, kita dapat berpedoman pada pencatatan dalam transaksi dalam
buku besar atau akun koperasi. Untuk kelompok akun aktiva dan beban, jika
bertambah dimasukkan di sisi debet, jika berkurang dimasukkan di sisi kredit.
Untuk kelompok akun utang, modal, dan pendapatan, jika bertambah
dimasukkan di sisi kredit dan jika berkurang dimasukkan di sisi debet. Setiap
29
kata yang dijadikan dasar untuk mencatat dalam buku harian harus sama dengan
nama akun yang ada di buku besar. Keterangan tambahan dalam mencatat
transaksi berfungsi untuk memperjelas transaksi yang telah di jurnal.
Contoh kasus koperasi Sejahtera Mandiri mungkin dapat memperjelas
cara mencatat transaksi koperasi dalam buku harian.
Transaksi (a)
Pada awal tahun 2010, karyawan PT. Duta Niaga yang berlokasi di suatu
kawasan industri di Jakarta, ingin mendirikan koperasi. Koperasi ini
direncanakan akan bergerak di bidang usaha jasa simpan pinjam. Koperasi ini
akan berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan dana anggota yang ingin
menyimpan uangnya dan memberikan pinjaman kepada anggota yang
membutuhkannya. Akhirnya didirikanlah koperasi oleh 200 orang karyawan
perusahaan tersebut yang diberi nama Koperasi Sejahtera Mandiri. Untuk
aktivitas harian, koperasi ini akan menggunakan salah satu ruangan di
perusahaan sebagai kantor.
Penyetoran uang tunai sebagai simpanan pokok dari 200 orang anggota
koperasi sebesar Rp500.000 per orang untuk modal pendirian koperasi
mengakibatkan koperasi ini memiliki uang kas sebesar Rp100.000.000 serta
dicatat di sisi debet dan, pada saat yang sama, di sisi kewajiban akan terlihat
ekuitas/modal koperasi: simpanan pokok anggota sebesar Rp100.000.000 yang
dicatat di sisi kredit. Secara khusus, pencatatan transaksi ini pada akun
mengharuskan staf akuntansi menggunakan akun yang terinci, seperti akun
Simpanan Pokok. Akun Simpanan Pokok tidak digunakan pada saat membuat
persamaan akuntansi, karena dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi. Akan
tetapi, pada saat dicatat di buku besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan
transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut:
2 April 2010
kas
100.000.000
Simpanan pokok
100.000.000
peralatan kantor ini sebagian dibayar secara tunai dan sebagian lagi
secara kredit dari Toko ABC, salah satu supplier PT. Duta Niaga. Dari
jumlah itu sebanyak Rp7.000.000 telah dibayar tunai dan sisanya akan
dibayar dala waktu 4 bulan.
Transaksi pembelian peralatan kantor secara kredit tersebut akan
menambah aktiva (akun peralatan kantor) sebesar Rp22.000.000 yang
dicatat di sisi debet. Pada saat yang sama, transaksi ini mengakibatkan kas
koperasi berkurang sebesar Rp 7.000.000 yang dicatat di sisi kredit dan
sekaligus mengakibatkan timbulnya utang usaha sebesar Rp15.000.000,
yang juga dicatat di sisi kredit.
6 April 2010
Peralatan kantor
kas
Utang Usaha
22.000.000
7.000.000
15.000.000
Transaksi (c)
Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri juga
membeli perlengkapan kantor, seperti kertas, pensil, penggaris, buku, dan
sebagainya seharga Rp2.000.000. Pembelian ini dilakukan secara tunai dengan
menggunakan uang koperasi Sejahtera Mandiri.
Transaksi pembelian perlengkapan kantor secara tunai ini akan mengakibatkan
bertambahnya aktiva (akun perlengkapan kantor) sebesar Rp2.000.000 yang dicatat di
sisi debet dan, pada saat yang sama, akan mengurangi kas sebesar Rp2.000.000 yang
dicatat di sisi kredit. Transaksi semacam ini tidak berpengaruh sama sekali terhadap
sisi kewajiban. Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut:
7 April 2010
Perlengkapan kantor
Kas
2.000.000
2.000.000
Transaksi (d)
Pada tanggal 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang sebesar
Rp25.000 per orang sebagai simpanan wajib anggota.
Simpanan wajib anggota koperasi dapat dikelompokkan sebagai modal koperasi
karena bersifat permanen. Dari transaksi ini koperasi memperoleh tambahan kas
sebesar Rp5.000.000 yang dicatat di sisi debet. Pada saat yang sama di sisi
31
kas
5.000.000
Simpanan wajib
5.000.000
Transaksi (e)
Pada tanggal 5 Mei 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri memperoleh kredit usaha
dari Bank Mandiri sebesar Rp 60.000.000.
Transaksi ini menyebabkan kas koperasi bertambah Rp60.000.000 yang dicatat
di sisi debet dan pada saat yang sama, megakibatkan timbulnya utang bank sebesar
Rp60.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Transaksi ini dapat dicatat sebagai berikut:
6 Mei 2010
kas
60.000.000
Utang Bank
60.000.000
Transaksi (f)
Pada tanggal 6 Mei 2010, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya
sebesar Rp12.000.000 di koperasi Sejahtera Mandiri.
Transaksi setoran simpanan anggota ini menyebabkan kas koperasi bertambah
sebesar Rp12.000.000 yang dicatat di sisi debet dan pada saat yang sama, di sisi
kewajiban muncul akun baru yaitu akun Simpanan Sukarela sebersar Rp12.000.000
yang dicatat di sisi kredit. Akun simpanan sukarela merupakan utang koperasi kepada
anggotanya, bukan modal koperasi.
6 Mei 2010
kas
12.000.000
Simpanan sukarela
Transaksi (g)
32
12.000.000
Piutang Anggota
Kas
120.000.000
120.000.000
Transaksi (h)
Pada tanggal 29 Mei 2010, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi
membayar angsuran pokok, bunga pinjaman dan jasa provisi sebesar Rp18.000.000.
Dari jumlah itu sebesar Rp12.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman,
sebesar Rp3.600.000 merupakan pembayaran bunga pinjaman, dan sebesar
Rp2.400.000 merupakan jasa provisi.
Bagi sebuah koperasi simpan pinjam, sumber pendapatan koperasi berasal dari bunga
pinjaman yang diberikan kepada para anggotanya. Karena itu, transaksi ini
mengakibatkan kas koperasi bertambah sebesar Rp18.000.000 yang dicatat di sisi
debet dan, pada saat yang sama, akun piutang anggota akan berkurang sebesar
Rp12.000.000, akun pendapatan bunga bertambah sebesar Rp3.600.000 yang dicatat
di sisi kredit, serta akun pendapatan provisi bertambah sebesar Rp2.400.000 yang
dicatat di sisi kredit.
29 Mei 2010
kas
18.000.000
Piutang Anggota
Partisipasi
Jasa
Pinjaman
Partisipasi
Jasa
Provisi
12.000.000
3.600.000
2.400.000
Transaksi (i)
Pada tanggal 29 Mei 2010, dibayar gaji 2 orang karyawan koperasi sebesar
Rp600.000 per orang. Kedua karyawan itu bekerja mulai tanggal 1 Mei 2010. Pada
saat yang sama, koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank Mandiri
sebesar Rp900.000.
33
30 Mei 2010
Gaji
Beban Bunga
kas
1.200.000
900.000
2.100.000
Transaksi (j)
Pada tanggal 31 Mei 2010, koperasi Sejahtera Mandiri membayar sebagian
utangnya kepada Toko ABC sebesar Rp9.000.000
Akibat transaksi ini, akun kas koperasi sebesar Rp9.000.000 yang dicatat di sisi
kredit dan pada saat yang sama, akun utang usaha juga dikurangi sebesar
Rp9.000.000 yang dicatat di sisi debet.
