You are on page 1of 2

Bauksit dan Aluminium

Mineral
Feldspar
Cryolite
Nepheline
Alunite
Sericite
Kaolin
Gibbsit
Bauxite
Diaspore
Corundum

Presentase Aluminium
12,8
17,6
19,6
20,4
20,9
34,6
39,1
45
52,9

Komposisi
Bervariasi
Na3AlF6
NaAlSiO3
K2O.3Al2O3.4SO3.6H2O
K2O.3Al2O3.6SiO2.2H20
K2O.3Al2O3.4SO3.6H2O
Al2O3.3H2O
Al2O3.2H2O
Al2O3.H2O
Al2O3

a. Tipe Endapan
Tipe Syenite

Lokasi endapan bauksit ini pada mulanya berasal dari lipatan batuan sedimen pada era
paleozoic yang terintrusi oleh nepheline syenite. Batuan tersebut kemudian mengalami erosi dan
pelapukan secara meluas pada tubuh batuan syenite tersebut. Seiring pelapukan syenite, yang mana
mengandung 27% aluminium yang berikatan dengan unsur silikat, maka terbentuklah mineral bijih
bauksit, yang mengandung 37% sampai 57% aluminium pada ikatan hidroksida (H 2O). Ketebalan
dari bijih tersebut memiliki ketebalan 11,5 feet (3,5052 m).
Pada tahap selanjutnya, setelah proses pelapukan dan enrichment (pengkayaan unsur) dari
lapisan syenit yang tersingkap, bijih tersebut tererosi pada endapan syenite yang kemudian
tertimbun oleh sedimen tersier. Endapannya kemudian tertutup seluruhnya oleh sedimen tersier,
yang mana pada sebagian endapan syenite belum sepenuhnya tererosi, di zona inilah terdapat
endapan bauksit.

Tipe Kaolin

Endapan bauksit ditemukan pula pada batu lempung pada era kapur (Cretaceous) dengan
ketebalan 50 feet (3,048 m). Pada model pengendapan ini, bauksit terbentuk akibat dari alterasi
kaolin, dimana hal ini dimungkinkan melalui air yang mengandung unsur sulfat, yang mana
terdapat pada era kapur.
Sebelum terjadi proses deposisi pada lapisan era kapur non-marine yang belum
terdiferensiasi, deposit yang meluas dari materi sisa yang mengandung banyak tanah liat dimana
telah terakumulasi sebagai hasil dari proses pelapukan batuan kristalin di bawah dasar peneplain
(puncak gunung yang baru terbentuk dari tenaga eksogen,terutama hasil erosi) yang telah ada
sebelumnya. Pada saat era kapur atas, materi sisa tersebut tererosi dan tertransportasikan oleh aliran
sungai ke tempat dimana material tersebut diendapkan sebagai akumulasi pasir dan kerikil tebal
yang tidak tersortir, terbentuklah kaolin. Pada saat kalolin tersingkap, maka akan mengalami
pelapukan akibat lingkungan iklim yang baik, dimana unsur silika hilang akibat pelapukan tersebut,
maka terbentuklah bauksit.

b. Tatanan Tektonik Bauksit


Tatanan tektonik bauksit
pada umumnya terdapat
pada batuan karbonat, yaitu
batuan gamping klastik pada
era kapur atas sampai
paleosen, yang merupakan
zona footwall bauksit. Pada
era kapur akhir, batuan
mengalami proses pelipatan
dan struktur lipatan antiklin
terbentuk. Di cekungan
inilah material induk bauksit
mulai terbentuk.
Karena adanya proses transgresi (kenaikan muka air laut), maka material daratan akan
terbanjiri. Sebagai konsekuensinya, sebagian material akan tererosi dan menimbun batuan gampng
klastik yang ada sebelumnya, lapisan ini dinamakan hangingwall bauksit.

You might also like