Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam suatu industri besar, tempat bahan baku, peralatan (equipment)
proses fisika, kimia maupun tempat produk pada umumnya berjauhan. Hal ini
dapat disebabkan karena peralatan tersebut mempunyai ukuran yang cukup besar.
Selain itu, pertimbangan keselamatan dan kesehatan karyawan juga tidak boleh
diabaikan. Oleh karena itu untuk pendistribusian bahan baku, peralatan proses
sampai dengan tempat penyimpanan produk diperlukan alat pengangkutan bahan
(transportasi bahan). Alat pengakutan bahan ini dapat dibagi berdasarkan fase dari
bahannya yaitu fase padat, cair dan gas. Misalnya untuk pengangkutan bahan
padat secara kontinyu digunakan konveyor (conveyor), bahan cair dengan pompa,
sedangkan untuk bahan fase gas dapat digunakan kompresor yang dihubungkan
melalui pipa-pipa.
Transportasi padatan merupakan operasi yang sangat penting di dunia
industri. Istilah yang sering digunakan yaitu conveying (pengangkutan).
Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan alat
conveyor, elevator, alat pengangkat (crane), lift carrying truck dan carts. Suatu
proses pemindahan barang atau material merupakan proses yang memerlukan
ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk mempermudah proses
pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan barang
atau material dari proses satu ke proses selanjutnya.
Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat (Hounshell, 1984).
Pemilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam operasional, karena
pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang memiliki persentase
cukup besar dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu pemindahan bahan harus
dilakukan secara efektif dan efisien, salah satunya dengan pemilihan mesin dan
peralatan pemindahan bahan yang tepat. Pemilihan mesin pemindahan yang tepat
1
memerlukan pertimbangan, salah satunya faktor teknis antara lain. Jenis dan sifat
bahan yang akan ditangani, kapasitas perjam yang dibutuhkan, arah dan jarak
perpindahan, cara menyusun muatan (pada tempat asal, akhir dan antara),
karakteristik proses produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan, kondisi
lokal yang spesifik, dan jangka waktu penggunaan alat.
1.2
1.
2.
Tujuan Penulisan
Mengetahui dan memahami karakteristik transportasi bahan padat.
Mengetahui dan memahami jenisjenis conveyor dan aplikasinya dalam
industri.
BAB II
ISI
2.1
tempat produk pada industri saling berjauhan. Hal ini disebabkan karena peralatan
tersebut mempunyai ukuran yang cukup besar dan juga pertimbangan kesehatan
dan keselamatan kerja karyawan. Oleh karena itu, dibutuhkan alat pengangkutan
(transportasi) bahan dari proses sampai dengan tempat penyimpanan produk. Alat
pengangkutan (transportasi) bahan yang digunakan untuk mengangkut bahan
padatan ini merupakan transportasi bahan padat (Siregar, 2004).
2.2
2.
berdasarkan
sistem
atau
cara
pengangkutannya,
alat
Mekanis
Conveyor
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah conveyor
Jenis-jenis Conveyor
Secara umum jenis conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Belt Conveyor
Chain Conveyor :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
Screw Conveyor
Pneumatic Conveyor
Gravity Conveyor
2.4.1
Belt Conveyor
Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana.
Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat.
Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis
bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis
dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan-bahan yang panas,
sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Perawatan mudah.
Gambar 2.1 Belt Conveyor
1.
2.
a.
dengan keinginan.
Membutuhkan sedikit ruang.
Menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja memindahkan material.
Menurunkan polusi udara.
Kemungkinan letak kerusakan pada belt conveyor :
Pada belt akan kendor atau tidak kencang lagi bila digunakan pada beban
b.
yang berubah-ubah.
Idle drum dapat terganggu bila scraper depan kotor karena material yang
c.
1.
3.
4.
5.
2.
Scraper depan diperiksa secara berkala sehingga tidak ada material masuk
3.
Prinsip kerja:
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk
curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan
drum atau dulu disebut pulley. Pulley inilah yang diselubungi oleh belt yang
lebarnya sama dengan pulley tersebut. Panjang belt disesuaikan dengan kebutuhan
atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor dijalankan,
maka pulley akan ikut berputar seiring motor bergerak hingga belt yang
menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pulley tersebut.
Motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling ujung atau
ekor dari unit belt conveyor dimana material dipindahkan tanpa penggerak. Roller
adalah bagian dari belt conveyor yang berfungsi untuk mendukung kinerja belt
conveyor. Roller ini menopang beban belt yang membawa material diatasnya
(Handojo, 1995).
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
Keempat jenis conveyor tersebut pada dasarnya menggunakan rantai
Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Konveyor jenis ini dapat digunakan dengan
kemiringan yang besar. Konveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut materialmaterial ringan yang tidak mudah rusak, seperti: abu, kayu dan kepingan (Bodger,
1955).