31 Mei 2010
Utang Usaha
Kas
9.000.000
9.000.000
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
4. Utang Gaji
Terkadang gaji yang menjadi beban pada suatu periode tertentu dan
harus dibayarkan pada periode tersebut belum dibayarkan sampai akhir
periode bersangkutan. Karenanya, hal itu menjadi utang gaji bagi
periode tertentu.
Gaji pegawai
Utang Gaji
xxx
xxx
Buku
Jurnal
Buku
Besar
Laporan
Keuangan
Posting
Pada tanggal 2 April 2010, 200 orang karyawan PT. Duta Niaga,
pendiri koperasi, menyerahkan uang sebesar Rp500.000 per orang
sebagai simpanan pokok anggota koperasi.
Empat hari kemudian, yaitu tanggal 6 April 2010, Koperasi Sejahtera
Mandiri membeli peralatan kantor, seperti kursi, meja,vlemari arsip,
komputer, printer, dan sebagainya, seharga Rp22.000.000. Pembelian
peralatan kantor ini sebagian dibayar secara tunai dan sebagian lagi
secara kredit dari Toko ABC, salah satu supplier PT. Duta Niaga. Dari
jumlah itu sebanyak Rp7.000.000 telah dibayar tunai dan sisanya akan
dibayar dalam waktu 4 bulan.
Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 April 2010, Koperasi
SejahteraMandiri juga membeli perlengkapan kantor, seperti kertas,
pensil, pulpen, rautan pensil, penggaris, buku, dan sebagainya seharga
Rp2.000.000. Pembelian ini dilakukan secara tunai dengan
menggunakan uang koperasi Sejahtera Mandiri.
38
100.000.000
100.000.000
22.000.000
7.000.000
15.000.000
7
April Perlengkapan kantor
2010
Kas
39
2.000.000
2.000.000
2
Mei Kas
2010
Simpanan Wajib
5
Mei Kas
2010
Utang Bank
6
Mei Kas
2010
Simpanan Sukarela
10
Mei Piutang Anggota
2010
Kas
5.000.000
5.000.000
60.000.000
60.000.000
12.000.000
12.000.000
120.000.000
120.000.000
29
Mei Kas
2010
Piutang Anggota
Partisipasi jasa
Pinjaman
Partisipasi Jasa
Provisi
18.000.000
12.000.000
3.600.000
2.400.000
30
Mei Gaji
2010
Beban Bunga
Kas
1.200.000
31
Mei Utang Usaha
2010
Kas
9.000.000
900.000
2.100.000
9.000.000
40
Sebagai contoh, untuk transaksi tanggal 2 April 2008, jika di buku harian
Kas dicatat di sisi debet dan Simpanan Pokok di sisi kredit, maka akun
Kas yang ada di buku besar juga harus dicatat sebesar jumlah yang ada
di buku harian di sisi debet, yaitu sebesar Rp100.000.000. Demikian
pula dengan akun Simpanan Pokok yang terdapat di buku besar harus
mengikuti pencatatan yang terdapat di buku harian, yang dicatat di sisi
kredit sebesar Rp100.000.000.
41
Mei
5
6
10
29
30
31
Keterangan
Re
f
Debet
Setoran simpanan
pokok
Pembelian peralatan
kantor
Pembelian
perlengkapan kantor
Setoran
simpanan
wajib anggota
Kredit Usaha Dari
Bank Mandiri
Simpanan sukarela
anggota
Piutang anggota
100.000
.000
18.000.
000
Kredit
7.000.0
00
2.000.0
00
5.000.0
00
60.000.
000
12.000.
000
120.000
.000
2.100.0
00
9.000.0
00
Saldo
Debet
Kredit
100.000
.000
93.000.
000
91.000.
000
96.000.
000
156.000
.000
168.000
.000
48.000.
000
66.000.
000
63.900.
000
54.900.
000
Keterangan
Re
f
Debet
2010
10 Mei Pinjaman ke anggota,
3%/bulan
30
Angsuran
pokok
piutang
Kredit
120.000.
000
12.000.
000
Saldo
Debet
Kredit
120.000.0
00
108.000.0
00
Keterangan
Re
f
2010
7
April Kertas, pulpen, pensil,
Debet
2.000.0
42
Kred
it
Saldo
Debet
Kredit
2.000.0
rautan, dsb
00
00
Keterangan
2010
7
April Komputer, printer,
lemari, dsb
Re
f
Kred
it
Debet
22.000.00
0
Saldo
Debet
Kredit
22.000.00
0
Keterangan
Re Debe
f
t
2010
6
April Pembelian
peralatan kantor
12 Juni Pembayaran
sebagian utang
Saldo
Debet
Kredit
Kredit
15.000.00
0
9.000.000
15.000.000
6.000.000
Tanggal
2010
6
Mei
Keterangan
Re Debe
f
t
Setoran Simpanan
sukarela anggota
Kredit
12.000.00
0
Saldo
Debet
Kredit
12.000.000
Keterangan
Re Debe
f
t
Kredit Usaha
Dari Bank
Mandiri
Kredit
60.000.00
0
43
Saldo
Debet
Kredit
60.000.000
Keterangan
Re Debe
f
t
2010
2
April Setoran
simpanan pokok
Kredit
100.000.0
00
Saldo
Debet
Kredit
100.000.000
Keterangan
Re Debe
f
t
Setoran
simpanan wajib
Kredit
5.000.000
Saldo
Debet
Kredit
5.000.000
Keterangan
Re Debe
f
t
Pendapatan
bunga pinjaman
anggota
Kredit
3.600.000
Saldo
Debet
Kredit
3.600.000
Keterangan
Re Debe
f
t
Pendapatan jasa
provisi pinjaman
Kredit
2.400.000
44
Saldo
Debet
Kredit
2.400.000
Keterangan
2010
30 Mei
Re
f
Gaji 2 karyawan
@ Rp600.000
Debet
Kred
it
1.200.000
Saldo
Debet
Kredit
1.200.000
Keterangan
Re
f
Debet
Kred
it
Saldo
Debet
Kredit
2010
30 Mei
Bunga usaha di
900.000
900.000
Bank Mandiri
Setelah semua jurnal yang tercatat di buku harian diposting ke buku besar pada akhir
periode, yang dalam kasus koperasi Sejahtera Mandiri adalah pada akhir bulan Juni
2010, setiap akhir dihitung saldonya. Saldo setiap akun tersebut dicatat dalam suatu
tabel yang berisi kumpulan saldo yang dimiliki setiap akun koperasi tersebut. Tabel
itu disebut dengan neraca saldo atau neraca percobaan.
Koperasi Sejahtera Mandiri
Neraca Saldo
Per 31 Mei 2010
+
Nama Akun
Kas
Piutang Anggota
Perlengkapan Kantor
Peralatan Kantor
Utang Usaha
Simpanan Sukarela
Utang Bank
Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
Partisipasi Jasa
Anggota
Partisipasi Jasa Provisi
Gaji
Beban Bunga
Total
Debet
54.900.000
108.000.000
2.000.000
22.000.000
Kredit
6.000.000
12.000.000
60.000.000
100.000.000
5.000.000
3.600.000
2.400.000
1.200.000
900.000
189.000.000
45
189.000.000
NERACA LAJUR
Jika proses penghitungan saldo setiap akun yang ada di buku besar telah
selesai, kita hanya tinggal menyusun laporan keuangan perusahaan untukn
periode bersangkutan. Akan tetapi, sebelum menyusun laporan keuangan
kita dapat mempergunakan media penolong untuk mempermudah
penyusunan laporan keuangan tersebut. Media penolong ini disebut dengan
Neraca Lajur.
