Professional Documents
Culture Documents
Seri
Wawan Hermanto
MEKANIKA
Ringkasan Materi
(A) Kinematika Gerak
Gerak lurus
1. Kecepatan dan Laju
Kecepatan rata-rata adalah perpindahan yang terjadi tiap detik
Laju rata-rata adalah jarak yang ditempuh dalam selang waktu tertentu
2.
S
t
S
t
3.
4.
- Percepatan tetap
a=
v = vo + at
s = vo t + a t2
- Memenuhi hubungan
v2 = vo2 + 2 a s
Gerak vertikal
Gerak vertikal adalah gerak GLBB yang arahnya vertical dan perceptannya g = 10 m/s 2
Persamaannya:
v = v0 g t
h = v0 t g t2
v2 = v02 2 g h
: berarti (+) untuk gerak ke bawah dan (-) untuk gerak ke atas.
Untuk gerak ke bawah dengan v0 = 0 dinamakan gerak jatuh bebas dan berlaku:
waktu jatuh: t
2h
g
kecepatan jatuhnya: v
2gh
v2 = v02 2 g h
Persamaan Gerak
1. Posisi dan Perpindahan
Posisi
: r = xi + y
r x2 y2
2.
Perpindahan
: r = r2 r1
Kecepatan Sesaat dan Posisi
Kecepatan sesaat :
dr
v=
posisi :
v dt
r = r0 +
dt
3.
kecepatan sesaat :
v = v0 +
a dt
dt
Gerak Parabola
Gerak parabola adalah perpaduan dua gerak: GLB (arah horisontal) dengan GLBB (arah vertikal)
Y
Pada arah horisontal (GLB)
vy = 0
(Xmax , Ymax)
Vx = V0x
V0y
Ymax
vy = v0y g t
y = v0y t g t2
V0x
2g
v0y = v0 sin
2
Xmax = V0 sin 2
dan
X
R
v0
2g
2
R = V0 sin 2
v0x = v0 cos
2.
4.
6.
SBMPTN 2015
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
7.
8.
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
SBMPTN 2012
(B)
(C)
(A) tA tB
(B) tB tC
(C) tA tC
SIMAK UI 2012
(E)
19.
(A)
(C)
(E)
(B)
(D)
UM-UGM 2014
v0 30i 40 j .
Setelah
melewati
titik
(D) tC - tD
(E) tD tE
(D) 2 + 2
3 s
(E) 4 + 2 3
UM-UNDIP 2014
- Hukum II Newton
Apabila resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak sama dengan nol, benda tersebut mengalami
GLBB. Hukum II Newton dinyatakan seperti di bawah ini.
a=
F
m
Gaya Gesek
Benda diam : F fs
Benda tepat akan bergerak (gaya gesek mencapai maksimum): fs = F
fs = s . N
c.
Mengenal gaya
Macam-macam gaya:
- Gaya gravitasi atau berat adalah gaya tarik bumi pada benda yang berada di sekitarnya. Arahnya menuju
ke pusat bumi dan besarnya memenuhi
W = m.g
- Gaya normal adalah gaya tekan bidang pada benda yang arahnya tegak lurus bidang sentuh
F
a.
F2
N
f
W sin
F1
W cos
Fs =
N = W cos
N = W - F2
mv 2
R
- Tegangan tali adalah gaya tarik yang terjadi karena tarikan tali dan arahnya sesuai dengan tarikan tali.
d.
b.
a=
F fk
m
fk = K . N
fk = gaya gesek kinetis (N)
N = gaya normal (N)
fk
W sin
W cos
a=
W sin f k
m
fk = k W cos
c.
Tiga buah balok masing-masing bermassa m1, m2, dan m3 disusun seperti pada gambar di bawah ini
m2
m1
f1
a = W3 f 1 f 2
m1 m 2 m3
f2
m3
W3 = m3 g
f1 = k 1 . W1
f2 = k 2 . W2
W3
m1 m 2 m3
d.
a3
T1 = T2 = T
e.
Mm
r2
T f1
m1
a2
T f2
m2
a1 a2
2
Medan Grafitasi
- Gaya gravitasi
Pada hukum gravitasi, Newton menjelaskan
bahwa gaya tarik antara dua benda bermassa
memenuhi:
FG = G
a1
m
F
F
M
g= F
atau
g=G
M
r2
Mm
r
- Hukum Keppler
HK I Keppler
Planet-planet bergerak mengelilingi matahari memiliki orbit elips dengan matahari berada di salah satu titik
apinya.
HK II Keppler
Planet bergerak melalui lintasan dengan garis khayal planet-matahari akan menyapu daerah yang sama
dalam waktu yang sama
HK III Keppler
T2 R3
Jarak rata-rata planet matahari pangkat tiga sebanding dengan periode pangkat dua.
1.
2.
6.
(A) 2 m/s
(B) 1 m/s
(C) 1/2m/s
7.
3.
0,1 Newton
1,0 Newton
10,0 Newton
100,0 Newton
SBMPTN 2014
8.
9.
(D) 10 2 km/s
(B) 6 2 km/s
(E) 12 2 km/s
(C) 8 2 km/s
Jika sin 0,6 dan cos 0,8 maka gaya
gesek yang dialaminya adalah ... (D)
(A) 30 N
(D)
80 N
(B) 50 N
(E)
85 N
(C) 60 N
SNMPTN 2012
10. Seorang pemadam kebakaran yang beratnya 650 N
meluncur turun sepanjang tiang vertical dengan
percepatan rata-rata sebesar 3 m/s2. Gaya vertikal
rata-rata yang dilakukan orang tersebut pada tiang
adalah .(E)
SNMPTN 2012
(A) 300 N
(D)
450 N
(B) 350 N
(E)
455 N
(C) 400 N
11. Semakin besar massa benda semakin lambat
gerak benda itu.
