Professional Documents
Culture Documents
EKSTREMITAS ATAS
EKTRIMITAS SUPERIOR
Ekstrimitas Superior tersusun atas dua
kelompok tulang, yaitu :
Cingulum membri superior (Shoulder Girdle)
Dibentuk oleh : Os. Clavicula dan Os. Scapula
Clavicula
Scapula
Humerus
Ulna
Corpus
Olecranon
Processus Coronoideum
Tuberositas Ulnae
Processus Styloideus
Capitulum ulna
Radius
Caput Radii
Collum Radii
Tuberositas Radii
Processus Styloideus Radii
Skeleton Manus
Ossa Carpalia
Psiformis
Triquetrum
Hamatum
Capitatum
Trapezoideum
Trapezium
Scapoideum
Hamatum
Ossa Metacarpalia
Ossa Phalange
FRAKTUR KLAVIKULA
Klavikula merupakan tulang yang
pertama kali mengalami osifikasi
pada embrio dan paling sering
mengalamifraktur pada anak anak
Fraktur Klavikula dapat terjadi
karena trauma kelahiran atau
trauma lain seperti trauma rumah
tangga, olahraga, atau kecelakaan
lalu lintas
Mekanisme Trauma :
Trauma dapat terjadi secara langsung
maupun tidak langsung pada posisi
lengan terputar/tertarik keluar
(Outsretched Hand), di mana trauma
dilanjutkan dari pergenalangan tangan
sampai klavikula
Gambaran Klinis :
Biasanya penderita datang dengan keluhan jatuh
dari tempat tidur atau trauma lain dan
menangis. Kadang kala penderita datang
dengan pembengkakan pada daerah klavikula
yang terjadi setelah beberapa hari setelah
trauma. Hal ini terjadi setelah pembetukan
kalus
Pemerikasan Radiologi
Fraktur pada daerah klavikula pada bagian
tengah merupakan bagian yang paling
sering mengalami fraktur pada green stick
atau fratur total. Mungkin juga terjadi
fraktur pada bagian medial klavikula yaitu
pada daerah epifis
Pengobatan
Pada anak anak tidak memerlukan
tindakan khusus, cukup dengan
menggunakan mitella selama 2-3
minggu dan akan sembuh secara
sempurna
Fraktur Skapula
Fraktur Skapula terjadi karena trauma
langsung pada daerah skapula.
Dislokasi sendi bahu jarang ditemukan
pada anak anak dan umumnya
ditemukan pada orang dewasa
Gambaran Klinis
Ditemukan bengkak dan nyeri pada
daerah skapula
Pengobatan :
Bersifat
Konservatif
Fraktur Humerus
Fraktur
Fraktur
Fraktur
Fraktur
Fraktur
Fraktur
Leher Humerus
Tuberkulu mayus
Diafisis
Suprakondiler
Kondiler
Epikondilus medialis
FRAKTUR MONTEGGIA
Definisi
Fraktur Montegia adalah fraktur 1/3
proksimal ulna disertai dengan
dislokasi radius proksimal
Epidemiologi
tipe I : tipe tersering (59%) dari
seluruh fraktur Monteggia
tipe II (5%),
tipe III (26%), dan
tipe IV (1%)
Angka kejadian fraktur Monteggia
hanya 1/3 berbanding angka fraktur
Galeazzi.
Etiologi
Jatuh yang diikuti oleh outstretchhand dan
tekanan maksimal pada gerakan pronasi
(penyebab utama)
Trauma energi tinggi (kecelakaan
kendaraan bermotor)
trauma energi rendah (jatuh dari posisi
berdiri)
Gejala Klinis
Nyeri pada siku, pembengkakan siku, deformitas,
krepitasi, dan parestesi.
