You are on page 1of 7

PENETAPAN KADAR ALKALOID

1. GRAVIMETRI
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen
yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah
melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu
unsure atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera diubah menjadi
bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.Metode gravimetrik memakan waktu yang cukup
lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat
digunakan.
Berdasarkan proses pemisahan tersebut, maka dikenal empat macam metoda gravimetric.

1. Metode Pengendapan
Dengan cara ini, zat uji yang telah ditimbang seksama dilarutkan, lalau komponen yang akan
ditetapkan diendapkan dengan pereaksi. Endapan yang terbentuk kemudian dipisahkan dengan
penyaringan, lalu dimurnikan dengan pencucian, dilanjutkan dengan pengeringan atau
pemanasan, lalu ditimbang hingga bobot tetap.
Menurut FI ed III, yang dimaksud dengan bobot tetap adalah berat pada penimbangan setelah zat
dikeringkan selama satu jam tidak berbeda lebih dari 0.5 mg dari berat zat pada penimbangan
sebelumnya.
2. Metoda Evolusi
Metoda evolusi didasarkan pada penguapan komponen zat uji dengan cara pemanasan.
Komponen yang menguap adalah perbedaan dari berat penimbangan zat uji sebelum dan sesudah
penguapan.
Cara ini sering digunakan untuk penetapan kadar air dari zat uji dengan dengan pemanasan pada
105C sampai 110C dan penetapan CO2 dengan pemijaran pada suhu yang lebih tinggi.

Metoda ini memungkinkan untuk menyerap komponen yang menguap (air atau karbondioksida)
menggunakan penyerap yang cocok.berat dari komponen yang menguap adalah pertambahan
berat dari penyerap.
3. Metoda

Penyaringan

Dengan cara ini, komponen dari zat uji disari dengan pelarut spesifik. Sari yang diperoleh
kemudian diuapkan hingga bobot tetap.
Cara ini cocok apabila teknik isolasi sederhana, konsentrasi zat aktif cukup tinggi, dan zat aktif
yang diperoleh harus murni atau mudah dimurnikan.
Comtoh : penetapan alkaloid; penetapan zat aktif dari sediaan farmasi preparat galenik (ex.
Colchicine, luminal Na)
4. Metode

Elektrogravimetrik

Metode ini didasarkan atas penapisan zat pada sebuah elektroda melalui proses elektrolisa.
Berat lapisan yang merupakan komponen zat uji yang ditetapkan adalah selisih dari
penimbangan elektroda (kering) sebelum dan sesudah elektrolisa.

2. VOLUMETRI
Volumetri atau titrimetri merupakan suatu metode analisis kuantitatif didasarkan pada
pengukuran volume titran yang bereaksi sempurna dengan analit. Titran merupakan zat yang
digunakan untuk mentitrasi. Analit adalah zat yang akan ditentukan konsentrasi/kadarnya
Analisa dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah larutan baru yang lebih diketahui
kadarnya. Dengan mengetahui jumlah larutan baru yang ditambahkan dan reaksinya berjalan
secara kuantitatif sehingga senyawa yang dianalisis dapat dihitung jumlahnya.
Kriteria yang harus dipenuhi :
1. Peka (Sensitif)
2. Akurat
3. Presisi
4. Selective
5. Praktis