SEBAB
Sebuah benda memiliki percepatan lebih kecil
daripada benda lain yang lebih ringan jika
keduanya dikenai gaya yang sama
SNMPTN 2012
12. Sebuah balok bermassa m meluncur dari
ketinggian h pada sebuah bidang miring (sudut
kemiringan terhadap bidang datar adalah )
dengan kelajuan tetap. Koefisien gesek kinetik
antara balok dan bidang miring adalah . Besar
gaya gesek kinetik yang bekerja pada balok
adalah... (D)
(A) mg
(D) mgsin
(B) mg
(E) mgcos
(C) mg/sin
SNMPTN 2011
13. Pernyataan berikut yang benar tentang gaya tak
konservatif... (B)
SNMPTN 2010
(1) energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh
gaya tak konservatif besarnya tidak konstan.
(2) Kerja yang dilakukan oleh gaya tak
konservatif pada benda sama dengan nilai
negatif perubahan energi potensial benda.
(3) Kerja yang dilakukan oleh gaya tak
konsevatif pada benda bergantung pada
lintasan gerak benda.
(4) Contoh gaya tak konservatif adalah gaya
Coulomb.
UMPTN 2011
UM-UGM 2014
17.
UM-UGM 2014
18. Pada benda diam, resultan gaya yang bekerja pada
benda tersebut adalah nol.(C)
SEBAB
Pada benda diam tidak ada satupun gaya yang
bekerja padanya.
SNMPTN 2010
19. Semakin besar massa suatu benda makin lambat
gerak benda itu.
SEBAB
Sebuah benda memiliki percepat lebih kecil dari
benda lain yang lebih ringan bila keduanya
dikenai gaya yang sama.
SPMB UNY 2010
(A) 20 N
(B) 25 N
(C) 40 N
(D) 50 N
(E) 80 N
UM UGM 2014
1
3
(B) 1
6
1
(C)
12
(A)
(D) 1
24
(E) 1
36
C. Gerak Melingkar
- Gerak melingkar beraturan (GMB)
v
aT
as
Fs
atot =
as aT
= 0.t .t2
2 = 02 .
= 2 f
as
= 0 .t
f= 1
T
R
Fs
2
as = v
R
2
Fs = m v
R
v = .R
aT = .R
Hubungan Roda-roda
A = B
TA = TB
vA = vB
TA > TB
vA = vB
TA > TB
ra > rB
fA = fB
ra > rB
fA < fB
ra > rB
fA < fB
A < B
A < B
vA > vB
Usaha dan Energi
Usaha
:
W = F. s
atau
W = (F. cos - f ) . s
F cos
W = (F W sin - f ) . s
Energi potensial
E=mgh
Energi kinetik
Ek = mv2
W = Ep
perubahan kecepatan
W = Ek
W = Ep
10
Kekekalan Energi
Energi mekanik : Em = Ep + Ek
Em = tetap
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
Impuls dan Momentum
P=mv
Momentum :
Impuls
:
I = F t
I = p
F . t = m v
Tumbukan
v '
Pada tumbukan, semua benda memiliki koefisien kelentingan (elastisitas) e sebesar:
e=Tumbukan ada tiga jenis:
v
a. Tumbukan lenting sempurna (elastis)
Berlaku kekekalan energi mekanik (kinetik), kekekalan momentum dan e = 1
b. Tumbukan lenting sebagian
Berlaku kekekalan momentum dan 0 < e < 1
c. Tumbukan tidak lenting (tidak elastis)
Berlaku kekekalan momentum dan e = 0
Tumbukan tidak lenting biasanya setelah tumbukan benda akan bersatu, menempel, bersama-sama, atau
bersarang
Kesetimbangan Benda Tegar
-
Syarat setimbang
Momen gaya :
-
= F.d
dengan d F.
gerak translasi :
menggelinding
F m. a
Xp =
x W
w
Yp =
a
R
=F.R
=
yW
w
I. = F. R
gerak rotasi : = I.
Hukum kekekalan momentum sudut:
I1. 1 = I2. 2
11
GERAK MELINGKAR
1. Sebuah benda bermassa 2 kg meluncur dalam
jalanan lingkaran vertikal yang licin berjari-jari
R=2m. Jika di titik A (OA=horizontal) lajunya
2 5 m/s, maka di titik A ...(E)
(1) Percepatan sentripetalnya 10 m/s2
(2) Percepatan tangensialnya 10 m/s2
(3) Nilai mutlak percepatannya 10 2
(4) Percepatan sudutnya 5 rad/s2
2.
3.
4.
12
6.
SNMPTN 2015
7.
3
4
3
5
(E) 3/5 Vo
8.
9.
14.
UM UGM 2014
UM-UNSOED 2014
15. Peluru bermassa 50 gram ditembakan vertikal ke
atas dengan senapan, pada saat mencapai sepermpat
ketinggian maksimumnya besarnya kecepatan pluru
adalah 40 m/s. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2
dan gesekan dengan udara diabaikan, maka :
(1) Ketinggian maksimum yang dicapai pluru
tersebut adalah 320 m
(2) Kecepatan awal pluru saat ditembakan adalah
80 m/s
(3) Energi potensial pluru saat titik tertinggi adalah
160 J
(4) Lamanya pluru melayang di udara adalah 16
detik.
UNDIP 2014
13
14
SBMPTN 2012
Ringkasan Materi
A. Fluida
1.
Tekanan hidrostatis:
2.
Hukum Pascal :
3.
