You are on page 1of 12

MAKALAH

DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW


PERIODE MEKAH

Disusun oleh :
VIRGI ANDJAR SARI SAKTI ( 29 )
X MIPA 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya
atas rahmat dan hidayahnya tugas penyusunan proposal ini dapat diselesaikan.
Tidak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
mengumpulkan materi dan gambar.
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketaqwaan teman teman
tentang Agama Islam.
Saya telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, tetapi ada pepatah tak ada gading
yang tak retak . Demikiannya dengan makalah ini masih banyak ditemui kekuranagn.
Akhirnya saya berharap makalah ini membawa manfaat untuk teman teman dan pembaca.

Kediri, 11 Nopember 2014

VIRGI ANDJAR SARI S.

DAFTAR ISI
I.
II.
III.
IV.
V.

VI.

Judul .............................................................................................................. 1
Kata pengantar ............................................................................................. 2
Daftar isi ....................................................................................................... 3
Bab I ( Pendahuluan )
Latar belakang ............................................................................................... 4
Bab II ( Isi )
1. Kelahiran Nabi Muhammad saw.......................................................... 5
2. Dakwah Nabi Muhammad saw secara sembunyi-sembunyi .......... 6
3. Dakwah Nabi Muhammad saw secara terang-terangan .................. 6
4. Pemboikotan terhadap Umat Islam ..................................................... 7
5. Ikrar Aqabah ........................................................................................... 8
6. Misi dakwah Nabi Muhammad saw. di mekah ................................. 9
7. Meneladan Sifat dan Perilaku Nabi Muahmmad saw. ..................... 10
Bab III ( Penutup )
1. Kesimpulan .............................................................................................. 12
2. Daftar pustaka ......................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kota Makkah merupakan kota yang sangat bersejarah sepanjang lahirnya Islam hingga
berjaya dan tersebarnya keseluruh penjuru dunia. Bagaimana tidak, dakwah Rasulullah SAW
yang berbenderakan Islam, lahir dan mulai berkembang di dua kota tersebut.

Sejarah dan perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah
dari Allah SWT sejak diutusnya menjadi Rasul di usia 40 tahun di kota Makkah hingga
wafatnya di usia 63 tahun di kota Madinah, mengandung banyak hikmah,pelajaran dan
contoh bagi setiap umat, lebih-lebih bagi para penerus perjuangan dakwah Nabi Muhammad
SAW, yaitu para ulama dan pejuang Islam.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses dakwah nabi Muhammad di Mekah.
3. Tujuan
1. Dapat Mengetahui proses dakwah nabi Muhammad di Mekah.

BAB II
ISI
SEJARAH DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. PERIODE MEKAH
1. Kelahiran Nabi Muhammad saw.
Kota mekah berasal dari kata imtakka yang berarti mendesak. Disebut kota mekah
karena banyaknya menusia yang berkumpul dan berdesakan di kota tersebut. Allah

