Professional Documents
Culture Documents
Tabung 1
2Al (s) + 2NaOH (aq) + 6H2O (l) 2NaAl(OH)4 (aq) + 3H2O (g)
Tabung 2
2Al (s) + 3Na2CO3 (aq) + 7H2O (l) 2NaAl(OH)4 (aq) + 3H2 (g) + CO2 (g)
Tabung 3
2Al (s) + 6HCl (aq) 2AlCl3 (aq) + 3H2 (g)
Dari percobaan ini dapat dilihat bahwa bahwa kelarutan dan kereaaktifan
logam aluminium dalam Na2CO3 panas > HCl > NaOH namun secara teoritis logam
aluminium cendering mudah larut pada NaOH > Na 2CO3 panas > HCl.
Ketidaksesuain antara hasil percobaan dengan teoritis akan kami bahas pada bagian
diskusi.
Pada percobaan ketiga, yang bertujuan untuk mengetahui sifat dari
senyawa aluminium. Langkah awal yang dilakukan yaitu larutan tawas (Al2(SO4)3
tak berwarna diuji dengan menggunakan kertas lakmus merah dan biru. Hasil yang
diperoleh yaitu kertas lakmus biru berubah menjadi merah dan kertas lakmus merah
tetap berwarna merah. Hal ini menunjukkan bahwa larutan Al2(SO4)3 sebagai salah
satu senyawaan aluminium bersifat asam. Karena lakmus biru aan berubah warna
menjadi merah adalam suasana asam dan lakmus merah akan tetap berwarna merah
jika dalam suasana asam, dan lakmus biru merupakan indikator asam. Hal ini
dikarenakan Al2(SO4)3 merupakan garam yang bersifat asam karena terbentuk dari
basa lemah dan asam kuat yaitu basa lemah Al(OH) 3 dan asam kuat H2SO4.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2Al(OH)3 (aq) + 3H2SO4 (aq) Al2(SO4)3 (aq) + 6H2O (l)
Al2(SO4)3 (aq) + H2O (l) Al2(SO4)3 (aq) + H2O (l)
Pada percobaan keempat, yang bertujuan untuk mengetahui sifat dari
aluminium dan senyawanya. Langkah awal yang dilakukan yaitu memasukkan 1
mL larutan tawas (Al2(SO4)3 tak berwarna ke dalam tabung reaksi. Selanjutnya
menambahkan larutan NaOH 1 M yang jernih tidak berwarna tetes demi tetes
sampai semua endapan yang mula-mula terbentuk dapat larut kembali. Pada
penambahan 3 tetes NaOH sudah terbentuk endapan, yaitu endapan Al(OH) 3.
Reaksi dari kedua zat tersebut adalah :
Al2(SO4)3 (aq) + 6NaOH (aq) 2Al(OH)3 (s) + 3Na2SO4 (aq)
Endapan Al(OH)3 melarut saat penambahan NaOH berlebih tepatnya 27
tetes NaOH sehingga ion-ion tetrahidroksoaluminat terbentuk :
Al(OH)3 (s) + NaOH (aq) Na[Al(OH)4] (aq)
DISKUSI
Pada percobaan kedua yang bertujuan untuk mengetahui urutan kereaktifan
dan kelarutan logam aluminium terhadap larutan asam, basa, maupun garam. Dari
hasil percobaan yang kami lakukan dapat dilihat bahwa kelarutan dan kereaktifan
logam aluminium dalam Na2CO3 panas > HCl > NaOH, namun secara teoritis
logam aluminium cenderung mudah larut pada NaOH > Na 2CO3 panas > HCl.
Ketidaksesuain antara hasil percobaan dengan teoritis dimungkinkan karena
ketidaktelitian saat mengamati banyaknya gelembung yang terbentuk pada ketiga
tabung reaksi tersebut sehingga mempengaruhi hasil pengamatan.
XI.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang lakukan maka dapat disimpulkan beberapa
sifat dari logam aluminium dan senyawanya yaitu:
1.
2.
3.
4.
XII.
TUGAS
1. Terangkan sifat amfoter aluminium berdasarkan percobaan yang anda lakukan !
Jawab :
Aluminium hidroksida merupakan zat amfoter dimana mampu melangsungkan
reaksi netralisasi baik dengan asam atau dengan basa(baik dengan ion hidrogen
maupun ion hidroksil). Misalnya dalam percobaan kami [Al2(SO4)3] bereaksi
dengan basa kuat yaitu NaOH, pada tetesaan 3 terbentuk endapan putih
Al(OH)3menurut reaksi :
Al(SO4)3 (aq) + 6 NaOH (aq) 2 Al(OH)3 (s) + 3 Na2SO4 (aq)
Setelah penambahan NaOH tetes demi tetes terus berlanjut hingga endapan
putih larut kembali, ditunjukkan dengan persamaan reaksi :
Al(OH)3 (s) + NaOH (aq) + HCl (aq) Na[Al(OH)4] (aq)
Hal ini menunjukkan bahwa aluminium dalam senyawanya yaitu Al(OH) 3
melangsungkan reaksi netralisasi dan menunjukkan sifat asamnya. Kemudian
larutan ini ditambah dengan HCl 0,1 M. Penambahan 5 tetes menyebabkan
terbentuk kembali endapan putih gelatin [Al(OH)3] :
Na[Al(OH)4] (aq) + HCl (aq) Al(OH)3 (s) + H2O (l) + NaCl (aq)
penambahan HCl dilanjutkan hingga endapan yang terbentuk larut kembali,
penambahan HCl dilanjutkan dan tidak terjadi lagi perubahan.
Al(OH)3 (s) + 3 HCl (aq) 2 AlCl3 (aq) + 3H2O (l)
Hal ini menunjukkan bahwa aluminium dalam senyawanya yaitu Al(OH) 3
melangsungkan reaksi netralisasi dan menunjukkan sifat basanya. Kemampuan
Al(OH)3 melakukan reaksi netralisasi atau dapat bersifat asam atau basa bila
direaksikan dengan basa kuat dan asam kuat merupakan alasan mengapa
Al(OH)3 disebut bersifat amfoter.
kerajinan.
Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi
(III) oksida, digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk
menyambung rel kereta api.
Tawas (K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O)
XIII.
DAFTAR PUSTAKA
Amaria, dkk. 2015. PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II UNSURUNSUR GOLONGAN UTAMA. Surabaya : Laboratorium Kimia Anorganik
FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
Anonim.
2014.
Aluminium
dan
Senyawanya,
(http://smakita.net/aluminium-dan-senyawanya.html,
diakses
(Online).
pada
26