Neraca Lajur adalah selembar kertas berkolom yang dapat dipergunakan
dalam pekerjaan akuntansi secara manual untuk membantu
menggabungkan pekerjaan pada akhir akuntansi.
Neraca lajur bukan merupakan alat akuntansi yang harus dibuat
sebelum menyusun laporan keuangan. Media ini sama sekali bukan
merupakan suatu kewajiban yang tidak boleh dihindari oleh akuntan dalam
siklus akuntansi. Neraca lajur hanya merupakan alat bantu untuk
mempermudah akuntan dalam menyusun laporan keuangan. Neraca lajur
dapat terdiri dari 10 kolom + 1 untuk keterangan atau 12 kolom + 1 untuk
keterangan.
Kolom keterangan berisi nama-nama akun yang ada dalam buku besar
suatu perusahaan. Kolom pertama dan kedua berisi saldo akhir setiap akun
yang ada dalam buku besar. Kolom ketiga dan keempat berfungsi untuk
menyesuaikan berbagai akun yang belum tepat karena adanya beberapa hal
yang belum dicatat dalam buku harian dan buku besar. Kolom kelima dan
keenam berisi kumpulan saldo semua akun yang ada di buku besar yang
telah disesuaikan. Kolom ketujuh dan kedelapan berisi saldo akun
pendapatan dan semua akun beban yang ada, di mana selisihnya diakui
sebagai sisa hasil usaha. Kolom kesembilan dan kesepuluh berisi saldo
awal modal atau laba ditahan dan laba usaha periode tersebut serta saldo
akun prive atau dividen. Penjumlahan antara saldo modal awal dan laba
usaha dikurangi dengan prive atau dividen dicatat sebagai modal atau laba
ditahan akhir periode tersebut. Dan kolom kesebelas dan keduabelas berisi
saldo semua akun neraca pada akhir periode tersebut. Jika neraca lajurnya
46
untuk
menampung
Neraca saldo
Neraca lajur
Penyesuaian
47
Saldo
Hasil
Neraca
Debet Kredit
- kas
- Piutang
Anggota
- Perlengkapan
kantor
- Peralatan kantor
54.90
0
108.0
00
2.000
22.00
0
- Utang Usaha
- Simpanan
Sukarela
- Utang Bank
- Simpanan
Pokok
- Simpanan
Wajib
- Partisipasi
Jasa Pinjaman
- Partisipasi
Jasa Provisi
- Gaji
- Beban Bunga
Debet
6.000
12.00
0
60.00
0
100.0
00
5.000
3.600
2.400
1.200
900
Beban
Pemakaian
Perlengkapan
Beban
Penyusutan
Peralatan K
Akumulasi
Penyusutan
Peralatan
Utang Bunga
48
Kre
dit
yang
Usaha
Disesuaik
an
Deb Kre Deb Kre Deb
et
dit
et
dit
et
Kre
dit
Sisa Hasil
Usaha
To tal
189.0
00
189.0
00
Kemudian hal-hal yang belum dicatat oleh akuntan disesuaikan dan dimasukkan ke
dalam kolom penyesuaian (kolom ketiga dan keempat). Kolom ini berfungsi untuk
menyesuaikan akun pendapatan, akun biaya, akun aktiva dan akun kewajiban agar
sesuai dengan yang seharusnya pada periode tersebut. Penyesuaian ini biasanya
didasarkan pada data dan informasi internal yang menjadi bukti internal, seperti bukti
memorial yang dibuat oleh manajer akuntansi atau kepala bagian akuntansi.
Sebagai contoh, akun perlengkapan kantor, yang sebelumnya memiliki saldo
sebesar Rp2.000.000, ternyata dari hasil stock opname diketahui bahwa pada akhir
bulan Juni jumlahnya hanya Rp1.900.000. ini berarti jumlah perlengkapan kantor
yang digunakan pada periode tersebut adalah Rp100.000. Demikian pula, akun beban
penyusutan pada periode tersebut dibebankan sebesar Rp120.000 untuk peralatan
kantor dan sebesar Rp240.000 untuk beban bunga simpanan sukarela yang belum
dicatat dan belum dibayarkan.
Jika penyesuaian terlah dibuat, neraca saldo yang sebelumnya terlah tersusun
harus disesuaikan dengan informasi baru tersebut sehingga tersusun neraca saldo
yang telah disesuaikan (kolom kelima dan keenam). Neraca saldo yang telah
disesuaikan ini menampung informasi tambahan yang menjadi dasar penyesuaian,
sehingga saldo beberapa akun berubah sesuai informasi tambahan yang ada. Sebagai
contoh, akun perlengkapan kantor, yang sebelumnya memiliki saldo sebesar
Rp2.000.000, ternyata dari hasil stock opname diketahui bahwa pada akhir bulan
April jumlahnya hanya Rp1.900.000. Demikian pula, akun beban penyusutan pada
periode tersebut dibebankan sebesar Rp120.000 untuk peralatan kantor. Karena itu,
pada kolom neraca saldo yang telah disesuaikan, akun perlengkapan kantor berubah
nilainya dibanding neraca saldo sebelum disesuaikan, dan akun beban penyusutan
serta akumulasi penyusutan melengkapi kolom ini.
Peralatan
Utang Bunga
Sisa Hasil
Usaha
To tal
240
189.
000
189.
000
460
460
- kas
- Piutang
Anggota
- Perlengkapan
kantor
- Peralatan kantor
- Utang Usaha
- Simpanan
Sukarela
- Utang Bank
- Simpanan
Pokok
- Simpanan
Wajib
- Partisipasi
Jasa Pinjaman
- Partisipasi
Jasa Provisi
- Gaji
- Beban Bunga
Neraca
Penyesua Saldo yang
Hasil
Neraca
saldo
ian
Disesuaikan
Usaha
Deb Kred Deb Kre Debe Kred Debe Kre Debe Kr
et
it
et
dit
t
it
t
dit
t
edit
54.9
54.9
00
00
108.
108.
000
000
2.00
100 1.90
0
0
22.0
22.0
00
00
6.00
6.000
0
12.0
12.00
00
0
60.0
60.00
00
0
100.
100.0
000
00
5.00
5.000
0
3.60
3.600
0
2.40
2.400
0
1.20
1.20
0
0
900
240
1.14
0
51
Beban
Pemakaian
Perlengkapan
Beban
Penyusutan
Peralatan
Akumulasi
Penyusutan
Peralatan
Utang Bunga
Sisa Hasil
Usaha
To tal
189.
000
189.
000
100
100
120
120
460
120
120
240
140
460
189. 189.3
360
60
52
- Kas
- Piutang
Anggota
- Perlengkapan
kantor
- Peralatan kantor
- Utang Usaha
- Simpanan
Sukarela
- Utang Bank
- Simpanan
Pokok
- Simpanan
Wajib
- Partisipasi
Jasa Pinjaman
- Partisipasi
Jasa Provisi
- Gaji
- Beban Bunga
Neraca
Penyesua Saldo yang
Hasil
Neraca
saldo
ian
Disesuaikan
Usaha
Deb Kred Deb Kre Debe Kred Debe Kre Debe Kr
et
it
et
dit
t
it
t
dit
t
edit
54.9
54.9
00
00
108.
108.
000
000
2.00
100 1.90
0
0
22.0
22.0
00
00
6.00
6.000
0
12.0
12.00
00
0
60.0
60.00
00
0
100.
