Professional Documents
Culture Documents
COLON IN LOOP
DEFINISI
TUJUAN PEMERIKSAAN
1. Membantu menegakkan diagnosis dari carcinoma
kolon dan penyakit inflamasi kolon.
2. Mendeteksi adanya polip, inflamasi dan perubahan
struktural pada kolon.
Resiko dan Tindakan Pencegahan :
3. Pemeriksaan ini berbahaya jika dikerjakan pada
penderita tachycardia atau colitis berat.
4. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan hati-hati
pada penderita ulcerative colitis, diverticulitis, berak
darah akut atau kecurigaan pneumatosis cytoides
intestinalis.
Kontra indikasi
Susp. Perforasi usus
Peritonitis
Ileus paralitik
Alergi bahan kontras
media
Obstruksi total dari
saluran cerna
PERSIAPAN PASIEN
Hari Pertama:
Pagi : Makan bubur kecap + telur rebus 2 biji + minum air banyak.
Siang : Makan bubur kecap + telur rebus 1 biji + minum air banyak.
Malam : Makan bubur kecap + telur rebus 1 biji + minum air banyak.
Hari Kedua:
Pagi : Makan bubur kecap + telur rebus 1 biji + minum air banyak.
Siang : Makan bubur kecap + telur rebus 1 biji + minum air banyak.
Pukul 21.00 minum garam inggris (Magnesium Sulfat) (1 bungkus +
gelas air putih). Selanjutnya pasien hanya boleh minum air putih.
Jam 12 malam puasa, kurangi bicara, dan tidak merokok.
Hari ketiga:
Pukul 05.00 masukkan dulcolax 1 supp melalui lubang dubur.
Pukul 06.00 pasien di klisma tinggi ( untuk pasien di opname).
Pasien datang ke bagian radiologi untuk di foto ( dalam keadaan puasa).
PERSIAPAN BAHAN
a. Kontras Positif
Barium Sulfat (BaSO4)
(water insoluble)
Iodium (water soluble)
b. Kontras Negatif
Udara
CO2
Bahan
kontras
yang
digunakan
dalam
pemeriksaan
colon
ini
menggunakan
barium
sulfat dan air sebagai
pelarut,
dengan
perbandingan
antara
barium
sulfat
yang
digunakan adalah 1 : 8
dengan
jumlah
larutan
sebanyak 800 ml.
TAHAP PEMOTRETAN
Posisi PA atau AP
Tujuan : Untuk menggambarkan seluruh colon dengan
Central Point (CP) setinggi Crista Iliaca
Pasien : Supine atau prone, Central Ray (CR) vertical
Kriteria gambar
Seluruh usus besar tergambar termasuk semua flexura tampak.
Columna vertebralis pada pertengahan film.
Posisi PA axial
Posisi AP Axial
Posisi Lateral
GAMBARAN RADIOLOGI
SINGLE
CONTRAST STUDY
DOUBLE
CONTRAST STUDY
CA COLON
DEFINISI
Ca kolon
Suatu pertumbuhan tumor
yang bersifat ganas dan
merusak sel DNA dan
jaringan sehat disekitar
kolon (usus besar)
ANATOMI
ETIOLOGI
Secara umum kanker selalu dihubungkan dengan:
bahan-bahan kimia, bahan-bahan radioaktif, dan
virus.
Umumnya kanker usus besar terjadi dihubungkan
dengan factor genetic dan lingkungan. Serta
dihubungkan juga dengan factor predisposisi diet
rendah serat, kenaikan berat badan, intake
alcohol.
