You are on page 1of 12

Hand Out Keperawatan Komunitas

KESEHATAN HAJI
Disusun Oleh : Ahmad Kholid, S.Kep., Ns

LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan dilaksanakan oleh pemerintah secara
inter departemental.

Departemen Kesehatan merupakan salah satu departemen terkait dan

bertanggung jawab dalam pembinaan dan pelayanan kesehatan calon/ jemaah haji Indonesia.
Tanggung jawab pelayanan ini sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, diperjalanan pergi/
pulang, selama di Arab Saudi dan setelah kembali ke tanah air.
Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
yang sebaik-baiknya melalui sistem dan manajemen penyelenggaraan yang terpadu agar pelaksanaan
ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai deng an tuntunan agama
serta jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri sehingga diperoleh haji mabrur.
Visi Indonesia sehat 2010, menyebutkan bahwa pembangunan di Indonesia harus berwawasan
kesehatan, dengan pendekatan paradigma sehat melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan
(preventif) tanpa mengabaikan upaya pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Hal ini berarti
bahwa pembangunan bidang kesehatan menitik beratkan pada pembinaan kesehatan bangsa, yaitu
upaya kesehatan dalam jangka panjang menciptakan bangsa yang sehat, cerdas, terampil, mandiri dan
produktif.
Tantangan pelayanan kesehatan haji setiap tahun terus berubah dan bertambah, yaitu; meningkatnya
jumlah calon jemaah haji risiko tinggi, beragamnya latar belakang pendidikan, etnis dan sosial budaya
serta kondisi fisik yang kurang baik. Kondisi lingkungan di Arab Saudi yang berbeda secara bermakna
dengan kondisi di tanah air misalnya perbedaan musim (panas, dingin), kelembaban udara yang
rendah, perbedaan lingkungan sosial budaya, keterbatasan waktu perjalanan ibadah haji dan
kepadatan populasi jemaah haji pada saat wukuf di Arafah maupun melontar jumrah di Mina. Kesemua
ini dapat berdampak kurang baik terhadap kesehatan jemaah haji Indonesia. Oleh karena itu
pelayanan kesehatan kepada calon/ jemaah haji perlu ditingkatkan terus menerus secara

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

Hand Out Keperawatan Komunitas

berkesinambungan, sistemik, sesuai dengan tuntutan calon/ jemaah haji Indonesia untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan paripurna.
Untuk dapat melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan calon/ jemaah haji Indonesia secara
profesional, berkualitas perlu didukung sumberdaya manusia yang berpengetahuan, terampil,
berdedikasi tinggi, sarana dan prasarana serta sistem informasi kesehatan haji terpadu (Siskohat)
bidang kesehatan.

Pengertian Umum Kesehatan Haji


1. Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam yang mampu
menunaikannya.
2. Calon jemaah haji adalah warga negara yang beragama Islam, memenuhi syarat dan telah
mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan ketentuan undang -undang.
3. Jemaah haji adalah jemaah yang sedang atau telah selesai menunaikan ibadah haji pada musim haji
tahun yang bersangkutan.
4. Penyelenggaraan ibadah haji adalah rangkaian kegiatan yang mel iputi pembinaan, pelayanan dan
perlindungan pelaksanaan ibadah haji.
5. Penyelenggaraan kesehatan haji adalah rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan haji meliputi
pemeriksaan kesehatan, pembinaan kesehatan haji, pelayanan medis, imunisasi, surveilans, SKD da n
respon KLB, penanggulangan KLB dan musibah massal, kesehatan lingkungan dan manajemen
penyelenggaraan kesehatan haji.
6. Manajemen penyelenggaraan kesehatan haji adalah rangkaian kegiatan pengelolaan kesehatan haji
yang meliputi perencanaan, pengorganisas ian, pelatihan, pembinaan teknis, sistem informasi,
monitoring dan evaluasi.
7. Biaya penyelenggaraan Ibadah Haji, yang selanjutnya disebut BPIH, adalah sejumlah dana yang
harus dibayar oleh calon jemaah haji untuk menunaikan ibadah haji.a
8. Bank Penerima Setoran (BPS) adalah bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji
(BPIH) yang telah ditentukan oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Agama.
9. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah panitia penyelenggara ibadah haji tingkat pusat,
tingkat daerah dan di Arab Saudi yang dibentuk oleh Menteri Agama
10. Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) adalah petugas kesehatan yang terdiri dari dokter dan tenaga
keperawatan yang menyertai calon / jemaah haji sejak dari embarkasi, selama diperjalanan, selama di
Arab Saudi dan sekembalinya dari Arab Saudi sampai di debarkasi.
11. Pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji adalah rangkaian kegiatan yang meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang medis, penetapan diagnosis calon jemaah haji.
12. Tim penyelenggara kesehatan haji embarkasi/debarkasi haji adalah sejumlah petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan pada saat operasional haji di embarkasi/ debarkasi haji yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal yang bertanggung jawab dalam bidang Pemb erantasan Penyakit
Menular dan Penyehatan Lingkungan.