100.0
000
00
5.00
5.000
0
3.60
3.600
3.6
0
00
2.40
2.400
2.4
0
00
1.20
1.20
1.20
0
0
0
900
240
1.14
1.14
53
Beban
Pemakaian
Perlengkapan
Beban
Penyusutan
Peralatan
Akm
Penyusutan
Peralatan
Utang Bunga
Sisa Hasil
Usaha
Total
189.
000
189.
000
100
0
100
0
100
120
120
120
460
120
120
240
140
460
189. 189.3
360
60
3.44
0
6.00
0
6.0
00
Pada kolom terakhir (kolom kesembilan dan kesepuluh), semua akun aktiva,
utang dan ekuitas koperasi dalam kolom neraca saldo yang disesuaikan dipindahkan
ke kolom neraca. SHU yang telah diketahui dari kolom sebelumnya dipindahkan ke
kolom ini di sisi kredit sebagai penambah ekuitas koperasi.
Koperasi Sejahtera Mandiri
Neraca lajur (dalam ribuan)
Keterangan
Kas
Piutang
Anggota
Perlengkapan
kantor
Peralatan kantor
Utang Usaha
Simpanan
Sukarela
Neraca
Penyesua Saldo yang
Hasil
saldo
ian
Disesuaikan
Usaha
Deb Kred Deb Kre Debe Kred Deb Kre
et
it
et
dit
t
it
et
dit
54.9
54.9
00
00
108.
108.
000
000
2.00
100 1.90
0
0
22.0
22.0
00
00
6.00
6.000
0
12.0
12.00
00
0
54
Neraca
Debe
t
54.90
0
108.0
00
1.900
Kre
dit
22.00
0
6.00
0
12.0
00
Utang Bank
60.0
00
100.
000
5.00
0
3.60
0
2.40
0
Simpanan
Pokok
Simpanan Wajib
Partisipasi Jasa
Pinjaman
Partisipasi Jasa
Provisi
Gaji
Beban Bunga
Beban
Pemakaian
Perlengkapan
Beban
Penyusutan
Peralatan
Akumulasi
Penyusutan
Peralatan
Utang Bunga
Sisa Hasil
Usaha
Total
1.20
0
900
189.
000
60.00
0
100.0
00
5.000
3.600
3.6
00
2.4
00
2.400
100
1.20
0
1.14
0
100
1.2
00
1.1
40
100
120
120
120
240
189.
000
60.0
00
100.
000
5.00
0
460
120
120
120
240
240
240
3.44
0
186.
800
460
189. 189.3
360
60
3.4
40
6.0
00
6.0 186.8
00
00
LAPORAN KEUANGAN
Pada akhir siklus akuntansi, pengurus koperasi harus membuat laporan
keuangan koperasi untuk berbagai pihak yang berkepentingan dengan
koperasi. Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban
pengurus koperasi atas hasil usaha koperasi selama suatu periode tertentu
dan posisi keuangan koperasi pada akhir periode tersebut. Laporan
keuangan koperasi terdiri dari:
1. Perhitungan Hasil Usaha yaitu laporan yang menunjukkan
kemampuan koperasi dalam menghasilkan labba selama suatu periode
55
akuntansi atau satu tahun. Laporan Hasil Usaha harus merinci hasil
usaha yang berasal dari anggota dan laba yang diproleh dari aktivitas
koperasi yang dilakukan oleh bukan anggota.
2. Neraca yaitu suatu daftar yang menunjukkan sumber daya yang
dimiliki koperasi, serta informasi dari mana sumber daya tersebut
diperoleh.
3. Laporan Arus Kas yaitu suatu laporan mengenai arus keluar
masuknya kas selama suatu periode tertentu, yang mencakup saldo
awal kas, sumber penerimaan kas, sumber pengeluaran kas, dan saldo
akhir kas suatu periode.
4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota yaitu laporan yang
menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi
selama suatu periode tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 unsur,
yaitu:
a. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa
bersama.
b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
d. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.
Berdasarkan neraca lajur yang telah kita miliki, kita dapat menyusun
laporan keuangan Koperasi Sejahtera Mandiri. Penyusunan laporan
keuangan tersebut dimulai dengan pembuatan Perhitungan Hasil Usaha,
kemudian baru disusun Neraca, lalu menyusun Laporan Arus Kas, dan
yang terakhir Laporan Promosi Anggota koperasi tersebut.
1. Perhitungan Hasil Usaha adalah laporan yang menunjukkan
kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU selama suatu periode
akuntansi atau satu tahun. Untuk mengetahui SHU yang diperoleh
koperasi selama suatu periode, hitunglah SHU itu dengan cara
mengurangkan beban yang dikeluarkan koperasi selama satu periode
dari pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang sama.
Dalam contoh soal sebelumnya, berdasarkan neraca saldo yang
disusun, perhitunga hasil usaha atau laporan laba rugi Kantor
Sejahtera Mandiri adalah sebagai berikut:
Koperasi Sejahtera Mandiri
Laporan Hasil Usaha
Periode 2 April 31 Mei 2010
#
3.600.000
2.400.000
6.000.000
(1.140.000)
Rp4.860.000
120.000
100.000
Rp(1.420.000)
Rp 3.440.000
57
Total Aktiva
6.000.0000
240.000
12.000.000
18.240.000
60.000.0000
21.880.000 Modal
Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
__________ SHU-periode
100.000.000
5.000.0000
__3.440.000
Berjalan
186.680.000 Total Pasiva
186.680.000
Neraca koperasi Sejahtera Mandiri pada akhir periode akuntansi akan terlihat
seperi di atas, dengan total aktiva dan total kewajiban sebesar Rp186.680.000. Jika
dibandingkan dan kita perhatikan dengan seksama.
Bentuk Neraca
58
Bentuk neraca seperti ituu disebut dengan bentuk T, di mana sebelah kiri disusun
deretan aktiva atau harta perusahaan yang disebelah kanan disusun deretan kewajiban
yang dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu utang dan modal.
