Professional Documents
Culture Documents
suatu bacaan kepada orang lain, melainkan si pembaca juga harus mampu memahami makna
serta perasaan yang terkandung dalam bacaan. Selain itu si pembaca juga diharapkan mampu
memperhatikan kaidah-kaidah dalam membaca diantaranya penggunaan tanda baca, dan
intonasi jangan sekedar membaca dengan suara yang besar. (Tarigan, 2008 : 23).
Kegiatan membaca nyaring yang baik menuntut si pembaca
agar memiliki
keterampilan tersendiri dalam membaca diantaranya harus memiliki kecepatan mata yang
tinggi serta pandangan mata yang jauh, hal ini diperlukan karena anatara pendengar dan
pembaca diperlukan adanya interaksi, dan pembaca juga harus melihat pada bahan bacaan.
(Tarigan, 2008: 23).
Kegiatan membaca nyaring merupakan kegiatan lisan yang memiliki manfaat begitu
tinggi bagi anak-anak jika maksud serta tujuannya diarahkan ke hal yang bersifat positif dan
berguna bagi mereka. Kegiatan membaca nyaring harus dibarengi dengan adanya
kemampuan menyimak yang baik dari pendengar khususnya para siswa. (Tarigan, 2008 : 24).
Membaca
round robin. Yang dimaksud format round robin ialah setiap siswa kurang menyimak apa
yang dibaca temannya, padahal menyimak merupakan keterampilan yang harus diajarkan
pada siswa.
meyakinkan tempat bacaan yang tepat untuk giliran mereka. (Crawley dan Mountai dalam
Rahim, 2008 : 123).
b.
terhadap kata-kata juga diperlukan agar tercipta kesatuan pikiran dan si pembaca mampu
membacanya dengan baik. (Tarigan, 2011 :27).
Untuk memperoleh keterampilan membaca nyaring yang baik pembaca bisa
menggunakan beberapa cara berikut:
1)
2)
3)
4)
guru
memahami
berbagai
cara
di
atas
tapi
mereka
masih
mempermasalahkan, Apakah membaca seperti itu dapat dilakukan oleh siswa sekolah
dasar? hal ini terjadi karena para guru masih beranggapan bahwa pada siswa sekolah dasar
kemampuan membaca mereka masih lamban dan tertegun-tegun. Tapi jika setiap hari guru
memberikan latihan membaca nyaring dengan memperhatikan cara-cara di atas dan tanpa
memikirkan adanya kekhawatiran Apakah siswanya mampu atau tidak? maka tidak
mustahil seorang siswa sekolah dasar memilki kemampuan membaca nyaring yang baik.
(Tarigan, 2011 :27 28).
MEMBACA LANJUTAN
1.
a.
dengan bersuara secara otomatis akan mengganggu konsentrasi teman anda begitu pula
sebaliknya. (Mulyati, 2007 : 4.3).
Sebenarnya kegiatan membaca dalam hati bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada siswa agar lebih mudah memahami memahami teks yang dibacanya secara
mendalam. Hal ini dikarenakan membaca dalam hati memberikan proses pencernaan yang
lebih cepat. Terjadi proses berpikir, karena hal tersebut dirancang untuk memningkatkan
kemampuan membaca.(Rahim, 2007 : 121).
Jenis-Jenis Membaca dalam Hati.
Secara garis besar membaca dalam hati dapat dibagi atas:
1)
Membaca ekstensif
Membaca ekstensif yaitu membaca secara luas, dimana objek bacaannya adalah
berbagi jenis teks yang mungkin dibaca dalam waktu yang singkat. Kegiatan membaca
ekstensif tidak memelukan tingkat pemahan yang terlalu tinggi karena telah banyak sumber
bacaan yang dibaca bahkan berlebih-lebihan, misalnya saja pada laporan surat kabar.
(Tarigan, 2008 : 32).
2)
Membaca intensif
Membaca intensif adalah suatu kegiatan membaca yang dilakukan di dalam kelas,
misalnya pada pengerjaan tugas yang panjangnya kira-kira dua sampai empat halaman setiap
hari, yang memerlukan adanya ketelitian serta penanganan yan begitu terperinci. Pada
kegiatan membaca intensif keterampilan-keterampilan bukannlah hal utama atau yang harus
diperhatikan sekali, melainkan hasiln-hasilnya atau pemahaman yang tercipta dari aksara atau
tanda-tanda hitam diatas kertas. Hal ini sangat erat hubunannya dengan kecepatan membaca,
karena kecepatan membaca akan menurun jika secara terperinci memperhatikan isi dalam
bacaan. (Tarigan, 2007 : 36 37).
2.
Membaca Pemahaman.
Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk lebih mudah
memahami norma-norma atau standar-standar kesusatraan, resensi kritis, drama tulis, dan
pola-pola fiksasi. (Tarigan, 2007 : 58).
Adapun Faktor-faktor yang mempenaruhi proses pemahaman siswa terhadap suatu
bacaan yaitu adanya penguasaan strukrtur wacana/teks bacaan. Setiap jenis wacana
(deskripsi, narasi, ekposisi, argumentasi) mempunyai struktur yang khas. Struktur wacana
tersebut dibangun berdasarkan apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan. Adanya
pemahaman terhadap suatu bacaan sangat diperlukan untuk memperoleh pemahamanyang
lebih jelas. Artinya proses pemahaman itu tidak datang dengan sendirinya, melainkan
memerlukan aktifitas berpikir yang terjadi melalui kegiatan menghubungkan pengetahuanpengetahuan yang relevan yang dimiliki sebelumnya. (Syafei dalam Somadayo, 2011 : 27).
Daftar Pustaka
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar (Edisi Kedua), Jakarta:Bumi
Aksara, 2007.
Ismail, Nanang. 2009. Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi dengan Metode
Latihan Berjenjang Menggunakan media Audo Visual Siswa kelas VII SMP Islam Al-Irsyad
Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unnes.
Mulyati, Yeti. 2007. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD.Jakarta: Universitas
Terbuka
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Tehnik Pembelajaran Membaca.Yogyakarta :
Graha Ilmu
Tarigan,
Henry
Guntur.
Berbahasa.Bandung :Angkasa.
2008.
Membaca
Sebagai
Suatu
Keterampilan