Karakteristik dan performance dari scraper conveyor:
a)
b)
c)
d)
Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban
yang lebih berat dengan jarak yang pendek (Bodger, 1955). Apron conveyor terdiri
dari frame, penggerak, take-up sprocket, apron/slat, travelling roller, feed hopers,
dan discharge spout. Apron conveyor digunakan untuk memindahkan berbagai
macam muatan curah dan satuan secara horizontal maupun membentuk sudut
inklinasi. Konveyor ini secara luas digunakan di industri kimia, metalurgi,
pertambangan batu bara, industri permesinan, dan banyak industri lainnya.
9
a)
b)
c)
d)
e)
10
11
3.
Bucket Conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai apron
Bucket Elevator
Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan
kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih
besar dari 15-20 dan scraper jarang melebihi 30. Sedangkan terkadang
diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam. Untuk itu
dapat digunakan Bucket Elevator. Secara umum bucket elevator terdiri dari timbatimba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba
(bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya
masing masing (Peter, 1984).
12
satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang
lainnya (Gambar 2.14).
Gambar 2.13 Screw Elevator a. Sectional, b.Helicoid, c. Cast Iron, d. Ribbon, e. Cut
15
diketahui
bahwa
poros
konveyor
harus
digantung
pada
persambungan yang tetap sejajar. Dua buah persambungan dibuat pada ujung
wadah, dan sepanjang wadah harus tetap ada hanger atau penahan, Biasanya ada
sebuah hanger untuk tiap bagian.
Gambar 2.16 menunjukkan beberapa tipe hanger. Gambar 2.16-a
menunjukkan tipe paling sederhana dan paling murah. Gambar 2.16-b
menunjukkan tipe yang mempunyai persambungan terpisah dan ditempatkan di
wadah baja. Bentuk yang lebih rumit mempunyai persambungan yang dapat
disetel dan juga dengan cara meminyaki yang lebih baik.
Jika bahan yang diangkut konveyor bersentuhan dengan persambungan
hanger, seringkali minyak atau pelumas tidak dapat dipakai karena akan
mencemari bahan tersebut, dan wadah kayu akan basah oleh minyak. Oleh karena
itu, wadah dalam hanger dibuat dari besi putih cor (Gambar 2.16-c) sehingga
tempat bergerak dapat digunakan walaupun tanpa pelumas.
16
17
b) Makanan seperti cake mixes, soup mixes, gravy mixes, cocoa powder, keju,
permen, susu bubuk, frozen or raw vegetables, fruits dan nuts.
c) Kosmetik dan obat-obatan seperti bedak, titanium dioxide, zinc oxide, clay
dan calcium carbonate.
Prinsip kerja :
Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang
tertancap pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berbentuk U (through)
tanpa menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke through. Shaft
digerakkan oleh motor gear. Conveyor dibuat dengan ukuran panjang 8-12 ft yang
dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu. Diameternya bervariasi dari 3
sampai 24 in.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu
atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive
end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak.
Elemen screw conveyor disebut flight. Bentuknya helical atau dengan
modifikasi tertentu. Untuk helicoids flight bentuknya berupa pita memanjang dan
dengan alat penyangga pada masing-masing belitan dan berakhir pada as sentral.
Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan
mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat
melewati conveyor. Pada umumnya screw conveyor dipakai untuk mengangkut
bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga
dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas
horisontalnya. Elevasi 10 terjadi penurunan kapasitas 15%, elevasi 15 terjadi
penurunan kapasitas 20% dan elevasi 20 terjadi penurunan kapasitas 40%.
18
19
20
21
22
23
lintasan yang berisi serangkaian rol yang ditempatkan tegak lurus terhadap arah
perjalanan dan dibantu bantalan dan poros. Karena konveyor rol didorong oleh
gravitasi, produk dapat bebas bergerak secara manual (horizontal) atau produk
dapat dibiarkan jatuh jarak tertentu dengan penurunan sedikit. Konveyor Rol
dapat dipakai untuk memindahkan bahan yang permukaan bagian bawahnya rata
seperti kardus dan pallet ataupun yang permukaan bawahnya tidak rata seperti
drum, kaleng, bongkahan, dan lain-lain (Cook, 1985).
Bagian-bagian utama Konveyor Rol antara lain rol, frame, channel frame,
hook/butt couplings dan shoulder bolt (bahu baut). Bagian-bagian tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut :
24
25
26
Kelebihan :
a) Relatif murah dibandingkan konveyor lain yang menggunakan motor.
b) Konstruksinya sederhana.
c) Lebih ringan, fleksibel dan mudah dipindahkan.
d) Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 45.
e) Kapasitas pengangkutan yang besar.
Kekurangan :
a) Biaya perawatan tinggi.
b) Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan.
c) Tidak dapat digunakan untuk barang yang permukaan bawahnya tidak rata.
BAB III
27
KESIMPULAN
28