You are on page 1of 50

SYSTEM KOORDINASI HORMON

SISTEM HORMON ( ENDOKRIN)

HORMON adalah cairan atau getah berupa senyawa kimia yang ada dalam darah
dengan kadar yang sangat rendah, fungsinya pengatur metabolisme jaringan agar
homeostatis .

ENDOKRINOLOGI adalah cabang ilmu biologi yang membahas tentang hormon dan
aktivitasnya.

Kerja hormon berdasarkan konsep klasik:


1. pencernaan dan berfungsi metabolik yang terkait , hormon yang mengendalikan
pencernaan ini adalah hormon sekretin, gastrin, insulin,glukagon,tiroksin,dan hormon
dari korteks adrenal OK
2. osmoregulasi,pengeluaran dan metabolisme air dan garam,hormon yang
mengendalikan prolaktin,vasopresin,aldosteron.dan ADH ( anti Deuretica hormon)
3. metabolisme kalsium,hormon yang mengendalikan:hormon dati paratiroid berupa
parathormon dan hormon kalsitonin dari adrenal .
Klasifikasi hormon Berdasarkan Struktur Kimia
1. Hormon protein : jumlah asam aminonya bervariasi tergantung pada spesies dan
terdiri atas polimer asam amino yang tidak larut dalam lemak
2. Hormon steroid : dihasilkan dari metabolisme dan proses konversi kolesterol yang
mengandung 27 atom karbon dan larut dalam lemak

Hormon asam amino : berasal dari asam amoino yang mengalami modifikasi

Zat kimia yang menyerupai hormon

Klasifikasi hormon Berdasarkan Fungsi

Hormon perkembangan hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan,


pertumbuhan dan reproduksi.

Hormon metabolisme :hormon yang mempunyai peranan dalam proses metabolisme.

Hormon trofik :hormon yang dihasilkan oleh suatu sistem yang merangsang kelenjar
endrokin untuk menghasilkan hormon.

Hormon pengatur metabolisne mineral dan air :hormon yang mengatur homeostatik
mineral dan konservasi air tubuh.

Hormon pengatur sistem KARDIOVASKULER :hormon yang mengatur aktivitas


konduksi dan kontraksi jantung.

Komponen penyusun hormon endokrin :

SEL NEUROSEKRETORI contoh: hewan tingkat rendah dan tingkat tinggi

SEL ENDOKRIN SEJATI contoh: invertebrata dan invertebrata

Hormon-hormon organ endrokin tepi terdiri atas:


1. paratiroid
2. tiroid
3. lambung
4. medula adrenal
5. korteks adrenal
6. ovarium
7. testis
ORGAN-ORGAN ENDOKRIN
A.Kelenjar Hipotalamus

Fungsinya untuk:

1. Mengatur sebagian besar sekresi kelenjar lain (disebut Master Endokrin Glands)
2. Mengatur hipofisis
B.Kelenjar Hipofisis

Dibagi menjadi posterior hipofisis dan anterior hipofisis.

1. posterior hipofise /Neurohipofisis, menghasilkan 2 hormon yaitu: Hormon Oksitosin,


berfungsi untuk kontraksi otot uterus dan merangsang produksi air susu ibu. Hormon
Vasopresin
2. Anterior hipofise / Adenohipofisis, menghasilkan:
ANTERIOR HIPOFISE
1. Prolaktin/ Lactotropin/LTH berfungsi untuk proses laktasi

Menyusui menimbulkan impuls saraf yang berjalan ke hipotalamus.

Hipotalamus merangsang hipofisis anterior untuk mensekresikan prolaktin

Hormon prolaktin yang bekerja pada jaringan kelenjar payudara untuk segera
menghasilkan air susu.

Hipotalamus juga merangsang hipofisis posterior untuk menghasilkan oksitosin

Hormon oksitosin ini akan merangsang sel-sel otot di sekitar jaringan kelenjar
untukberkontraksi dan mendorong air susu masuk ke dalam sistem duktus.

2.TSH, Tirotrof Stimulating Hormon

berfungsi untuk menghambat & sekresi kelenjar thiroid

3..ACTH, Adreno CorticoTrof Hormon

berfungsi untuk merangsang korteks adrenal untuk menghasilkan hormon adrenalin

4.LH, Luteinizing Hormon

berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar Gonade / Foliclle menjadi matang pecah
dan ovulasi , merangsang Corpus luteum mensekresi progesteron

5.FSH, Follicle Stimulating Hormon

berfungsi untuk tumbuh kembang folikel di Ovarium pada perempuan dan


merangsang sekresi estrogen

6.GH, Growth Hormon

berfungsi untuk mengatur pertumbuhan pada tulang belakang

C.Kelenjar Pineal
Menghasilkan hormon melatonin , yang berfungsi untuk merangsang pematangan organ
reproduksi dan mengatur irama sirkardian.
D.Kelenjar Tiroid
Kita memiliki 2 hormon tiroid, yang keduanya dihubungkan oleh isthmus, dan menghasilkan:
1. Hormon Tiroksin (T4), berfungsi untuk mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak
2. Hormon Triodo (T3), berfungsi untuk sintesis protein
3. Hormon Kalsitonin, berfungsi untuk menurunkan kadar kalsium dan fosfat dalam
darah

E.Kelenjar Paratiroid

Menghasilkan Parathormon yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dan fosfat
dalam darah.

F.Kelenjar Thymus

Fungsi : menghasilkan hormon Timosin, yang berfungsi untuk mematangkan limfosit


T dengan cara menfagositosis benda asing.

Letak : rongga dada bagian mediastinum superior

Terbagi menjadi lobus: dextra dan sinistra

Terlihat dengan jelas ketika masih bayi sampai pubertas

G.Pancreas

Bentuk pancreas seperti huruf C

Ada 4 bagian: caput, colum, corpus, dan cauda

Memiliki 2 saluran: ductus pancreaticus wirsungi (mayor) dan ductus pancreaticus


santorini (minor)

Fungsi: menghasilkan hormon insulin dan glukagon.

1. Insulin: untuk menurunkan kadar gula darah


2. glukagon: menaikkan kadar gula darah
H.Kelenjar Adrenal
Kita memiliki 2 buah kelenar adrenal:
1. Dextra (berbentuk piramid)
2. Sinistra (berbentuk semilunar/setengah bulan)
Kelenjar Adrenal Memiliki 2 lapisan:
1. Korteks (luar), menghasilkan aldosteron dan kortisol
2. Medula (dalam), menghasilkan epinefrin dan norepinefrin

I. Gonade
Testis
Bentuk : avoid
Fungsi:
1.Eksokrin : menghasilkan sperma
2.Endokrin : menghasilkan testosteron
Letak : di dalam scrotum, digantung oleh veniculus spermaticus
J.Ovarium
Bentuk : avoid
Fungsi:
1. Eksokrin : menghasilkan ovum
2. Endokrin : menghasilkan estrogen dan progesteron
Kami ulang lagi ya

Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan


menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah.

Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan.

Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon
mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.

Hipofisa (Pituitary)

Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis


hormon.

Letaknya di otak

Macam hormon yang dihasilkan :

1. Somatotropin (STH): berfungsi mempercepat pertumbuhan


2. Prolaktin (LTH) : berfungsi mengantar kegiatan kelenjar susu
3. Tireotropin (TSH): mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid
4. Adnecorticotropin (ACTH) : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian
kortek
5. Gonadotropin (FSH dan LH): mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis
6. Vasopresin: mengatur penyempitan pembuluh darah

7. Oksitosin : mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan.


Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)

Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan
metabolisme. Letak kelenjar di sekitar jakun.

Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)

Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon dengan
fungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.

Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)

Terletak menempel pada bagian atas ginjal.

Bagian kulit menghasilkan kortison yang berfungsi mengatur metabolisme dan


mengatur keseimbangan air dan garam.

Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan adrenalin (epinefrin) yang berfungsi


mempengaruhi denyut jantung, mengatur otot-otot kandung kencing juga mengatur
kadar gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa.

Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin.


Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa
menjadi glikogen.

Kelenjar kelamin ( Gonade)


Pada laki-laki

Terletak dibagian testis.

Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu testosteron

Hormon testosteron berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan


menumbuhkan cirri-ciri kelainan sekunder

Pada wanita

Terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan :

1. Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan cirri-ciri kelainan sekunder


2. Progesteron, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.

Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar buntu (endoktrin) yang
berfungsi untuk pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku dan keseimbangan.kelenjar endokrin
penghasil hormon itu yaitu
1. Kelenjar Hipofisis, kelenjar ini terdapat di dasar otak yaitu sella
tursica.
a. Hipofisis bagian depan /
anterior
bagian tengah /medialis
c. Hipofisis bagian belakang / posterior

b. Hipofisis

2. Kelenjar Tiroid, atau kelenjar gondok terletak pada leher bagian depan dibawah jakun.
3. Kelenjar Paratiroid, berjumlah 4 buah dan terletak di belakang kelenjar tiroid
4. Kelenjar Adrenal, atai kelenjar anak ginjal berjumlah 2 buah dan terletak diatas ginjal
5. Kelenjar Pankreas, terletak dekat usus 12 jari dan hati'
6. Kelenjar
Kelamin.

Kelenjar Kelamin Pria, atau testis akan mensekresikan hormon testosteron. Hormon
ini berfungsi merangsang pematangan sperma dan pembentukan tanda-tanda kelamin
sekunder pria, seperti pertumbuhan kumis, janggut dan bulu dada.

Kelenjar kelamin Wanita, atau ovarium berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon
estrogen dan progesteron

HORMON UTAMA

1. Hormon Aldosteron -Kelenjar adrenal - Membantu mengatur keseimbangan garam &


air dengan cara menahan garam & air serta membuang kalium
2. Hormon antidiuretik- Kelenjar hipofisabelakang - Menyebabkan ginjal menahan air
3. Vasopresin Bersama dengan aldosteron- membantu mengendalikan tekanan darah
4. Kortikosteroid - Kelenjar adrenal -Memiliki efek yg luas di seluruh tubuh, terutama
sebagai: Anti peradangan , Mempertahankan kadar gula darah, tekanan darah &
kekuatan otot
5. Membantu mengendalikan keseimbangan garam & air
6. Kortikotropin - Kelenjar hipofisa -Mengendalikan pembentukan & pelepasan hormon
oleh korteks adrenal
7. Eritropoietin - Ginjal-Merangsang pembentukan sel darah merah
8. Estrogen - Indung telur -Mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem
reproduksi wanita
9. Glukagon - Pankreas- Meningkatkan kadar gula darah
10. Hormon pertumbuhan (Somatotrop)- Kelenjar hipofisa - Mengendalikan pertumbuhan
& perkembangan Meningkatkan pembentukan protein
11. Insulin - Pankreas - Menurunkan kadar gula darah , Mempengaruhi metabolisme
glukosa, protein & lemak di seluruh tubuh
12. LH (luteinizing hormone) - Kelenjar hipfise anterior
13. FSH (follicle-stimulating hormone) Kelenjar hipofisa anterior
14. Hormon 11 dan 12 Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma &
sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi , Mengendalikan ciri seksual pria
& wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan
bahkan mungkin sifat kepribadian)
15. Oksitosin - Kelenjar hipofisa - Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluran susu di
payudara
16. Hormon paratiroid - Kelenjar paratiroid - Mengendalikan pembentukan tulang
Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat
17. Progesteron - Indung telur -Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur
yg telah dibuahi Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu
18. Polaktin - Kelenjar hipofisa - Memulai & mempertahankan pembentukan susu di
kelenjar susu

19. Renin & angiotensin - Ginjal - Mengendalikan tekanan darah


20. Hormon tiroid - Kelenjar tiroid - Mengatur pertumbuhan, pematangan & kecepatan
metabolisme
21. TSH (tyroid-stimulating hormone)- Kelenjar hipofisa bagaian medior - Merangsang
pembentukan & pelepasan hormon oleh kelenjar tiroid
Hormon dan Tekhnik Keluarga Berencana

Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk


menciuptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtewra melalui pengaturan kelahiran.

Pengaturan kelahiran dapat dilakukan dengan cara mekanik, sterilisasi, permanen,


serat kimiadan hormon.

Hubungan Saraf dan Hormon

Sistem saraf dan sistem hormon merupakan sistem koordinasi.

Kedua sistem ini mengatur dan mengendaluikan semua aktivitas tubuh secara
langsung maupun tidak langsung.

Pengaturan dan pengendalian tersebut dilakukan dalam bentuk penyampaian dan


pengolaha sistem informasi uyang kemudian dijawab dalam bentuk respon atau
tanggapan.

Antara sistem saraf dan sistem hormon terdapat hubungan yang erat. Sistem hormon
dapat bekerja jika ada pengendalian dari sistem saraf.

Untuk lebih jelas baca Novel System endokrin / hormon ini


Hormon & Sistem Endokrin

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar
sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan
hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.

Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan


berbagai organ tubuh.

KELENJAR ENDOKRIN
Organ utama dari sistem endokrin adalah:
1. Hipotalamus

2. Kelenjar hipofisa
3. Kelenjar tiroid
4. Kelenjar paratiroid
5. Pulau-pulau pankreas
6. Kelenjar adrenal
7. Buah zakar
8. Indung telur.
9. Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.
Hipotalamus

Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa


diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan
hormon hipofisa.

Kelenjar hipofisa

Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa


mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.

Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana
mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.

Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme


umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal
kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.

Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa


diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap
konsentrasi zat-zat di dalam darah:

Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam
lemak

Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat

Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap


perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.

Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya
tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin.

Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya,
sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.
Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem
saraf.
HORMON

Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau
organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.

Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan
panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang
merupakan derivat dari kolesterol.

Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.

Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel.

Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah
fungsi sel.

Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:

Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan


ciri-ciri seksual

Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi

Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.

Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya
mempengaruhi seluruh tubuh.

Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar
tiroid.

Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini
mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh.

Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula,
protein serta lemak di seluruh tubuh.

PENGENDALIAN ENDOKRIN

Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam
darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.

Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur
dalam batas-batas yang tepat.

Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau
lebih sedikit hormon.

Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan


bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di
kelenjar target.

Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan
kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka
berhenti melepaskan hormon.

Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali
hipofisa.

Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang
memiliki jadwal tertentu.

Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan


FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya.

Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turunnaik setiap bulannya.

Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik
ini masih belum dapat dimengerti.

Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.

Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon.

Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar


susu di payudara menghasilkan susu.

Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak
prolaktin.

Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya


saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.

Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah
kendali hipofisa.

Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih
banyak atau lebih sedikit hormon.

Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah
gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun
sampai sangat rendah.

Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas.

Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan
terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.

