You are on page 1of 5

Nama : Tino Taufiqul Hafizh

NIM

: 13050101
Philosophy of Computational Fluid Dynamic

Pada abad 21 masehi dimana sebuah keinginan untuk membuat pesawat dapat
terbang dengan cepat dan tinggi. Namun semua dapat terlaksana setelah
terciptanya Computational Fluid Dynamic, karena dapat mendeskripsikan aliran
udara secara 3 dimensi dengan ketepatan dan tingkat akurasi yang tinggi. Pada
abad ke 17 eksperimen tentang fluid dynamic dimulai di Inggris dan Perancis.
kemudian CFD yang kita kenal saat ini berasal dari teori yang murni dan
eksperimen-eksperimen yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Hasil data pada CFD hampir sama dengan hasil data yang dihasilkan pada
wind tunnel atau uji laboratorium, namun lebih mudah karena bisa dilakukan
dengan computer, kemudian dapat dibawa kemana-mana, dan computer manapun
yang menyediakan aplikasi CFD. Sebuah program computer adalah alat yang
yang menggunakan numerical experiment, sebagai contoh kamu dapat
menghitung viscous, subsonic, compressible flow di airfoil. Ini menunjukkan
bahwa CFD dapat digunakan sebagai alat yang dilakukan untuk melakukan riset.
CFD dapat juga digunakan untuk membuat desain, contoh nya adalah pesawat
jenis Northrop F-20 dan juga dapat digunakan diberbagai bidang yang
berhubungan dengan aliran fluida, seperti bidang automobile and engine,
industrial manufacturing, environmental engineering, naval architecture, etc.
Didalam menggunakan CFD, sebelum nya kita tahu prinsip-prinsip apa saja
yang digunakan dalam aplikasi. Sebenarnya ada 3 prinsip utama yang menyusun
CFD berdasarkan beberapa jenis aliran fluida, pertama adalah massa yang
dikonversikan, kedua hokum newtonkedua, dan energy yang telah dikonversi. 3
prinsip utama ini dapat dibuat dalam bentuk persamaan matematis dasar.
Termasuk didalam nya persamaan integral dan diferensial parsial kemudian
diubah kedalam aljabar yang digunakan untuk memecahkan masalah aliran fluida.

CFD sangat berguna pada era modern dalam memecahkan berbagai masalah
yang berhubungan dengan pergerakan fluida. Bayangkan tanpa menggunakan
CFD bagaimana membuat pesawat dengan kecepatan hypersonic kalau hanya
mengunakan menggunakan metode eksperimental dan mengeluarkan cost yang
besar, seperti pada tahun 1950 dan 1960 jutaan dollar digunakan untuk melakukan
riset pada kecepatan supersonic, bagaimana dengan melakukan riset untuk
kecepatan hypersonic ( M > 5 ). Sehingga dengan adanya CFD kita mampu
menganalisis pesawat dengan kecepatan hypersonic dengan mudah.

The Governing Equations of Fluid Dynamics


A. Model dari Aliran Fluida.
Persamaan dasar untuk pergerakan fluida mengikuti filosofi berikut:
1. Prinsip fisika secara umum : massa dan energy yang dikonversikan dan
hokum newton 2 ( gaya = massa x percepatan ).
2. Menerapkan prinsip fisika untuk model aliran dari fluida.
3. Kemudian mengekstrak menjadi persamaan matematis berdasarkan prinsip
fisika tersebut.
Didalam penerapan nya ada beberapa model yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Finite Control Volume
Anggap sebuah aliran fluida adalah garis streamline, kemudian fluida tersebut
dilewati sebuah benda bervolume dengan panjang yang terbatas.

Untuk melihat pergerakan aliran fluida didalam control volume sepatut nya
cukup besar pengaruhnya pada aliran fluida setelah nya, sehingga diperlukan
penyelesaian dengan menerapkan fundamental physical priciples pada finite
control volume yaitu bentuk integral (untuk aliran fluida lurus) dan diferensial
parsial (ada nya benturan dengan control volume).

b. Infinitesimal Fluid Element


Seperti sebelumnya anggap bahwa aliran fluida adalah streamline, kemudian
infinitesimal elemen fluida kecil dengan ada perbedaan volume, karena adanya
perbedaan molekul

sehingga apa yang terjadi pada aliran fluida dianggap

continuous. Untuk membuat persamaan yang terjadi kita menerapkan untuk aliran
yang directly menggunakan persamaan diferensial parsial
B. The Substansial Derivative ( Time Rate of Change Following a Moving
Fluid Element )
Model aliran udara berdasarkan perferakan fluida nya sesuai dengan gambar

Dapat dilihat berdasarkan gambar, gerakan fluida pada sumbu 3 dimensi


sesuak denga vector i, j dan k. dan persamaan yang digunakan

V= ui + vj + wk
Persamaan umum yang digunakan untuk menentukan pergerakan fluida
berdasarkan waktu :

C. Momentum Equation
Pada bagian ini, kita menerapkan prinsip fisika untuk menjelaskan aliran
fluida yaitu hokum newton ke 2, yaitu :
F = m.a
Kemudian menghasilkan persamaan yang disebut persamaan momentum,
seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

D. Energy Equation
Pada pembahasan kali ini, kita menggunakan prinsip fundamental physic yang
ke 3 yaitu energy yang telah dikonversikan, dan berdasarkan penurunan rumus
nya didapat persamaan sebagai berikut :

You might also like