Neraca itu dapat juga disusun dengan urutan dari atas ke bawah
(vertikal) yang disebut sebagai bentuk laporan. Neraca bentuk laporan
menyusun aktiva dan kewajiban dalam urutan dari atas ke bawah seperti
berikut ini:
Koperasi Sejahtera Mandiri
Neraca
Per 31 Mei 2010
Aktiva Lancar:
- Kas
- Piutang Anggota
- Perlengkapan Kantor
Total Aktiva Lancar
54.900.000
108.000.000
1.900.000
164.800.000
Aktiva Tetap
- Peralatan Kantor
Akumulasi Penyusutan
Peralatan
Total Aktiva Tetap
22.000.000
(120.000)
21.880.000
Total Aktiva
186.680.000
Utang Lancar:
- Utang Usaha
- Simpanan Sukarela
- Utang Bunga
Total Utang Lancar
6.000.000
12.000.000
240.000
18.240.000
60.000.000
60.000.000
100.000.000
5.000.000
59
- SHU-Periode Berjalan
Total Ekuitas Koperasi
3.440.000
108.440.000
Total Kewajiban
186.680.000
SUSUNAN NERACA
Aktiva
Utang
Ekuitas
Kelompok
Aktiva lancar:
Adalah semua harta koperasi
yang
diharpakan
dapat
berubah menjadi uang dalam
tempo satu tahun
Akun
Kas: uang tunai dan setara uang
Surat-surat Berharga: investasi
Piutang
Usaha/Piutang
Piutang Anggota
Piutang Karyawan
Persediaan: Barang dagangan atau
Biaya-biaya yang dibayar di mua:
sewa, asuransi, dan lainnya
Perlengkapan Usaha
Dan lain-lain
Investasi Jangka Panjang:
Penyertaan dalam koperasi
Pernyertaan dalan nonkoperasi
Adalah dana yang ditanamkan Investasi dalam aktiva tetap
pada berbagai jenis aktiva Dan lain-lain
yang diharapkan
memberikan Peralatan kantor
Aktiva
Tetap Berwujud:
Kendaraan
Adalah semua aktiva yang Mesin
berumur lebih dari satu tahun Tanah
Aktiva
Tetap
Tidak Goodwiil
Hak Paten
Berwujud:
Merk dagang
Adalah semua aktiva yang Hak cipta
Dan lain-lain
tidak
Aktiva memiliki
lain-lain: wujud fisik Titipan kepada penjual
Bangunan dalam pengerjaan
Adalah aktiva yang tidak dapat Dan lain-lain
dikelompokkan pada kelompok
Utang Lancar:
Utang usaha
Utang wesel
Adalah kewajiban koperasi Dana-dana
yang akan jatuh tempo dalam Simpanan sukarela
Utang pajak
waktu setahun
Pendapatan
Diterima Pendapatan Diterima Dimuka
Utang Jangka Panjang:
Utang bank
Obligasi
Adalah kewajiban yang jatuh Dan lain-lain
Ekuitas Koperasi:
Simpanan pokok
Simpanan wajib
Adalah
semua
kewajiban Simpanan penyertaan partisipasi
koperasi
kepada
anggota Modal penyertaan
Modal sumbangan/donasi
koperasi
Cadangan
SHU yang belum dibagi
60
SHU
Penyesuaian:
Arus Kas dari aktivitas
Kenaikan piutang anggota
Kenaikan utang jangka pendek
Pemakaian perlengkapan
Beban penyusutan
Kas bersih dari aktivitas
Arus kas dari aktivitas
Pembelian perlengkapan
Pembelian peralatan
Arus kas dari aktivitas
Arus kas dari aktivitas
Kredit bank
Simpanan pokok
Simpanan wajib
Arus kas dari aktivitas
Kas awal periode (2 April
Kas akhir periode (31 Mei
(108.000.000)
18.240.000
100.000
120.000
(2.000.000)
(22.000.000)
60.000.000
100.000.000
5.000.000
(86.100.000)
(24.000.000)
165.000.000
0
54.900.000
Secara umum, ada dua metode untuk menyusun laporan arus kas,
yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Pembahasan lebih
terinci mengenai kedua metode penyusunan laporan arus kas tersebut akan
diuraikan dalam Bab 11. Yang akan membahas berbagai hal yang berkaitan
dengan kas.
4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota adalah laporan yang
menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi
selama suatu periode tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 unsur,
yaitu:
61
63
Nilai
Transaksi
Koperasi
Tari
Jumlah
f
Rp12.000.00 2% Rp240.00
0
0
Lembaga Lain
Tari
Jumlah
f
3% Rp360.00
0
Balas
jasa
simpanan
Jasa
Rp120.000.0 3% Rp3.600.0 4% Rp4.800.0
pinjaman 00
00
00
Jasa
Rp120.000.0 2% Rp2.400.0 3,5 Rp4.200.0
Provisi
00
00
%
00
Jumlah promosi ekonomi anggota dari penyediaan jasa
Manfaat
Lebih
Rp(120.00
0)
Rp1.200.0
00
Rp1.800.0
00
Rp2.880.0
00
periode tersebut seperti yang terlihat dari laporan hasil usaha koperasi ,
yaitu sebesar Rp3.440.000, dikalikan dengan 40%. Proporsi sebesar 40%
ini didasarkan pada asumsi AD/ART koperasi menetapkan bahwa dari total
SHU yang diperoleh koperasi sebesar 40% harus dialokasikan untuk dana
anggota.
JURNAL PENUTUP
Pada akhir periode akuntansi, akuntan koperasi harus menutup buku
akuntansi sebgai tanda telah berakhirnya pencatatan dan pelaporan
akuntansi untuk periode tersebut. Proses penutupan buku suatu koperasi
adalah dengan memindahkan akun-akun nominal (semua akun laporan laba
rugi) ke akun riil (semua akun neraca) . Langkah-langkah yang diperlukan
dalam menyusun jurnal penutup adalah sebagai berikut:
1. Menutup semua akun pendapatan dengan cara mendebet akun
pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi.
2. Menutup semua akun beban dengan cara mendebet akun ikhtisar
laba rugi dan mengkredit semua akun beban.
3. Menutup akun ikhtisar laba rugi dengan cara mendebet akun
ikhtisar laba rugi dan mengkredit akun SHU sebesar selisih antara
pendapatan dan beban.
4. Menutup akun-akun SHU dengan cara mendebet akun SHU dan
mengkredit
akun-akunyang
merupakan
komponen
untuk
mengalokasikan SHU, yaitu akun-akun Dana dan Cadangan.
Setelah jurnal penutup dibuat, maka aktivitas pencatatan akuntansi untuk
periode yang bersangkutan dianggap telah selesa dan ditutup. Jika jurnal
penutup untuk koperasi Sejahtera Mandiri telah dibuat, maka catatan
yang terlihat adalah sebagai berikut:
Ikhtisar laba rugi
Gaji
Beban bunga
Beban penyusutan
peralatan
Beban pemakaian
perlengkapan
2.560.000
3.440.000
1.200.000
1.140.000
120.000
100.000
65
SHU
3.440.000
SHU
SHU yang dibagikan
3.440.000
3.440.000
3.440.000
344.000
344.000
1.376.000
1.376.000
66
Perlengkapan Kantor
Peralatan Kantor
Akumulasi Penyusutan
6.000.0000
240.000
344.000
344.000
1.376.000
12.000.000
Sukarela
Utang Bank
Simpanan Pokok
60.000.0000
100.000.000
Simpanan Wajib
Cadangan
186.680.000 Total Pasiva
5.000.0000
1.376.000
186.680.000
22.000.0000
(120.000)
Peralatan
Total Akitiva
67
KOPERASI
KONSUMEN
Produsen/suppl
ier
koperasi
Anggota
membeli
Menjual produk
68
membeli
menjual
Koperasi
Konsumen
Produsen
membayar
Konsumen
Menerima uang
karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah
ditentukan.
Retur Penjualan yaitu sejumlah barang yang telah dijual (oleh
koperasi) tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ada
ketidaksesuaian dengan pesanan.
Potongan Pembelian yaitu diskon yang telah diberikan pihak
produsen/supplier kepada pihak pembeli (koperasi) karena telah
membayar secara tunai atau dalam waktu yang diteteapkan.
Beban Operasional adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan
koperasi untuk memperoleh barang dan jasa dalam rangka menjalankan
kegiatan utama koperasi. Beban operasional terdiri dari berbagai beban,
seperti beban listrik, beban telepon, gaji pegawai, beban transportasi,
dan sebagainya.
METODE PENCATATAN
Dalam melakukan pencatatan atas aktivitas koperasi konsumen, terdapat
dua metode yang dapat digunakan, yaitu:
1. Metode Perpetual yaitu metode yang digunakan untuk mencatat halhal yang berkaitan dengan persedian barang dagangan dalam koperasi
konsumen, di mana persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik
pada waktu dibeli maupun dijual. Metode ini lebih cocok untuk koperasi
yang memiliki frekuensi transaksi yang tidak terlalu tinggi tetapi nilai
transaksinya besar.
2. Metode Periodik, yaitu metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal
yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan dalam koperasi
konsumen, di mana persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal
dan akhir periode akuntansi saja untuk menentukan harga pokok
penjualannya. Metode ini paling banyak dipakai oleh koperasi yang
frekuensi transaksinya tinggi. Kedua metode pencatatan tersebut
memiliki cara mencatat yang berbeda, khususnya untuk transaksi
pembelian dan penjualan. Karena kedua transaksi tersebut memiliki
metode pencatatan yang berbeda, maka laporan laba rugi akan memiliki
susunan yang agak berbeda.