3. KALORIMETRI

Kolorimetri adalah suatu metoda analisis kimia yang didasarkan pada tercapainya
kesamaan warna antara larutan sampel dan larutan standar, dengan menggunakan sumber cahaya
polikromatis dengan detektor mata.
Persyaratan larutan yang harus dipenuhi untuk absorbsi sinar tampak adalah larutan harus
berwarna.Oleh karena itu metoda spektroskopi sinar tampak disebut juga dengan metoda
kolorimetri dan alatnya disebut dengan kolorimeter.Kolorimeter didasarkan pada perubahan
warna larutan yang sebanding dengan perubahan konsentrasi komponen pembentuk larutan.Oleh
karena itu aspek kuantitatif merupakan tujuan pengukuran dengan metoda ini.Contohnya adalah
larutan nitrit dibuat berwarna dengan pereaksi sulfanila-mida dan N-(1-naftil)-etilendiamin.
Prinsip dasar dari metoda kolorimetri visual adalah tercapainya kesamaan warna bila jumlah
molekul penyerap yang dilewati sinar pada ke dua sisi larutan persis sama. Metoda ini dapat
diterapkan untuk penentuan komponen zat warna ataupun komponen yang belum bewarna,
namun dengan menggunakan reagen pewarna yang sesuai dapat menghasilkan senyawa bewarna
yang merupakan fungsi dari kandungan komponennya. Jika telah tercapai kesamaan warna
berarti jumlah molekul zat penyerap yang dilewati sinar pada kedua sisi tersebut telah sama dan
ini dijadikan dasar perhitungan.
Syarat pewarnaan ini antara lain :
1.
Warna yang terbentuk harus stabil
2.
Reaksi pewarnaan harus selektif
3.
Larutan harus transparan
4.
Kesensitifannya tinggi
5.
Ketepatan ulang tinggi
6.
Warna yang terbentuk harus merupakan fungsi dari konsentrasi
Metoda kolorimetri terbagi atas 2 bagian yaitu :
1.
Metoda kolorimetri visual : Menggunakan mata sebagai detektornya
2.
Metoda fotometri : Menggunakan fotosel sebagai detektornya
Metoda kolorimetri visual ini ada 4 macam yaitu :
1.
Metoda Standar Seri (Metoda Nessler)
Pada metoda ini dibuat sederetan larutan standar dan larutan sampel dalam tabung yang
berukuran sama dengan jenis yang sama pula. Kemudian warna larutan sampel dibandingkan
dengan salah satu warna dari larutan standar.
2.
Metoda Kesetimbangan
Pada metoda ini dilakukan cara membandingkan larutan sampel dengan larutan standar yang
didasarkan pada ketebalan larutan standar yang divariasikan.
3.

Metoda Pengenceran

Menggunakan satu zat standar dan sejumlah buret yang berisi blanko.Konsentrasi standar
diencerkan dengan blanko sampai tercapai kesamaan warna. Prinsip dasarnya : pada larutan
standar ditambahkan blanko.
4.
Metoda Standar Sintetis
Zat yang diselidiki diperoleh dengan cara penambahan sejumlah komponen standar terhadap
suatu larutan blanko sampai terjadi kesamaan warna. Prinsip dasarnya : pada blanko
ditambahkan larutan standar.

4. SPEKTROFOTOMETRI UV (ULTRA VIOLET)


Berbeda dengan spektrofotometri Visible, pada spektrofometri UV berdasarkan interaksi
sampel dengan sinar UV.Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm.Sebagai sumber
sinar dapat digunakan lampu deuterium.Deuterium disebut juga heavy hydrogen. Dia merupakan
isotop hydrogen yang stabil tang terdapat berlimpah dilaut dan didaratan. Karena sinar UV tidak
dapat dideteksi oleh mata manusia maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang
merupakan senyawa yang tidak memiliki warna.bening dan transparan. Oleh karena itu, sampel
tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagen tertentu. Bahkan sampel
dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sampel keruh tetap
harus dibuat jernih dengan filtrasi atau sentifungi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah
sampel harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid/ suspensi.

5. SPEKTROFLUOROMETRI
Termasuk salah satu tenik analisis instrumental disamping teknik kromatografi dan
elektroanalisis kimia. Teknik tersebut memanfaatkan fenomena interaksi materi dengan
gelombang elektromagnetik seperti sinar-x, ultraviolet, cahaya tampak dan inframerah.
Fenomena interaksi bersifat spesifik baik absorpsi maupun emisi. Interaksi tersebut
menghasilkan signal-signal yang disadap sebagai alat analisis kualitatif dan kuantitatif. Contoh
teknik spektroflourometri absorpsi adalah UV/VIS, inframerah (FT-IR) dan absorpsi atom
(AAS). Sedang contoh spektrofluorometri emisi adalah spektrofluorometri nyala dan
inductively coupled plasma (ICP), yang merupakan alat ampuh dalam analisis logam. Masih
banyak teknik lain yang didasarkan pada hamburan atau difraksi cahaya seperti turbidimetri dan
sinar-x.