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

Hand Out Keperawatan Komunitas

13. Risiko tinggi (Risti) adalah suatu kondisi atau penyakit tertentu pada calon / jemaah haji yang dapat
memperburuk kesehatannya selama menjalankan ibadah haji.
14. Embarkasi haji adalah pelabuhan tempat pem berangkatan jemaah haji ke Arab Saudi.
15. Debarkasi haji adalah pelabuhan tempat kembalinya jemaah haji dari Arab Saudi pada waktu
pemulangan.
16. Embarkasi antara adalah pelabuhan tempat pemeriksaan pabean, imigrasi dan karantina calon jemaah
haji sebelum pemberangkatan ke embarkasi haji.
17. Asrama embarkasi/ debarkasi haji adalah penampungan sementara semua calon/ jemaah haji sebelum
keberangkatannya ke Arab Saudi dan sekembalinya dari Arab Saudi sebelum kedaerah asal jemaah
haji tersebut.
18. Asrama transito haji adal ah penampungan sementara semua calon jemaah haji sebelum
keberangkatan ke Asrama embarkasi/ debarkasi haji.
19. Meningitis meningokokus adalah penyakit radang selaput otak/ sumsum tulang belakang yang terjadi
secara akut dan menular dengan gejala panas tinggi, nyeri kepala, kaku kuduk, timbulnya bercak
merah di kulit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis.
20. International Certificate of Vaccination (ICV) adalah surat keterangan imunisasi internasional yang
berlaku untuk perjalanan internasional dan m enerangkan bahwa seseorang telah mendapat imunisasi.
21. Surveilans epidemiologi (SE) adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data
secara sistematik dan terus menerus serta diseminasi/ penyebaran informasi kepada unit pengguna/
terkait yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
22. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
23. Bencana adalah peristiwa atau rangka ian peristiwa yang disebabkan oleh alam atau manusia yang
mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan,
kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan,
penghidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan bantuan.
24. Musibah Masal adalah kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan korban banyak oleh karena sebab
yang sama dan perlu mendapatkan pertolongan medik segera dengan menggunakan sarana, fasilitas
dan tenaga yang lebih dari pada yang tersedia sehari -hari.
25. Kesiapsiagaan adalah keadaan siap setiap saat dan tempat bagi setiap orang, petugas serta institusi
pelayanan untuk melakukan tindakan dan cara -cara menghadapi bencana, baik sebelum, sewaktu/saat
dan sesudah bencana.
26. Sistem kewaspadaan dini (SKD) dan Respon Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah suatu pengamatan
terus menerus secara sistematik terhadap kejadian kesakitan, kematian pada jemaah haji dan faktor faktor yang mempengaruhinya, yang berpengaruh terhadap kecen derungan terjadinya KLB penyakit
atau kematian pada jemaah haji, agar terjadi sikap tanggap melakukan tindakan cepat serta tepat untuk
mencegah dan mengurangi jatuhnya korban.
27. Wabah adalah kejadian berjangkitnya penyakit menular dalam masyarakat yang jumla h penderitanya
meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka.