Transaksi
Periodik
Pembelian
barang Pembelian
xxx
Kas
dagangan
71
Perpetual
Persediaan
xxx
Kas
xxx
Penjualan
dagangan
barang Kas
Penjualan
xxx
xxx
xxx
Kas
xxx
Penjualan
xxx
HPP
xxx
Persediaan
xxx
nilai penjualan. Sedangkan beban operasi yang dikeluarkan selama bulan Januari
2010 terdiri dari: gaji pegawai koperasi sebesar Rp3.500.000; gaji pengurus koperasi
sebesar Rp2.500.000; beban listrik, air PAM, dan telepon selama bulan Januari
sebesar Rp900.000 dan beban pemakaian perlengkapan kantor sebesar Rp250.000.
Karena harga pokok penjualan yang ditetapkan koperasi adalah 80% dari harga
jual, beban pokok yang ditetapkan atas penjualan kepada anggota adalah
Rp48.000.000 (yang berasal dari Rp60.000.000 x 80%) dan harga pokok penjualan
kepada nonanggota adalah 32.000.000 (yang berasal dari Rp40.000.000 x 80%).
Pada akhir bulan Januari 2010, staf akuntansi koperasi tersebut menyajikan laporan
Perhitungan Hasil Usaha berikut:
Koperasi Maju Bersama
Perhitungan Hasil Usaha
Per 31 Januari 2010
#
Partisipasi Anggota:
- Partisipasi Bruto Anggota
- Beban Pokok
- Partisipasi Neto Anggota
#
Pendapatan Dari Nonanggota:
- Penjualan
- Harga PokokPenjualan
- SHU Kotor Dari Nonanggota
#
Sisa Hasil Usaha Kotor
#
Beban Operasi:
Gaji pengurus koperasi
Gaji pegawai koperasi
Beban Listrik, air PAM & telepon
Beban pemakaian perlengkapan kantor
60.000.000
(48.000.000)
12.000.000
40.000.000
(32.000.000)
8.000.000
20.000.000
1.500.000
3.000.000
900.000
250.000
(5.650.000)
14.350.000
dapat mengetahui nilai dan jumlah stok yang dimiliki koperasi. Sementara
itu, metode periodik tidak mengharuskan disediakannya kartu stok untuk
mencatat arus keluar masuk barang dagangan. Untuk mengetahui jumlah
dan nilai stok pada suatu saat, pihak manajemen koperasi harus menghitung
fisik persediaan barang dagangan (stock opname) terlebih dahulu.
Metode perpetual dapat memberikan informasi yanglebih akurat
karena pencatatannya terinci dan teratur. Hal ini disebabkan oleh
diharuskannya menghitung Harga Pokok Penjualan untuk setiap transaksi
penjaulan yang terjadi. Keharusan menghitung Harga Pokok Penjualan
untuk setiap transaksi penjualan ini cukup merepotkan pengurus koperasi.
Karena itu, metode ini lebih tepat digunakan untuk koperasi yang menjual
produk yang memiliki harga per unit yang tinggi dan frekuensi transaksi
yang relatif tidak terlalu sering. Sedangkan metode periodik yang tidak
menuntut dibuatnya kartu stok, memiliki keunggulan dalam hal efisien
tenaga yang melakukan pencatatan. Akan teteapi, metode ini mengandung
kelemahan dalam hal keakuratan data persediaan pada suatu saat.
Diharuskannya melakukan stock opname untuk mengetahui nilai dan
jumlah persedian barang dagangan pada suatu saat, jelas mengabaikan
faktor kecepatan penyajian data akuntansi. Di samping itu, jika metode ini
diterapkan secara murni, perhitungan harga pokok penjualan akan
mengabaikan hilangnya barang akibat berbagai kelemahan yang ada dalam
pengendalian persediaan.
Contoh soal berikut disajikan untuk memperjelas perbedaan pencatatan
dan pelaporan dari metode perpetual dan periodik
Koperasi Maju Bersama adalah koperasi yang bergerak dalam penjualan
barang-barang kebutuhan sehari-hari masyarakat yang berlokasi di sebuah
wilayah pemukiman di Surabaya. Koperasi ini baru didirikan pada
pertengahan bulan Januari 2010 dan memiliki 200 anggota. Koperasi ini
menyewa sebuah bangunan ruko 2 lantai sebesar Rp36.000.000 untuk
jangka waktu 2 tahun, yang digunakan sebagai tempat usaha. Lantai 1
digunakan sebagai toko dan lantai 2 digunakan sebagai kantor koperasi.
Koperasi ini menjual produknya baik kepada anggota maupun nonanggota.
Sampai akhir bulan Februari 2010, koperasi ini belum melakukan aktivitas
pembelian dan penjualan. Pada awal bulan Maret 2010, koperasi ini mulai
beroperasi staf akuntansi menyajikan neraca berikut:
74
Kas
Sewa kantor dibayar
dimuka
Perlengkapan Kantor
Peralatan Kantor
Total Akitiva
250.000.000
50.000.0000
300.000.000
30/3/2010
Koperasi Maju Bersama membayar gaji
pegawai sebesar Rp2.400.000 dan gaji pengurus sebesar
Rp2.000.000 secara tunai.
PENCATATAN DENGAN METODE PERPETUAL
Transaksi yang dilakukan sebuah laporan koperasi konsumen dapat dicatat
dengan metode perpetual maupun periodik. Jika dicatat dengan metode
perpetual, koperasi diwajibkan memiliki kartu stok untuk mencatat arus
keluar masuknya barang dagangan. Setiap jenis produk yang dimiliki
koperasi harus memiliki satu kartu stok. Ada beberapa metode yang dapat
digunakan untuk mencatat arus keluar masuknya persediaan barang
dagangan, antara lain metode FIFO, LIFO, dan rata-rata atau average.
Kartu stok tersebut berguna untuk melihat dan mengendalikan arus keluar
masuknya barang serta untuk menghitung harga pokok penjualan barang
dari suatu transaksi tertentu atau secara keseluruhan. (Mengenai metode
pencatatan dan pembuatan kartu stok ini akan dibahas secara khusus pada
bab 13: Persedian).
Dalam kasus Koperasi Maju Bersama di atas, jika transaksi yang
dilakukan selama bulan Maret 2010 dicatat dengan metode perpetual,
hasilnya adalah sebagai berikut:
76
5
Maret Persediaan
2010
Kas
Utang Usaha
10 Maret
2010
140.000.000
85.000.000
55.000.000
Kas
41.000.000
Piutang Anggota
Beban Pokok
Partisipasi
Anggota
Persediaan
55.000.000
81.000.000
bruto
96.000.000
81.600.000
12 Maret Persediaan
2010
Kas
32.000.000
15.000.000
20 Maret Kas
2010
Harga pokok penjualan
Penjualan
Persediaan
72.000.000
32.000.000
15.000.000
61.200.000
72.000.000
61.200.000
1.300.000
2.400.000
1.300.000
2.000.000
4.400.000
Tangga
l
Keterangan
R
e Debet
f
2010
1 Mar Saldo awal
et
5
Pembelian
barang
tunai
1
Penjualan tunai
0
barang dagangan
1
Pembelian
barang
2
tunai
1
Pembayaran
utang
5
usaha
2
Penjualan
tunai
0
nonanggota
2
Beban listrik, air &
9
telepon
3
Gaji pegawai dan
0
pengurus
Kredit
85.000.0
00
41.000.0
00
32.000.0
00
15.000.0
00
72.000.0
00
1.300.00
0
4.400.00
0
Saldo
Debet
Kredit
221.000.
