You are on page 1of 3

wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiRika puji darmayanti

Rika puji darmayanti


opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiRika puji darmayanti
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiRika puji darmayanti
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui-

elips

ahulu kala, ada sEORANG pETANI yang memiliki seekor angsa yang sangatlah cantik, dimana
setiap hari ketika peternak tersebut mendatangi kandang angsa, sang Angsa telah menelurkan

sebuah telur emas yang berkilauan.

peternak tersebut mengambil dan membawa telur-telur tersebut ke pasar dan menjualnya sehingga dalam waktu singkat peternak tersebut mulai menjadi kaya. Tetapi tidak
lama kemudian keserakahan dan ketidak-sabaran peternak itu terhadap sang angsa
muncul karena sang Angsa hanya memberikan sebuah telur setiap hari. Sang peternak
merasa tidak akan cepat kaya dengan cara begitu.
Suatu hari, setelah menghitung uangnya, sebuah
gagasan muncul dikepala peternak gagasan
bahwa dia akan mendapatkan semua telur emas
sang Angsa sekaligus dengan cara memotong
sang angsa. Tetapi ketika gagasan tersebutdil

( )

aksanakan, tidak ada sebuah telur yang dia


temukan, dan angsanya yang sangat berharga
terlanjur mati dipotong.4/20/2016
H2O 55

elips

elips

You might also like