Hukum Archimedes:
- Terapung
B < r
W = FA
- Melayang
B = r
W = FA
- Tenggelam
B > r
W > FA
Ph = g h
F1 F2
A1 A2
3
W
FA = Wu - Wf
FA = f g V
V = volume fluida yang dipindahkan
4.
Tegangan permukaan :
5.
Kapilaritas :
h=
= W
2
2 cos
gr
Persamaan Kontinuitas:
A1 . V1 = A2 . V2
7.
A . V = Q (debit)
Q=V/t
Persamaan Bernoulli :
p1 + g h1 + v12 = p2 + g h2 + v22
8.
15
X
X 0
2.
Titik
Y
Y 0
X0
: =
0 . . T
didih
Y
Y
Titik
Pemuaian luas
: A = A0. . T
Pemuaian volume : V = V0. . T
= koefisien muai pajang
= koefisien muai luas
= koefisien muai volume
= 2
= 3
4.
Y0
Pemuaian
Pemuaian panjang
3.
beku
Kalor
Kalor untuk mengubah suhu
Q = m. c. T
Q = m. L
Asas Black
Qlepas = Qterima
Perpindahan panas
Konduksi
Q k . A.T
=
t
d
Konveksi
Q = h. A. T
t
Radiasi
keterangan :
k = konduktivitas termal zat
h = koefisien konveksi
= tetapan stefan-Boltzman
e = emisitas
Q = e. . A.T4
t
FLUIDA
1. Tiga buah benda dimasukkan ke dalam air,
ternyata A mengapung, B melayang dan C
tenggelam. Jika ketiganya mempunyai volume
yang sama, maka berarti
SNMPTN 2008
(1) besar gaya apung yang dialami A lebih kecil
dari gaya beratnya
(2) besar gaya apung yang dialami B sama
dengan gaya beratnya
(3) gaya apung yang dialami A sama dengan gaya
apung yang dialami B
(4) gaya apung yang dialami B sama dengan gaya
apung yang dialami C
2.
16
Dua jenis fluida dengan rapat massa masingmasing adalah 0,9 gr/cm3 dan 0,7 gr/cm3
dituangkan ke dalam suatu wadah sehingga salah
satu fluida berada di atas yang lainnya. Kemudian,
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dua jenis fluida dengan rapat massa masingmasing adalah 0,9 gr/cm3 dan 0,7 gr/cm3
dituangkan ke dalam suatu wadah sehingga salah
satu fluida berada di atas yang lainnya. Kemudian,
sebuah kubu sdimasukkan ke dalam campuran
fluida tersebut sehingga kubus itu mengapung
dengan 50% volumenya berada di dalam fluida
yang rapat, 20% volumenya tidak tercelup sama
sekali, serta sisanya berada pada fluida yang
kurang rapat. Berapakah rapat massa benda itu?
(A) 0,82 gr/cm3
(D) 0,78 gr/cm3
3
(B) 0,72 gr/cm
(E) 0,66 gr/cm3
3
(C) 0,76 gr/cm
SNMPTN 2009
Gaya per satuan panjang yang bekerja pada
bendungan vertikal setinggi 4 meter adalah.....
(A) 8 N/m2
(D) 8000 N/m2
(B) 80 N/m2
(E) 80.000 N/m2
2
(C) 800 N/m
Berat benda di udara 100 N, berat benda di minyak
40 N, rapat massa benda 5 g/cm3 maka berat benda
dalam air adalah....
(A) 80 N
(D) 50 N
(B) 75 N
(E) 40 N
(C) 60 N
beberapa posisi
Tekanan (atm)
0,5
1
3
Berdasarkan
informasi
tersebut,
simpulan
manakah yang tepat?
SNMPTN 2013
(A) Tekanan pada kedalaman 10 m di bawah
permukaan laut adalah 2 atm.
(B) Tekanan pada kedalaman 50 m di bawah
permukaan laut adalah 5 atm.
(C) Pada kedalaman tertentu di bawah laut,
tekanan mendekati nol.
(D) Pada ketinggian 2.500 m di atas permukaan
laut, tekanan adalah 0,75 atm.
(E) Pada ketinggian 20.000 m di atas permukaan
laut, tekanan adalah nol.
17
(A) 35 kJ
(B) 23 kJ
(C) 12 kJ
(D) 8 kJ
(E) 5kJ
SBMPTN 2013
(D)
(E)
(C) +
19. Lima kilogram es bersuhu -22oC dipanaskan
sampai dengan seluruh es tersebut mencair dengan
suhu 0oC. jika kalor laten Co, maka jumlah kalor
jenis es 2100 J/kg Co, maka jumlah kalor yang di
butukan adalah
SNMPTN 2011
(A) 1496 KJ
(D) 1796 KJ
(B) 1596 KJ
(E) 1896 KJ
(C) 1696 KJ
20. Luka bakar yang diakibatkan oleh tersiram 200
gram air bersuhu 100oC akan lebih parah
dibandingkan dengan dengan yang diakibatkan
tersentuh 200 gram besi bersuhu 100oC
SEBAB
Kalor yang tersimpan dalam 200 gram air bersuhu
100oC lebih banyak dibandingkan dengan yang
tersimpan dalam 200 gram besi bersuhu 100 oC
21. Sepotong buah semangka dan sepotong donat
(keduanya bermassa sama) yang baru dikeluarkan
dari lemari es akan mencapai suhu ruang secara
bersamaan.
SEBAB
Laju pemanasan sebuah benda berbanding lurus
dengan suhu mula-mula benda tersebut.
22. Sebuah alat pemanas yang baik seharusnya
memiliki
SNMPTN 2008
(1) konduktivitas kalor yang tinggi
(2) permeabilitas yang tinggi
(3) kalor jenis yang rendah
(4) konduktivitas listrik yang rendah
Ringkasan Materi
C. Teori Kinetik Gas dan Termodinamika
1. Kinetik gas
Persamaan umum gas ideal:
Kecepatan rata-rata partikel gas:
18
PV = n R T
PV = N k T
3kT
m
Ek = 3 kT
2
2.