Swt. menyebut kota mekah dengan nama Bakkah. Penyebutan Kota Mekah dengan
nama Bakkah terdapat pada surah Ali Imran [3] ayat 96 yang artinya sesungguhnya,
rumah yang pertama kali dibangun (di bumi) untuk (tempat beribadah) manusia
adalah Baitullah (yang berada) di Bakkah (Mekah) yang memiliki berkah dan
petunjuk bagi seluruh alam. Kota mekah juga memiliki nama lain, di antaranya
Ummul Qura, Baladul Amin, dan Baitul Haram.
Secara geografis Kota Mekah terletak di lembah kering dan dikelilingi bukit
karang yang tandus. Mayoritas penduduk mekah sebagai pedagang. Di kota mekah
pula Nabi Muhammad saw dilahirkan. Nabi Muhammad saw lahir di tengah-tengah
masyarakat yang rusak, baik moral maupun kemasyarakatan. Kedudukan wanita saat
itu sangat dihina. Nabi Muhammad saw lahir dari seorang ayah bernama Abdullah
dan ibunya bernama Siti Aminah. Setelah kedua orang tuanya wafat, muhammad
diasuh oleh Abdul Muttalib, kakeknya. Selanjutnya, Muhammad diasuh oleh Abu
Thalib, pamannya.
Muhammad tumbuh menjadi remaja yang jujur dan pandai. Muhammad turut
berdagang bersama Abu Thalib pada usia 12 tahun. Pada usia 25 tahun Muhammad
mulai berdagang sendiri. Keluhuran budi pekerti dan keahlian berdagang menjadikan
Muhammad seorang pedagang yang disegani. Muhammad semakin dikenal ketika
bermitra denagn Siti Khadijah. Khadijah mengagumi ketekunan, kejujuran, dan kerja
keras Muhammad. Khadijah menaruh hati kepada muhammad. Keduanya menikah
dan membina keluarga sakinah. Pada saat itu, muhammad berusia 25 tahun,
sedangkan khadijah berusia 40 tahun.

5
Memasuki usia 40 tahun nabi Muhammad saw menerima wahyu pertama kali
bertahanus di gua hira. Wahyu yang pertama turun adalah Surah al-Alaq [96] ayat1-5.
Sejak menerima wahyu Surah al-Alaq [96] ayat 1-5, Nabi Muhammad saw resmi
diangkat menjadi rasul utusan Allah swt. beliau mulai berdakwah ketika Allah swt
menurunkan wahyu kedua yaitu Surah al-Muddassir [74] ayat 1-7.
2. Dakwah Nabi Muhammad saw secara sembunyi-sembunyi
Tujuan dakwah secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari sikap negatif
kaum Quraisy yang kejam.strategi dakwah ini kurang lebih berangsur selama 2 tahun.
Pada saat itu dakwah nabi muhammad saw ditujukan kepada keluarga dan para

sahabat terdekat. Orang-orang yang pertama masuk islam atau masa awal dakwah
Rasulullah Muhammad saw dikenal dengan sebutan as-Sabiqunal Awwalun.
Kaum Quraisy semakin menunjukkan permusuhan kepada Nabi Muhammad saw.
mengetahui hal tersebut as-Sabiqunal Awwalun sangat berhati-hati jika hendak
melaksanakan ibadah. Mereka pergi ke celah-celah gunung di mekah untuk menunai
kan salat. Hingga tahun ketiga setelah masa kerasulan, Nabi Muhammad saw masih
menyembunyikan ajaran yang diterimanya dari Allah Swt. beliau merintis dakwah
secara ifradiyah (ajakan kepada perorangan secara sembunyi).
3. Dakwah Nabi Muhammad saw secara terang-terangan
Dakwah dengan cara ini memunculkan reaksi negatif dalam kalangan masyarakat
Quraisy. Perintah untuk berdakwah secara terang-terangan dijelaskan pada Surah asySyuara [26] ayat 214-216. Langkah pertama Nabi Muhammad sawbdalam
berdakwah adalah mengundang keluarga bani Abdul Mutalib pada jamuan makan.
Beliau mengajak keluarga besarnya menyembah hanya kepada Allah swt. abu lahb,
salah seorang paman Nabi Muhammad saw segera menghentikan pembicaraan dan
mengajak para undangan untuk meninggalakn tempat jamuan makan.
Di tengah upaya berdakwah kepada keluarganya, Nabi Muhammad saw
menerima wahyu Surah al-Hijr [15] ayat 94-96. Tanggapan keluarga Bani Abdul
Mutalib yang tidak memberi dukungan, tidak menyurutkan semangat dakwah.
Rasulullah Muhammad saw mengalihkan dakwahnya kepada penduduk Mekah. Pada
suatu hari, Nabi Muhammad saw naik ke bukit Safa seraya mengajak penduduk
mekah menyembah Allah swt, mendengar ajakan tersebut, suasana menjadi gaduh.
Para pembesar Quraisy mengumpat Nabi Muhammad saw. Abu lahab dengan lantang
teriak, Celaka kau hari ini, untuk ini engkau mengumpulkan kami ?
Nabi muhammad saw hanya dapat memendangi sang paman. Selanjutnya, turun
Surah al-Lahab [111] ayat 1-3.
4. Pemboikotan terhadap Umat Islam
Sejak peristiwa di bukit safa, banyak aksi menentang dakwah Rasulullah
Muhammad saw. Orang-orang kaya berpengaruh di mekah. Mereka bersekutu dan
menyusun rencana untuk menggagalkan dakwah Nabi Muhammad saw. Mereka
menganggap ajaran Nabi muhammad saw. merupakan ancaman besar bagi kedudukan
mereka. Kaum Quraisy menghalalkan segala cara untuk menghalangi dakwah Nabi
Muhammad saw. Mereka mendatangi Abu talib agar ia menyampaikan pesan kepada
Nabi Muhammad saw untuk menghentikan dakwah.