DETAILPENGERTIAN

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan hasil
sekresinya langsung ke pembuluh darah yang beredar dalm jaringan kelenjar tanpa
melewati duktus atau saluran kecil dan hasil sekresinya disebut hormon.Beberapa dari
organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon tunggal disamping itu
juga ada yang k=menghasilkan lebih dari satu hormon atau hormon ganda misalnya
kelelnjar hipofise sebagai pengatur organ lain.

Fungsi kelenjar endokrin


1. Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh
jaringan jaringan dalam tubuh tertentu.
2. Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh
3. Merangsang aktifitas kelenjar tubuh
4. Merangsang pertumbuhan jaringan
5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus
6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, minerak dan air
PEMBAGIAN DIDALAM TUBUH
Kelenjar hipofise

Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegang peranan penting
dalam sekresi hormon dari suatu organ endokrin. Dapat dikatakan sebagai kelenjar peminpin
sebab hormon-hormon yang dihasilkanya dapat mempengaruhi pekerjaaan kelenjar lainya.
Kelenjar hhipofise terdiri dari dua lobus.
Lobus anterior (Adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat
pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.
1. Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh
2. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan
hormon tiroksin.
3. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam
menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.
4. Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang
merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan
spermatozoa dalam testis.
5. Luteiizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam
ovarium dan testoteron dalam testis. Interstisial Cell Stimulating Hormone (ICSH).
Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan dua jenis hormon;
1. Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal
membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.

2. Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan


dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak didasar
tengkorak, didalam fosa hipofise tulang spenoid.
B. Kelenjar tiroid

Terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan trakea diikat bersama oleh
jaringan tiroid dan yangt melintasi trakea disebelah depan.

Merupakan kelenjar yang terdapat didalam leher bagian depan bawah, melekat pada
dinding laring.

Atas pengaruh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofise lobus anerior, kelenjar
tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin.

Adapun fungsi dari hormon tiroksin ; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam


tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.

Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh
epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat, sel selnya mengeluarkan sera cairan
yang bersifat lekat yaitu; koloidae tiroid yang mengandung zat senyawa yodium yang
dinamakan hormon tiroksin.

Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun
melalui saluran limfe.

Fungsi kelenjar tiroid terdiri atas :

1. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi


2. Mengatur penggunaan oksidasi
3. Mengatur pengeluaran karbondioksida
4. Metabolim dalm hal pengaturan susunan kimia dalm jaringan
5. Pada anak mempengaruhi pertumbuhan fisik dan mental.
Hipofungsi kelenjar tiroid

Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema.

Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter.

Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lonus anterior kelenjar hipofise yaitu
oleh hormon tirotropik.

Fungsi kelenjar tiroid sangat erat bertalian dengan


1. kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan
2. bekerja sebagai perangsang proses oksidasi,
3. mengatur penggunaan oksigen
4. mengatur pengeluaran karbondioksida.
Hiposekresi hipotiroidisme.

Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi mengakibatkan
suatu keadaan yang dikenal sebagai kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental
dan fisik, pada orang dewasa kekurangan sekresi menyebabkan miksedema proses
metabolik mundur dan terdapat kecendrungan untuk bertambah berat, geraknya
lambat, cara berfikir dan berbicara lambat, kulit menjadi tebal dan keringat, rambut
rontok, suhu-badan dibawah normal dan denyut nadi perlahan.

Hipersekresi hipotiroidisme.

Hipersekresi penambahan sekresi kelenjar tiroid disebut hipertiroid dimana semua


gejalanya kebalikan dari miksodema yaitu: kecepatan metabolisme cepat, suhu tubuh
tinggi, berat badan turun, gelisah, mudah marah, denyut nadi naik.

Vaskuler mencakup fibrilasi atrium kegagalan pada keadaan yang dikenal dengan
penyakit trauma atau gondok eksoptalmus, mata menonjol keluar, efek ini disebabkan
terlalu aktifnya hormon tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan.

Kelenjar paratiroid

Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher, kelenjar ini
berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon
atau hormon para tiroksin.

Masing masing melekat pada bagian belekang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid
menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor didalam
tubuh.

Hipoparatiroidisme.

Terjadinya kekurangan hormon kalsium dalm darah atau hipokalsemia

Hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas kejang
khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus

Gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.

Hiperparatiroidisme.

Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar

Keseimbangan distribusi kalsium terganggu

Kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukan kembali ke serum darah

Akibatnya teajdi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian kropos
disebut osteomeilitis fibrosa sistika karena terbentuk kristal pada tulang

Kalsiumnya diedarkan dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan
kegagalan ginjal.

Fungsi paratiroid
1. Mengatur metabolisme fosfor
2. Mengatur kadar kalsium darah
Hipofunsi

Mengakibatkan penyakit tetani.

Hiperfungsi

Mengakibatkan kelainan-kelainan seperti

1. kelemahan pada otot-otot


2. sakit pada tulang
3. kadar kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalm urine
4. dekolsifikasi dan deformitas\
5. dapat juga terjadi patah tulang spontan.

Kelainan-kelainan diatas dapat juga terjadi pada tumor paratiroid.

Kelenjar timus

Terletak didalam mediastinum di belakang os sternum

Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak dibawah 18 tahun

Kelenjar timus teletak didalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea

Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari dua lobus

Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram aau lebih sedikit.

Ukuran kelenjar timus bertambah pada masa remaja dar 30-40 gram kemudian
berkerut lagi.

Adapun hormon yang dikeluarkan kelenjar timus berfungsi sebabgai berikut;


1. Mengaktifkan pertumbuhan badan
2. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin
Kelenjar suprarenal

Kelenjar suprarenal jumlahnya ada dua,


terdapat pada bagian atas ginjal kiri dan kanan. Ukuranya berbeda-beda, beratnya rata-rata 59 gram.
Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu
1. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut
korteks
2. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor
epinefrin)
Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengndalian sistem persarafan simpatis. Sekresinya
bertambah dalam keadaan emosi seperti marah,takut serta dalam keadaan asfiksia dan
kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikan tekanan darah guna melawan shok.
Nor adrenalin menaikan tekanan darah dengan merangsang serabut otot didalam dinding
pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan
jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan olehkorteks adrenal adalah; Hidrokortison,
aldosteron, dan kortikosteron. Semuanya bertalian erat dengan metabolisme, pertumbuhan
fungsi ginjal dan fungsi otot.
Pada insufiesiensi (penyakit aldison) penyakit nampak kurus dan nampak sakit paling lemah,
terutama karena tidak adanya hormon ini, sednangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam
darah terlampau banyak, penyakit ini diobati dengan kortison
Fungsi kelenjar suprarenal bagian korteks terdiri dari;
1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam
2. Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, dan protein

3. Mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid


Fungsi kelenjar supra renal bagian medula terdiri dari;
1. Vaso kontriksi pembuluh darah perifer
2. Relaksasi bronkus
3. Kontraksi selaput lendir dan ateriole pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi
perdarahan pada operasi kecil.
Kelenjar pienalis

Kelenjar ini terdapat didalam otak, didalam ventrikel berbenbentuk kecil merah
seperti buah cemara. Terletak dekat korpus.