Termodinamika
Hukum I Termodinamika
: Q = W + U
Energi dalam
: U = N.
Ek
U = 3/2 N K T
V
tetap
T
V1
V2
Proses Isotermik
- Suhu tetap PV = tetap dan U = 0 Q = W
- Usaha proses gas memenuhi: W
P1 = P2
V
n R T ln 2
V1
A
P1
P2
3.
V2
V1
Proses Isokhorik
- Volume tetap
- W = 0 Q = U
P1
P2
A
V
4.
V1 = V 2
Proses Adiabatik
- Tidak ada kalor yang masuk atau keluar sistem
- Grafik P-V lebih tajam dari isotermik
- Berlaku: P1 V1 = P2 V2 dengan:
Mesin kalor
Usaha
P
P1
Cp
Cv
P2
: W = Q 1 Q2
Efisiensi
V1
V2
W
Q1
Usaha :
T2
T1
Q1
T1
Q2
T2
W = Q1 Q2
19
2.
3.
4.
5.
6.
20
7.
TERMODINAMIKA
8.
9.
27
8
p0 . Diketahui
UM UGM 2014
22. Suatu gas ideal mengalami proses siklus seperti
pada diagram P-V di bawah ini!
P(105Pa)
2
c
1
(1)
(2)
(3)
(4)
b
V(m3)
0,1
0,2
21
Ringkasan Materi
A. Elastisitas dan Gerak Harmonis
1. Modulus elastisitas Young
Elastisitas adalah sifat kembalinya keadaan benda setelah diberi gaya.
Regangan (strain) :
Tegangan :
e=
Modulus elastisitas:
E=
2.
Pegas
Gaya pemulih
Energi potensial pegas
Susunan seri
:
:
:
Susunan pararel
F
A
F=-kx
Ep = k x 2
k p = k1 + k2 + k3
1
ks
1
k1
1
k2
1
k3
F
F
3.
:
:
:
f=
1
T
= 2f
k = m2
Ep = k y2
Ek = m v
Em = Ep + Ek
Fp
m
m. g
Em = k A 2
L
g
B. Gelombang Mekanik
- Gelombang Berjalan
Persamaan umum gelombang berjalan :
y = A sin (t kx)
T = 2
m
k
= 2f = 2/T
k = 2/
22
y 2 A cos (kx).sin (t k)
Ujung Bebas
A = 2A cos (kx)
Hukum Melde
Hukum Melde menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan gelombang tranversal pada tali.
v=
m
F
dengan =
,
A
l
RT
T = suhu mutlak gas, M = massa relatif gas, R = tetapan umum gas, dan = tetapan lapalace
M
- Cepat rambat bunyi di medium zat padat
v
3.
1
2
: 2
2
Nada atas II (n = 2)
: 3 , dst
2
3
2
Nada atas II
23
: 1
4
Nada atas I (n = 1)
: 3
4
5
:
, dst
4
Nada atas II (n = 2)
f = v/
4.
f0 : f1 : f3 : ... = 1 : 3 : 5 : ...
5.
Efek Doppler
Adalah peristiwa berbedanya frekwensi yang didengar oleh pengamat karena adanya gerak relatif antara
sumber bunyi dan pengamat
v vp
fp
fs
f = f1 f 2
f = frekuensi layangan
f1 = frekuensi sumber I
f2 = frekuensi sumber II
S1
f1
f2
S2
24
0,0
(E) A/E
2.
Konstanta pegas dari suatu pistol mainan anakanak adalah 100 N/m. Sebelum ditembakkan
dengan arah vertical ke atas, peluru 10 gram
mampu menekan pegas 20 cm. Ketinggian
maksimum yang dicapai peluru setelah
ditembakkan adalah .... (B)
(A) 10 m
(D) 60 m
(B) 20 m
(E) 80 m
(C) 40 m
3.
4.
5.
Konstanta pegas dari suatu pistol mainan anakanak adalah 100 N/m. Sebelum ditembakkan
dengan arah vertikal ke atas, peluru 10 gram
mampu menekan pegas 20 cm. Ketinggian
maksimum yang dicapai peluru setelah
ditembakkan adalah (B)
(A) 10 m
(D) 60 m
(B) 20 m
(E) 80 m
(C) 40 m
6.
7.
8.
9.
SEBAB
UM UGM 2014
SBMPTN 2014
25
)
)
)
)
(A)
(D)
(B)
(C)
(E) 2
SNMPTN 2009
(A)
(B)
(C) 1
(D) 3/2
(E) 2
SNMPTN 2011
26
merambat
menurut persamaan
y 0,2 cos (4 x 0,2t ) m, dengan x dalam
2 meter
GELOMBANG BUNYI
26. Seorang polisi berdiri pada jarak 180 m
menghadap sebuah gedung tinggi. Ketika polisi
menembakkan sebutir peluru ke atas, seorang anak
yang berada pada jarak 170 m di belakang polisi
mendengar dua letupan. Jika selang waktu antara
dua letupan tersebut 1 detik, maka kecepatan
bunyi letupan di udara adalah ...(D)
(A) 300 m/s
(D) 360 m/s
(B) 320 m/s
(E) 380 m/s
(C) 340 m/s
27. Pada percobaan gelombang pada seutas tali kawat
baja A, memiliki frekuensi nada dasar 400 Hz.