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

Hand Out Keperawatan Komunitas

28. Jasa boga adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan pengelolaan makanan yang
disajikan diluar tempat usaha atas dasar pesanan. Dalam pengertian ini termasuk jasaboga yang
melakukan pengelolaan makanan didapur asrama haji, dapur dan kantin perusahaan atau dapur lain
yang disediakan dalam kontrak kerja atau pesanan sesuai dengan peruntukannya.

Visi dan Misi Kesehatan Haji


Visi
Calon/ jemaah haji bebas penularan penyakit, mandiri dalam pemeliharaan kesehatan, untuk istithoah
ibadah haji.
Misi
1. Memfasilitasi terselenggaranya upaya -upaya mencapai kemandirian calon/ jemaah haji dalam
pemeliharaan kesehatannya dan perilaku hidup sehat.
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji.
3. Mengembangkan dan memanfaatkan jejaring informasi tele komunikasi berbasis komputer untuk
pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
4. Mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berpengetahuan, terampil,
berdedikasi dan profesional dalam kesehatan haji.
5. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam surveilans, penanggulangan KLB/ wabah dan
bencana atau musibah masal.
6. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi profesi, badan
pengelola pembiayaan pemeliharaan kesehatan, lembaga/ badan penelitian dan kerja sama lintas
program serta lintas sektor.
Tujuan Pemeriksaan Kesehatan Haji
Tujuan Pemeriksaan
1. Teridentifikasinya kondisi kesehatan dan faktor risiko calon jemaah haji.
2. Tercatatnya data kondisi kesehatan dan faktor risiko calon jemaah haji secara benar dan lengkap
dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) Indonesia.
3. Berfungsinya BKJH sebagai catatan med is calon jemaah haji untuk memudahkan tindak lanjut dalam
pengobatan dan perawatan di perjalanan, embarkasi haji, selama di Arab Saudi dan 14 hari
sekembalinya dari Arab Saudi.
4. Terpenuhinya persyaratan kesehatan calon jemaah haji (istihitoah) yang diberan gkatkan.

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

Hand Out Keperawatan Komunitas

Organisasi dan Struktur Penyelenggara Kesehatan Haji


1. Organisasi
a. Penanggung jawab pelaksanaan penyelenggaraan kesehatan haji di tingkat pusat adalah Direktur
Jenderal PPM & PL Departemen Kesehatan RI.
b. Penanggung jawab pelaksanaan penyelenggaraa n kesehatan haji di wilayah provinsi adalah
kepala dinas kesehatan provinsi.
c. Direktorat Jenderal PPM & PL
1) Membentuk Tim Penyelenggaraan Kesehatan Haji Embarkasi/ Debarkasi atas usul Kepala
Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat
2) Memberikan bimbingan, pembinaan, evaluasi dan menetapkan standarisasi pelaksanaan
penyelenggaraan kesehatan haji di dinas kesehatan : provinsi, kabupaten/kota dan seluruh
embarkasi/ debarkasi haji.
3) Menerima, mengolah, menganalisis dan menyelesaikan masalah yang timbul atau terjadi di
daerah.
4) Menyusun pedoman yang diperlukan.
d.