KLASIFIKASI TUMOR
KLASIFIKASI DUKES
Klasifikasi karsinoma rektum menurut Dukes:
Tahap A: Infiltrasi karsinoma terbatas pada dinding
usus (survive for 5 years 97 %)
Tahap B: Infiltrasi karsinoma sudah menembus
lapisan muskularis mukosa (80 %)
Tahap C: Terdapat metastasis ke dalam kelenjar
limfe
C1: Beberapa kelenjar limfe dekat tumor primer
(65 %)
C2: Dalam kelenjar limfe jauh (35 %)
Tahap D: Metastasis jauh (< 5 %)
KLASIFIKASI TNM
T
Tumor primer
Metastasis jauh
GEJALA KLINIS
LOKASI
Kanker kolorektal dapat ditemukan di mana saja
dari sekum ke rektum, dalam distribusi berikut:
Recto-sigmoid: 55%
Sekum dan kolon asenden: 20%
Katup ileosekal: 2%
Usus besar melintang: 10%
Kolon desenden: 5%
METASTASIS CA COLON
Liver (25%)
Retroperitoneal and mesenteric nodes (15%)
Hydronephrosis (13%)
Adrenal (10%)
Ovarian mets
Ascites
Ultrasonografi (USG)
CT-Scan dan MRI
Foto Polos Abdomen
Colon in Loop
Kolonoskopi
COLONIC CARCINOMA, APPLE-CORE SIGN. AN ENCIRCLING MASS IN THE MIDTRANSVERSE COLON (RED ARROW) MOSTLY OBSTRUCTS THE RETROGRADE
FLOW OF THE BARIUM IN THIS SINGLE-CONTRAST BARIUM ENEMA. THE SHELFLIKE DEFECT CAUSED BY THE DISTAL END OF THE MASS (WHITE ARROWS)
PRODUCES HALF OF THE "APPLE-CORE" SIGN OF COLON CARCINOMA.
KOLITIS ULSERATIF
KOLITIS ULSERATIF
Kolitis ulseratif merupakan suatu penyakit inflamasi
pada usus besar, ditandai oleh kerusakan mukosa
difus yang disertai ulserasi. Reaksi inflamasi
terbatas padamukosa dan submukosa.
Keadaan autoimun tampaknya merupakan faktor
penyebab, namun etiologi pasti dari penyakit ini
tetap belum diketahui.
Onset usia biasanya 20-40 tahun, atau puncak pada
usia 60-70 tahun
Ratio prevalensi antara perempuan dan laki-laki
sama
GEJALA KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RADIOLOGIS
Suatu film polos abdomen kadang-kadang menunjukkan segmen yang
abnormal pada usus besar, terutama jika terdapat komplikasi
megakolon toksik. Kolonoskopi lebih akurat untuk menilai penyakit,
namun evaluasi dengan barium enema tetap banyak dilakukan.
Gambaran Radiologis
Kolon yang terkena, hampir selalu melibatkan rectum dan
sigmoid, memperlihatkan pengaburan batas yang pada
keadaan normalnya tampak tegas. Mukosa tampak granular
disertai ulserasi yang dangkal dan berlanjut dari rectum
hingga kejauhan yang bervariasi dari kolon proksimal, dan
mungkin melibatkan seluruh kolon (pankolitis). Hilangnya pola
haustrae yang diakibatkannya dengan perubahan fibrotic
dapat menimbulkan gambaran menyerupai tuba pada usus,
disebut dengan kolon lead pipe / pipa timah atau hose
pipe / pipa karet.
KOMPLIKASI
Kolon :
Megakolon toksik : suatu film polos abdomen dapat
mendemostrasikan distensi usus yang jelas dengan batas iregular,
terutama pada kolon transversa. Barium enema merupakan
kontraindikasi jika terdapat komplikasi ini.
Perforasi usus : baik pada penyakit yang parah maupun sekunder
akibat megakolon toksik.
Perdarahan : sering hebat.
Karsinoma : insidensinya meningkat terutama jika terdapat
pankolitis dan penyakit telah terjadi lebih dari 10 tahun.
Pembentukan struktur : dapat multiple dengan tepi yang rata.
Ekstrakolon :
Sakroilitis
Arteritis
Uveitis
Kolangitis sklerosa
DIVERTIKEL
DIVERTIKEL
Penyakit diverticular merupakan kelainan umum
yang ditandai oleh hipertrofi otot polos kolon yang
menyebabkan terbentuknya penonjolan menyerupai
kantung diantara serat-serat otot yang menebal.