Frekuensi nada dasar kawat baja B, yang massa
jenis, panjang dan tegangannya sama dengan yang
dimiliki kawat baja A tetapi diameternya dua kali
diameter kawat baja A adalah (B)
(A) 100 Hz
(D) 600 Hz
(B) 200 Hz
(E) 800 Hz
(C) 400 Hz
28. Seorang pembawa acara talk show menghirup
helium untuk mengubah suaranya. Setelah
menghirup helium, nada suaranya naik. Hal
tersebut dikarenakan (D)
(1) Amplitude meningkat
(2) Panjang gelombang tetap
(3) Frekuensi menurun
(4) Kecepatan meningkat
(D) 4 2 m
(B) 8 2 m
(C) 16 m
(E) 12 m
SNMPTN 2009
27
OPTIK
Ringkasan Materi
PEMANTULAN CAHAYA
1. Pemantulan Baur / Difus
2. Pemantulan Teratur
CERMIN
1. Cermin Datar, Sifat
2. Cermin Cekung, Sifat
3. Cermin Cembung, Sifat
=
1
360
Keterangan :
M
= Perbesaran Bayangan
N
= Jumlah Banyangan yang terbentuk dari 2 cermin datar
S
= Jarak bayangan ke cermin
S
= Jarak benda ke cermin
f
= jarak titik focus cermin
R
= Jari jari kelengkungan cermin
HUKUM SNELLIUS
1. Untuk Pemantulan
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak dalam satu bidang datar.
b. Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul ( 1 = 2 ).
2. Untuk Pembiasan
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak dalam satu bidang datar.
b. Sinus sudut sinar datang sama dengan sinus sudut sinar bias
( n1 . sin 1 = n2 . sin 2 ).
ALAT OPTIK
1. Mata
Bayangan: nyata, terbalik, diperkecil
Emetrop
Miopi
(normal)
(rabun jauh)
PP = 25 cm
S=
PR =
S = PR
2. Lup
Akomodasi maksimum, s = - 25 cm
Hipermetropi
(rabun dekat)
S = 25 cm
S = - PP
Perbesaran : M S n 1
f
3.
Presbiopi
(mata tua)
PP > 25 cm
Pembiasan Cahaya
Akomodasi x, s = - x
Akomodasi mimimum, S = , S = f
Perbesaran : M = S n S n
f
x
Perbesaran : M = S n
f
Mikroskop
Tidak Berakomodasi
28
Pemantulan Cahaya
: =
Berakomodasi Maksimum
: =
+1
4.
Teropong Bintang
Tidak Berakomodasi
Panjang Teropong :
5.
d = fob + fok
: =
Perbesaran
Berakomodasi Maksimum
Panjang Teropong
: d = fob + sok
Perbesaran
: =
Teropong Bumi
Tidak Berakomodasi
Berakomodasi Maksimum
Panjang teropong : = + 4 +
Panjang teropong : = + 4 +
Perbesaran terpopong: =
Perbesaran terpopong: =
A. OPTIK FISIS
Interferensi
Percobaan Young (Celah ganda)
Lapisan Tipis
layar
2 sinar berinterferensi
y
terang
d
pusat
Catatan: d sin = d
Difraksi
Celah Tunggal
layar
P
y
terang
pusat
Kisi Difraksi
Kisi difraksi disebut juga dengan celah
majemuk, yaitu suatu celah yang jumlahnya
banyak. Jika seberkas sinar melalui kisi ini,
maka akan terjdi difraksi dan dapat ditangkap
pada layar.
Beberapa hal penting:
- Pada kisi difraksi pola yang terjadi lebih
terang/tajam
- Kisi memiliki besaran N = banyaknya
29
Saling menguatkan :
- Interferensi maksimum
- Terjadi pola terang
- Syarat:
D sin = (m + )
Saling melemahkan :
- Interferensi minimum
- Terjadi pola gelap
- Syarat: D sin = m
OPTIK GEOMETRIS
1.
2.
3.
4.
30
5.
6.
7.
8.
9.
20 cm
Kemudian kedua lensa plan konvek disusun
bersentuhan sehingga membentuk lensa bikonvek.
Jika benda berada 20 cm di kiri lensa bikonvek
tersebut, letak bayangan yang terbentuk adalah .
(A) 6,7 cm di kanan lensa.
(B) 10 cm di kanan lensa.
(C) 20 cm di kanan lensa.
(D) 80 cm di kanan lensa.
(E) 80 cm di kiri lensa.
ALAT-ALAT OPTIK
14. Seorang siswa ingin mengamati mikroorganisme
menggunakan mikroskop dengan jarak fokus lensa
okuler 5 cm dan jarak fokus lensa obyektif 2 cm.
Agar diperoleh bayangan optimum (pengamatan
dengan akomodasi maksimum) maka preparat
diletakkan pada jarak 2,2 cm di bawah lensa
obyektif. Berapa perbesaran mikroskop tersebut?
(A) 24 kali
(D) 54 kali
(B) 30 kali
(E) 60 kali
(C) 40 kali
SBMPTN 2014
15. Sebuah teropong bintang dipakai untuk
mengambil bintang dengan pembesar 8 kali untuk
mata tidak berakomodasi. Jika jarak lensa objektif
dengan lensa okuler sama dengan 45 cm, tentukan
jarak lensa okuler
SIMAK UI 2009
(A) 2 cm
(D) 5 cm
(B) 3 cm
(E) 6 cm
(C) 4 cm
16. Sebuah mikroskop terdiri dari lensa obyektif (f1 =
0,5 cm) dan lensa okuler (f2 = 2 cm). Jarak antara
kedua lensa 22 cm. Jika jarak baca normal
pengamat 15 cm dan ia mengamati benda
menggunakan mikroskop dengan mata tanpa
berakomodasi, maka perbesaran alat adalah .