Tim Penyelenggara Kesehatan Haji di Pelabuhan Embarkasi/ Debarkasi Haji


1) Penanggung jawab penyelenggaraan kesehatan haji di pelabuhan embarkasi/ debarkasi haji
adalah Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) diba ntu oleh unsur-unsur Dinas Kesehatan
Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, Rumah Sakit Rujukan, Balai Tehnik Kesehatan
Lingkungan (BTKL) dan atau Balai Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Badan
Litbangkes (Khusus Embarkasi/ Debarkasi Jakarta).
2) Melaksanakan upaya pengawasan sanitasi, pemeriksaan kesehatan akhir, pelayanan
kesehatan terbatas (Poliklinik), surveilans penyakit dan pelayanan rujukan ke rumah sakit
yang ditunjuk.

e. Tim Penyelenggara Kesehatan Ibadah Haji Khusus


Penanggung jawab pemeriksa an kesehatan ibadah haji khusus yaitu dinas kesehatan provinsi
bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan embarkasi/debarkasi haji dibawah koordinasi
Direktorat Jenderal PPM & PL.
2. Penyelenggaraan di Indonesia
DI INDONESIA
1. Pengorganisasian kesehatan haj i menjadi satu dalam struktur organisasi yang ada di masing masing jenjang administrasi kesehatan, di puskesmas, di dinas kesehatan kabupaten/ kota dan di
provinsi.
2. Untuk pelaksanaannya ditunjuk atau ditetapkan pengelola kesehatan haji pada puskesmas dan
dinas kesehatan kabupaten / kota oleh kepala dinas kesehatan kabupaten / kota yang
bersangkutan. Sedangkan untuk pengelola kesehatan haji di dinas kesehatan provinsi ditetapkan
oleh kepala dinas kesehatan provinsi.
3. Pada saat operasional haji pengorganisasia n dalam penyelenggaraan haji mengikuti organisasi
kepanitiaan yang berlaku sesuai dengan ketentuan.

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

Hand Out Keperawatan Komunitas

Kegiatan Pokok dan Manajemen Penyelenggaraan Kesehatan Haji


Kegiatan pokok pelayanan kesehatan haji meliputi :
a. Pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji
b. Pembinaan kesehatan calon jemaah haji
c. Pelayanan medis
d. Imunisasi
e. Surveilans
f.

SKD dan respon KLB

g. Penanggulangan KLB dan Musibah Masal


h. Kesehatan Lingkungan
Kegiatan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji meliputi :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pelatihan
d. Pembinaan teknis
e. Sistem Informasi
f.

Monitoring dan Evaluasi

Pelayanan Medis dalam Penyelenggaraan Haji


1. Tujuan Pemeriksaan
a. Teridentifikasinya kondisi kesehatan dan faktor risiko calon jemaah haji.
b. Tercatatnya data kondisi kesehatan dan faktor risiko calon j emaah haji secara benar dan lengkap
dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) Indonesia.
c. Berfungsinya BKJH sebagai catatan medis calon jemaah haji untuk memudahkan tindak lanjut
dalam pengobatan dan perawatan di perjalanan, embarkasi haji, selama di Arab Sau di dan 14 hari
sekembalinya dari Arab Saudi.
d. Terpenuhinya persyaratan kesehatan calon jemaah haji (istihitoah) yang diberangkatkan.
2. Di Tanah Air
Pelaksanaan pelayanan medis di tanah air dilaksanakan di puskesmas, rumah sakit kabupaten/ kota,
embarkasi/ debarkasi haji.
a. Puskesmas
Memberikan pelayanan pengobatan rawat jalan, rawat inap bila tersedia dan rujukan ke rumah
sakit kabupaten/ kota bila diperlukan.