Fungsinya belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interna
dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin

Kelenjar pankreatika

Terdapat pada bagian belakang lambung didepan vertebrata lumbalis I dan II terdiri
dari sel-sel alpha dan beta. Sel alpha mengthasilkan hormon glukagon sedangkan selsel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon yang diberikan untuk pengobatan
diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh enzimenzim pencernaan protein

Fungsi hormon insulin


Insulin mengedalikan glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki
kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak
Pulau langerhans
Pulau pulau lngerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada
bagian kedua pankreas. Dalam tubuh terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam
pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnanya separuh dari sel ini
mensekresi insulin yang lainya menghasilkan polipeptida dari mpankreas diturunkan pada
bagian eksokrin pankreas.
Fungsi kepulauan langerhans;sebagai unt sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi,
menghambat sekresi insulin, glukagon dan polipeptida pankreas, serta menghambat sekresi
glikogen.
H. Kelenjar kelamin

Kelenjar testika. Terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan hormon testoteron.
Adapun funsi hormon testoteron. Mementukan sifat kejantanan, misalnnya ada jenggot,
kumis, jakun dan lain-lain. Menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol
pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Kelenjar ovarika, terdapat pada wanita, terletak pada ovarium disamping kiri dan kanan
uterus.Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, hormon ini dapat mempegaruhi
pekerjaan uterus serta memberika sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang membesar, bahu
sempit dan lain-lain,

KONKLUSI
Hormon adalah zat kimia yang membantu membawa sinyal dari satu sel ke sel lainnya.
Berbagai kelenjar di hormon mensekresi tubuh, yang memainkan peran penting dalam
menjaga kesehatan keseluruhan dari individu. Hari ini, 'ketidakseimbangan hormon'
merupakan masalah di seluruh dunia. Wanita lebih mungkin untuk menghadapi efek
ketidakseimbangan hormon saat mereka menjalani beberapa tahapan perubahan hormon
selama masa pubertas, menstruasi, kehamilan, melahirkan, menyusui dan menopause.
Ketidakseimbangan hormon dapat merusak kesehatan Anda dan terlihat, dan bila tersedia
dalam proporsi yang tepat, hormon dapat membuat Anda awet muda, sehat dan ceria.
Hormon menentukan 'lari atau melawan' respon tubuh Anda. Mereka membantu mengelola
stres yang berlebihan dan mereka tetap depresi dan penyakit terkait jauhnya. Berikut adalah
daftar dari hormon manusia. Tabel menggambarkan pentingnya mereka juga.

Daftar Hormon Manusia Penting dan Fungsnya


Hormon mengontrol fungsi tubuh dalam berbagai cara. Hormon merangsang atau
menghambat pelepasan hormon lain dan mengontrol fungsi sistem tubuh seperti sistem
kekebalan tubuh, sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem saraf, dll Hormon menentukan
tingkat metabolisme dan pola kesehatan dan perilaku keseluruhan individu . Tabel berikut

menggambarkan pentingnya hormon dan fungsi mereka. Lihatlah daftar hormon untuk
memahami mekanisme indah tubuh manusia.
Nama dan Deskripsi
Asal
Fungsi Utama
Adiponektin (Acrp30)
Jaringan adiposa atau lemak
Dia mengontrol beberapa proses
(Suatu jenis protein)
tubuh
metabolisme seperti regulasi
glukosa dan katabolisme lipid,
membantu mencegah penyakit
seperti aterosklerosis, obesitas,
diabetes tipe 2, penyakit hati
berlemak non-alkohol
(NAFLD), dll
Hormon adrenokortikotropik
(Komponen penting dari sumbu Hal ini meningkatkan
(ACTH)
hipotalamus-hipofisis-adrenal) penyerapan lipoprotein ke
hipofisis anterior
dalam sel kortikal sehingga
lebih banyak kolesterol yang
tersedia untuk sel-sel dari
korteks adrenal. Hal ini
mendorong pengangkutan
kolesterol ke dalam mitokondria
dan merangsang hidrolisis
tersebut. Hal ini memainkan
peran penting dalam sintesis dan
sekresi gluco-dan mineralokortikosteroid dan steroid
androgenik.
aldosteron
Bagian luar dari korteks adrenal Ini mendorong reabsorpsi
(Hormon steroid)
di kelenjar adrenal
natrium di ginjal dan
peningkatan volume darah,
pelepasan kalium dan hidrogen
melalui ginjal, meningkatkan
retensi air dan kenaikan tingkat
tekanan darah.
androstenedion
Kelenjar adrenal dan gonad
Hal ini mendorong produksi
(4-androstenedion dan 17estrogen dalam sel granulosa
ketoestosterone)
dengan menyediakan substrat
androstenedion.
Angiotensinogen dan angiotensin Hati
Ini mengeluarkan aldosteron
(AGT)
dari korteks adrenal dipsogen,
dan menyebabkan
vasokonstriksi atau
penyempitan pembuluh darah.
Hormon antidiuretik (ADH)
Ini mengeluarkan ACTH di
(vasopresin arginine vasopressin
hipofisis anterior, menyebabkan
atau)
hipofisis posterior
vasokonstriksi sampai tingkat
menengah, dan menyebabkan
retensi air dalam ginjal.
Antimullerian hormone (AMH)
Ini pembatasan sekresi prolaktin
(sejenis protein, juga dikenal
dan TRH dari hipofisis anterior,

sebagai faktor penghambat


Mullerian (MIF))

testis

dan menghambat perkembangan


saluran Mullerian ke dalam
rahim.
Atrial-natriuretic peptide (ANP)
Hal ini meningkatkan laju
(Atriopeptin)
filtrasi glomerulus (GFR), yang
jantung
mengarah ke ekskresi besar
natrium dan air, dan
meningkatkan pelepasan asam
lemak bebas dari jaringan
adiposa.
Brain natriuretic peptide (BNP)
Ini membantu untuk
(tipe B peptida natriuretik)
menurunkan tekanan darah
jantung
karena membantu mengurangi
resistensi pembuluh darah
sistemik. Ini juga menurunkan
tingkat darah air, sodium dan
lemak.
calcidiol
Kulit / tubulus proksimal ginjal Hal ini berguna untuk
(25-hidroksivitamin D3 atau
mengetahui status vitamin D,
bentuk tidak aktif dari vitamin
dan mendorong penyerapan
D3)
kalsium dari usus.
Kalsitonin (CT)
kelenjar tiroid
Ini menurunkan kadar kalsium
(Bentuk aktif dari vitamin D3)
darah dengan menghambat
penyerapan kalsium di usus, dan
juga menghambat penyerapan
kalsium oleh ginjal dan dengan
demikian mempromosikan
ekskresi kalsium melalui urin.
Ini mencegah aktifitas osteoklas
dalam tulang dan memainkan
peran penting dalam regulasi
vitamin D.
calcitriol
Kulit / tubulus proksimal ginjal Dia mengontrol transfer kalsium
(1,25-dihydroxyvitamin D3)
dari darah ke urin oleh ginjal,
meningkatkan penyerapan
kalsium dari usus ke dalam
darah dan mempromosikan
pelepasan kalsium ke dalam
darah dari tulang. Hal ini juga
menghambat pelepasan
kalsitonin.
Cholecystokinin (CCK)
Duodenum (bagian pertama
Hal ini mendorong pelepasan
(A hormon peptida)
dari usus kecil)
enzim pencernaan dari pankreas
dan empedu dari kantong
empedu, memainkan peran
penekan kelaparan, hal ini
terkait dengan toleransi obat.
Hal ini bertanggung jawab

