Professional Documents
Culture Documents
Facebook,
Twitter,
Instagram, dan
Telegram
Penis manusia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penis manusia
Penis manusia adalah organ pada bagian antara pangkal paha yang berfungsi sebagai saluran
keluarnya air seni (urin) dan air mani (sperma). Dengan demikian, penis adalah bagian dari
sistem reproduksi laki-laki (manusia berjenis kelamin jantan) sekaligus bagian dari sistem
ekskresi. Selain penis, sistem organ reproduksi laki-laki mencakup pula epididimis (pelir) yang
terlindung dalam kantung pelir '(buah zakar atau scrotum) ditambah beberapa kelenjar dan
saluran.
Daftar isi
1 Fungsi
5 Penyakit menular
6 Aspek budaya
7 Transplantasi penis
8 Referensi
9 Pranala luar
Fungsi
Penis manusia memiliki fungsi dan asal usul perkembangan (ontogeni) yang sama dengan penis
mamalia jantan lainnya. Dalam keadaan tanpa rangsangan, penis lemah dan menggantung. Pada
saat demikian fungsi sebagai alat urinasi (membuang urin) adalah optimal. Apabila terkena
rangsangan yang dikendalikan oleh otak, baik seksual maupun non-seksual, penis membesar
ukurannya dan menegang. Keadaan ini dikenal sebagai ereksi. Pada kondisi ereksi penuh, penis
tidak siap untuk saluran pembuangan urin dan akan siap sebagai saluran penyaluran cairan
sperma.
Penis pada saat tidak ereksi (kiri) dan sedang ereksi (kanan).
Ada beberapa kekhasan penis manusia. Secara perbandingan, proporsi penis manusia lebih besar
daripada mamalia lainnya. Penis manusia tidak memiliki kulit pelindung yang
menyembunyikannya di saat "istirahat". Selain itu, penis manusia sama sekali tidak memiliki
baculum atau tulang penis, sehingga untuk penetrasi ke dalam vagina, dalam ereksi penis
mengandalkan sepenuhnya pada pasokan darah ke dalam kantung-kantung (corpora) yang ada di
dalam batang penis.
Manusia juga menyadari bahwa penis memiliki fungsi rekreasi (hiburan), namun hal ini juga
ditemukan pada sejumlah primata. Tanpa alasan reproduksi, manusia menjadikan penis sebagai
objek kesenangan, seperti melalui masturbasi.
memiliki rambut kemaluan. Tubuh penis memiliki dua sisi permukaan: dorsal (bagian yang
tampak dari depan jika penis "istirahat") dan ventral atau uretral (mengarah ke dalam/testis).
Struktur tubuh penis disokong oleh tiga kantung: sepasang corpora cavernosus dan corpus
spongiosus di antara keduanya, terletak di sisi ventral dan melindungi saluran kemih (uretra). Di
bagian ujung batang terdapat glans penis yang berbentuk agak meruncing pada ujungnya, yang
memudahkan penetrasi di saat hubungan seksual. Apabila seseorang tidak dikhitan (sirkumsisi),
glans penis tertutup oleh pemanjangan kulit batang penis yang disebut kulup atau preputium.
Pada saat ereksi, glans penis biasanya akan keluar dari kulit penutup tersebut.
Uretra adalah saluran bagi semen (cairan sperma atau mani) sekaligus urin (air seni atau
kencing). Bagian ujung dari uretra, yang tampak pada glans penis disebut meatus. Urin melewati
uretra apabila katup di bagian bawah kandung kemih dibuka. Mani melewati uretra pada saat
ejakulasi. Semprotan pada ejakulasi tidak dikendalikan oleh uretra tetapi oleh otot yang berada di
sekeliling pangkal penis.
Pada bagian ventral dari batang penis terlihat raphe, segaris guratan dari belakang glans penis
menuju anus melewati scrotum. Raphe pada perempuan berkembang menjadi lubang vagina.
Panjang penis pada saat ereksi memiliki rata-rata 14-15 cm, mengabaikan ras manusia,
berdasarkan hasil penelitian perusahaan pembuat kondom LifeStyle. Kisaran untuk sebagian
besar manusia adalah 12 sampai 17 cm.