000
136.000.
000
177.000.
000
145.000.
000
130.000.
000
202.000.
000
200.700.
000
196.300.
000
R
e
f
Keterangan
2010
10 Mare Penjualan secara kredit
t
ke angota
Kred
it
Debet
55.000.00
0
Saldo
Debet
Kred
it
55.000.00
0
Keterangan
R Debet
e
78
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
f
2010
5 Mar
et
1
0
1
2
2
0
Pembelian barang
dagangan
HPP penjualan ke
anggota
Pembelian barang
dagangan
HPP penjualan ke
nonanggota
140.000.
000
81.600.0
00
32.000.0
00
61.200.0
00
140.000.
000
58.400.0
00
90.400.0
00
29.200.0
00
Tanggal
Keterangan
R
e
f
Debet
Kred
it
2010
1
Mare Saldo awal
t
Saldo
Debet
Kred
it
36.000.00
0
Tanggal
Keterangan
R
e
f
Debet
Kred
it
2010
1
Mare Saldo awal
t
Saldo
Debet
Kred
it
3.000.000
Tanggal
Keterangan
R
e
f
2010
79
Debet
Kred
it
Saldo
Debet
Kred
it
40.000.00
0
Tanggal
Keterangan
2010
5
Mare Pembelian barang
t
dagangan
15
Pembayaran
sebagian utang
R
e Debet
f
Kredit
55.000.00
0
15.000.0
00
Saldo
Debet
Kredit
55.000.00
0
40.000.00
0
Keterangan
R
e Debet
f
Kredit
2010
1
Mare Saldo awal
t
Saldo
Debet
Kredit
250.000.0
00
Tanggal
Keterangan
R
e Debet
f
2010
1
Mare Saldo awal
t
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
50.000.00
0
80
Tanggal
Keterangan
R
e Debet
f
2010
20 Mare Penjualan tunai ke
t
nonanggota
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
96.000.00
0
Kredit
96.000.00
0
Saldo
Debet
Kredit
72.000.00
0
72.000.00
0
Tanggal
Keterangan
R
e Debet
f
2010
10 Mare HPP penjualan ke
t
anggota
Kredit
81.000.0
00
Saldo
Debet
Kredit
81.000.0
00
Tanggal
Keterangan
2010
20 Mare HPP penjualan ke
t
nonanggota
R
e Debet
f
61.200.0
00
81
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
61.200.0
00
Tanggal
Keterangan
2010
30 Mare Gaji bulan Maret
t
2010
R
e Debet
f
Kredit
2.400.00
0
Saldo
Debet
Kredit
2.400.00
0
Tanggal
Keterangan
2010
30 Mare Gaji bulan Maret
t
2010
R
e Debet
f
Kredit
2.000.00
0
Saldo
Debet
Kredit
2.000.00
0
Tanggal
Keterangan
2010
29 Mare beban bulan Maret
t
2010
R
e Debet
f
1.300.00
0
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
1.300.00
0
Jika pada akhir bulan Maret 2010 kita menyusun neraca saldo
berdasarkan saldo akhir setiap akun yang terdapat dalam buku besar
koperasi, maka akan didapat neraca saldo sebagai berikut:
82
Saldo
Debit
196.300.000
55.000.000
29.200.000
36.000.000
Kredit
Kas
Piutang anggota
Persediaan
Sewa kantor dibayar di
muka
Perlengkapan kantor
3.000.000
Peralatan kantor
40.000.000
Utang usaha
40.000.000
Simpanan pokok
250.000.000
Simpanan wajib
50.000.000
Partisipasi bruto
96.000.000
Penjualan
72.000.000
Beban pokok
81.600.000
Harga pokok penjualan
61.200.000
Beban listrik, air dan
1.300.000
telepon
Gaji pegawai
2.400.000
Gaji pengurus
2.000.000
Total
508.000.000
508.000.000
Jika kita kemudian menyusun perhitungan hasil usaha berdasarkan neraca saldo
tersebut, akan terlihat laporan perhitungan hasil usaha sebagai berikut:
83
Partisipasi Anggota:
- Partisipasi Bruto Anggota
- Beban Pokok
- Partisipasi Neto Anggota
#
Pendapatan Dari Nonanggota:
- Penjualan
- Harga PokokPenjualan
- SHU Kotor Dari Nonanggota
#
Sisa Hasil Usaha Kotor
#
Beban Operasi:
- Gaji pengurus koperasi
- Gaji pegawai koperasi
- Beban Listrik, air PAM & telepon
96.000.000
(81.600.000)
14.400.000
72.000.000
(61.200.000)
10.800.000
25.200.000
2.000.000
2.400.000
1.300.000
(5.700.000)
19.500.000
Tangga
l
Keterangan
2010
1 Mar Saldo awal
et
5
Pembelian dagangan
tunai
1
Penjualan tunai
0
barang dagangan
1
Pembelian dagangan
2
tunai
1
Pembayaran
utang
5
usaha
2
Penjualan
tunai
0
nonanggota
2
Beban listrik, air &
9
telepon
3
Gaji pegawai dan
0
pengurus
Tanggal
Keterangan
R
e Debet
f
Kredit
85.000.0
00
41.000.0
00
32.000.0
00
15.000.0
00
72.000.0
00
1.300.00
0
4.400.00
0
R
e
f
2010
85
Debet
Kred
it
Saldo
Debet
Kredit
221.000.
000
136.000.
000
177.000.
000
145.000.
000
130.000.
000
202.000.
000
200.700.
000
196.300.
000
Saldo
Debet
Kred
it
10
55.000.00
0
86
55.000.00
0
5
Maret Persediaan
2010
Kas
Utang Usaha
10 Maret
2010
140.000.000
85.000.000
55.000.000
Kas
41.000.000
Piutang Anggota
Partisipasi
Anggota
55.000.000
bruto
96.000.000
12 Maret Pembelian
2010
Kas
32.000.000
15.000.000
20 Maret Kas
2010
72.000.000
32.000.000
15.000.000
Penjualan
72.000.000
1.300.000
2.400.000
10 Maret
2010
2.400.000
2.000.000
4.400.000
140.000.000
85.000.000
55.000.000
Kas
41.000.000
Piutang Anggota
Partisipasi
Anggota
55.000.000
12 Maret Pembelian
2010
Kas
15
1.300.000
bruto
96.000.000
32.000.000
87
32.000.000
15.000.000
Keterangan
Pembelian barang
dagangan
Pembelian barang
dagangan
R
e Debet
f
Kredit
140.000.
000
32.000.0
00
Saldo
Debet
Kredit
140.000.
000
172.000.