untuk pencernaan dan kenyang


yang tepat.
Hormon corticotropin- releasing hipotalamus
Hal ini dirilis dalam respon
(CRH)
terhadap stres, mempromosikan
(corticoliberin, hormon
pelepasan ACTH dari hipofisis
polipeptida dan neurotransmiter)
anterior, menentukan periode
kehamilan dan memicu
terjadinya nifas dan waktu
pengiriman.
Kortisol (hormon steroid)
korteks adrenal
Hal ini dihasilkan dalam respon
(Glukokortikoid)
terhadap stres dan tingkat
glukokortikoid darah menurun.
Ini mengatur metabolisme
glukosa, dan menekan sistem
kekebalan tubuh. Hal ini
mendorong metabolisme lemak,
protein dan karbohidrat,
mengurangi pembentukan
tulang. Hal ini juga
mempromosikan pematangan
paru-paru janin. Dia mengontrol
kehilangan natrium melalui usus
kecil dan membantu menjaga
pH. Ini adalah hormon diuretik
yang membantu meningkatkan
sekresi asam lambung dan
pelepasan enzim tembaga.
Dehydroepiandrosterone
Testis, ovarium, ginjal
Hal ini memainkan peran
(DHEA)
penting dalam virilisasi
(hormon steroid)
(perubahan prenatal yang
menentukan jenis kelamin,
perubahan postnatal
menyebabkan pubertas laki-laki
normal, dan efek dari terlalu
banyak androgen pada anak
perempuan atau perempuan) dan
anabolisme (melibatkan proses
yang mengarah pada
perkembangan organ dan
jaringan).
Dihidrotestosteron (DHT)
Enzim 5-reduktase
Ini bertanggung jawab untuk
(hormon seks androgen atau laki- meningkatkan produksi hormon pola kebotakan laki-laki. Hal ini
laki)
di prostat, testis, folikel rambut, memainkan peran penting dalam
dan kelenjar adrenal.
pertumbuhan prostat (benign
prostatic hyperplasia dan kanker
prostat) dan diferensiasi.
Dopamin (DPM / PIH / DA)
Ginjal dan hipotalamus.
Ini menentukan perilaku Anda,
(Prolaktin penghambat hormon)
kognisi dan gerakan sadar. Ini
meningkatkan denyut jantung

endotelin
(Suatu jenis protein)
enkephalin
(Endorfin)
Epinefrin (EPI)
(Adrenalin, hormon dan
neurotransmiter)

Sel X perut

Erythropoietin (EPO)
(hormon glikoprotein)
Estradiol (E2)
(Hormon seks)

ginjal

ginjal
medula adrenal

Pada laki-laki: Testis; Pada


wanita: Ovarium

dan tekanan darah. Hal ini


memainkan peran penting dalam
fitur psikologis seperti motivasi,
hukuman dan imbalan. Ini
mengontrol pola tidur, mood,
konsentrasi, memori kerja, dan
keterampilan belajar.
Ini mendorong kontraksi halus
otot-otot perut.
Hal ini terkait dengan
pengaturan nyeri.
Ini menentukan 'lari atau
melawan' respon, meningkatkan
pasokan oksigen dan glukosa ke
otak dan otot dengan
meningkatkan denyut jantung
dan volume stroke, dan
meningkatkan katalisis dari
glikogen dalam hati, dll
mendorong relaksasi / kontraksi
otot polos tergantung pada
jaringan ia bertindak atas. Hal
ini juga merangsang pemecahan
lipid dalam sel lemak. Ini
menekan aktivitas sistem
kekebalan tubuh.
Hal ini meningkatkan produksi
eritrosit (sel darah merah).
Pada laki-laki, mencegah
apoptosis (kematian sel
diprogram) dari sel germinal.
Pada wanita, memainkan peran
penting dalam pembekuan
darah, keseimbangan cairan,
beberapa jenis kanker payudara,
paru-paru berfungsi, kesehatan
pembuluh darah dan kulit, dll
meningkatkan aktivitas
pembakaran lemak,
pertumbuhan rahim dan
endometrium, pembentukan
tulang, dll . Hal ini menentukan
tinggi badan Anda, membantu
massa otot yang lebih rendah,
dan mengurangi gerakan usus.
Hal mempromosikan sintesis
protein dan meningkatkan
kolesterol baik, trigliserida,
kortisol, hormon pertumbuhan,

Estriol (E3)
(hormon seks, jenis estrogen)
Estron (E1)
(hormon seks, jenis estrogen)

Plasenta selama kehamilan

Follicle-stimulating hormone
(FSH)

Kelenjar hipofisis anterior

Growth hormone-releasing
hormone (GHRH)
(faktor pertumbuhan hormonpelepas (GRF atau GHRF))

hipotalamus

insulin

Sel beta pankreas

Luteinizing hormone (LH)


(lutropin)

Testosteron (hormon seks lakilaki)


(Hormon steroid)

Ovarium dan jaringan adiposa

dll
Ini membantu menjaga rahim
diam selama kehamilan.
Ini membantu menjaga
kesehatan secara keseluruhan,
khususnya kesehatan wanita
menopause dan membuat
penyakit tertentu pergi.
Follicle-stimulating fungsi
hormon melibatkan pematangan
folikel Graafian dalam ovarium.
Itu mempromosikan
spermatogenesis dan
merangsang produksi protein
androgen-mengikat dalam testis,
pada pria. Ini mengatur
pertumbuhan, pubertas dan
proses reproduksi tubuh lainnya.
Ini memicu pelepasan hormon
pertumbuhan dari kelenjar
hipofisis anterior.

Ini mengatur metabolisme


karbohidrat dan lemak,
membantu menjaga kadar
glukosa darah dengan
meningkatkan penyerapan
glukosa dalam sel-sel hati, otot,
dan jaringan lemak. Glukosa
disimpan dalam bentuk glikogen
di otot dan hati. Insulin
menghambat pelepasan
glukagon dan tidak
memungkinkan tubuh untuk
menggunakan lemak sebagai
sumber energi. Hal ini terlibat
dalam beberapa proses
metabolisme.
hipofisis anterior
Ini mengatur ovulasi pada
wanita. Pada laki-laki,
testosteron diproduksi di testis
dengan adanya hormon ini.
Testis pada laki-laki dan
Ini menentukan kepadatan
ovarium pada wanita, kelenjar tulang, kekuatan dan massa otot.
adrenal.
Hal ini memainkan peran
penting dalam pertumbuhan

Thyroid-stimulating hormone
(TSH)
(Thyrotropin)
Dll.

Kelenjar hipofisis anterior

jakun, jenggot dan rambut


ketiak, bulu dada, rambut kaki,
dll, dan dalam perubahan terkait
seperti pendalaman suara,
pubertas (pematangan organ
seksual), pengembangan
skrotum, libido , dll
Ini mengatur pelepasan tiroksin
(T4) dan triiodothyronine (T3).

Saya harap Anda menemukan daftar hormon yang bermanfaat. Hal ini diperlukan untuk
mengetahui sifat hormon manusia dan pentingnya mereka dalam metabolisme tubuh.
Produksi dan aliran satu hormon dapat mempengaruhi tingkat produksi dan fungsi dari
beberapa hormon lainnya. Oleh karena itu, menjaga 'keseimbangan hormon' sangat penting
untuk menjadi sehat dan aktif. Dalam kasus ketidakseimbangan hormon, dokter menyarankan
terapi penggantian hormon (HRT) yang melibatkan asupan hormon sintetis atau bioidentik
yang dapat menyebabkan efek samping tertentu. Diet seimbang dan olahraga teratur
memainkan peran penting dalam keseimbangan hormon. Memimpin gaya hidup bebas stres
membantu menjaga keseimbangan hormon. Dengan demikian, Anda bisa tinggal jauh dari
penyakit dan gangguan
Sistem Koordinasi dan Alat Indera Manusia.

Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul
saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron

Cara Kerja Sitem Saraf


Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Skema terjadinya gerak sadar
Rangsang -reseptor sel saraf sensorik otak-sel saraf motorik-efektor- tanggapan
-Sistem Hormon
Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan
yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat
diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja
hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
-Hipofisa (Pituitary)
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormon.
Letaknya di otak
Macam hormon yang dihasilkan :
1) Somatotropin: berfungsi mempercepat pertumbuhan
2) Prolaktin : berfungsi mengantar kegiatan kelenjar susu
3) Tireotropin: mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid
4) Adnecorticotropin : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian kortek
5) Gonadotropin: mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis
6) Vasopresin: mengatur penyempitan pembuluh darah
7) Oksitosin : mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan.
Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)
Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan
metabolisme. Letak kelenjar di sekitar jakun.
Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)
Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon dengan fungsi
mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)
Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang
berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam.
Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan adrenalin (epinefrin) yang berfungsi
mempengaruhi denyut jantung, mengatur otot-otot kandung kencing juga mengatur kadar
gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa.
- Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin. Fungsi
hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen.

- Kelenjar kelamin
Pada laki-laki
Terletak dibagian testis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu testosteron yang
berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan menumbuhkan cirri-ciri kelainan
sekunder
Pada wanita
Terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan :
1) Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan cirri-ciri kelainan sekunder
2) Progesteron, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.
Indera Manusia
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan. Ada lima macam indera yaitu :
Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya
indera keseimbangan 9statoreseptor)
Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna apabila :
1. Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
3. Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
4. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.
Mata
Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak
Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya
Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada
lapisan retina.
Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning,
kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak
Telinga
Telinga adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf pendengaran
Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat
pendengaran
Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga saluran setengah
lingkaran.
Kulit

kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba


kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri
Lidah
Lidah berfungsi sebagai indera pengecap
Indera pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi menjadi beberapa
daerah yang peka terhadap rasa yang berbeda-beda (manis, pahit, asin dan masam)
Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
-Hidung
Hidung berfungsi sebagai indera pembau
Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang
hidung atas dan permukaan atas kerang hidung yang tengah.
Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab
Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf
kemudian dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.
Kelainan dan Penyakit Indera
Miopi atau rabun jauh
Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh didepan retina.
Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengash mata panjang.
Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif
Hypermetropi atau rabun dekat
Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh dibelakang retina.
Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan
ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.
Presbiopi
Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita
kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negative.
Rabun Senja
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda
saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja
Katarak
Yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga
factor usia.

Sistem Hormon

Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu.
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan
masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada
suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya
pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya
merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan
pemasakan seksual.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika
hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada
permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal
tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah
aktivitas protein selular,[1] termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan
pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem
kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin,
dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak
kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga
mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar
endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ
dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah,
walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak
langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak).
Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar
pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan
kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus
anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus
posteriornya.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih

aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan
pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke
bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel.
Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.
Faktor Regulasi
Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah hormon yang
memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar
pituitari oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor)
yang menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat
(inhibiting factor) yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh adalah
FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan
dilepaskannya hormon FSH dan LH.
Hormon Antagonistik
Hormon antagonistik merupakan hormon yang menyebabkan efek yang berlawanan,
contohnya glukagon dan insulin. Saat kadar gula darah sangat turun, pankreas akan
memproduksi glukagon untuk meningkatkannya lagi. Kadar glukosa yang tinggi
menyebabkan pankreas memproduksi insulin untuk menurunkan kadar glukosa tersebut.
1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid,
paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang
mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan
bagian posterior
-Sistem Hormon
Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan
yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat
diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja
hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
-Hipofisa (Pituitary)
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormon.
Letaknya di otak
Macam hormon yang dihasilkan :
1) Somatotropin: berfungsi mempercepat pertumbuhan
2) Prolaktin : berfungsi mengantar kegiatan kelenjar susu
3) Tireotropin: mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid
4) Adnecorticotropin : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian kortek
5) Gonadotropin: mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis
6) Vasopresin: mengatur penyempitan pembuluh darah
7) Oksitosin : mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan.

- Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)


Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan
metabolisme. Letak kelenjar di sekitar jakun.
- Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)
Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon dengan fungsi
mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
- Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)
Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang
berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam.
Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan adrenalin (epinefrin) yang berfungsi
mempengaruhi denyut jantung, mengatur otot-otot kandung kencing juga mengatur kadar
gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa.
- Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin. Fungsi
hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen.
- Kelenjar kelamin
Pada laki-laki
Terletak dibagian testis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu testosteron yang
berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan menumbuhkan cirri-ciri kelainan
sekunder
Pada wanita
Terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan :
1) Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan cirri-ciri kelainan sekunder
2) Progesteron, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.

Sistem Hormonal Pada Manusia

Gambar Mekanisme Endokrin

Hormon adalah suatu senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar tertentu dan berfungsi
untuk mengaktifkan suatu proses fisiologis dalam tubuh (metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi dan reaksi terhadap stress serta tingkah laku). Kelenjar yang
menghasilkan hormon dinamakan dengan kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Hormon
merupakan senyawa steroid ataupun senyawa potein.

Hormon dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu :

Hormon hormon dari asam amino, misalnya tiroksin, triiodotironin,


adrenalin, nonadrenalin.

Hormon hormon peptide dan protein, misalnya paratiroid, hormon


pertumbuhan, insulin, glucagon.

Hormon hormon steroid, misalnya kortikosteroid dan hormon kelamin


(androgen, estrogen, dan progesterone)

Berikut ini beberapa factor yang mempengaruhi pengatur sekresi hormon antara lain :

Faktor Saraf

Bagian medulla kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf ototnom. Oleh karena itu
sekresinya diatur oleh saraf otonom.

Faktor Kimia

Susunan bahan kimia atau hormon lain atau hormon lain di dalam aliran darah mempengaruhi
sekresi hormon tertentu.
Hormon dikeluarkan sebagai akibat dari rangsangan stimulasi saraf secara langsung kepada
kelenjar yang cocok. Macam macam kelenjar endokrin pada manusia antara lain hipofisis,
tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan ovum atau testis.

gambar Sistem kerja endokrin

Hipotalamus
Hipotalamus memegang peranan yang sangat penting dalam pengaturan system endokrin dan
system saraf. Hipotalamus menerima informasi dari system saraf melalui tubuh dan bagian

otak, kemudian mengatur system endokrin untuk menanggapi kondisi lingkungan. Hormon
yang dikeluarkan oleh hipotalamus merupakan sekresi dari sel sel neurosekretori.

Kelenjar Hipofisis (Pituitari)

Gambar Hipofisis

Kelenjar hipofisis dinamakan juga dengan master of gland dikarenakan hormon yang
dihasilkan oleh hipofisis mempengaruhi pengeluaran hormon yang lain, hormon ini terbagi
atas 3 macam bagian antara lain bagian anterior, bagian intermediet dan bagian posterior.
Berikut saya jabarkan bagian dan fungsi dari hipofisis
No
1

Kelenjar

Letak

Hormon

Hipofisis / Pituitari Sella


tursica

1. Hipofisis
anterior

Fungsi / Peran
metabolisme,
pertumbuhan dan
perkembangan,
reproduksi dan reaksi
terhadap stress serta
tingkah laku

Pada
GH / STH (Hormon
lekukan
somatotrof)
tulang
selatursika
TSH (hormone
tiroid)

ACTH (hormone
adrenokortil
kotropik )

Pertumbuhan sel tubuh


dan menstimulasikan
pertumbuhan tulang
Mengontrol sekresi
hormon oleh kelenjar
tiroid
Merangsang produksi
glukokortikoid

FSH (Folikel
stimulating
Hormon)

LH (Luteinizing
hormone)

Prolaktin

Pada
MSH (Melanocyte
lekukan
Stimulating
Intermediet tulang
Hormone)
selatursika

1. Hipofisis

1. Hipofisis

Posterior

Pada
lekukan
tulang

Oksitosin

Pada wanita :
untuk
menstimulasikan
produksi estrogen
dan
perkembangan
folikel pada
ovarium.