Sebagian pasien mungkin tidak mengalami nyeri hebat
saat istirahat, namun fleksi siku dan rotasi lengan
bawah akan terbatas dan menimbulkan rasa nyeri yang
hebat
Klasifikasi
Tipe I Fraktur proksimal atau 2/3
distal ulna dengan dislokasi anterior
caput radius
Pemeriksaan Radiologi
Foto Roentgen
Teknik orthogonal, diambilbaik dari posisi
anterior posterior maupunlateral
Penatalaksanaan
Open Reduction and Internal Fixation
Immobilisasi
Fraktur Galeazzi
DEFINISI
fraktur pada 1/3 distal radius disertai
dislokasi sendi radio-ulnar distal
Terjadinya fraktur ini biasanya akibat trauma
langsung sisi lateral ketika jatuh. Saat
pasien jatuh dengan tangan terbuka yang
menahan badan, terjadi pula rotasi lengan
bawah dalam posisi pronasi waktu menahan
berat badan yang memberi gaya supinasi
Kebanyakan ditemukan pada orang dewasa
dan jarang pada anak-anak
ETIOLOGI
Akibat jatuh yang menyebabkan
beban aksial ditumpukan pada
lengan bawah yang hiperpronasi
Mekanisme trauma
Daya tersebut diduga melewati
artikulasi
radiocarpal,
mengakibatkan
dislokasi
dan
pemendekan dari tulang radius.(2,5)
Terjadi fraktur pada 1/3 distal radius
dan subluksasi atau dislokasi sendi
radioulnar distal
DIAGNOSIS
1. GEJALA KLINIS
. Terdapat gejala fraktur dan dislokasi
pada daerah distal lengan bawah
. Adanya tonjolan tulang atau nyeri
pada ujung ulnar
. Nyeri dan edema pada jaringan
lunak
. Anterior interroseous nerve palsy
.PEMERIKSAAN
RADIOLOGIS
Fraktur pada dasar dari
styloideus ulnaris.
Pelebaran dari ruang
sendi radioulnar distal
Dislokasi radius yang
relative dengan ulna pada
foto lateral, yang bisa
didapatkan
dengan
mengabduksikan bahu 90.
Pemendekan dari radius
lebih dari 5 mm relatif
dengan ulnar distal
Penatalaksanaan
Komplikasi
1. Malunion
2. Nonunion
3. Compartement syndrome
4. Cedera neurovaskuler
5. Radioulnar synostosis
6. Dislokasi rekuren
FRAKTUR COLLES
defin
isi
klasifikasi
a. Tipe IA : Fraktur radius ekstra artikuler
Tipe IB : Fraktur radius dan ulna ekstra artikuler
b. Tipe IIA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi
radiokarpal
Tipe IIB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai
sendi
radiokarpal
c. Tipe IIIA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi
radioulnar
Tipe IIIB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai
sendi
radioulnar
d. Tipe IVA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi
radiokarpal dan sendi radioulnar
Tipe IVB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai
sendi
radiokarpal dan sendi
radioulnar
etiologi
Fraktur colles terjadi karena adanya trauma
langsung akibat posisi tangan yang
hiperekstensi saat terjatuh. Namun ada
beberapa faktor resiko yang dapat menjadi
permulaan terjadinya frakur colles, seperti :
-
usia lanjut
postmenopause
massa otot rendah
osteoporosis
kurang gizi
malabsorpsi kalsium
patofiologi
Fraktur colles sering terjadi pada anak-anak dan orang tua. Dimana
tulang masih lunak dan menjadi lebih kropos sehingga mudah
mengalami fraktur. Biasanya penderita jatuh terpeleset sedang
tangan berusaha menahan badan dalam posisi terbuka dan pronasi.
Gaya akan diteruskan ke daerah metafisis radius distal yang akan
menyebabkan patah radius 1/3 distal di mana garis patah berjarak 2
cm dari permukaan persendian pergelangan tangan. Fragmen bagian
distal radius terjadi dislokasi ke arah dorsal, radial dan supinasi.
Manifestasi klinis
- Nyeri pada pergelangan tangan (adanya
spasme otot, tekanan dari patahan tulang
atau kerusakan jaringan sekitarnya.)
- Edema pergelangan tangan (akibat cairan
serosa yang terlokalisir pada daerah fraktur
dan extravasi daerah di jaringan sekitarnya)
- Memar / ekimosis.
- Terdapat deformitas diatas pergelangan
tangan.