(A) 20 kali
SIMAK UI 2011
(B) 40 kali
(C) 102 kali
(D) 294 kali
(E) Tidak bisa ditemukan
17. Pada mikroskop benda yang hendak diamati harus
diletakan di antara titik focus dan pusat lensa
okuler.
SIMAK UI 2012
SEBAB
Lensa okuler mikroskop berfungsi sebagai lup.
18. Jarak titik api lensa obyektif dan lensa okuler
sebuah mikroskop berturut-turut adalah 1,8 cm
dan 6 cm. Pada pengamatan mikro organisme,
mikroskop digunakan oleh mata normal dengan
titik dekat 24 cm tanpa berakomodasi. jika jarak
antara lensa obyektif dan lensa okuler 24 cm,
maka perbesaran mikroskop tersebut adalah
(A) 10
(D) 24
(B) 12
(E) 36
(C) 16
19. Seorang yang berpenglihatan dekat tidak dapat
melihat dengan jelas benda yang berjarak lebih
jauh dari 60 cm dari matanya. Maka kuat lensa
kacamata yang dibutuhkan agar ia dapat melihat
dengan jelas adalah ... (B)
SNMPTN 2010
31
OPTIK FISIS
34. Cahaya terpolarisasi acak dikenakan pada
polarisator bersumbu transmisi vertikal. Cahaya
yang keluar dari polarisator dilewatkan pada
analisator dengan arah sumbu transmisi 60o
terhadap
sumbu
transmisi
polarisator.
Perbandingan intensitas cahaya yang keluar dari
analisator terhadap intensitas cahaya yang masuk
polarisator adalah.
SNMPTN 2008
(A) 100%
(D) 12,55
(B) 50%
(E) 6,25%
(C) 25%
20. Cahaya kuning dengan panjang gelombang 600
nm dilewatkan pada sebuah kisi sehingga tampak
gejala difraksi. Pernyataan yang tepat tentang
sudut difraksi orde pertamanya adalah....
(1) sin = 0,24, jika digunakan celah 400/mm
(2) sin = 0,30, jika digunakan celah 500/mm
(3) sin = 0,48, jika digunakan celah 800/mm
(4) sin = 0,60, jika digunakan celah 1000/mm
SBMPTN 2013
21. Pada percobaan Young, seberkas cahaya
ditembakkan dari sebuah sumber yang jaraknya
1,0 m dari celah-ganda yang terpisah sejauh 0,025
mm sehingga menghasilkan frinji (cincin) terang
orde ke-2 berjari-jari 5,00 cm dari pusat terang.
Mana sajakah kalimat yang benar terkait
fenomena di atas?
SBMPTN 2013
(1) Panjang gelombang cahaya yang ditembakkan
adalah 625 nm.
(2) Frinji terang orde ke-3 berjari-jari 6,25 cm
dari pusat.
(3) Jarak pisah frinji terang pertama dan kedua
adalah 2,50 cm.
(4) Jika jarak pisah celah-ganda adalah 0,010
mm, maka frinji-frinji akan tampak
bertumpuk.
22. Peristiwa dispersi terjadi saat .... SBMPTN 2014
(A) cahaya polikromatik mengalami pembiasan
oleh prisma.
(B) cahaya mengalami pemantulan ketika
memasuki air.
(C) cahaya polikromatik mengalami polarisasi.
(D) cahaya
monokromatik
mengalami
pembelokan oleh kisi.
(E) cahaya bikromatik mengalami interfensi
konstruktif.
32
(D)
(E)
5
3
1
2 ,2 ,2
, 2 , 2 , .....
,....
Ringkasan Materi
A. Listrik Statis
1. Gaya dan Medan Gaya Listrik
Gaya Coulomb
Medan listrik
F k
2.
qQ
r2
Ek
Q
r2
V k
Ep k
2.
3.
Q
A o
Q
r
Keping Sejajar
1. Kuat medan listrik yang terjadi:
Diketahui muatannya: E
3.
Potensial listrik
V
d
qQ
r
Kapasitor
a. Muatan yang disimpan
C = kapasitas kapasitor
Q=CV
2
b. Energi yang disimpan :
W = CV
c. Rangkaian Kapasitor
1. Kapasitor seri
- Muatan yang tersimpan sama
Qs = Q1 = Q2 = Q3 = ... = Qs = Cs Vs
Tegangan
berbanding terbalik dengan kapasitornya
V
1
C
C1
C2
C3
1
1
1 .. .
CS C1 C2
Vab = V1 + V2 + V2
2.
Kapasitor pararel
- Tegangan ujung-ujung C sama
V1 = V2 = V3 = Vab
- Muatan yang disimpan sebanding dengan kapasitornya
2.
Hambatan penghantar
C2
QC
Q1 = Q2 = Q3 = Qtot
Cp = C1 + C2 + C3
B. Listrik Dinamis
1. Kuat arus Listrik
C1
C3
I=
Q = n. e
t
R =
A
-
33
rangkaian paralel
: 1 1 1 1 ...
Rp
R1
R2
R1
R3
3.
Hukum ohm
: V R. I
4.
Hukum I kirchoff
: Imasuk = Ikeluar
5.
Hukum II Kirchoff
R3
R4
E
daya: P V . I
R2
energi:
W V .I .T
E iR 0
C. Elektromagnet
1. Induksi magnetik
Weber/m2 (tesla)
B = d
dA
2.
4.
6.
0 i
2a
B=
0 i a sin
2r2
5.
0 i
2 . a
B=
3.
0 i N
B=
0 i N
2
0 i N
2 a
7.
F = B q v sin
8.
0 i1 i 2
.
2 a
I1
I2
F1
F2
I1 dan I2 searah
34
I1
F1
I2
F2
I1 dan I2 berlawanan
9.