000
Tanggal
Keterangan
R
e
f
Debet
Kred
it
2010
1
Mare Saldo awal
t
Saldo
Debet
Kred
it
36.000.00
0
Tanggal
Keterangan
R
e
f
2010
1
Mare Saldo awal
t
Debet
Kred
it
Saldo
Debet
Kred
it
3.000.000
88
Tanggal
Keterangan
R
e
f
Debet
Kred
it
2010
1
Mare Saldo awal
t
Saldo
Debet
Kred
it
40.000.00
0
Tanggal
Keterangan
2010
5
Mare Pembelian kredit
t
barang dagangan
15
Pembayaran
sebagian utang
R
e Debet
f
Kredit
55.000.00
0
15.000.0
00
Saldo
Debet
Kredit
55.000.00
0
40.000.00
0
Tanggal
Keterangan
R
e Debet
f
Kredit
2010
1
Mare Saldo awal
t
Saldo
Debet
Kredit
250.000.0
00
Tanggal
Keterangan
R
e Debet
f
2010
1
Mare Saldo awal
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
50.000.00
89
Tanggal
Keterangan
R
e Debet
f
2010
10 Mare Penjualan ke
t
anggota
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
96.000.00
0
96.000.00
0
Tanggal
Keterangan
R
e Debet
f
2010
20 Mare Penjualan tunai ke
t
nonanggota
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
72.000.00
0
72.000.00
0
Tanggal
Keterangan
2010
30 Mare Gaji bulan Maret
t
2010
R
e Debet
f
Kredit
2.400.00
0
Saldo
Debet
Kredit
2.400.00
0
Tanggal
Keterangan
R
e Debet
f
90
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
2010
30 Mare Gaji bulan Maret
t
2010
2.000.00
0
2.000.00
0
Tanggal
Keterangan
2010
30 Mare beban bulan Maret
t
2010
R
e Debet
f
Kredit
1.300.00
0
Saldo
Debet
Kredit
1.300.00
0
Jika pada akhir bulan Maret 2010 kita menyusun neraca saldo berdasarkan saldo
akhir setiap akun yang terdapat dalam buku besar koperasi, maka akan didapat neraca
saldo sebagai berikut:
Nama Akun
Kas
Piutang anggota
Persediaan
Sewa kantor dibayar di
muka
Perlengkapan kantor
Peralatan kantor
Utang usaha
Simpanan pokok
Simpanan wajib
Partisipasi bruto
Penjualan
Pembelian
Beban listrik, air dan
telepon
Kredit
3.000.000
40.000.000
40.000.000
250.000.000
50.000.000
96.000.000
72.000.000
172.000.000
1.300.000
91
Gaji pegawai
2.400.000
Gaji pengurus
2.000.000
Total
508.000.000
508.000.000
Dari hasil perhitungan fisik (stock opname) barang dagangan yang ada di toko
Koperasi Maju Bersama pada akhir bulan Maret 2010. Diketahui nilai persediaan
pada sat itu adalah Rp29.200.000. Berdasarkan neraca saldo tersebut dan hasil
perhitungan fisik barang dagangan, staf akuntansi koperasi menyusun laporan
perhitungan hasil usaha yang terlihat sebagai berikut:
Partisipasi Anggota:
- Partisipasi Bruto Anggota
- Beban Pokok
- Partisipasi Neto Anggota
#
Pendapatan Dari Nonanggota:
- Penjualan
- Harga PokokPenjualan
- SHU Kotor Dari Nonanggota
#
Sisa Hasil Usaha Kotor
#
Beban Operasi:
- Gaji pengurus koperasi
- Gaji pegawai koperasi
- Beban Listrik, air PAM & telepon
96.000.000
(81.600.000)
14.400.000
72.000.000
(61.200.000)
10.800.000
25.200.000
2.000.000
2.400.000
1.300.000
(5.700.000)
19.500.000
93
Simpanan
Pokok
Simpanan
Wajib
Partisipasi
Bruto
Penjualan
Beban pokok
Harga pokok
penjualan
Beban listrik,
air &telepon
Gaji pegawai
Gaji Pengurus
To tal
0
250.0
00
50.00
0
96.00
0
72.00
0
81.6
00
61.2
00
1.30
0
2.40
0
2.00
0
508. 508.0
00
00
95
kas
Piutang
Anggota
Persediaan
Sewa dibayar
Neraca
Penyesua Saldo yang Hasil Usaha Neraca
saldo
ian
Disesuaikan
Debe Kred Deb Kre Debe Kred Debe Kred Deb Kr
t
it
et
dit
t
it
t
it
et edit
196.
300
55.0
00
29.2
00
36.0
96
di muka
Perlengkapan
kantor
Peralatan
kantor
Utang Usaha
00
3.00
0
40.0
00
40.0
00
250.
000
50.0
00
96.0
00
72.0
00
Simpanan
Pokok
Simpanan
Wajib
Partisipasi
Bruto
Penjualan
Beban pokok
Harga pokok
penjualan
Beban listrik,
air &telepon
Gaji pegawai
Gaji Pengurus
Beban
pemakaian
perlengkapan
Beban
penyusutan
peralatan
Akumulasi
penyusutan
peralatan
Beban angkut
penjualan
To tal
600
450
81.6
00
61.2
00
1.30
0
2.40
0
2.00
0
600
100
100
450
508.
00
508. 1.1
000 50
1.1
50
97
kas
Neraca
Penyesua Saldo yang Hasil Usaha Neraca
saldo
ian
Disesuaikan
Debe Kred Deb Kre Debe Kred Debe Kred Deb Kr
t
it
et
dit
t
it
t
it
et edit
196.
196.
98
Piutang
Anggota
Persediaan
Sewa dibayar
di muka
Perlengkapan
kantor
Peralatan
kantor
Utang Usaha
300
55.0
00
29.2
00
36.0
00
3.00
0
40.0
00
40.0
00
250.
000
50.0
00
96.0
00
72.0
00
Simpanan
Pokok
Simpanan
Wajib
Partisipasi
Bruto
Penjualan
Beban pokok
Harga pokok
penjualan
Beban listrik,
air &telepon
Gaji pegawai
Gaji Pengurus
Beban
pemakaian
perlengkapan
Beban
penyusutan
peralatan
Akumulasi
penyusutan
peralatan
600
300
55.0
00
29.2
00
36.0
00
2.40
0
40.0
00
450
81.6
00
61.2
00
1.30
0
2.40
0
2.00
0
40.4
50
250.
000
50.0
00
96.0
00
72.0
00
600
81.6
00
61.2
00
1.30
0
2.40
0
2.00
0
600
100
100
100
99
100
Beban angkut
penjualan
To tal
Keterangan
kas
Piutang
Anggota
Persediaan
Sewa dibayar
di muka
Perlengkapan
kantor
Peralatan
kantor
Utang Usaha
Simpanan
Pokok
Simpanan
Wajib
Partisipasi
Bruto
Penjualan
Beban pokok
Harga pokok
penjualan
Beban listrik,
air &telepon
450
508.
00
508. 1.1
000 50
450
1.1
50
508.
550
508.
550
Gaji pegawai
Gaji Pengurus
2.40
0
2.00
0
Beban
pemakaian
perlengkapan
Beban
penyusutan
peralatan
Akumulasi
penyusutan
peralatan
Beban angkut
penjualan
SHU
To tal
600
2.40
0
2.00
0
600
2.40
0
2.00
0
600
100
100
100
100
450
508.
00
508. 1.1
000 50
100
450
1.1
50
101
508.
550
450
508.
550
18.3
50
168. 168.
000
000
kas
Piutang
Anggota
Persediaan
Sewa dibayar
di muka
Perlengkapan
kantor
Peralatan
kantor
Utang Usaha
Neraca
saldo
Debe Kred
t
it
196.
300
55.0
00
29.2
00
36.0
00
3.00
0
40.0
00
40.0
00
250.
000
50.0
00
96.0
00
72.0
00
Simpanan
Pokok
Simpanan
Wajib
Partisipasi
Bruto
Penjualan
Beban pokok
Harga pokok
penjualan
Beban listrik,
air &telepon
Gaji pegawai
81.6
00
61.2
00
1.30
0
2.40
0
Gaji Pengurus
2.00
0
Beban
pemakaian
perlengkapan
Beban
penyusutan
peralatan
Akumulasi
penyusutan
peralatan
Beban angkut
penjualan
SHU
To tal
600
2.0
00
600
2.00
0
600
100
100
100
100
450
508.
00
508. 1.1
000 50
100
450
1.1
50
103
508
.55
0
100
450
18.3
50
508.5 168. 168.
50
000
000
358.
900
18.35
0
358.9
00