- Tidak dapat memegang benda-benda yang
tidak berat
Pemeriksaan
penunjang
A. Biokimiawi
Kalsium, fosfat dan alkali fosfatase serum serta kalsium
urin normal (alkali fosfatase bisa meningkat setelah
fraktur)
B. Radiologi
Rontgen lateral vetebral, lumbal dan dorsal bisa tampak
bentuk baji atau deformitas konkras pada korpus vetebra
bisa terjadi ruptur diskus kedalam korpus vetebra (nodus
schmorl) hilangnya densitas tulang bisa tampak jelas
namin evaluasi masa tulang berdasarkan radiologis tidak
bisa di andalkan. Osteopenia yang tegas pada rongen
merupakan tanda hilangya tulang yang lanjud
penatalaksanaan
- Terapi awal :
a. Posisikan tangan yang fraktur pada posisi normal istirahat.
b. Letakkan belat kaku di sisi bawah dari tempat fraktur
untuk mencegah pergerakan yang banyak.
c. Gunakan es untuk mengurangi bengkak.
d. Bawa ke emergency.
-Surgikal :
a. Jika fraktur tidak bergeser, fraktur dibebat dalam slab gips
yang dibalut disekitar dorsum lengan bawah dan pergelangan
tangan dan dibalut kuat dalam posisinya.
b.Fraktur yang bergeser harus direduksi dibawah
anestesi.Dipasang gips dorsal membentang tepat di bawah siku
sampai leher metacarpal dan 2/3 dari pergelangan tangan itu.
SMITH FRACTURE
FRACTURE
ANATOMY
Definition
Fraktur Smith or also known as
reverse Colles fracture is a fracture
of distal-end radius with the distal
fragment transverse to the volar . Its
reverse of Colles fracture definition,
fracture of distal-end radius with
distal fragment transverse to the
dorsal.
epidemiology
A fracture is
common in
young
people, and
is more
common in
men than
women
Direct trauma
hand position
is in a state of
volar flexion of
the wrist and
pronation
Usually
transverse
fault line,
sometimes
Intraarticular
Shift of the
distal radius is
not the dorsal,
but palmar
direction
Clinical symptoms
Visible protrusion of the
dorsal proximal fragment,
the fragment in the distal
volar wrist, and radial
deviation of the (garden
spades deformity)
diagnosis
management
Closed reductio
complication
Malunion
Compartment syndrome
Carpal tunnel syndrome
Cosmetic deformity Garden spade
deformity
Nonunion: uncommon except with
volar and dorsal plating with
extensive sub-periosteal stripping.
Contracture
Neurologic injury
Distal radio ulnar injury
Fraktur Barton
Fraktur ini akibat terjatuh dengan
tangan terentang. Fraktur oblik intraartikular mengenai tepi dorsal radius
bagian distal. Terkadang hal ini juga
ada kaitannya dengan dislokasi
persendian pergelangan tangan.
Gambaran
Radiologi
Penatalaksanaan
Faktor yang mempengaruhi perawatan:
Pattern fractur
Faktor lokal , seperti kualitas tulang,
kecederaan jaringan lunak, fraktur kominuted.
Reduksi tertutup
Operative- fraktur tidak stabil
Fiksasi K-wire
Komplikasi
Malunion
Atrofi suddeck
Trauma nervus medianus
Ruptur tendo ekstensor polisis longus
Gangguan pergerakan sekitar sendi
pergelangan tangan, pronasi,
supinasi, fleksi plamar, pergerakan
serta ekstensi
Mekanisme cedera
1. fraktur basis metacarpal
-terjadi karena adanya energy yang
kuat, direct blows, dan
jepitan yang mendisrupsi ligament
carpal
-avulsi dari pergelangan tangan
-paling sering terjadi pada
metacarpal ke-5
-lama penyembuhan 3-6 minggu
terapi
fraktur basis metacarpal
- reduksi tertutup 4-6 minggu untuk dislokasi
yang minimal
- ORIF untuk fraktur yang lebih parah
- immobilisasi untuk mengelakkan deformitas
fraktur batang metacarpal
-fraktur yang stabil diterapi dengan reduksi
tertutup
- fraktur yang tidak stabil memerlukan radial/ulnar
gutter splints
Fraktur falang
Baseball finger/mallet finger :
fraktur ujung jari yang dalam
keadaan tiba-tiba fleksi pada sendi
interfalang karena trauma.