= N t
= B v sin
: = N B A sin t
= L t
L=
Vp
14. Transformator :
Vs
Np
Efisiensi
N2 A
W = L i2
Ns
Ps
100%
Pp
D. Arus AC
1. Hubungan tegangan, arus dan daya
V = Vm sin t
I = Vm
i = im sin (t + )
Z
Vef =
Vm
ief =
Daya :
Reaktansi
Ada tiga komponen yang akan menimbulkan hmbatan saat dialiri arus bolak-balik, yaitu resistor R, induktor L,
dan kapasitor C. Hambatan yang timbul dinamakan reaktansi.
Resitor (R)
Induktor (L)
Kapasitor (C)
Rangkaian R L C seri
Impedansi
reaktansi induktif
1
hambatan = R
2
reaktansi
kapasitif
:
X
=
C
C
Z
R
(X L X C )2
XL = . L
i VR
V
XL
V
I
i VZ
V
XC
tegangan sefase
dengan arusnya
=0
3.
2
2.
im
tan
tegangan mendahului
arus sebesar 900 ; =
900
XL XC
R
Resonansi
Syarat:
XL = X C
frekuensi resonansi:
f=
1
2 LC
Z = R (minimum)
35
1.
(A) 3 =
(B) 3 =
(C) 3 =
(D) 3 =
(E) 3 =
2.
3.
4.
36
1 2
1 + 2
1 2
1 2
1 +2
1 + 2
1 2
1 + 2
(A) =
(B) =
2 2
2 2
(C) = 2 2 2 + 2 2
(D) =
(E) =
2 +
2 +
1 2
1 2
1 2 + 2 2
2
1 2
5.
6.
7.
8.
saling
5 2
4 0
5 2
(B) 4
V
0
(C)
25 2
4 0
(D) 410 0 V
(E) 0 V
37
38
(1)
(2)
(3)
(4)
(A) B
(B) C
(C) A
(D) D
(E) A, B, C, dan D
26.
39
(A) 3,20 V
(B) 2,80 V
(C) 1,70 V
(D) 1,60 V
(E) 0,85 V
SBMPTN 2014
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
1 A dari R ke S
1 A dari S ke R
2 A dari R ke S
2 A dari S ke R
5 A dari R ke S
40
(A) 0,30 mT
(B) 0,94 mT
(C) 1,24mT
(D) 3,14 mT
(E) 5,20 mT
(B) 4,2 V
(C) 2,8 V
(E) 2,8 mV
41
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
1600
1500
1300
800
600
8H
5F
V = 50 sin 100t
(A) .
(D)
(B) .
(E)
(C)
42
t
i
v
V; i
V; i
B.
v
V; i
E.
v
t
i
C.
t
v
= 120V/125 rad.s
FISIKA MODERN
Ringkasan Materi
A. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik (GEM) adalah
gelombang yang merambat tanpamemerlukan
medium perantara.
Sifat-sifat Gelombang Elektromagnetik
1. Dapat merambat dalam ruang hampa
(tidakmemerlukan medium untuk merambat)
2. Tidak bermuatan listrik
3. Merupakan gelombang transversal, yaitu
arahgetarnya tegak lurus dengan arah
perambatannya
4. Memiliki sifat umum gelombang, seperti
dapatmengalami polarisasi, pemantulan
(refleksi),pembiasan (refraksi), interferensi,
dan lenturan(difraksi)
5. Arah perambatannya tidak dibelokkan, baik
padamedan listrik maupun medan magnet
(Gamma, Rontgen, Ultraviolet, cahaya Tampak (u-nibi-hi-ku-ji-me), Inframerah, Radar, Televisi, Radio,)
B. Radiasi Kalor
Radiasi kalor adalah pancaran energi gelombang elektromagnetik dari suatu sumber karena pengaruh suhu.
e
= emisivitas benda
T
= suhu benda (K)
=
maks
C
43
D. Efek Compton
Efek Compton adalah perubahan yang terjadi pada
elektromagnetik (contoh sinar X) setelah menumbuk elektron
foton
gelombang
- =
h
(1 cos )
m0 c
E. Hipotesa de Broglie
Cahaya memiliki sifat sebagai partikel maka menurut de Broglie dapat berlaku sebaliknya: Partikel yang bergerak
akan mempunyai sifat sebagai gelombang.
Panjang gelombang dari partikel yang bergerak, memiliki momentum :
= h= h
p mv
F. Relativitas
Kecepatan Relatif
VAB = kecepatan benda terhadap acuan diam
VA = kecepatan acuan bergerak terhadap acuan diam
VB = kecepatan benda terhadap acuan bergerak
Besaran fisika yang berubah akibat Postulat Einstein
Massa relativitas
=
Kontraksi lorentz
= 0
Momentum relativistik
=
0 = 0 2
1 2
2
G. TEORI ATOM
1. Demokritus
- Partikel terkecil yang tidak dapat dibagilagi dinamakan atom.
2. John Dalton
- Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi dan bersifat massif (pejal).
- Atom-atom dari unsur sejenismempunyai sifat yang sama.
- Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi unsur lain.
- Dua atom atau lebih dari unsur yang berlainan dapat membentuk suatu molekul.
- Teori atom Dalton melandasi hokum kekekalan massa (Lavoiser).
Kelemahan teori atom John Dalton:
- Tidak menyinggung tentang kelistrikan.
3. J.J. Thomson
- Atom bukanlah partikel yang tidak dapat dibagi lagi.
- Model atom seperti roti kismis,berbentuk bola pejal dengan muatan positif dan muatan negatif tersebarmerata
diseluruh bagian atom.
- Atom adalah masif, karena partikelpartikelpembentuk atom tersebarmerata.