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

Hand Out Keperawatan Komunitas

b. Rumah Sakit Kabupaten/Kota


1) Memberikan pelayanan pengobatan rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan penunjang medis
(laboratorium, EKG, foto thoraks dan lain -lain), konsultasi dan rujukan spesialisasi.
2) Memberikan jawaban konsultasi kepada dokter puskesmas yang merujuk calon jemaah haji.
3) Dokter spesialis menentukan obat -obatan yang harus dibawa oleh calon jemaah haji risti.
c. Embarkasi/ Debarkasi Haji
1) Memberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat sementara, pemeriksaan penunjang
medis dan rujukan ke rumah sakit yang telah ditetapkan selama calon jemaah haji berada di
asrama haji pada saat keberangkata n.
2) Melegalisir obat-obatan yang dibawa oleh calon jemaah haji.
3) Menerbitkan surat keterangan layak terbang bagi calon jemaah haji risiko tinggi yang sakit dan
hamil.
4) Memantau kesehatan dan memberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat sementara,
rujukan bagi jemaah haji pada saat sekembalinya dari Arab Saudi.
3. DI PESAWAT
Pelayanan medis di pesawat dilaksanakan oleh dokter dan tenaga keperawatan Kloter
a. Memeriksa kelengkapan obat yang disediakan di pesawat.
b. Melakukan visite secara berkala kepada cal on jemaah haji risti.
c. Memberikan pengobatan kepada jemaah haji sakit.
d. Memberikan penyuluhan kesehatan untuk mengurangi dampak peningkatan tekanan udara dan
mabuk dalam perjalanan.
e. Membuat Certificate of Death (COD) bagi calon/ jemaah haji yang wafat.
4. DI ARAB SAUDI
Pelayanan medis di Arab Saudi dilaksanakan oleh dokter dan tenaga keperawatan di kloter serta PPIH
di Arab Saudi bidang kesehatan sesuai daerah kerja.

PELAYANAN MEDIS PETUGAS TKHI


1. Pelayanan medis petugas TKHI kloter
a. Di Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan Madinah
a) Memantau kondisi kesehatan seluruh jemaah haji,
b) Melapor ke wakadaker pelayanan kesehatan.
c) Mengambil tas yang berisi paket obat dan alat kesehatan kloter.

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

Hand Out Keperawatan Komunitas

d) Menganjurkan jemaah haji cukup istirahat makan dan minum.


e) Memberikan pelayanan pengobatan bagi jemaah haji yang memerlukan.
f)

Melakukan rujukan ke BPHI.

g) Membuat Certificate of Death (COD) bagi jemaah haji yang wafat.


b. Selama perjalanan dari Jeddah ke Madinah/ Makkah
a) Memantau kondisi kesehatan jemaah haji.
b) Memberikan pelayanan pengobatan bagi jemaah haji yang memerlukan.
c) Melakukan rujukan ke BPHI atau rumah sakit Arab Saudi (RSAS).
c.

Selama berada di Madinah, Makkah & Armina


a) Menempatkan jemaah haji risiko tinggi dekat petugas kesehatan.
b) Melakukan visite secara berkala terutama b agi jemaah haji risti.
c) Menganjurkan calon jemaah haji cukup istirahat, makan dan minum.
d) Memberikan pelayanan kesehatan/pengobatan.
e) Melakukan rujukan ke BPHI atau RSAS.
f)

Membuat Certificate of Death (COD) bila ada jemaah haji yang wafat.

2. Pelayanan obat di Sektor dilaksanakan oleh dokter Aspiran, meliputi :


a.

Memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan bila diperlukan.

b.

Menyediakan ambulans untuk rujukan ke BPHI atau RSAS.

c.

Meneruskan permintaan obat dari klote r ke Depo.

d.

Membagikan jatah obat untuk kloter di sektor.

3. Pelayanan medis di BPHI oleh PPIH bidang kesehatan


a. Di Bandara King Abdul Aziz Jeddah (saat kedatangan)
1) Memberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat sementara bagi jemaah haj i yang
memerlukan.
2) Melakukan rujukan ke RSAS atau ke BPHI Makkah dengan disertai laporan rujukan (Lru).
3) Menjawab konsultasi rujukan dari dokter kloter.
4) Membuat Certificate of Death (COD) bagi jemaah haji yang wafat.

b. Di Madinatul Hujjaj - Jeddah (saat pemulangan)


1) Memberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat inap bagi jemaah haji yang
memerlukan.