Abu talib menyampaikan ancaman kaum Quraisy. Akan tetapi, Nabi Muhammad
saw menolak permintaan kaum Quraisy dan bertekad melanjutkan dakwah. Pengikut
Nabi Muhammad semakin bertambah. Tokoh-tokoh Quraisy yang pada awalnya
menentang ajaran Rasul kemudian menerima dan menyatakandiri masuk islam.
Masuknya Umar dan Hamzah dalam barisan kaum muslimin menumbuhkan
keberanian untuk berdakwah dan beribadah. Melihat Umar masuk Islam, kaum kafir
Quraisy sepakat membuat ketentuan tertulis dan mengadakan pemboikotan terhadap
langkah selanjutnya. Penulisnya adalah Mansur bin Ikrimah. Diantara insi
pemboikotan sebagai berikut :
a. Kaum Quraisy tidak akan menikahi orang Islam
b. Kaum Quraisy tidak menerima permintaan nikah dari orang Islam
c. Kaum Quraisy tidak akan melakukan jual beli dengan orang Islam
d. Kaum Quraisy tidak akan berbicara atau menengok orang Islam yang sakit
e. Kaum Quraisy tidak akan mengantar mayat/jenazah orang Islam ke kubur
Dengan adanya pemboikotan ini, umat Islam dipaksa keluar dari kota mekah dan
menetap di wilayah Syib. Pemboikotan tersebut dimulai pada tahun ketujuh kenabian dan
berlangsung selama 3 tahun. Pemboikotan tersebut berakhir ketika kertas yang berisi poinpoin pemboikotan disobek-sobek sendiri oleh mereka yang turut serta membuat pemboikotan.
Mereka merasa tindakan yang dilakukan sangat keterlaluan. Akhirnya, Nabi Muhammad saw
dan keluarganya kembali ke rumah masing-masing.

7
5. Ikrar Aqabah
Beberapa hari setelah peristiwa isra dan miraj, yaitu perjalanan pada waktu
malam dari Masjidil haram menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem, datanglah rombongan
dari yasrib ( madinah ) ke mekah. Rombongan itu dengan khidmat mendengarkan
penuturan dan mencerna ayat-ayat yang dibacakan oeh nabi Muhammad saw.
Akhirnya rombongan yasrib bersedia menerima ajaran Nabi Muhammad saw. Setelah
pertemuan itu, mereka kembali ke yasrib dan berjanji akan menceritakan pertemuan
tersebut kepada masyarakat yasrib.
Umat muslim berdatangan pada musim ziarah ke mekah. Datanglah 12 orang
penduduk yasrib menemui Nabi Muhammad saw. Mereka bertemu di bukit Aqabah
dan menyatakan ikrar atau janji setia kepada Nabi Muhammad saw. inilah yang
dikenal dengan Ikrar Aqabah pertama. Mereka berjanji untuk :
Tidak menyekutukan Tuhan
Tidak mencuri