Terdapat herniasi pada mukosa dan submukosa
pada tempat-tempat yang lemah pada dinding usus.
Sigmoid merupakan daerah yang paling sering
terkena (> 90%) namun dapat terbentuk diverticula
dari setiap bagian kolon. Diet rendah serat
tampaknya merupakan penyebab dari keadaan ini.
GEJALA KLINIS
Pain and tenderness
Mass in LLQ
Fever, leukocytosis
KOMPLIKASI
Diverticulitis : proses inflamasi yang menyebabkan serangan nyeri abdomen dan
demam.
Abses perikolik : perforasi pada diverticulum sering menyebabkan abses perikolik
terlokalisasi. Barium enema dapat menunjukkan jalur sinus yang berasal dari
sigmoid hingga ke abses. Ultrasonografi atau CT dapat menunjukkan pengumpulan
cairan terlokalisasi, yang dapat didrainase secara perkutan.
Perforasi : perforasi bebas pada diverticulum atau abses ke dalam rongga
peritoneum dapat menyebabkan peritonitis fekal.
Pembentukan fistula : dapat disebabkan oleh abses yang rupture atau diverticulum
yang meradang ke dalam organ terdekat, yang paling sering adalah kandung
kemih (fistula vesikokolik), dengan pneumaturia sebagai keluhan gejala. Fistula
dapat mengarah ke vagina, ureter, usus halus, kolon, atau kulit.
Perdarahan : kemungkinan akibat erosi pada arteri dinding usus halus, sering dari
diverticulum sebelah kanan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RADIOLOGIS
1. Barium enema
2. Ultrasonografi, CT, dan angiografi
untuk mengetahui komplikasi
Gambaran Radiologis
mesentrika
ULKUS GASTER
ULKUS GASTER
Ulkus lambung terjadi paling umum di lekukan
yang lebih rendah, tetapi mungkin timbul di
bagian manapun dari lambung. Endoskopi adalah
teknik yang lebih disukai meskipun studi barium
juga akurat.
Faktor predisposisi termasuk merokok, stres
psikologis, analgesik non-steroid dan steroid.
Beberapa ulkus lambung ditemukan pada
sindrom Zollinger-Ellison.
GEJALA KLINIS
Mual
Anoreksia
Muntah
Penurunan berat badan
Nyeri perut bagian atas
Komplikasi seperti perforasi, hematemesis dan
melena
LOKASI
Aspek kurvatura yang lebih rendah dari badan dan
antrum biasanya untuk ulkus jinak
Ulkus jinak juga terjadi di dinding posterior; jarang
terjadi di dinding anterior
Dapat ditemukan di proksimal setengah dari perut
pada pasien geriatri
Hampir semua ulkus lambung kelengkungan yang
lebih rendah <1cm jinak
Ulkus jinak kurvatura yang lebih besar berhubungan
dengan efek massa yang cukup besar yang kadang
menimbulkan keliru mengarah pada kesimpulan
keganasan
GAMBARAN RADIOLOGI
Pada pemeriksaan barium, tampilan pada permukaan
dapat menunjukkan barium terkumpul di dasar ulkus
pada dinding tergantung, dengan lipatan mukosa
memancarkan langsung ke ulkus. Pada tampilan
profil, ulkus muncul sebagai outpouching dari dinding
lambung.
Ulkus jinak: memancarkan lipatan halus , dan
proyeksi ulkus keluar dari dinding lambung.
Ulkus ganas: ulkus dangkal, kontur tidak teratur,
yang tidak menonjol di luar batas-batas lambung.
Mungkin ada massa terkait dengan perusakan pola
mukosa
Gastric Ulcer, Benign. Both images are close-ups of the stomach from a double
contrast (i.e. air and barium) upper gastrointestinal series. They demonstrate
radiating folds (green arrow) coursing to the base of a persistent collection of
barium (white arrows) on the posterior wall of the body of the stomach. There is
no significant mass effect and the folds radiate right to the base of the ulcer, both
signs of benignity
TERIMA KASIH