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

Hand Out Keperawatan Komunitas

2) Melakukan rujukan ke RSAS dengan disertai laporan rujukan (Lru) dan laporan tanda terima
rujukan (Tru).
3) Memberikan pelayanan pulang dini atau tidak ber sama kloternya, perlu disertai resume
riwayat penyakit dan pengobatannya (Rpp).
4) Menyerah terimakan pasien pulang dini beserta resume penyakit dan pengobatannya (Rpp)
kepada dokter kloter yang akan mendampingi.
5) Menjawab konsultasi rujukan dari dokter klote r.
6) Membuat Certificate of Death (COD) bagi jemaah haji yang wafat.

c. Di Madinah
1) Di Airport Madinah (saat kedatangan dan pemulangan)
a) Melakukan rujukan ke BPHI Madinah atau ke RSAS dengan disertai laporan rujukan
(Lru).
b) Membuat Certificate of Death (COD) bagi jemaah haji yang wafat.

2) Di BPHI
a) Memberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat inap bagi jemaah haji yang
memerlukan.
b) Melakukan rujukan ke RSAS dengan disertai laporan rujukan (Lru) dan laporan tanda
terima rujukan (Tru).
c) Memberikan pelayanan kesehatan gigi.
d) Memberikan pelayanan pulang dini atau tidak bersama kloternya, perlu disertai resume
riwayat penyakit dan pengobatannya (Rpp).
e) Menyerah terimakan pasien pulang dini beserta resume penyakit dan pengobatannya
(Rpp) kepada dokter kloter yang akan mendampingi.
f)

Menjawab konsultasi rujukan dari dokter kloter.

g) Membuat Certificate of Death (COD) bagi jemaah haji yang wafat.

3) Di Makkah
a) Memberikan pelayanan rawat jalan.
b) Memberikan pelayanan rawat inap.
c) Memberikan pelayanan kegawat daruratan dan spesialistik.
d) Memberikan pelayanan rujukan ke RSAS disertai formulir Lru dan Tru.

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

Hand Out Keperawatan Komunitas

10

e) Memberikan pelayanan kesehatan rujukan dari kloter.


f)

Memberikan pelayanan penunjang kesehatan terbatas.

g) Memberikan jawaban konsultasi rujukan dari kloter.


h) Menyeleksi dan melayani jemaah haji sakit yang ikut safari wukuf.
i)

Mendampingi Tawaf Ifadhah bagi jemaah haji sakit yang memerlukan pengawasan
petugas kesehatan.

j)

Memberikan pelayanan pulang dini atau pulang tidak bersama kloternya disertai resume
riwayat penyakit dan pengo batannya (Rpp).

k) Menyerah terimakan pasien pulang dini atau tidak bersama kloternya beserta resume
riwayat penyakit dan pengobatannya (Rpp) kepada dokter BPHI.
l)

Melaksanakan evakuasi jemaah sakit ke Jeddah dan Madinah disertai formulir evakuasi.

m) Memberikan pelayanan kesehatan gigi.


n) Memberikan pelayanan dan konsultasi gizi dietetik.
o) Membuat Certificate of Death (COD) bagi jemaah haji yang wafat.

4) Di Arafah Mina (Armina)


a) Memberikan pelayanan rawat jalan.
b) Memberikan pelayanan rujukan ke BPHI Makkah atau ke RSAS disertai formulir Lru dan
Tru.
c) Memberikan pelayanan kegawat daruratan.
d) Memberikan pelayanan kesehatan rawat inap.
e) Memberikan pelayanan kesehatan rujukan dari kloter.
f)

Memberikan pelayanan penunjang kesehatan terbatas.

g) Memberikan pelayanan dan konsult asi gizi dietetik.


h) Membuat certificate of Death (COD) bagi jemaah haji yang wafat.

IMUNISASI MENINGITIS MENINGOKOKUS


TUJUAN
Tujuan imunisasi meningitis meningokokus tetravalen untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap
penyakit Meningitis meningokoku s tertentu, sesuai dengan vaksin yang diberikan pada calon jemaah haji.