Tidak berzina
Tidak membunuh anak-anak
Tidak mengumpat dan memfitnah baik di depan atau dibelakang Nabi
Muhammad saw.
Tidak menolak berbuat kebaikan
Setelah peristiwa Ikrar Aqabah. Islam semakin tersebar di Yasrib. Nbi
Muhammad saw kemudian menyuruh Mushab bin Umar mengajar membaca AlQuran kepada mereka. Pada musim haji tahun berikutnya, kaum muslimin Yasrib
datang ke Mekah dalam jumlah yang lebih banyak. Mengetahui kedatangan mereka,
Nabi Muhammad saw bermaksud mengadakan Ikrar lagi. Dengan demikian, kaum
muslimin bisa semakin kuat, tidak seperti yang mereka alami di mekah. Nabi
Muhammad saw. mengadakan pertemuan rahasia denagn pemimpin-pemimpin Yasrib
yang datang ke Mekah. Nabi Muahammad saw. membaca ayat-ayat Al-Quran dan
meminta mereka untuk berikrar. Setelah berikrar (baiat), mereka pun kembali menuju
kemah masing-masing. Keesokan harinya mereka kembali ke Madinah bersama
rombongan peziarah.

8
SUBTANSI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. PERIODE MEKAH
1. Misi Dakwah Nabi Muhammad saw. di Mekah
a. Mengajarkan Tauhid
Nabi Muhammad saw. mengajarkan dan menyeru kepada umat manusia untuk
beribadah hanya kepada Allah Swt. Hanya Allah Swt. yang patut disembah dan
dimintai pertolongan. Tauhid merupakan dasar untuk menanamkan syariat atau
ajaran islam lainnya. Jika dalam diri seseorang telah tertanam tauhid yang kuat,
ia denagn ikhlas menerima perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Inti
ajaran tauhid yang ditanamkan Nabi Muhammad saw. kepada masyarakat Mekah
sebagai berikut :
Mengajak masyarakat untuk menyembah Allah Swt. dan meninggalkan

berhala
Beriman kepada Nabi Muhammad saw. sebagai Rasul Allah Swt. atau

utusan Allah Swt.