6. TURBIDIMETRI
Turbidimetri adalah suatu metoda analisis kuantitatif yang berdasarkan pada pelenturan
sinar oleh suspense zat padat.Pada dasarnya yang diukur adalah perbandingan antara intensitas
sinar yang diteruskan dengan intensitas sinar mula-mula.Bila cahaya dilewatkan melalui larutan
yang bersuspensi, maka sebagian dari energiradiasi akan dihamburkan, diserap, dipantulkan,
dibiaskan dan sisanya akan diteruskan. Pengukuran intensitas cahaya diteruskan sebagai fungsi
dari konsentrasi yang merupakan dasar dari perelatan turbidimetri.
Prinsip kerja : menghitung jumlah cahaya yang diteruskan (dan
mengkalkulasi jumlah cahaya yang diabsorbsi) oleh partikel dalam suspense untuk
menentukan konsentrasi substansi yang ingin dicari.Karena menggunakan jumlah cahaya
yang diabsorbsi untuk pengukuran konsentrasi, maka jumlahcahaya yang diabsorbsi
akan bergantung pada :

1.Jumlah partikel
2.Ukuran partikel.
Semakin besar dan banyak jumlah partikel, maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan semakin
besar.

7. NEFELOMETRI
Prinsip kerja :

Nephelometry menitik beratkan pengukuran pada jumlah cahaya yang disebarkan


(scaterred) dari kuvet yang mengandung suspense partikel dalam suatu cairan (solution)

Komponen-komponen dari nefelometer itu sama dengan komponen yang terdapat pada
spectrometer cahaya kecuali pada detector yang ditempatkan pada sudut yangkhusus dari
sumber cahaya.

Detector merupakan sabuah tube fotomultiplier yang ditempatkan pada suatu posisi untuk
mendeteksi cahaya yang tersebar. Detektor bisa ditempatkan pada sudut 90o, 70o or 37o
tergantung pada sudut mana paling banyak ditemukan cahaya yang disebarkan

Karena jumlah cahaya yang disebarkan jauh lebih besar daripada yang diteruskandalam
suspensi turbid, maka nefelometri memiliki tingkat sensitifitas yang lebih tinggi daripada
turbidimetri

Jumlah cahaya yang disebarkan, bergantung pada jumlah dan ukuran partikel yang
tersuspensi

8. POLAROGRAFI
Polarografi adalah metode analisis yang didasarkan pada kurva arus tegangan yang
diperoleh secara elektrolisis.Reaksi yang terjadi pada metode ini adalah reaksi redoks terutama
reaksi reduksi.Untuk analisis ion-ion logam dan senyawa organik.Dapat digunakan untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif. Polarisasi terjadi pengkutuban pada elektroda yang menyebabkan laju
kuat arus (i) yang makin berkurang. Suatu teknik elektro analisis yang memperoleh informasi
dari analit berdasarkan kurva arus potensial {i=f(E)}, dengan melakukan pengukuran arus listrik
(i) sebagaifungsi potensial (E) yang diberikan.Elektroda yang digunakan adalah Elektroda mikro
tetes air raksa (dropping mercury electrode, DME).

Prinsip kerja polarografi yaitu Semua elektroda dicelupkan ke dalam larutan

yang dianalisis .Gas nitrogen berfungsi untuk mengusir gas O2 yang terlarut karena gas tersebut
dapat direduksi. Pereduksian O2 terjadi dalam 2 tahap:
O2 + 2H+ 2e H2O2
H2O2 + 2H+ 2e 2H2O
Reaksi reduksi terjadi pada permukaan air raksa.
Jika larutan mengandung ion logam Mn+ maka semua ion logam akan bergerak menuju
permukaan tetesan Hg untuk direduksi membentuk amalgam dengan
Hg:Mn++ ne + Hg M(Hg) Selama reaksi reduksi berlangsung arus akan mengalir dan jumlah
nya dapat teramati (A). Reaksi reduksi ini berlangsung pada harga potensial tertentu tergantung
pada jenis zat atau ion yang sedang direduksi.

You might also like