Pada Pria :
merangsang
terjadinya
spermatogenesis
untuk
menghasilkan
sperma.

Pada Wanita :
bersama dengan
estrogen untuk
menstimulasikan
ovulasi dan
pembentukkan
progesterone oleh
korpus leuteum
pada ovarium

Pada Pria :
menstimulasikan
sel sel intersissil
pada testis untuk
berkembang dan
menghasilkan
testosterone.

Membantu proses
persalinan dan
menstimulasi sekresi air
susu.
Mengatur pigmentasi
dan mempengaruhi
warna kulit.

Menstimulasikan
kontraksi sel otot polos
pada rahim wanita hamil
selama melahirkan dan

selatursika

merangsang kontraksi
sel sel kontraktil dari
kelenjar susu agar
mengeluarkan air susu.
ADH (Anti Deuretic Mencegah
Hormon)
pembentukkan urin
dalam jumlah banyak
dan meningkatkan
tekanan darah dengan
menyempitkan
pembuluh darah.

Kelenjar Tiroid / gondok

Gambar Tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan dibawah jakun dan terdiri
atas dua buah lobus berfungsi sebagai pengatur metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu
tubuh, terdiri dari asam amino yang mengandung yodium. Berikut akan saya jabarkan fungsi
dan bagiannya dalam table.
Hormon

Fungsi / Peran

Tiroksin

Mengatur proses metabolisme, pertumbuhan


fisik, perkembangan mental, kematangan
seks, dan mengubah glikogen menjadi gula
dalam hati serta pendistribusian air dan
garam mineral.

Triodotironin

Mengatur metabolisme, dan kegiatan system


saraf.

Kalsitonin

Menjaga kesetimbangan kalsium didalam


darah dengan mempercepat penyerapan

kalsium oleh tulang.

Gambar struktur Tiroid dan bagiannya

Kelenjar Paratiroid / Anak Gondok


Kelenjar paratiroid terletak dibagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini berjumlah empat
buah kelenjar ini menghasilkan Hormon PTH ( Parathyroid Hormone) yang berfungsi
meningkatkan serta mengendalikan kadar kalsium dalam darah dan fosfat (PO43+) dalam
darah.

Kelenjar Timus / Kacangan

Gambar Kelenjar Timus

Kelenjar ini hanya dijumpai pada anak anak usia di bawah 18 tahun. Kelenjar ini terletak
didekat tulang dada dan berwarna kemerah merahan, kelenjar ini terdiri atas 2 lobus.
Kelenjar ini menghasilkan Hormon Thymosin yang berfungsi sebagai perangsang
perkembangan dari limfosit T untuk menghasilkan kekebalan (imunitas) tubuh.

Kelenjar Adrenal / Anak ginjal

Gambar Kelenjar Adrenal

Kelenjar Adrenal berjumlah dua buah dan terdapat pada bagian atas ginjal kelenjar ini terbagi
menjadi dua bagian yaitu korteks dan medula suprinalis, berikut akan saya jelaskan dalam
table peran dan fungsinya.
Bagian
Korteks

Medula
Suprenalis

Hormon

Fungsi dan

Glukokortikoid

Meningkatkan kadar glukosa dalam


darah melalui perubahan glikogen
dalam hati menjadi glukosa dalam
darah.

Androgen

Bekerja sama dengan hormon yang


dihasilkan gonad untuk menentukan
sifat dan karakter kelamin sekunder.

Mineralkortikoid

Mengatur volume darah, tekanan


darah, serta kadar natrium (Na+) dan
kalium (K+) dalam darah.

Adrenalin (epineferin)

Membantu metabolisme dengan


mengubah glikogen dalam otot
menjadi glukosa dalam darah.

Nonadrenalin
(norepineferin)

Menaikan tekanan darah dengan jalan


merangsang serabut otot di dalam
dinding pembuluh darah untuk
berkontraksi.

Kelenjar Pinealis ( Epifise )


Klenjar pinealis terletak di dekat otak, tepatnya diatas otak kecil ( cerebellum ). Kelenjar ini
sangat kecil sebesar biji kacang ercis. Kelenjar ini menghasilkan Hormon Melatonin yang
berfungsi dalam pengaturan hubungan suhu tubuh dengan tidur.

Letak Epifise didalam hipofisis

Kelenjar Pankreas / Langerhans

Gambar Kelenjar Pankreas

Kelenjar ini terdapat di dekat usus 12 jari dan hati. Didalam pankreas terdapat pulau pulau
langerhans, pulau langerhans ini mengandung sel sel endokrin yaitu sel alfa yang
menghasilkan hormon glukagon dan sel beta yang menghasilkan hormon insulin, berikut
akan saya jabarkan di dalam table fungsi dan bagiannya
Bagian Sel

Hormon

Fungsi dan Peranan

Sel alfa

Glukagon

Mengubah glikogen menjadi glukosa

Sel beta

Insulin

Mengubah gula darah ( glukosa )


menjadi gula otot ( glikogen ) di hati
sehingga mengurangi kadar gula
dalam darah.

Kelenjar Kelamin / Gonad

Gambar Kelenjar Gonad

Kelenjar kelamin terbagi atas dua yaitu kelenjar kelamin pada wanita dan pada pria berikut
akan saya jelaskan dalam table bagian dan fungsinya.
Kelamin

Hormon

Fungsi dan Peranan

Pria

Testosterone

Menentukan ciri pertumbuhan kelamin


sekunder pada pria.

Wanita

Progesterone

Penebalan dinding rahim (endometrium)


agar siap menerima sel telur yang
sudah mengalami pembuahan.

Estrogen

Proses pembentukan dan pematangan


sel ovum (sel telur) serta pengatur cirri
kelamin sekunder pada wanita.

Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas
menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta
memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan
oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang
dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal) misalnya suara, cahaya, bau, panas,
dingin, manis, pahit dan sebagainya. Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh
disebut juga rangsangan internal, misalnya rasa haus, lapar, dan nyeri.
Struktur Neuron