Apprehension Test
-Pemeriksaan fisik
untuk menilai
instabilitas sendi bahu.
(A) menilai dislokasi
anterior. Abduksi,
ekstensi dan rotasi
eksterna lengan sambil
mendorong kaput
humerus.
(B) menilai dislokasi
posterior. Adduksi dan
rotasi interna.
Penderita
dibaringkan,
dilakukan traksi pada
siku dan dilakukan
rotasi eksternal dan
abduksi lengan
secara perlahanlahan dan bertahap.
Tahap-tahap reposisi
menurut Kocher:
Sendi siku dalam posisi
fleksi 90 derajat dan
dilakukan traksi sesuai
garis humerus
Lakukan rotasi ke arah
lateral
Lengan diadduksi dan
sendi siku dibawa
mendekati tubuh ke arah
garis tengah
Lengan dirotasi ke medial
sehingga jatuh didaerah
dada
Penderita diberikan
petidin/diazepam agar tercapai
relaksasi maksimum. Penderita
tidur tengkurap dan membiarkan
lengan tergantung. Pasang
pemberat 10-15lb.
Dislokasi posterior
lebih jarang
ditemukan dan
biasanya disebabkan
karena trauma
langsung pada sendi
bahu dalam keadaan
rotasi interna
Anamnesis : Paling
sering pada penderita
yang mempunyai
riwayat trauma berat,
epilepsi atau trauma
listrik.
Ditemukan adanya nyeri
tekan
Ditemukan benjolan
pada bagian belakang
sendi
Ditemukan adanya
tanda khas berupa
light-bulb karena
adanya rotasi
interna humerus.
Kaput humerus
mengalami jepitan
dibawah glenoid dimana
lengan mengarah ke atas
sehingga terjadi dislokasi
inferior.
Disertai cedera jaringan
lunak yang berat, avulsi
kapsular dan tendon,
ruptur otot, fraktur
glenoid dan humerus
proksimal dan kerusakan
pada pleksus brakialis
dan arteri aksillaris.
Biasanya penderita
jatuh dengan keras
dalam keadaan tangan
out-stretched.
Posterior
Divergent (jarang)
Lateral
Pembengkakan yang
hebat disekitar sendi
siku sewaktu siku
dalam posisi semifleksi.
Olekranon dapat
teraba di bagian
belakang.
Triceps prominen
Dilakukan reposisi
secepatnya.
Pada jam-jam pertama,
dislokasi dapat
direposisi tanpa
pembiusan umum.
Setela direposisi, lengan
difleksi lebih 90 derajat
dan dipertahankan
dengan gips selama 3
minggu.
Jarang ditemukan,
berupa dislokasi ke
anterior.
Terjadi akibat jatuh
dengan pergelangan
tangan dalam keadaan
dorsofleksi dan tulang
lunatum terdorong ke
arah palmar dan
mengalami rotasi 90
derajat dalam dasar
terowongan karpal.
Pembengkakan pada
daerah pergelangan
tangan
Nyeri apabila jari-jari
diekstensikan
Bisa ditemukan gejala
lesi nervus medianus
Gambaran normal
adalah radius,
lunatum dan
capitatum berada
pada garis lurus.
Pada dislokasi
lunatum, tulang
lunatum berada di
luar garis ini
DISLOKASI LUNATUM
NORMAL
Gambaran normal
adalah radius,
lunatum dan
capitatum berada
pada garis lurus.
Pada dislokasi
perilunatum, tulang
capitatum berada
di luar garis ini
DISLOKASI PERILUNATUM
NORMAL
Dimanipulasi dengan
cara reduksi tertutup
Bila reduksi tertutup
tidak berhasil,
dilakukan reduksi
terbuka dengan cara
operasi
Stabilisasi dilakukan
dengan menggunakan
K-wire.
Bahan Bacaan
Rasjad,Chairuddin.Pengantar
Ilmu Bedah Ortopedi.2015