Beriman kepada hari akhir sebagai hari pertanggung jawaban amal

manusia di dunia
b. Menanamkan Kemuliaan Akhlak

Rasulullah saw. merupakan teladan yang baik ( uswatun hasanah ). Tingkah


laku Nabi Muhammad saw. menunjukkan contoh terbaik bagi masyarakat. Beliau
melarang perbuatan curang dalam jual-beli, memerintahkan untuk melepas
budak, menghargai kehidupan wanita dan keluarga. Beberapa inti ajaran akhlak
yang dicontohkan Nabi Muhammad saw. sebagai berikut :
Mengajak manusia selalu berbuat baik
Mengajak manusia untuk saling mengasihi, dan menolong
Melarang manusia membunuh, menganiaya, berdusta, dan mencuri
Mengajak manusia untuk mengasihi fakir miskin dan yatim piatu
c. Membangun Kebudayaan yang Lebih Beradab
Nabi Muhammad saw. juga diutus untuk membebaskan penindasan terhadap
kaum lemah. Nabi Muhammad saw. mampu mengubah masyarakat dari zaman
kegelapan menjadi terang benderang seperti yang dapat Anda nikmati hingga
saat ini. Misi lain Nabi Muhammad saw. dalam berdakwah, yaitu mengajak
manusia agar berbudaya dan beradab. Berbudaya dan beradab maksudnya
manusia memiliki kebudayaan atau peradaban yang dilandasi nili-nilai luhur
ketuhanan. Budaya atau peradaban Islam yang dibangun Nabi Muhammad saw.
mampu menglahkan budaya jahiliah yang penuh dengan unsur kemaksiatan
kepada Allah swt.
d. Menyampaikan Agama yang Menjadi Rahmat bagi Seluruh Alam
Agama islam merupakan agama bagi seluruh umat manusia. Ajaran yang
disampaikan membuahkan hasil. Pada saat ini umat islam tersebar diseluruh
penjuru dunia. Kemaslahatan ajaran Islam pun dapat dirasakn oleh seluruh umat
islam di seluruh dunia.
2. Meneladan Sifat dan Perilaku Nabi Muhammad saw.
a. Rela Berkorban dalam Membela Agama
Dalam perjalanan dakwah menyebarkan agama islam, Nabi Muhammad saw.
menemui banyak halangan dan rintangan. Nabi Muhammad saw. selalu yakin
Allah Swt. akan menjaga dan menolong. Nabi Muhammad Saw. rela berkorban
jiwa, raga, dan harta demi tegaknya agama Islam Allah Swt. Setiap muslim harus
rela berkorban dan siap menanggung resiko, baik dalam mengimani, mempelajari,
mengamalkan, maupun mendakwahkan agama islam.
b. Berani Membela yang Benar
Nabi Muhammad memeilik keberanian luar biasa sekalipun mendapat
hambatan dan kendala yang silih berganti. Beliau tidak pernah merasa takut untuk
melanjutkan perjuangan. Muslim yang baik adalah muslim yang tegas dan
membela kebenaran. Nabi Muhammad saw. pernah menyatakan bahwa beliau
lebih menyukai muslim yang kuat daripada yang lemah. Kuat disini adalah kuat

secara jasmani dan rohani, yaitu memiliki sifat pemberani, semangat tinggi, dan
pantang menyerah. Sifat berani yang dimiliki harus bertujuan untuk membla
kebenaran.
c. Jujur dan Rendah Hati
Sifat jujur yang dimiliki Nabi Muhammad saw. diapresiasi oleh penduduk
Mekah dengan memberi beliau gelar Al-Amin ( dapat dipercaya). Beliau
merupakan sosok yang rendah hati dan tidak pernah meremehkan orang lain.
Kejujuran sangat penting dan merupakan syarat utama agar dipercaya orang lain.
Selain berkata jujur, lisan harus dijaga agar selalu mengucapkan kata-kata yang
bermanfaat dan menyejukkan hati pendengarnya. Sifat lemah lembut juga
menunjukkan kerendahan hati di hadapan orang lain sehingga semakin
memudahkan dalam berinteraksi kepada semua orang.
10
d. Sabar dan Tabah Menghadapi Cobaan
Nabi Muhammad saw. dan para sahabat sangat tabah dalam menghadapi
kekejaman kaum Quraisy. Mereka tidak pernah berkeluh kesah atau mengeluh.
Penderitaan akibat pemboikotan tersebut dihadapi dengan tabah. Kesabaran dan
ketabahan Nabi Muhammad saw. yang tidak terkira hendaknya kita teladani.
Kesabaran menyebabkan seorang dapat berpikir jernih dalam menghadapi serta
mencari jalan keluar suatu masalah.
e. Tidak Mudah Putus Asa dan Menyerah dalam Berdakwah
Tidak mudah putus asa merupakan salah satu keteladanan yang dapat dipetik
dari perjuangan Nabi Muhammad saw. dan para sahabat dalam berdakwah di
Mekah. Dalam kehidupan sehari-hari hendaknya anda memiliki sifat panjang
menyerah. Kita tidak boleh mudah putus asa ketika mendapat cobaan dan
menghadapi masalah.

11

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan mengenai Dakwah Nabi Muhammas
saw. periode mekah diatas, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan, sehingga dari berbagai macam analisi bisa dikatakan
bahwa Islam berkembang pada masa kepemimpinan Nabi
Muhammad saw. melalui aspek diantaranya adalah pendekatan
Dakwah yang meliputi Dakwah dengan lisan dan perbuatan.

12
DAFTAR PUSTAKA

You might also like