- Jumlah muatan positif sama denganjumlah muatan negatif, sehingga atombersifat netral.
- Massa elektron jauh lebih kecil darimassa atom.
4. Rutherford
- Inti atom bermuatan positif, mengandunghampir seluruh massa atom.
- Elektron bermuatan negatif selalumengelilingi inti seperti tata surya.
- Sebagian besar atom merupakan ruangkosong.
44
berupagelombang
elektromagnet
5. Bohr
Pada dasarnya teori atom Bohr samadengan teori atom Rutherford denganditambah teori kuantum
untukmenyempurnakan kelemahannya.Teori atom Bohr didasarkan pada duapostulat, yaitu:
- Elektron-elektron yang mengelilingiinti mempunyai litasan tertentu yangdisebut lintasan stasioner dan
tidakmemancarkan energi.Dalam gerakannya elektronmempunyai momentum angulersebesar:
- Dalam tiap lintasannya elektronmempunyai tingkat energi tertentu(makin dekat dengan inti tingkatenerginya
makin kecil dan tingkatenergi paling kecil A = 1).Bila elektron pindah dari kulit luar kedalam maka akan
memancarkan energiberupa foton. Sebaliknya bila pindahdari kulit dalam ke luar akan menyerapenergi.
E = Ebesar - Ekecil = hf
Kelemahan teori atom Bohr :
- Lintasan elektron tidak sesederhanaseperti yang dinyatakan Bohr
- Teori atom Bohr belum dapatmenjelaskan hal-hal berikut:
1. Kejadian dalam ikatan kimia
2. Pengaruh medan magnet terhadapatom
3. Spektrum atom berelektron banyak
H. Inti Atom dan Radioaktivitas
Inti atom
Defek massa
Inti atom disusun proton dan neutron, massa penyusun ini selalu lebih besar dibanding massa inti. Kehilangan
massa ini dinamakan defek massa m
= +
Reaksi inti
Reaksi inti adalah reaksi yang terjadi pada inti atom.
1
+ 2 2
+ 4 4
A1 + A2 = A3 + A4
Z1 + Z2 = Z3 + Z4
Radioaltivitas
Isotop adalah inti atom yang memiliki nomor atom (Z) sama tetapi nomor massa (A) berbeda. Jika suatu isotop
meluruh, maka jumlah pertikelnya akan berkurang dan memenuhi:
= 0
1
2
45
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
RADIASI BENDA
1.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
4.
46
mv
eV
(D)
eV
h
eV
c
(E)
h
eV
eV
(A)
(B)
(C)
(C) mc
SBMPTN 2014
47
SNMPTN 2012
(D) 205,9746 u
(E) 205,9713 u
RELATIVITAS
21. Pengamat A berada di dalam sebuah gerbong
kereta api dan pengamat B duduk di peron stasiun
kereta api. Gerbong kereta api bergerak degan
kelajuan v yang mendekati laju cahaya. Pengamat
A dan B melihat sebuah lampu di dalam kereta
menyala dan padam secara periodik. Periode
nyala-padam lampu menurut kedua pengamat
sama
SEBAB
Laju cahaya menurut kedua pengamat sama (D)
22. Periode suatu pendulum di muka bumi besarnya
3,0 detik. Bila pendulum tersebut diamati oleh
seseorang yang bergerak relatif terhadap bumi
dengan kecepatan 0,95 c (c = kecepatan cahaya),
maka periode pendulum tersebut dalam detik
mejadi
SNMPTN 2008
(A) 0,5
(D) 15
(B) 1,5
(E) 300
(C) 9,6
23. Sebuah pesawat ruang angkasa bergerak menjauhi
bumi dengan kelajuan v yang mendekati laku
cahaya. Seorang pengamat A di dalam pesawat
mengamati suatu benda bermassa m dan bergerak
dengan laju konstan u terhadap pesawat. Pengamat
B diam di bumi. Menurut B massa benda lebih
besar darpada m.
SEBAB
48
SBMPTN 2015
(D)
(E) 3n
(A) 1 106 s
(B) 2 106 s
(C) 3 106 s
(D) 4 106 s
(E) 5 106 s
33.
UM-UGM 2014
34. Jika energi elektron atom hydrogen pada tingkat
dasar 13,6 eV, maka energi yang diserap atom
hidrogen agar elektronnya tereksitasi dari tingkat
dasar ke lintasan kulit M adalah .eV.
(A) 6,82
(D) 10,20
(B) 8,53
(E) 12,09
(C) 9,07
SBMPTN 2014
adalah
2 E0
c
E0
(D)
(E)
3 E0
2 c
5 E0
2
E0
c
SBMPTN 2013
49
TENTANG PENULIS
Wawan Hermanto, lahir di Banyuwangi pada 3 april
1991. Pendidikan sekolah dasar hingga menengah
atas beliau selesaikan di kota kelahiranya. Sejak
sekolah hingga kuliah beliau menyujai pelajaran
Fisika dan matematika. Atas kecintaanya pada fisika
dan matematika membuat Putra Tirta Arum (sebutan
bagi Banyuwangi) ini berusaha untuk menulis buku
buku yang berkaitan dengan Matematika dan Fisika.
Kini karyanya dalam bentuk buku yang telah
terselesaikan adalah UN Matematika SMP/MTS kelas
IX, ILMU FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI, dan siap
menghadapi ujian masuk PTN (seri Kumpulan Soal
Fisika). Pengalaman mengajarnya di awali di
lembaga bimbingan belajar nonformal LBB DELTA,
sejak tahun 2012 hingga 2014 dan di Lembimjar
Neutron Yogyakarta sejak 2014 hingga sekarang.
[Type text]
Page 2