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

Hand Out Keperawatan Komunitas

11

PENATALAKSANAAN IMUNISASI MENINGITIS MENINGOKO KUS


1. Imunisasi Meningitis meningokokus tetravalen pada calon jemaah haji diberikan minimal 10 hari
sebelum keberangkatan ke Arab Sau di.
2. Bila imunisasi diberikan kurang dari 10 hari sejak keberangkatan ke Arab Saudi harus diberikan
profilaksis dengan Ciprofloxacin 500 mg dosis tunggal.
3. Pelaksanaan imunisasi bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan II di Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota.
Komposisi Vaksin dan Kemasan :
1) Vaksin mencevak ACW 135Y adalah preparat polisacharida murni yang diambil dari bahan Neisseria
meningitidis group ACW 135Y.
2) Terdapat dua kemasan yaitu; dosis tunggal dan multi dosis (10 dosis).
Cara Penyimpanan Vaksin
1) Penyimpanan vaksin dalam lemari es pada suhu 2 - 8 C.
2) Pelarut dapat disimpan dalam suhu kamar
Cara Pelarutan dan Cara Imunisasi
1) Ambil cairan pelarut, seluruh cairan pelarut disedot ke dalam semprit kemudian dimasukkan ke
dalam botol vaksin, kocok perlahan -lahan sampai vaksin larut semua.
2) Vaksin yang telah dilarutkan disimpan dalam thermos es atau lemari es dengan suhu 2 - 80 C.
3) Vaksin diberikan dengan dosis 0,5 cc untuk umur 2 tahun keatas dan 0,3 cc untuk umur dibawah 2
tahun.
4) Kulit di lengan kiri atas di desinfeksi dengan kapas alkohol kemudian dengan menggunakan
semprit 1 cc vaksin disuntikkan secara subkutan dalam.
5) Vaksin yang telah dilarutkan dan atau sisa vaksin yang telah dipakai tidak dapat digunakan lagi
setelah delapan jam.
Efikasi Vaksin, Daya Lindung dan Imunisasi Ulang (Revaksinasi)
1) Efikasi vaksin : 95 %
2) Daya lindung/ proteksi kekebalan : 2 tahun, antibody terbentuk 10 hari setelah imunisasi.
3) Imunisasi ulang dilakukan setelah 2 tahun.
Kontra Indikasi
Wanita hamil, panas tinggi serta bagi mereka yang peka atau alergi terhadap phenol.
Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI)
1) Hampir tidak ada, kadang -kadang timbul bercak kemerahan (skin rash) yang sangat ringan dan
dapat terjadi Syok Anaphilaksi (renjatan).

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

Hand Out Keperawatan Komunitas

12

2) Bila terjadi syok dapat diatasi de ngan suntikan Adrenalin 1 : 1000 dengan dosis 0,2 0,3 cc secara
Intra Musculair (IM).
3) Untuk tindakan pengamanan bagi calon jemaah haji setelah diimunisasi meningitis meningokokus
tetravalen dianjurkan menunggu 30 menit.
Pencatatan
1) Setelah imunisasi meningitis meningokokus tetravalen kemudian dicatat pada kartu International
Certificate of Vaccination (ICV): nama calon jemaah haji, nomor paspor, tanggal imunisasi, nama
vaksin, nomor vaksin/batch number dan dosis.
2) ICV ditanda tangani oleh dokter, baik dokter Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota atau dokter
yang ditunjuk, dokter Kepala KKP Embarkasi/ dokter yang ditunjuk dan distempel Port Health
Authority (bukan stempel dinas kesehatan kabupaten/ kota atau puskesmas).
3) Bagi calon jemaah haji yang tid ak mempunyai bukti imunisasi Meningitis meningokokus tetravalen
harus imunisasi di pelabuhan Embarkasi dan diberi kartu ICV serta minum Cyprofloxacin 500 mg
dosis tunggal sebagai profilaksis.

http://masmamad.blogspot.com (Nursing Community)

You might also like