Sistem saraf yang terdapat pada tubuh manusia terdiri atas unit-unit terkecil yang disebut
neuron (sel saraf). Neuron yang terdapat dalam tubuh manusia jumlahnya trilyunan. Neuron
adalah sel yang mempunyai kemampuan menerima impuls dan menghantarkan impuls.
Neuron sel-selnya tidak mengalami pembelahan sel sehingga jika sudah mati atau rusak
neuron tidak dapat diganti.
Setiap neuron terdiri atas tiga bagian yaitu badan sel, dendrit, dan akson.
BADAN SEL (PERIKARION)
Badan sel terdiri dari inti sel (nukleus), anak inti sel (nukleolus) dan sitoplasma yang
mengandung substansi kromatik yaitu badan Nissl serta serabut halus pada badan neuron
yang disebut neurofibril. Badan Nissl akan tampak jika dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron seperti retikulum endoplasma granuler yang tersusun sejajar antara yang
satu dengan yang lain.
DENDRIT
Dendrit yaitu juluran atau serabut pendek bercabang yang merupakan tonjolan dari
sitoplasma pada badan sel. Di dalam dendrit terdapat badan Nissl dan mitokondria. Dendrit
berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel.
AKSON
Akson atau neurit yaitu juluran atau serabut panjang dari badan sel, dan berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari badan sel menuju ujung akson.
Serabut akson yang tipis dengan bentuk panjang di dalamnya terdapat mitokondria,
neurofibril tetapi tidak terdapat badan Nissl sehingga tidak terlibat dalam sintesis protein.
Akson diselubungi oleh substansi lemak berwarna putih kekuningan yang disebut selubung
mielin, selubung ini berfungsi sebagai isolator yang melindungi akson terhadap tekanan dan
luka. Juga memberi nutrisi pada akson dan mempercepat jalannya impuls. Pada tempat
tertentu ada akson yang tidak dibungkus selubung mielin yang disebut nodus Ranvier.
Macam-Macam Neuron

Berdasarkan fungsinya neuron ada tiga macam yaitu:neuron sensorik, neuron motorik, neuron
konektor (interneuron).
1. Neuron sensorik
Neuron sensorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari
reseptor (alat indera) menuju ke otak atau sumsum tulang belakang. Oleh karena itu neuron
ini disebut juga neuron indera karena dendrit neuron ini berhubungan dengan alat indera
untuk menerima impuls sedangkan aksonnya berhubungan dengan neuron lain.
2. Neuron Motorik
Neuron motorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls dari otak atau
sumsum tulang belakang menuju ke efektor (otot atau kelenjar dalam tubuh). Neuron ini
disebut neuron penggerak karena neuron motorik dendritnya berhubungan dengan akson lain
sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar.
3. Neuron konektor (interneuron)
Neuron konektor merupakan neuron berkutub banyak (multipolar) yang memiliki banyak
dendrit dan akson. Neuron konektor berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari neuron
sensorik ke neuron motorik. Neuron ini disebut neuron penghubung atau perantara karena
ujung dendrit neuron yang satu berhubungan dengan ujung akson neuron yang lain.
Neuron Istirahat
Impuls saraf atau rangsang saraf adalah pesan saraf yang dialirkan sepanjang akson dalam
bentuk gelombang listrik. Bila sebuah saraf tidak menghantarkan impuls, maka serabut saraf
tersebut dalam keadaan istirahat.
Salah satu sifat neuron yaitu permukaan luarnya bermuatan positif, sedangkan bagian
dalamnya bermuatan negatif. Bila neuron mendapat rangsangan, maka akan terjadi perubahan
muatan pada kedua permukaannya, yaitu permukaan luar bermuatan negatif sedangkan
bagian dalamnya bermuatan positif, keadaan ini disebut depolarisasi.
Alur impuls saraf adalah:
1. Saraf dalam keadaan istirahat (tidak menghantarkan impuls), serabut saraf dalam
keadaan polarisasi yaitu permukaan membran luar bermuatan positif, sedangkan
membran dalam bermuatan negatif.
2. Saraf dirangsang disuatu tempat tertentu sehingga terjadi depolarisasi, yaitu
permukaan luar bermuatan negatif, sedang permukaan dalam bermuatn positif.
3. Antara daerah yang mengalami depolarisasi dengan daerah yang mengalami polarisasi
timbul aliran listrik. Aliran listrik ini disebut arus lokal. Adanya arus lokal
menyebabkan depolarisasi didaerah sebelahnya, kemudian diikuti arus lokal dan
depolarisasi didaerah sebelahnya demikian seterusnya.
4. depolarisasi akan menjalar disepanjang serabut saraf, hal ini yang disebut impuls
saraf.
Macam-Macam Gerak

Sebagai bukti adanya penghantaran impuls oleh saraf adalah timbulnya gerak pada anggota
tubuh. Gerakan tersebut terjadi karena proses yang disadari yang disebut juga gerak sadar
atau gerakan biasa, sedangkan gerak yang tidak disadari disebut gerak refleks.
1. Gerakan biasa atau gerak sadar
Yaitu gerak yang terjadi melalui serangkaian alur impuls. Alur impuls tersebut dimulai dari
reseptor sebagai penerima rangsangan, lalu ke saraf sensorik sebagai penghantar impuls,
kemudian dibawa ke saraf pusat yaitu otak untuk diolah.
Akhirnya muncul tanggapan yang akan disampaikan ke saraf motorik menuju ke efektor
dalam bentuk gerak yang disadari.
Contoh gerakan sadar antara lain: berjalan, olah raga, makan, minum dan sebagainya.
2. Gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks
Merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa disadari. Impuls saraf pada gerak
refleks melalui alur impuls pendek. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima
rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh
pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls
pada gerak refleks disebut lengkung refleks.
Ada dua macam gerak refleks yaitu:
1. Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di
otak, misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.
2. Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf
perantara yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena
kaki menginjak batu yang runcing.
Sistem Saraf
Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem saraf
sadar dan sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada skema berikut:

1. Saraf Pusat

Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang
mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau
perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak,
sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu
kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut
meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter.
Piameter, merupakan lapisan paling dalam yang banyak mengandung pembuluh darah.
Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring yang lembut. Antara arachnoid
dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan. Durameter, merupakan lapisan
paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang melapisi dan melekat pada tulang.

Otak
Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Pembagian
daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada
manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus). Bagian-bagian dari otak adalah:
a. Otak Besar
Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan
(hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan,. Setiap belahan mengendalikan bagian

tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan
kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar
(korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit
dan neurit. Otak besar terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis (bagian dahi), lobus
parietalis (bagian ubun-ubun), lobus temporalis (bagian pelipis), lobus oksipitalis (bagian
belakang kepala).
Otak besar merupakan saraf pusat yang utama karena berperan dalam pengaturan seluruh
aktivitas tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya
khayal, pendengaran, pernapasan dan sebagainya. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh
bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan
berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan
berbicara dan bahasa. Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan memori
tentang apa yang dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk
merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga
sebagai pusat pendengaran.

b. Otak tengah (mesencephalon)


Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak tengah
berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak mata, refleks
penyempitan pupil mata.
c. Otak belakang
Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua belahan dan
permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu: jembatan
Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan (medula oblongata).
Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak. Jembatan Varol berisi serabut yang
menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil
dengan korteks otak besar. Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang,
terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat
keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka. Sumsum lanjutan,
medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur
refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat
pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.
Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan
dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang
pinggang kedua (canalis centralis vertebrae).
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik
dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam
tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.
Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian
luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih
karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam
berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke
perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke
efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung
badan neuron sensorik.
2. Saraf Tepi

Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang
bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan cara
kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :

Sistem saraf sadar,

Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah
koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi
dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal).

Sistem saraf tak sadar

Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan
saraf parasimpatik.
Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)

Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa
diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem
saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam,
misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem pencernaan, otot
polos pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi
dua yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang
terletak di sepanjang tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang,
sehingga memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang panjang.
Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju ganglion dan serabut saraf yang
keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion. Saraf parasimpatik berupa susunan saraf
yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada
organ serabut saraf akan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut.
Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion
pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi pengaruh
kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik mempercepat
denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter
pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung
kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat
proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri,
memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih.

You might also like