You are on page 1of 7

Tanggal

Praktek

Tanggal
Penyerahan
Laporan

Tanggal
Perbaikan
Laporan

Tanggal
Perbaikan
Laporan

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
MODUL B-1
VOLTMETER DAN AMPEREMETER

NAMA
NPM
GROUP
DOSEN
ASISTEN
PARTNER

:
:
:
:
:
:

Putri Indah Permata Sari


14020084
K4
Ariel Hazriel S.ST
Yanuar Asmara
Bella Nur Handayani
14020093
Cindy Ribka
14020104
Dinda Nursyifa Yasfiin 14020100
Chahyuni Martarena

14020133

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL


BANDUNG
2015

PERCOBAAN B-1
VOLTMETER DAN AMPEREMETER
I.

MAKSUD DAN TUJUAN


A.

Mengukur kuat arus dan beda tegangan pada rangkaian aru searah.

B. Mengukur tahanan dalam dari voltmeter dan amperemeter.


C.

Mengenal daerah pengukuran voltmeter dan amperemeter.

II. TEORI DASAR


A.1. Mengukur kuat arus. (gambar 1a dan 1b)
I

R
i

Gambar 1a
2.

Gambar 1b

Mengukur beda tegangan. (gambar 2a dan 2b)


I

R
a

3.

i
i

R
i
b

i
b

Mengukur kuat arus dan beda tegangan secara serentak.

Untuk ini dapat dipergunakan dua macam rangkaian seperti pada gambar 3a dan
3b
I

gambar 3a
a

gambar 3b

Dengan rangkaian seperti pada gambar 3a, Voltmeter betul-betul menunjukan


beda tegangan antara kedua ujung R (= Vab). Tetapi Ampemeter tidak
menunjukan kuat arus yang sebenarnya, yang melalui tahanan R, tetapi arus yang
melalui R dan V.

Dengan rangkaian seperti pada gambar 3b, Amperemeter menunjukan kuat arus
yang sebenarnya, tetapi Voltmeter tidak. Disini yang diukur beda tegangan antara
a dan c (bukan a dan b).

Kesalahan-kesalahan diatas dapat dikoreksi bila diketahui tahanan dalam


daripada Voltmeter dan Amperemeter yang dipakai

B.1. Mengukur tahanan dalam sebuah Miliampermeter


a. Cara pertama :
Perhatikan rangkaian pada

Gambar 4a.
Kuat arus yang melalui mA meter
dapat dibaca pada mA meter sendiri

sedangkan beda tegangannya dapat


dibaca pada Voltmeter.

iv

Dari pengamatan ini dapat dihitung


Tahanan dalam miliampermeter.

A
Ia

Gambar 4a

b. Cara kedua (lihat gambar 4b dan 4c)

RA b

ic

RA

ic

RA

Gambar. 4 b

iB

RB
Gambar. 4 c

Sebelum RB dipasang , jarum mA menunjukan arus sebesar i. Setelah RB


dipasang, jarum mA-meter menunjukan arus sebesar ia
Jika RB diketahui maka RA dapat dihitung dengan rumus

RA

i iA R

iA

B.2. Mengukur tahanan dalam sebuah Voltmeter


a. Cara pertama
Perhatikan gambar 5a. Kuat arus yang melalui tahanan dalam Voltmeter
dapat dibaca pada amperemeter, sedang beda tegangannya dibaca pada
voltmeternya sendiri. Dari pengamatan ini dapat dihitung tahanan dalam
voltmete

i
V

a
Rv
b. Cara kedua

Ra

i
V

a
Rv
Gambar 6a

Rv
RB

Gambar 6b

Sebelum RB dipasang, jarum voltmeter menunjukan harga N Volt. Setelah RB


dipasang (gambar 6b), jarum voltmeter menunjukan harga n volt.
Jika RB diketahui, maka RV dapat dihitung dengan rumus
RV

N n
RB
n

C.1. Mengubah daerah pengukuran sebuah mA meter


Misalkan sebuah mA mempunyai batas ukur I mA, sedangkan tahanan dalamnya
R. Maka ini berarti bila arus yang melalui mA meter sebesar I mA maka
jarumnya menunjukan simpangan maksimum. Jika pada mA diberi shunt dengan
tahanan sebesar R/(n-1) Ohm, maka batas ukur mA menjadi
n x i mA (lihat gambar 7a)
Artinya bila jarum mA meter menunjukan simpangan maksimum, arus yang
melalui rangkaian yang diukur adalah n x i mA (arus yang melalui shunt adalah
(n x i) x i mA). Pembagian skala jadi 1/n kali.
R/(n-1)

R(n-1)
C
i

A
Gambar 7b

R
iA
A

B
Gambar 7a

2. Mengubah daerah pengukuran sebuah voltmeter.


Sebuah volt meter dengan batas ukur V Volt dan tahanan dalam R, akan
menunjukan simpangan jarum maksimum, bila dilalui arus i = V/R ampere.
Jikavolt meter tersebut dihubungkan secara seri dengan tahanan sebesar

(n-1)

x R, maka batas ukur Voltmeter dengan tahanan tersebut akan menjadi


n x v volt (gambar 7b)
Disini sekarang sebagai jepit hubung yang baru adalah titik-titik C dan B, bukan
A dan B
III. LANGKAH KERJA
(Dalam menggunakan alat ukur yang baru tiap kali mengukur arus atau tegangan,
harap digunakan paling sedikit 2 batas ukur, untuk melihat adanya hambatan)
1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 8

2. Aturlah kuat arus sehingga didapat kuat arus yang pantas


3. Catatlah kedudukan Volt dan Amperemeter
4. Ulangi percobaan 2 dan 3 untuk beberapa harga kuat arus yang berlainan (ditentukan
asisten
5. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 9 (Rb belum dihubungkan)
6. Aturlah dengan forbol sehingga didapat kuat arus yang pantas
7.

Catatlah kedudukan mA meter

8. Hubungkan Rb dan catat lagi kedudukan mAmeter gambar 10


9. Catat pula harga Rb yang bersangkutan
10. Ulangi percobaan 8 dan 9 untuk beberapa harga Rb yang berlainan (ditentukan
asisten)
11. Susun rangkaian seperti gb.11
12. Aturlah untuk mendapat kuat arus yang pantas dengan forbol
13. Catat kedudukan Volt dan Ampeteremeter
14. Ulangi percobaan 12 dan 13 untuk beberapa harga kuat arus yang berlainan
(ditentukan asisten)
15. Susunlah rangkaian seperti gb 12 (Rb belum dihubungkan)
16. Jalankan arus dan catatlah penunjuk Voltmeter
17. Hubungkan Rb dan catat lagi kedudukan Voltmeter (gb 13)
18. Catat pula besarnya Rb yang dipakai
19. Ulangi percobaan 17 dan 18 untuk harga Rb yang berlainan (ditentukan asisten)
20. Ukur tegangan sumber dengan alat presisi (tanyakan asisten)

125 V
PS

125 V
RS

125 V
PS
RB

RA

RA

A
Gambar 8

A
Gambar 9

125 V
PS

A
Gambar 10

125 V
RS

125 V
PS
RB

A
V
Gambar 11

V
Gambar 12

V
Gambar 13

IV. ALAT-ALAT
1. Voltmeter dengan berbagai batas ukur.
2. Amperemeter dengan berbagai batas ukur.
3. Penghubung arus.
4. Dua buah tahanan, bangku tahanan.
5. Kabel-kabel penghubung.
6. Sumber tegangan E.
RM3

100V

RM2

50V

RM1

10V
Gambar 12

1V

0V

You might also like