Di antara primata, panjang dan diameter penis manusia adalah yang terbesar.[2]
Catatan resmi tentang penis terpanjang dibuat oleh Doctor Robert Latou Dickinson. Panjangnya
34.3 cm (13.5 in) dan berdiameter 15.9 cm (6.26 in).[3]
Penyakit menular
Di kalangan konsumen prostitusi juga menyebar penyakit kencing nanah atau gonorrhea.
Penyakit ini disebabkan bakteri Neisseria gonorrhoea.
Aspek budaya
Patung tanpa kepala yang sedang memegang penis yang ditindik. Lokasi di Candi Sukuh.
Kebudayaan manusia banyak memberi perhatian terhadap penis. Pada umumnya, penis dianggap
merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan. Hal ini tampak pada berbagai kata-kata eufemisme
untuk menyebutnya dalam percakapan sehari-hari. Orang Indonesia sering menyebut "burung"
bagi penis, terutama kepada anak-anak. Kata asli dalam bahasa Indonesia[4] bahkan dianggap
sebagai kata yang tidak pantas disampaikan di muka umum.
Penis yang ereksi, dikenal sebagai phallus, seringkali menjadi perlambang kesuburan.
Kebudayaan Indik (yang terpengaruh Hinduisme) banyak mengadopsi perlambang ini dan
diwujudkan dalam figur lingam atau lingga. Lingga juga diwujudkan dalam bentuk bangunan
dan pahatan (arsitektur phallik), seringkali distilistik sehingga tidak tampak jelas.
Kebudayaan Yunani Kuna dan Romawi mengenal Dewa Priapus, yaitu dewa kesuburan yang
digambarkan memiliki penis yang besar. Kepercayaan ini bahkan memasuki beberapa kelompok
kultus "agama baru", sehingga terdapat "gereja" yang khusus dibangun untuk memujanya
(Gereja St. Priapus) [5].
Beberapa kelompok etnis Dayak di Kalimantan dan orang Cebu di Luzon, Filipina[6], dilaporkan
menjalankan tradisi menindik penis. Hal ini dilakukan sebagai simbol kedewasaan (rite de
passage). Praktik menindik penis juga dikenal dalam Hinduisme. Beberapa patung di Candi
Sukuh dan Candi Ceto, dua candi yang dibangun pada periode akhir Majapahit, memperlihatkan
sosok patung dengan penis ditindik. Beberapa kelompok masyarakat modern juga
mempraktikkan tindik dan rajah penis untuk alasan estetika dan rekreasi.
Transplantasi penis
Transplantasi organ penis manusia telah dinyatakan berhasil untuk pertama kalinya di dunia pada
bulan Maret 2015 di Afrika Selatan. Pasien telah dapat berkemih dengan normal, terlebih lagi
fungsi seksualnya juga telah berfungsi normal. Hal ini menyusul amputasi penisnya karena bekas
luka sunat yang tak sembuh-sembuh. Sebelumnya di tahun 2005, China telah melakukan
transplantasi penis manusia juga, tetapi mengalami kegagalan. Kesulitannya sekarang ini adalah
mencari donor organ penis, padahal ada kurang lebih 250 orang di Afrika Selatan yang
diamputasi penisnya, karena sunat yang bermasalah.[7]
Referensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
^ Dickinson, R.L. (1940). The Sex Life of the Unmarried Adult. New York:
Vanguard Press.[halaman dibutuhkan]
^ Bahasa Melayu dan bahasa Jawa mengenal kata "kontol".
^ Fritscher, Jack; Anton Szandor La Vey (2004). Popular witchcraft: straight
from the witch's mouth. Popular Press. p. 161. ISBN 978-0-299-20304-7.
^ Maria Clara and the Golden Tara By Peter Jaynul V. Uckung
^ Adi Kurniawan (15 Maret 2015). "Inilah Opersi Cangkok Penis Pertama di
Dunia".
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Penis manusia
Portal Biologi
Kategori:
Penis
Penis mamalia
Sistem urin
Menu navigasi
Pembicaraan
Kontribusi
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Google+
Cetak/ekspor
Buat buku
Versi cetak
Wikimedia Commons
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Bahasa lain
nglisc
()
Catal
etina
Deutsch
English
Espaol
Franais
Bahasa Melayu
Kapampangan
Polski
Scots
Tagalog
Trke
Ozbekcha/
Ting Vit
Walon
Sunting interwiki
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Pengembang
Cookie statement
Tampilan seluler